16,351 research outputs found

    PENGARUH UKURAN DEWAN KOMISARIS, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN PERUSAHAAN DAN LEVERAGE TERHADAP CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY DISCLOSURE (Studi Pada Perusahaan Manufaktur Subsektor Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

    Get PDF
    ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan dan leverage terhadap corporate social responsibility disclosure. Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif dan asosiatif. Populasi dari penelitian ini adalah perusahaan manufaktur subsektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Jumlah perusahaan manufaktur subsektor food and beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014 adalah 21 perusahaan. Metode penelitian sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan total 8 perusahaan yang memenuhi kriteria. Analisis data dilakukan dengan menggunakan uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis dengan metode regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa corporate social responsibility disclosure yang dilaksanakan oleh perusahaan manufaktur subsektor food and beverages periode 2010-2014 rata-rata sebesar 56,9%. Secara parsial ukuran dewan komisaris, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure, sedangkan kepemilikan manajerial secara parsial tidak berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure. Secara simultan terdapat pengaruh ukuran dewan komisaris, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris independen, ukuran perusahaan dan leverage berpengaruh terhadap corporate social responsibility disclosure pada perusahaan manufaktur subsektor food and beverages. Kata Kunci: Ukuran Dewan Komisaris, Kepemilikan Manajerial, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Ukuran Perusahaan, Leverage, dan Corporate Social Responsibility Disclosure

    PENGARUH KEPEMILIKAN SAHAM INSTITUSIONAL, UKURAN PERUSAHAAN, UKURAN DEWAN KOMISARIS DAN PROPORSI DEWAN KOMISARIS INDEPENDEN TERHADAP MANAJEMEN LABA(EARNINGS MANAGEMENT)(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2008)

    Get PDF
    Manajemen laba merupakan tindakan manajemen yang berupa campur tangan dalam proses penyusunan laporan keuangan dengan maksud untuk meningkatkan kesejahteraanya secara personal maupun untuk meningkatkan nilai perusahaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari kepemilikan saham institusinal, ukuran perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan proporsi dewan komisaris independen terhadap besaran manajemen laba (earnings management). Kepemilikan saham institusional diukur berdasarkan saham yang dimiliki oleh lembaga/institusi baik negeri maupun swasta, ukuran perusahaan diukur dengan menggunakan total aktiva, ukuran dewan komisaris diukur dari jumlah anggota dewan komisaris yang ada di perusahaan dan proporsi dewan komisaris independen diukur dari anggota dewan komisaris eksternal. Penelitian ini menggunakan data empiris perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia tahun 2007-2008 dengan sampel 51 perusahaan. Metode penelitian yang digunakan adalah uji asumsi klasik dan pengujian hipotesis. Berdasarkan hasil penelitian, ditemukan bahwa variabel yang mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besaran manajemen laba (earnings management) adalah kepemilikan saham institusional, ukuran perusahaan, dan proporsi dewan komisaris independen. Sedangkan variable ukuran dewan komisaris tidak terbukti mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap besaran manajemen laba

    ANALISIS KOMISARIS INDEPENDEN, UKURAN DEWAN KOMISARIS, REPUTASI AUDITOR DAN RISIKO PELAPORAN KEUANGAN TERHADAP EFEKTIFITAS RISK MANAGEMENT COMMITTEE (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh komisaris independen, ukuran dewan komisaris, reputasi auditor dan risiko pelaporan keuangan terhadap risk management committee. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data diambil dengan metode populasi dan total populasi yang diperoleh adalah 58 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI (Bursa Efek Indonesia) dari tahun 2011-2012. Teknik analisis yang digunakan adalah analisis regresi logistik dengan menggunakan SPSS 21.Penelitian ini menggunakan variabel independen komisaris independen, ukuran dewan komisaris, reputasi auditor dan risiko pelaporan keuangan dan variabel dependen risk management committee. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pada pengujian simultan (uji F), variabel komisaris independen, ukuran dewan komisaris, reputasi auditor dan risiko pelaporan keuangan berpengaruh signifikan terhadap risk management committee. Pada pengujian parsial (uji T), variabel reputasi auditor dan risiko pelaporan keuangan berpengaruh terhadap risk management committee, sedangkan variabel komisaris independen dan ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap risk management committee.Kata Kunci: Komisaris independen, ukuran dewan komisaris, reputasi auditor, risiko pelaporan keuangan dan risk management committee

    PENGARUH KARAKTERISTIK DEWAN KOMISARIS TERHADAP KOMPENSASI MANAJEMEN PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI INDONESIA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menguji secara empiris mengenai pengaruh karakteristik dewan komisaris sebagai fungsi pengawasan dalam menentukan besaran kompenssasi pada perusahaan di Indonesia. Populasi dan sampel pada  penelitian ini merupakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di bursa efek Indonesia yang diseleksi dengan menggunakan metode purposive sampling, sehingga diperoleh sebanyak 252 sampel observasi untuk periode 2018-2019. Hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik dewan komisaris yang dilihat berdasarkan aspek ukuran dewan komisaris terbukti berpengaruh positif terhadap besaran kompensasi manajemen perusahaan. Selain itu, penelitian ini membuktikan bahwa independensi dewan komisaris berpengaruh negatif terhadap besaran kompensasi manajemen perusahaan.Kata kunci : Independensi dewan komisaris, Kompensasi manajemen, dan Ukuran dewan komisaris

    Pengaruh Good Corporate Goavernance dan Leverage Terhadap Kinerja Keuangan"Perbankan''di Bursa Efek Indonesia Tahun 2007-2010

    Get PDF
    Corporate governance merupakan salah satu elemen kunci dalam meningkatkan efesiensi ekonomi, yang meliputi serangkaian hubungan antara manajemen perusahaan, dewan komisaris, dewan direksi, komite audit dan stakeholders lainnya. Corporate governance juga memberikan suatu struktur yang memfasilitasi penentuan sasaran-sasaran dari suatu perusahaan, dan sebagai sarana untuk menentukan teknik monitoring kinerja. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh corporate governance, dalam hal ini ukuran dewan komisaris, dewan direksi, komite audit, serta leverage terhadap kinerja perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Populasi yang akan di teliti dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan perbankan selama empat periode waktu yaitu 2007-2010 di BEI. Pemilihan sampel menggunakan purposive sampling dan jumlah sampel yang memenuhi kriteria sebanyak 13 perusahaan. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis regresi berganda, uji t, uji F dan koefisien determinasi. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, dapat disimpulkan sebagai berikut: Hasil uji t menunjukkan bahwa mekanisme corporate governance yang terdiri dari ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris dan komite audit tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Sedangkan leverage berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil uji F menunjukkan bahwa ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komite audit dan leverage secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan. Hasil uji koefisien determinasi menunjukkan bahwa kinerja perusahaan dipengaruhi oleh ukuran dewan direksi, ukuran dewan komisaris, komite audit dan le

    PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA INDUSTRI PERBANKAN INDONESIA (Studi Kasus Pada Industri Perbankan yang Terdaftar di BEI Tahun 2004-2007)

    Get PDF
    Peranan dan tuntunan investor dan kreditor mengenai penerapan prinsip corporate governance merupakan salah satu faktor dalam pengambilan keputusan berinvestasi pada suatu perusahaan. Prinsip-prinsip corporate governance yang dijalankan secara amanah, akuntabel, dan fair dapat menghantarkan perusahaan mencapai tujuanya yaitu terciptanya kinerja perusahaan yang tinggi. Penerapan prinsip corporate governance dalam konteks agensi akan menyebabkan semakin besarnya pengawasan yang dilakukan oleh investor atau pemegang sahamterhadap kinerja manajemen. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh corporate governance terhadap manajemen laba serta pengaruh komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, dan ukuran perusahaan terhadap manajemen laba. Penelitian ini merupakan jenis penelitian survey empiris dengan menggunkan data-data sekunder dari Bursa Efek Indonesia. Penelitian ini menggunakan sampel sebanyak 23 perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI pada periode tahun 2004-2007. Teknik pengambilan sampel dengan purposive sampling. Pengukuran corporate governance menggunakan komposisi dewan komisaris, ukuran dewan komisaris, keberadaan komite audit, dan ukuran perusahaan. Sedangkan manajemen laba diukur dengan discretionary accrual. Teknik analisis menggunakan analisis regresi ganda, uji t, uji F, dan uji koefisien determinasi serta uji asumsi klasik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Corporate governance pada aspek komposisi dewan komisaris dan keberadaan komite audit berpengaruh negatif terhadap kebijakan manajeman laba, sedangkan ukuran dewan komisaris dan ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan manajemen laba pada taraf signifikan 5%. (1) Komposisi dewan komisaris secara individu berpengaruh negatif terhadap manajemen laba. (2) Ukuran dewan komisaris tidak berpengaruh terhadap kebijakan manajemen laba. (3) Keberadaan komite audit secara individu berpengaruh negatif dan signifikan terhadap kebijakan manajemen laba. (4) Ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan manajemen laba

    Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Pada Perbankan Syariah

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ukuran dewan direksi, reputasi KAP, kepemilikan manajerial, dan dewan komisaris terhadap kinerja keuangan perbankan syariah. Sampel yang di gunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan perbankan syariah yang mempublikasikan laporan keuangan per 31 Desember 2010 sampai 31 Desember tahun 2013. Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui variabel ukuran dewan direksi tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan, variabel Reputasi KAP mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan, variabel kepemilikan manajerial tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan, variabel ukuran dewan komisaris tidak mempunyai pengaruh terhadap kinerja keuangan. Sedangkan hasil analisis uji F diketahui secara bersama-sama variabel ukuran dewan direksi, reputasi KAP, kepemilikan manajerial dan ukuran dewan komisaris secara bersama-sama terhadap kinerja keuangan. Sehingga model yang digunakan adalah fit. Hasil analisis koefisien determinasi (R2) diperoleh Adjusted R square (R2) sebesar 0,201, hal ini menunjukkan bahwa variasi dari kinerja keuangan dapat dijelaskan oleh variabel ukuran dewan direksi, reputasi KAP, kepemilikan manajerial dan ukuran dewan komisaris sebesar 20,1%, sedangkan sisanya di jelaskan 79,9% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain diluar variabel yang diteliti

    IMPLEMENTASI GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AUDIT REPORT LAG

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh good corporate governance dengan proksi ukuran komite audit, independensi komite audit, rapat komite audit, ukuran dewan komisaris, komisaris independen dengan variabel kontrol ukuran perusahaan dan reputasi KAP terhadap audit report lag. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam indeks LQ-45 di bursa efek Indonesia pada periode tahun 2016-2018. Sampel yang terkumpul setelah di seleksi dengankriteria yang ada 90 data. Teknik analisis data yang digunakan adalah SPSS 26. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ukuran komite audit, independensi komite audit, ukuran dewan komisaris, dan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap audit report lag. Sedangkan rapat komite audit berpengaruh negative terhadap audit report lag.Kata Kunci: Ukuran Komite Audit, Independensi Komite Audit, Rapat Komite Audit, Ukuran Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Audit Report Lag

    Pengaruh Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan (Studi Pada Badan Usaha Milik Negara yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: pengaruh secara simultan dan parsial Corporate Governane (Ukuran Dewan, Komposisi Dewan, Kepemilikan Manajerial dan Leverage) tehadap Kinerja Keuangan (Return On Asset dan Return On Equity). Populasi dalam penelitian ini adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang terdaftar di bursa efek indonesia tahun 2017-2019. Dalam penelitian ini untuk melihat pengaruh secara simultan dan parsial dengan menggunakan alat analisis data berupa regresi linier berganda. Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: secara simultan ukuran dewan komisaris, komposisi dewan komisaris, kepemilikan manajerial, dan leverage berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan ROE. Secara parsial dapat diketahui bahwa tidak semua variabel berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Ukuran dewan komisaris dan leverage berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Ukuran dewan komisaris berpengaruh positif terhadap ROA, sedangkan terhadap ROE tidak berpengaruh signifikan. Leverage berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan ROE. Komposisi dewan komisaris dan kepemilikan manajerian tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan
    corecore