63,001 research outputs found

    The Class Structure of a Minority Group in a Valley City

    Get PDF
    There is an accepted principle amongst sociologists that all communities have some pattern of stratification. Since the Valley City Negroes, the minority group selected for this research. represent a community structure, some pattern of stratification is present. At the time of this study the specific nature of the class structure tor this community had not been identified. Statement of the problem. It was the purpose of this study (l) to delineate the social class structure of the Negro community of the Valley City metropolitan area in the year 1950~1951; (2) to show the relationships of membership in associations to class placement; (3) to show the relationship or membership in associations and of class placement to such factors as length of residence, education, occupation, and home ownership. Importance of the study. The Valley City metropolitan area had, in March, 1946, a total of 15 per cent or its total population classified as other than white, of which one-third were Negro. The 1950 Census listed the number as 6,677 Negroes. In certain areas the ethnic groups of Negro and Mexican residents are in the majority. A more thorough knowledge of the class structure and concomitant information of the associations serving these Negro people will facilitate better integration of this minority group into the total community structure. This knowledge will be useful to various municipal agencies as well as to sociologists

    Meningkatkan Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Fisika dengan Penggunaan Media Simulasi PhET (Physics Education Technology)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar fisika dengan penggunaan media simulasi Physics Education Technology (PhET), serta kendala yang dialami dalam proses pembelajaran. Instrumen yang digunakan terdiri dari angket untuk mengetahui motivasi belajar siswa, dan tes hasil belajar fisika berbentuk pilihan ganda. Data dalam penelitian ini dianalisis secara kualitatif. Setelah penulis melakukan proses pembelajaran dengan media simulasi PhET di kelas X MIPA 2 SMAN 1 Palangka Raya tahun ajaran 2018/2019 terjadi peningkatan motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Kendala yang dialami saat pembelajaran berasal dari dalam diri siswa, karena baru pertama kali menggunakan simulasi serta tergoda untuk meninggalkan simulasi untuk membuka aplikasi lain dalam laptop

    STUDI DESKRIPTIF PERILAKU BULLYING PADA REMAJA

    Get PDF
    Pada saat ini lingkungan pendidikan telah banyak terjadi berbagai perilaku dan aksi kekerasan yang mengkhawatirkan. Salah satu aksi kekerasan yang paling sering terjadi adalah perilaku bullying. Dari data National Mental Health and Education Center tahun 2004 di Amerika diperoleh data bahwa bullying merupakan bentuk kekerasan yang umumnya terjadi dalam lingkungan sosial di mana 15% dan 30% siswa adalah pelaku bullying dan korban bullying. Prevalensi perilaku bullying yang meningkat dari tahun ke tahun telah menimbulkan kerusakan atau dampak yang merugikan baik itu untuk pelaku, maupun korban. Subjek penelitian berjumlah 188 siswa SMP A, SMP B, dan SMP C yang berada di wilayah Surabaya Timur dengan karakteristik berusia 12-17 tahun. Data diperoleh dari menyebarkan angket yaitu berupa angket tertutup dan angket terbuka. Data yang diperoleh dideskripsikan melalui distribusi frekuensi dan analisis butir. Hasil penelitian menunjukkan kurang dari 50% subjek penelitian yang sering dan selalu melakukan bullying, namun seluruh subjek penelitian pernah terlibat dalam perilaku bullying. Bentuk perilaku bullying verbal yang paling sering dilakukan. Faktor keluarga, teman sebaya, dan sekolah membentuk perilaku bullying pada remaja. Meskipun dalam persentase yang kecil bullying juga berdampak terhadap kecenderungan depresi pada remaja, di mana depresi tersebut berakibat adanya pikiran untuk melakukan bunuh diri dan melukai diri

    PEMANFAATAN SOLID KELAPA SAWIT DAN SP-36 UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN HASIL CABAI RAWIT (Capsicum frutescens L.) PADA SPODOSOLS: Utilization of Soil Palm Oil and SP-36 to Increase Growth and Yield of Cayenne pepper (Capsicum frutescens L.) on Spodosols

    Get PDF
    This study was conducted to examine the utilization of solid waste oil palm and SP-36 on the growth and yield of cayenne pepper on spodosols. This experiment used a factorial Completely Randomized Design (CRD) consisting of  2 treatment factors and 3 replication. The first factor is the provision of solid palm oil consisting of 4 (four) levels, namely without the provision of solid palm oil, 10 ton.ha-1, 20 ton ha-1, and 30 ton ha-1 solid palm oil. The second factor is the administration of SP-36 consisting of 4 (four) levels, namely : without giving SP-36, 100 kg ha-1, 200 kg ha-1  and 300 kg ha-1 SP-36. The variables observed were plant height, number of flowers plant-1, shoot/root ratio, dry weight plant-1, and  fresh weight of fruit  plant-1. The results showed that there was an interaction effect between oil palm solids and SP-36 on plant height, number of flowers,  and fresh fruit weight of plant-1 on spodosol soil. The combination of solid oil palm 20 tons ha-1 and SP-36 200 kg ha-1 was the best combination in increasing the growth and yield of cayenne pepper on spodosols and produced the heaviest fresh fruit weight plant-1, which was 68,33 g plant-1

    Tibetan -las, -nas, and -bas

    Get PDF
    In descriptions of Tibetan grammar it is common to treat -las and -nas together in the discussion of case marking, signalling merely that -las is capable of forming comparisons whereas -nas is not. Similarly, in the discussion of comparison most authors make no distinction between the suffixes -bas and -las. A look at a few examples of these three morphemes demonstrates that they have quite distinct syntax and semantics

    Pengembangan Tanaman Sayuran Organik di Pondok Pesantren Darul Amin Kota Palangka Raya

    Get PDF
    Pondok Pesantren di Kota Palangka Raya semakin hari semakin banyak peminatnya, karena pendidikan di pondok pesantren tidak kalah kualitasnya dibandingkan pendidikan di luar pondok, salah satunya adalah Pondok Pesantren Darul Amin. Kemandirian pondok pesantren dapat ditingkatkan dengan menambah keterampilan santri melalui kerjasama dengan pemerintah maupun dengan perguruan tinggi melalui kegiatan pengabdian masyarakat. Tujuan kegiatan adalah untuk meningkatkan keterampilan santri dalam melakukan budidaya sayuran secara organik, pembuatan pupuk organik dan pestisida organik. Metode yang digunakan dalam program ini adalah penyuluhan, pelatihan, pembuatan demplot budidaya sayuran secara organik. Kegiatan diikuti 20 orang santri dan ustadz sebagai kader. Materi penyuluhan dan pelatihan meliputi: Pembuatan Pupuk Organik, Pembuatan Pestisida Organik dan Budidaya Sayuran Secara Organik. Bahan yang digunakan untuk pembuatan pupuk organik adalah gulma air kayambang (Salvinia molesta), gula merah, dedak, serbuk gergaji, pupuk kandang ayam dan EM4. Bahan untuk pembuatan pestisida organik adalah gulma darat babandotan (Ageratum conyzoides), gula merah, EM4. Budidaya sayuran secara organik terdiri dari sayuran tomat, terong, kangkung, bayam dan sawi. Hasil kegiatan ini, santri trampil membuat pupuk organik bokashi kayambang dan pestisida organik secara mandiri. Pupuk organik yang dihasilkan digunakan untuk pupuk dasar budidaya tanaman sayuran dengan dosis 5 ton/ ha, ditambah pupuk kandang ayam 20 ton/ha. Pestisida yang dihasilkan digunakan untuk pemeliharaan tanaman terhadap serangan hama sayuran. Hasil panen bayam, kangkung, tomat dan terong cukup bagus, untuk dikonsumsi di kalangan pesantren itu sendir
    corecore