22 research outputs found

    Analisa Kekuatan Konstruksi Wing Tank Kapal Tanker Menggunakan Metode Elemen Hingga

    Get PDF
    Setiap kapal yang akan dibangun harus memenuhi standart (rules) yang telah ditetapkan oleh masing–masing biro klasifikasi. Rules dibuat dengan tujuan terpenuhinya kekuatan konstruksi, proporsional, dan yang paling penting adalah terjaminnya keselamatan pemakai kapal tersebut. Salah satu prinsip dalam merancang suatu konstruksi adalah menciptakan jenis konstruksi yang sesuai dengan standar regulasi. Dalam pembangunan sebuah kapal, tidak akan terlepas dari pemakaian penegar. Dengan nilai modulus yang sama, jenis penegar yang dapat digunakan bisa berupa L-profile, I-profile, ataupun bulb plate. Penentuan jenis profil penegar pada pelat berdasarkan regulasi klasifikasi tidak ditentukan secara pasti, asalkan modulusnya memenuhi batas yang diijinkan, maka konstruksi tersebut disetujui oleh klasifikasi.Oleh karena itu penelitian ini dibuat untuk mengetahui profil mana yang paling efektif digunakan sebagai penegar pelat ditinjau dari besarnya tegangan yang terjadi dan berat konstruksinya. Variasi penegar yang digunakan pada penelitian ini adalah bulb plate, unequal leg angles, dan equal leg angles. Setiap variasi penegar ditentukan berdasarkan nilai modulus yang sama. Analisis dilakukan menggunakan metode elemen hingga dengan studi kasus konstruksi pelat berpenegar wing tank kapal tanker 17500 LTDW. Pemodelan dilakukan dengan software FEM. Hasil yang didapatkan berupa nilai tegangan von mises, deformasi, dan berat konstruksi pada setiap variasi.Dari hasil analisis, maka didapatkan besar tegangan maksimum pada bulb plate yaitu 49.5 MPa dengan berat konstruksi 39.323 ton, besar tegangan maksimum pada unequal leg angles yaitu 55 MPa dengan berat konstruksi 41.003 ton, dan  besar tegangan equal leg angles yaitu 51.5 MPa dengan berat konstruksi 42.625 ton. Maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bulb plate merupakan profil yang paling efektif dengan tegangan kecil dan berat konstruksi kecil. Hasil dari penelitian ini dapat diaplikasikan pada dunia industri sebagai acuan dalam memilih profil penegar yang paling efektif

    Studi Perbandingan antara Integrally Stiffened Plate (Combo Plate) dengan Pelat Berpenegar Konvensional Pada Geladak

    Get PDF
    Combo plate merupakan produk dari perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi. aerospace. Keuntungan jenis pelat tersebut adalah mampu menghemat biaya dan mempercepat waktu produksi . Tujuan dalam penelitian ini adalah mengetahui perbandingan kekuatan  combo plate dengan pelat berpenagar konvensional meliputi continous weld, chain weld dan staggered weld bila digunakan dalam konstruksi kapal. Perbandingan dilakukan dengan membandingkan nilai tegangan dari 3 variasi beban (lateral, bending dan puntir) dan  3 variasi besar beban. Adapun model yang digunakan dalam penelitian ini ada 4 yaitu combo plate, continuous weld, chain weld dan staggered weld. Pada variasi pelat berpenegar konvensional dilakukan perbandingan tegangan sisa menggunakan metode elemen hingga. Hasil akhir yang didapat adalah combo plate memiliki tegangan paling kecil pada beban lateral yaitu saat beban 1000 N/m2 tegangan terbesar bernilai 66.03 MPa, beban lateral 2000 N/m2 menghasilkan nilai tegangan terbesar 132.07 MPa dan pada beban  3500 N/m2 menghasilkan tegangan terbesar 231.13 MPa sementara pada momen bending dan puntir memiliki tegangan paling besar dibanding pelat berpenegar konvensional. Untuk nilai tegangan sisa paling besar adalah continous weld sebesar 90.05 Mpa

    Analisis Kekuatan Struktur Pondasi Mesin Induk di Bangunan Baru Kapal Tanker 6500 LTDW dengan Menggunakan Software Ansy

    Get PDF
    The strength construction to know the reaction that received in the construction to keep froma load, this aims to determine the safety and security of a construction. This research willfind equivalent stress value from a main engine foundation because loading from mainengine weight and main engine operation to customized with Class standard and to findsafety factor value. The load modelling will use Ansys Workbench 17.2, the method will useto analisys is a Finite Element metode to find stress value. This method will be used whendoing meshing in the Ansys Software. Meshing used size meshing 700 mm and fine for typemesh. The result have got the maximum stress value occurs at main engine Trial Conditionswith power at 100% got 237,8 MPa. Of All conditions analysis that have done have safetyfactor exceed than 1, maximum safety factor got 1,144 when main engine trial condition, sothis constructions confirmed safety construction. Then, maximum equivalent stress notpermitted exceed 264,37 MPa because it regulated from Class. Critical Area will receive inthe frame number 22
    corecore