166 research outputs found

    PELAKSANAAN SUPERVISI AKADEMIK KEPALA MADRASAH DALAM MENINGKATKAN KINERJA PENDIDIK DI MADRASAH ALIYAH WALISONGO UMBUL MADIUN

    Get PDF
    ABSTRACT The headmaster of the madrasah is the highest lead of position in the madrasah that he leads and also as a supervisor in his madrasah which plays an important role as a means of educational academic activities, supervisors of academic activities, and as a provider of academic guidance, as well as a motivator for driving and improving academics in the madrasah that he holds to achieve an educational goal that has been planned together. In the process of assisting educators, there must always be a motivational boost, as well as influencing, nurturing, guiding, and even mobilizing educators to always improve their performance. And all of that, are the duties carried out by the head of the madrasah who is entrusted. But in the implementation activities of the principal's performance, the head of the madrasah often encounters deficiencies, mistakes, and even failures. Therefore, the author tries to observe, study, identify and conduct in-depth analysis studies related to the phenomena experienced at Madrasah Aliyah Walisongo Umbul Madiun. In conducting research, the authors formulated a formula which is as follows: How is the academic supervision of the headmaster? the purpose of the research conducted was to find out how to apply the academic supervision of the headmaster to educators to improve education which includes several stages of the process, namely the academic supervision planning activity stage, the academic supervision implementation stage, and the evaluation and follow-up stages of the academic supervision carried out. . In conducting the research, the writer took the location at Madrasah Aliyah Walisongo Umbul Madiun. Meanwhile, the usefulness of the research carried out is expected to be useful for improving the knowledge of education and teaching related to academic supervision in the madrasah environment, in particular, The headmaster of the madrasah, educators, and staff of madrasah at Madrasah Aliyah Walisongo Umbul Madiun. And, at the same time as a motivational input for enriching the treasury of knowledge, especially in the scope of science in the world of education, as well as being useful for researchers in adding insights related to the science of educational management. And as an important task to complete the learner in the Islamic education management study program at UIN Raden Intan Lampung Postgraduate. to answer questions related to the research, the authors conducted research using qualitative methods. In collecting data using observation, interviews, and documentation. After the data is collected then it is reviewed and analyzed qualitatively. Then the data is processed through data reduction, data presentation and the last is concluding. The results of the analysis that supervision carried out by the headmaster of the madrasah has been carried out, starting at the planning, implementing, and evaluating the follow-up process of academic supervision. The implementation of academic supervision has had a positive impact on improving the performance of educators and the academic supervision carried out has been very helpful for educators in improving their performance. However, there are still some councils v of educators who have not completed their learning administration tools and still use less varied, creative, and innovative methods. vi ABSTRAK Kepala madrasah sebagai jabatan pimpinan tertinggi di madrasah yang dia pimpin dan juga sebagai seorang supervisor di madrasahnya, yang berperan penting sebagai sarana pemberi bantuan kegiatan akademik pendidikan, pengawas kegiatan akademik dan sebagai pemberi bimbingan akademik, serta sebagai motivator penggerak dan perbaikan keakademikan dimadrasah yang dia pegang guna mencapai suatu tujuan pendidikan yang telah direncanakan bersama. Dalam proses pemberian bantuan terhadap para pendidik haruslah senantiasa ada dorongan semangat motivasi, serta mempengaruhi, mengayomi, membimbing bahkan menggerakan para pendidik agar selalu meningkatkan kinerjanya. Dan semua itu, adalah tugas kewajiban yang dilaksanakan oleh kepala madrasah yang di amanahi. Tetapi pada aktifitas penerapanya kinerja kepala madrasah, sering sekali kepala madrasah menemui kekurangan, kesalahan bahkan kegagalan. Oleh karena itu penulis berusaha mengamati, mempelajari, mengidentifikasi serta melakukan kajian analisis mendalam terkait fenomena yang dialami di Madrasah Aliyah Walisongo Umbul Madiun. Dalam melakukan penelitian, penulis merumuskan sebuah rumusan yakni sebagai berikut : bagaimana supervisi akademik kepala madrasah ? tujuan dari penelitian yang dilakukan ialah untuk mengetahui bagaimana penerapan supervisi akademik kepala madrasah pada para pendidik guna dilakukanya peningkatan pendidikan yang meliputi beberapa tahap proses yakni tahap kegiatan perencanaan supervisi akdemik, tahap pelaksanaan supervisi akademik dan tahap evaluasi dan tindak lanjut dari supervisi akadmik yang dilaksanakan. Dalam melakukan penelitinya penulis mengambil lokasi di Madrasah Aliyah Walisongo. Sedangkan, kegunaan dari penelitaian yang dilakukan diharapkan bisa bermanfaat bagi peningkatan ilmu pendidikan dan pengajaran yang berhubungan dengan supervisi akademik di lingkungan madrasah khususnya kepala madrasah, para pendidik, dan para staff madrasah yang ada di Madrasah Aliyah Walisongo. Dan, sekaligus sebagai bahan motivasi masukan demi memperkaya dunia keilmuan khususnya pada lingkup ilmu pada dunia pendidikan, serta berguna bagi peneliti dalam menambah wawasan yang berhubungan dengan ilmu manajemen pendidikan. Dan sebagai tugas penting untuk menyelesaikan pembelajaranya pada program study manajemen pendidikan islam di pascasarjana UIN Raden Intan Lampung. Guna menjawab pertanyaan pertanyaan terkait penelitian tersebut, penulis melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif. Dalam pengumpulan datanya menggunakan cara observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah data dikumpulkan kemuadian dikaji, dianalisis secara kualitatif. Maka data diolah dengan cara reduksi data, penyajian data serta yang terahir ialah penarikan kesimpulan. Hasil dari analisis yang telah didapat ialah : supervisi yang dilakukan oleh kepala madrasah sudah terlaksana, dimulai pada proses perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindak lanjut supervisi akademik. supervisi akademik yang dilaksanakan telah memberikan aura dampak yang positif terhadap peningkatan kinerja para pendidik serta, supervisi akademik yang dilaksanakan telah vii membantu sekali bagi para pendidik dalam meningkatkan kinerjanya, tetapi, masih ada beberapa dewan pendidik, yang belum melengkapi perangkat administrasi pembelajaranya, dan masih menggunakan metode yang kurang, kreatif dan inovatif

    Implementasi Hukum Islam dan Pengaruhnya Terhadap Politik Hukum Indonesia

    Get PDF
    Kajian implementasi hukum Islam dan pengaruhnya terhadap hukum di Indonesiadapat dijadikan sebagai acuan dalam strategi harmonisasi antara hukum Islam danhukum positif. Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan pengimplementasianhukum Islam dan menganalisis pengaruhnya terhadap hukum di Indonesia. Penelitianmenggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Data didapatkan daribeberapa sumber literatur terpercaya yang memperkuat hasil anaslisis. Adapun teknikanalisis yang digunakan adalah analisis induktif. Hasil penelitian menunjukan bahwaimplementasi hukum Islam di Indonesia menyesuaikan dengan sistem hukum yangberlaku yang berlandaskan kepada ideologi dan konstitusional negara yaitu UUD1945 dan Pancasila. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hukum Islammemiliki peluang besar untuk diimplementasikan terhadap politik hukum di Indonesiasecara gradual sehingga terpolarisasi dalam pembentukan sistem hukum yang berlakudi Indonesia

    Peran KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan) dalam Pembelajaran sebagai bagian dari Pendidikan Karakter dan Budaya Bangsa bagi Peserta Didik

    Get PDF
    Peran KTSP di dalam dunia pendidikan, dapat meningkatkan mutu pembelajaran melalui kualitas kurikulum, karena KTSP merupakan kurikulum yang dapat menumbuhkan budaya yang berkarakter dan budi pekerti pada peserta didik sehingga menjadi manusia otentik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana peran KTSP dalam pembelajaran sebagai bagian dari pendidikan karakter dan budaya bangsa bagi peserta didik. Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan yaitu penelitian yang obyek penelitiannya didapatkan melalui beragam informasi kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal ilmiah, Koran, majalah, dan dokumen). Hasil penelitian ini menunjukkan antara lain: (1) Peran KTSP sangat penting untuk kemajuan dalam pembelajaran, (2) Peranan KTSP bisa memberikan kesempurnaan dari kurikulum pada masa orde lama, (3) Dengan KTSP maka perkembangan dunia pendidikan semakin berkarakter, adanya pendidikan karakter dan mampu memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan (otonomi), (4) Adanya peranan KTSP menjadi student centered dalam pembentukan karakter

    Analisis Pemikiran al-Tafsir al-Maudlu’i al-Tauhidi Baqir Al-Shadr

    No full text
    Tafsir al-Maudlu’i al-Tauhidi dikenalkan oleh Baqir al-Shadr. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran al-Al-Tafsir al-Maudlu’i-AlTauhidi Baqir Al-Shadr. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada kajian kepustakaan dan bersumber dari prime resource karya Baqir al-Shadr, al-Madrasat al-Qur’aniyyah, dengan bahan sekundernya dari pemikiran al-Farmawi dan bahan lain yang relevan. Penyajian kajian ini bersifat deskriptif-analitik yang digabungkan dengan teori korespondensi terutama ketika menguji secara kritis teori dan aplikasi konsep Baqir al-Shadr. Berdasarkan kajian, dengan dasar min al-Waqi ila al-Nash, Baqir al-Shadr menyatakan bahwa tafsir maudlu’i harus mampu berdialektika dengan fakta serta teori yang berkembang saat ini tanpa melepaskan langkah-langkah metodologis tafsir maudlu’i yang telah dirumuskan sebelumnya, seperti memerhatikan bahts al-Mufradat, asbab al-Nuzul dan makkiyyah-madaniyyah. Dengan teori korespondensi yang diaplikasikan pada kajian kritis teori dan aplikasinya, Baqir al-Shadr nampak belum melakukan secara konsisten dan komprehensif teori yang ia bangun.Tafsir al-Maudlu’i al-Tauhidi dikenalkan oleh Baqir al-Shadr. Kajian ini bertujuan untuk menganalisis pemikiran al-Al-Tafsir al-Maudlu’i-AlTauhidi Baqir Al-Shadr. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif berdasarkan pada kajian kepustakaan dan bersumber dari prime resource karya Baqir al-Shadr, al-Madrasat al-Qur’aniyyah, dengan bahan sekundernya dari pemikiran al-Farmawi dan bahan lain yang relevan. Penyajian kajian ini bersifat deskriptif-analitik yang digabungkan dengan teori korespondensi terutama ketika menguji secara kritis teori dan aplikasi konsep Baqir al-Shadr. Berdasarkan kajian, dengan dasar min al-Waqi ila al-Nash, Baqir al-Shadr menyatakan bahwa tafsir maudlu’i harus mampu berdialektika dengan fakta serta teori yang berkembang saat ini tanpa melepaskan langkah-langkah metodologis tafsir maudlu’i yang telah dirumuskan sebelumnya, seperti memerhatikan bahts al-Mufradat, asbab al-Nuzul dan makkiyyah-madaniyyah. Dengan teori korespondensi yang diaplikasikan pada kajian kritis teori dan aplikasinya, Baqir al-Shadr nampak belum melakukan secara konsisten dan komprehensif teori yang ia bangun

    Perubahan Sosial dan Reaktualisasi Hukum Waris Islam

    No full text
    Penulisan paper ini merupakan satu kajian mengenai perubahan sosial sebagai bahan reaktualisasi hukum waris Islam. Kajian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh perubahan sosial dalam hal ini pergeseran perpektif pemaknaan adil pada masyarakat sebagai bahan reaktualisasi hukum waris Islam. Penelitian ini termasuk jenis penelitian pustaka (library research). Data yang digunakan ada dua macam yaitu data primer dan data sekunder. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan studi kepustakaan dan analisis data yang digunakan yaitu metode deskriptif. Hasil kajian ini menegaskan bahwa perubahan sosial (perubahan perspektif adil) dimasyarakat, sulit ketika dijadikan bahan untuk reaktualisasi hukum waris dalam Islam. Hal ini karena ayat tentang waris masuk dalam kategori  ayat Qathiyyud dalalah ayat yang pasti pelaksanaannya, ayat yang bersifat rinci (tafshili) dan jelas (sharih) tidak ada peluang untuk ijtihad. Oleh karena itu perlu adanya solusi yang ditawarkan, sekiranya konsep hilah menjadi solusi. Konsep hilah ini secara tekhnis dilakukan setelah ada poses pembagian secara faraidh terlebih dahulu, setelah adanya musyawarah. Hal ini menjadi jembatan antara pihak yang mempersoalkan pembagian waris 2:1 dengan menyamakan dan pihak yang tidak mempersoalkan pembagian waris 2:1. Penelitian ini juga memberi saran untuk pengkajian yang lebih luas mengenai keterkaitan perubahan sosial dengan perubahan hukum dalam waris Islam. Hal ini karena penulis menemukan beberapa kekurangan dalam pertimbangan hukum yang diambil dalam bidang qaidah dan ushul fiqh

    Pandangan Yusuf Al-Qardhawi dan M. Amien Rais tentang Hubungan Agama dan Negara dalam Perspektif Siyasah Syar’iyah

    Get PDF
    Topik mengenai Hubungan agama dan negara tidak terlepas dari tiga aliran yaitu agama (dalam hal ini Islam) yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia termasuk kehidupan bernegara, agama yang tidak ada hubungannya dengan ketatanegaraan, dan agama tidak mengatur sistem ketatanegaraan secara tafsȋly, tetapi di dalamnya terdapat seperangkat tata nilai etika bagi kehidupan bernegara. Tujuan penelitianini yaitu menganalisis posisi agama dalam konsep negara menurut pandangan Yusuf al-Qardhawi dan M. Amien Rais serta tentang hubungan keduanya (agama dan negara) dalam perspektif siyasah syar’iyah. metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kualitatif dengan penelitian pustaka (library research). Data diambill dari buku-buku dan tulisan-tulisan lain berkaitan dengan penelitian. Selanjutnya data yang terkumpul diolah dan dianalisis. Berdasarkan kajian, munculnya perbedaan pandangan mengenai hubungan agama dan negara diawali oleh munculnya negara sekuler di Turki oleh Musthafa Kemal Attaturk. Agama dianggap sebagai biang kemunduran suatu negara, sebagaimana yang terjadi di Barat. Padahal menurut para tokoh Islam di antaranya Yusuf al-Qardhawi dan M. Amien Rais, agama di Barat tidak dapat dibandingkan dengan agama di Timur, karena di dalamnya tidak ada kekuasaan kaum paderi, doktrin gereja yang kaku dan keterbatasan pada urusan perasaan dan rohani semata. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa pandangan kedua tokoh tersebut memiliki pandangan yang hampir sama tentang hubungan agama dan negara
    • …
    corecore