8,584 research outputs found

    Karakteristik Silase Semak Bunga Putih (Chromolaena odorata) dengan Penambahan Jenis Karbohidrat Terlarut yang Berbeda

    Get PDF
    Penelitian bertujuan untuk mengetahui karakteristik silase semak bunga putih (Chromolaena odorata) yang ditambahkan jenis karbohdirat terlarut yang berbeda. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 4 perlakuan dan 4 ulangan. Perlakuan terdiri dari R0 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (30%) (kontrol), R1 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (20%) + Dedak Padi (10%), R2 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (20%) + Tepung Gaplek (10%), R3 : Semak bunga putih (70%) + Lamtoro (20%) + Tepung Jagung (10%), Persentase dedak padi, tepung jagung dan tepung gaplek dihitung berdasarkan berat cacahan daun SBP dan lamtoro dalam kondisi layu. Variabel yang diteliti adalah karakteristik fisik (organoleptik) dan kimia (proksimat) silase semak bunga putih. Hasil penelitian menunjukkan penambahan karbohidrat terlarut berpengaruh nyata terhadap karaktersitik fisik dan kimia silase. Disimpulkan bahwa penambahan tepung gaplek berpengaruh dan nyata lebih tinggi dalam menghasilkan karakteristik fisik silase semak bunga putih yang terbaik. sedangkan karakteristik kimia, penambahan dedak padi sebagai karbohidrat terlarut nyata lebih tinggi dibandingkan dengan tepung gaplek dan tepung jagung.

    ANALISIS EDIBLE FILM DARI TEPUNG JAGUNG PUTIH (Zea mays L.) TERMODIFIKASI GLISEROL DAN KARAGENEN

    Get PDF
    Edible film berbahan dasar tebung jagung putih dimodifikasi dengan karagianan dan gliserol. Gel dari karagenan dapat meningkatkan kekuatan dan homogenitas suspensi edible film. Sementara gliserol dapat meningkatkan permeabilitas film, selain itu menjadikan film lebih halus dan tidak mudah retak. Tujuan penelitian antara lain mengetahui Kualitas edible film dari tepung jagung putih diketahui dengan cara: karakterisasi dan uji proksimat tepung jagung sebagai bahan baku, analisis sifat fisik dan mekanik edible film, optimasi konsentrasi optimal gliserol dan karagenan. Optimasi konsentrasi dilakukan dengan melakuakan variasi konsentrasi gliserol (5%, 10%, dan 15%) dan konsentrasi karagenan (1%, 2% dan 3%). Karaktistik dan kualitas tepung jagung putih dari Kabupaten Sumbawa menggunakan FTIR dan uji proksimat serta uji warna. Spektra IR menunjukkan bahwa tepung jagung Sumbawa tersusun dari gugus fungsi alkana, alkohol, keton/aldehid, hemiaketal dan hemiasetal yang merupakan gugus fungsi dari molekul karbohidrat. Sementara hasil uji proksimat menunjukkan bahwa tepung jagung Sumbawa memiliki kadar air, abu, lemak, protein, karbohidrat, amilosa, amilopektin serta pati berurut – turut: 12,61%; 0,72%; 0,08% ;0,41% ;86,17% ;55,40%; 19,84% ;77,30%. Hasil uji warna tepung jagung menunjukkan bahwa tepung jagung tanpa perlakukan memiliki warna putih tulang dan gelap, sehingga dalam penggunaanya sebagai bahan edile film perlu dimodifikasi dengan cara perendaman dalam natrium metabisulfit kemudian difermentasi untuk mengurangi kadar asam fitat yang bersifat antinutrisi dalam tepung jagung. Sifat fisik dan mekanik dari edible film berbahan dasar tepung jagung putih diketahui menggunakan uji warna, kuat tarik dan persen pemanjangan film didukung oleh FTIR. Hasil FTIR menunjukkan pengaruh gliserol dan karagenan terlihat dari vibrasi ikatan O–H (3400-3300 cm-1), vibrasi ikatan CH2 (1465 ) overlap dengan vibrasi ikatan S–O, S?O pada karagenan, vibrasi ikatan C–O, C?O (1600 cm-1, 1200-1020 cm-1) yang terlihat pada spektra IR edibe film G5%K2%. Konsentrasi optimal gliserol dan karagenan dalam pembuatan edible film tepung jagung putih yakni: gliserol 5-10% dan karagenan 3% sebab memiliki elongasi dan kuat tarik optimum serta warna edible film yang cerah. Elongasi dan kuat tarik optimum berturut - turut : 40 – 43.33%; 2,4 – 3,6 N. Hasil uji warna sampel edible film dengan kandungan gliserol 5-10% dan karagenan 3% menunjukkan index keputihan 54-58

    Perbedaan Komposisi Sumber Nutrisi pada Pertumbuhan dan Hasil Jamur Tiram Putih (Pleurotus ostreatus)

    Get PDF
    Tepung jagung mengandung protein, karbohidrat dan lemak yang dibutuhkan jamur untuk menunjang pertumbuhannya, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai sumber nutrisi jamur tiram putih. Penelitian bertujuan untuk mempelajari dan mendapatkan jenis dan komposisi tepung jagung terbaik sebagai sumber nutrisi bagi pertumbuhan dan hasil jamur tiram putih. Penelitian ini dilaksanakan di CV Damarayu Organic Farm dan Griya Jamur Universitas Brawijaya, Malang pada bulan Januari hingga Mei 2019. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) Faktorial, yang terdiri atas 2 faktor. Faktor I: Penambahan tepung jagung (BISI-2, Manis dan Srikandi Kuning-1) dan faktor II: (0, 50, 100 dan 150 gram) dengan jumlah perlakuan sebanyak 12 dan 4 kali ulangan. Variabel pengamatan meliputi lama miselium memenuhi baglog, saat muncul badan buah pertama, saat panen pertama, saat panen terakhir, diameter tudung buah jamur, Jumlah badan buah jamur per baglog, bobot segar badan buah jamur per baglog dan frekuensi panen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung jagung Srikandi Kuning-1 15% menghasilkan bobot segar dan frekuensi panen jamur tiram putih lebih tinggi, namun tidak berbeda nyata dengan penambahan tepung jagung manis 15%. Tepung jagung manis 15% menghasilkan diameter tudung lebih lebar (8,07 cm) tidak berbeda nyata dengan pemberian tepung jagung Srikandi Kuning-1 15% (7,44 cm). Penambahan tepung jagung Srikandi Kuning-1 menghasilkan jumlah badan buah lebih tinggi (16,49 buah) dan tidak menunjukkan perbedaan yang nyata dengan penambahan tepung jagung manis (16,33 buah). Komposisi media dalam berbagai taraf tidak berpengaruh nyata terhadap jumlah badan buah jamur tiram puti

    PENGARUH PERBANDINGAN TEPUNG JAGUNG (Zea mays) DENGAN DAGING IKAN PATIN DAN KONSENTRASI PUTIH TELUR TERHADAP KARAKTERISTIK SUP KRIM JAGUNG INSTAN DENGAN METODE FOAM- MAT DRYING

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mempelajari perbandingan tepung jagung (Zea mays)dengan daging ikan patin dan konsentrasi putih telur pada pembuatan sup krim jagung instan metode foam-mat drying. Rancangan percobaan yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok (RAK) dengan pola faktorial (3x3) dalam rancangan acak kelompok (Gaspersz, 1995), dengan 3 kali ulangan, sehingga diperoleh sebanyak 27 kombinasi perlakuan. Faktor pertama yaitu konsentrasi perbandingan tepung jagung dengan daging ikan patin (a) dengan taraf a1 (1:1), a2 (2:1), dan a3 (3:1). Faktor kedua yaitu konsentrasi putih telur (b) dengan taraf b1 (15%), b2 (20%), dan b3 (25%). Respon kimia meliputi uji kadar air, kadar protein, kadar karbohidrat gula pereduksi, respon fisik meliputi uji viskositas dan respon organoleptik meliputi uji hedonik atribut warna, rasa, aroma dan kekentalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan tepung jagung dengan daging ikan patin (a) dan konsentrasi putih telur (b) berpengaruh terhadap kadar air, kadar protein, viskositas, aroma, rasa, dan kekentalan. Interaksi antara perbandingan tepung jagung dengan daging ikan patin dan konsentrasi putih telur (ab) berpengaruh terhadap kadar air, viskositas, rasa dan kekentalan. Kata kunci : Sup krim jagung instan, tepung jagung, ikan patin, putih telur, foammat dryin

    Pengaruh Penggunaan Beberapa Jenis Filler terhadap Palatabilitas Nugget Itik (Anas javanica)

    Get PDF
    Proses pembuatan nugget itik selain bahan cacahan daging dan bumbu, ditambahkan juga bahan pengisi (Filler). Tujuan penambahan bahan tersebut adalah untuk memperbaiki cita rasa, tekstur dan kekenyalan, membuat warna lebih menarik, mengurangi penyusutan pada produk akhir, meningkatkan karakteristik irisan produk, serta dapat memberikan keuntungan dengan mensubstitusi sebagian daging. Beberapa jenis tepung berpati yang dapat digunakan sebagai filler adalah tepung sagu, tepung jagung, tepung beras putih, tepung beras ketan. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis sifat dan karakteristik dari beberapa jenis filler pada nugget daging itik dan sejauh mana pengaruhnya terhadap palatabilitas panelis. Penelitian ini dilaksanakan dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan empat perlakuan dan ulangan sebanyak 35 (panelis), dan pengukuran data menggunakan metode organoleptik yaitu uji hedonik dengan menggunakan skala hedonik. Sebagai perlakuan adalah penggunaan beberapa jenis filler pada nugget daging itik, yaitu: T1 menggunakan tepung sagu, T2 menggunakan tepung jagung, T3 menggunakan tepung beras putih, T4 menggunakan tepung beras ketan. Pengujian organoleptik dilakukan dengan menggunakan 35 panelis tidak terlatih dengan variabel yang diamati yaitu palatabilitas terdiri dari citarasa, tekstur dan kekenyalan. Hasil penelitian ini menunjukkan dari rataan uji organoleptik untuk kriteria citarasa, hasil analisis keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kriteria tekstur hasil analisis keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kriteria kekenyalan hasil analisis keragaman menunjukkan perbedaan yang sangat nyata (P<0,01). Kesimpulan dari penelitian ini adalah penggunaan filler tepung jagung dan tepung beras putih serta tepung beras ketan menghasilkan nugget daging itik yang baik dan di terima oleh panelis tetapi tepung sagu lebih disukai

    TINGKAT KESUKAAN DAN ANALISIS KANDUNGAN GIZI FLAKES TEPUNG JAGUNG (Zea mays ssp. mays) DENGAN SUBTITUSI TEPUNG UWI PUTIH (Dioscorea alata L.)

    Get PDF
    Latar Belakang : Sereal salah satu alternative sarapan yang mudah disajikan. Flakes yang beredar di pasaran terbuat dari jagung yang dikenal dengan corn flakes. Dilakukan modifikasi corn flakes dengan subtitusi tepung uwi putih sebagai penganti tepung terigu. Tepung uwi putih memiliki kandungan pati yang tinggi yaitu 83,38%-86,68%. kadar serat tepung uwi 4,1% sedangkan, kadar serat tepung terigu 0,3 gram/100 gram. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui tingkat kesukaan dan kandungan zat gizi flakes jagung dengan subtitusi uwi putih. Metode : Desain penelitian eksperimental dalam bidang food production. Uji tingkat kesukaan menggunakan panelis agak terlatih sebanyak 25 panelis. Ada 3 Formula yang digunakan yaitu formula 1 (70% : 30%), formula 2 (60% : 40%), formula 3 (50% : 50%). Analisis protein dengan Semimicro Kjelhal, lemak dengan Hidrolisis Weibull, karbohidrat dengan by difference dan Analisis statistik tingkat kesukaan menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil : Uji tingkat kesukaan menghasilkan formulasi yang paling disukai adalah formula 3. Dari 3 kali pengulangan uji kandungan gizi didapatkan rerata energy (404 kkal), protein (4,9 %), lemak (8 %), karbohidrat (78 %), serat (2,6%). Simpulan : 2 takaran saji Flakes jagung dengan subtitusi uwi putih ditambah susu dapat memenuhi kebutuhan gizi sarapan pagi. Kata Kunci : Flakes, Jagung, Uwi putih, Tingkat kesukaan, Kandungan Giz

    Pemanfaatan Hasil Samping Udang Putih (Penaeus indicus) Sebagai Flavor Pasta dengan Penambahan Tepung Jagung

    Get PDF
    Udang Putih (Penaeus indicus) merupakan salah satu komoditas perikanan Indonesia yang banyak dibudidayakan dan cenderung meningkat tiap tahunnya. Pengolahan udang dalam proses produksi biasanya hanya memerlukan bagian dagingnya saja, sehingga dalam proses pengolahannya dihasilkan hasil samping berupa kepala dan kulit udang. Hasil samping udang masih mengandung sejumlah zat gizi dan komponen citarasa. Hasil samping udang putih dapat dimanfaatkan sebagai flavor pasta dengan penambahan tepung jagung. Tepung jagung merupakan bahan pengisi yang mampu membentuk gel. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi hasil samping udang putih (Penaeus indicus) sebagai flavor pasta dengan penambahan tepung jagung terhadap kadar protein, kadar lemak, dan kadar air, rendemen, dan tingkat kelarutan. Penelitian ini menggunakan metode Rancangan Acak Lengkap (RAL) sebagai rancangan percobaan. Penelitian ini menggunakan empat perlakuan dengan lima ulangan. Parameter uji dalam penelitian ini meliputi penelitian utama analisis proksimat (kadar protein, kadar lemak, dan kadar air) dan parameter pendukung berupa nilai rendemen dan tingkat kelarutan. Analisis data kimia dianalisis menggunakan Analysis of Variance (ANOVA) dan dilanjutkan dengan uji Duncan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan tepung jagung berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap karakterisasi flavor pasta hasil samping udang putih. Penambahan tepung jagung dengan konsentrasi 10% menghasilkan kadar protein tertinggi yaitu sebesar 43,32%. Memiliki kadar lemak tertinggi yaitu sebesar 0,46%. Memiliki kadar air terbaik yaitu sebesar 87,35%. Memiliki nilai rendemen terbaik sebesar 69,25%. Dan memiliki nilai tingkat kelarutan terbaik yaitu sebesar 99,38%. Kata kunci: flavor, hasil samping udang putih, tepung jagun
    • …
    corecore