16 research outputs found
SELAI TALA BARAKKA SEBAGAI TEROBOSAN PENINGKATAN EKONOMI WARGA
Selama 28 hari, Aktivitas PkM ini dilaksanakan dalam beberapa tahap, diawali dengan observasi dan diakhiri dengan pemeriksaan manfaat operasional. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang membantu perekonomian masyarakat karena dilakukan bersama dengan desa-desa yang ada di wilayah sekitar kampus. Keberhasilan dengan suatu produk diperlukan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat. Salah satu ilustrasi pemanfaatan aset tetap (SDA) untuk lebih mengembangkan perekonomian daerah setempat adalah lompatan maju Selai Tala Barakka, seperti yang akan dianggap normal untuk lebih mengembangkan kemampuan pengganti karena aset tetap yang melimpah. Buah lontar (Borassus Flabellifer) dihasilkan di Desa Canrego, Kecamatan Polongbangkeng, Kabupaten Takalar. Selain mencegah buah aren membusuk karena menumpuk selama proses penjualan, pengolahan buah aren menjadi selai juga mencegah harga buah aren jatuh setelah panen. Pada saat panen, nilai buah sawit meningkat karena kedua faktor tersebut. Pengawetan selai buah sawit dapat diperlambat. Selai yang dihasilkan dapat digunakan untuk mengisi kue, roti, dan kue kering. Produksi Selai Tala Barakka telah berhasil meningkatkan perekonomian warga melalui eksperimen
Mistisme Masyarakat Makassar (Studi terhadap Pandangan Masyarakat Bontobuddung tentang Wujud-wujud Supranatural)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pandangan masyarakat Bontobuddung tentang wujud-wujud supranatural, bagaimana bentuk wujud-wujud supranatural, faktor yang melatarbelakangi serta implikasi yang ditimbulkan dari kepercayaan terhadap wujud-wujud supranatural di Desa Bontobuddung Kecamatan Tompobulu Kabupaten Gowa.
Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif dengan tujuan menggambarkan pandangan masyarakat tentang hal-hal yang bersifat mistik dan gaib. Tehnik pengumpulan data yang digunakan adalah metode wawancara (interview) dan observasi.
Sebagai hasil yang dapat disimpulkan penulis dalam tesis ini adalah kepercayaan terhadap wujud-wujud supranatural di Desa Bontobuddung merupakan kepercayaan lokal yang diwariskan oleh nenek moyang masyarakat Bontobuddung secara turun-temurun dari generasi ke generasi. Kepercayaan tersebut diyakini ada sejak ribuan tahun yang lalu. Sebagian masyarakat Bontobuddungpun mempercayai adanya bentuk dari wujud-wujud supranatural seperti Jing Sallang(yang diyakini dapat memberikan barakka (berkah) dan bencana), Sania’serta Parakang. Wujud-wujud tersebut juga diyakini dapatmenimbulkan bencana seperti penyakit bahkan kematian.Kepercayaan masyarakat Bontobuddung terhadap wujud-wujud supranaturaldilatarbelakangi oleh beberapa faktor dan sedikit banyaknya telah mengalami akulturasi dengan budaya Islam.
Implikasi kepercayaan wujud-wujud supranatural masyarakat Bontobuddung terhadap kehidupan sosial budaya, yaitu; melestarikan warisan nenek moyang, menjaga lingkungan,memberikan nuansa sosial dan perekat hubungan keluarga dan masyarakat terutama dalam ritual angnganre-anre, mengakibatkan rasa takut yang berlebihan, khususnya terhadap mereka yang dicurigai sebagai Parakang sehingga berdampak pada hubungan antar individu serta terbengkalainya beberapa pekerjaan terutama yang letaknya jauh di luar tempat tinggal mereka lantaran takut berpapasan dengan Parakang
Kepercayaan Masyarakat terhadap Gunung Karampuang di Desa Barugae Kecamatan Bulukumpa Kabupaten Bulukumba
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1). Proses pelaksanaan ritual sesajen di Gunung Karampuang mempunyai beberapa tahap. Tahap pertama, pelaku upacara, tahap kedua persiapan dan tahap ketiga proses pelaksanaan. Proses pelaksanaan ritual sesajen di Gunung Karampuang ini, hampir sama dengan proses ritual pada umumnya. Seperti menyiapkan sokko’ (beras ketan), ayam kampung ( Nasu Likku’), telur, ikan, pisang, daun sirih, dan dupa. Sesajen-sesajen tersebut merupakan bentuk rasa syukur seseorang yang mempunyai niat untuk dibawa ke Gunung Karampuang untuk dibacakan oleh seseorang. 2). Pandangan dan pengalaman masyarakat yang telah melaksanakan ritual sesajen, pandangan dari tokoh adat, agama, dan masyarakat. 3). Dampak yang ditimbulkan
masyarakat yang telah melaksanakan ritual sesajen memiliki dampak dalam kehidupannya dan dampak terhadap agamanya. Dampak dalam kehidupannya memiliki dampak yang baik dan juga dampak yang buruk terhadap masyarakat
yang meninggalkannya begitu saja. Dan dampak terhadap agamanya tidak memberikan dampak yang buruk, karena mereka mengunjungi Gunung Karampuang atas dasar kesyukuran saja yang didapatkan dan tetap berjalan sesuai
dengan ajaran Islam dan memanjatkan doa tetap kepada Allah Swt
Tradisi Gantarangkeke dalam Perspektif Saad Al-Dzari'ah (Studi Kasus di Kecamatan Gantarangkeke Kabupaten Bantaeng)
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa adanya suatu tradisi tahunan yang diyakini oleh masyarakat mampu memberikan keberkahan dan manfaat serta berpengaruh dalam kehidupan mereka, kemudian juga menggambarkan bagaimana pandangan hukum islam utamanya Sadd al-Dzari‟ah terhadap keyakinan tersebut
Eksistensi Tunatambungnga Kalenna di Desa Manyampa Kabupaten Bulukumba Tinjauan Sosio-Historis
Tunatambungnga Kalenna merupakan bangsawan dari Gowa dan Bone yang tinggal di Kindang, setelah Belanda menyerbu Kindang, maka Tunatambungnga Kalenna mengungsi ke Manyampa Toa. Di Manyampa Toa kemudian membangun komunitas yang berdiri sendiri dan merupakan cikal bakal desa Manyampa di kemudian hari. Ketika Tunatambungnga Kalenna tidak bisa menahan serangan Belanda, kemudian menimbun dirinya sendiri. Penulis menemukan, bahwa pengkultusan terhadap Tunatambungnga Kalenna disamping merupakan warisan pra Islam, juga erat kaitannya dengan kehidupan sosiologis masyarakat Manyampa Toa. Di sisi lain, tingkat pemahaman keagamaan masyarakat terhadap ajaran Islammenjadi faktor ke percayaan pra Islam masih tetap bertahan.
Implikasi penelitian, Tunatambungnga Kalenna sebagai bagian dari sejarah lokal perlu mendapat perhatian bagi penelitian selanjutnya, sebab penelitian sejarah lokal memberikan sumbangsih yang besar dalam upaya memahami kondisi sosial masyarakat di Indonesia khususnya masyarakat Manyampa. Penelitian terhadap Tunatambungnga Kalenna memberikan gambaran alur pemikiran tentang pengkultusan suatu masyarakat terhadap orang yang dianggap berjasa dalam masyarakat tersebut
Renjis Vol. 5 No. 2 Desember 2019
Jurnal Renjis diterbitkan oleh BPNB Kepulauan Riau. Vol. 5 No. 2 Desember 2019 berisi 5 artikel. Artikel-artikel tersebut adalah
1. Nur Alam Saleh - Antara Ramuan dan Mantra dalam Sistem Pengobatan Tradisional Orang Makassar.
2. Sasangka Adi Nugraha - Ambacht Cursus
3. Hendri Purnomo - Taber Laut : Kearifan Lokal Menjaga Keseimbangan Alam di Desa Batu Beriga, Kecamatan Lubuk Besar, Kabupaten Bangka Tengah
4. M. Ali Surakhman - Kepunahan 'Mangendau" Permainan Tradisional Anak Batanghari, Jambi
5. Ayu Sarah Domani - Batik Jambi Era Kontempore
Tradisi Angnyombayya dalam Prespektif al-Qur’an di Kel. Lembang Gantarang Keke Kec. Tompobulu Kab. Bantaeng
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1). Eksistensi tradisi
Angnyombayya di Kel. Lembang Gantarang Keke Kec.Tompobulu Kab. Bantaeng merupakan sebuah warisan dari leluhur, kehadiran tradisi ini berawal dari kepercayaan yang dilakukan oleh masyarakat setempat bahwa suatu proses penyembahan terhadap roh-roh para leluhur. , 2).Prosesi tradisi Angnyombayya di Lembang Gantarang Keke dilakukan setiap tahunnya yaitu setiap 10 sya’ban. Proses pelaksanaan tradisi ini terdapat beberapa tahapan yang pertama Appasulu’ Pangajai, Akkawaru, Kalau’ tunu-tunu juku’ dan Nganre Tu Tabbala’na 3). Nilainilai yang terdapat dalam tradisi yaitu nilai religi, silaturahmi, sedekah, musyawarah, kebersamaan dan gotong royong dan kesenian. Implikasi dari Tradisi ini diperuntukkan kepada pemerintah dan masyarakat
bahwa tradisi di Lembang Gantarang Keke adalah warisan dari nenek moyang patut dilestarikan dengan tuntunan ajaran Islam agar tidak adanya unsur kemusyrikan atau hal-hal yang menyimpang dari agama Islam yang sesungguhnya
kehidupan tau Tori di tengah masyarakat Desa Tappale Kecamatan Libureng Kabupaten Bone
ABSTRAK
Irmayanti, 2015, kehidupan tau Tori di tengah masyarakat Desa Tappale Kecamatan Libureng Kabupaten Bone. Skripsi Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Makassar. Dibimbing oleh St. Junaeda dan Amiruddin.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kehidupan sosial tau Tori, pola interaksi serta faktor-faktor pendukung keberadaan tau Tori masih betah tinggal ditengah ladang. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskiptif kualitatif yaitu penelitian yang menggambarkan situasi-siatuasi secara langsung di tempat penelitian. Sementara teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu dengan wawancara, observasi dan dokumentasi.
Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa tau Tori biasanya melakuakan kegiatannya dari pagi hari hingga malam hari baik kegiatannya itu yang mencakup pertanian, peternakan, berkebun dan membuat berbagai kerajinan. Selain tau Tori yang biasanya berinteraksi dengan tau Tori lainnya juga ada warga Tappale diluar tau Tori yang datang bertani ataupun melihat ternak di daerah Tori dan tempat tinggal tau Tori menjadi salah satu tempat beristirahat. Adapun faktor pendukung keberadaan tau Tori yaitu mampu memenuhi kebutuhan dasar, sulit ditemukan kriminalitas, serta penghasilan yang sudah cuku