4,689 research outputs found
Preservasi Digital pada Repositori Institusi di Perpustakaan Perguruan Tinggi: Sebuah Kajian Literatur
Perpustakaan perguruan tinggi berbondong-bondong untuk mengembangkan repositori institusi, namun belum melaksanakan preservasi digital jangka panjang. Backup dinilai sebagai aktivitas preservasi nyatanya merupakan bagian dari metode preservasi digital jangka pendek. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan mengkaji literatur secara mendalam mengenai preservasi digital pada repositori institusi di perpustakaan perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan beragam metode preservasi digital, kebijakan, tantangan hingga peran pustakawan dalam preservasi digital. Metode preservasi digital seperti preservasi teknologi, emulation, migration, encapsulation, copying atau refreshing dapat diterapkan. Penggunaan Dspace, Eprints, FEDORA dan MyCore serta perangkat lunak penunjang seperti LOCKSS, PLN, Portico, Archivematica, dan Rosetta akan memudahkan proses preservasi digital. Kebijakan preservasi digital digunakan sebagai landasan untuk melaksanakan preservasi digital. Kurangnya kesadaran pustakawan, dan format digital yang rentan rusak menjadi tantangan bagi para pustakawan dalam menjalankan aktivitas preservasi digital, sehingga peningkatan keahliandan kapasitas menjadi suatu keharusan bagi seorang pustakawan
Preservasi jalan batas Kota Medan- Tanak Karo dengan pendekatan metode long segmen
Prinsip dasar manajemen aset infrastruktur merupakan tugas, pengetahuan dan sains untuk mengelola infrastruktur selama umur siklus hidupnya agar infrastruktur dapat berfungsi secara efektif, efisien, dan berkelanjutan. Untuk menjalankan prinsip dasar manajemen aset tersebut, Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat menerapkan program Preservasi Jalan. Preservasi Jalan Skema Long Segment yaitu penanganan preservasi jalan dalam batasan satu panjang segment yang menerus (bisa lebih dari satu ruas) yang dilaksanakan dengan tujuan untuk mendapatkan kondisi jalan yang seragam yaitu jalan mantap dan standar sepanjang segment. Sistim Preservasi Jalan dengan Skema Long Segment merupakan upaya dalam peningkatan performa jalan, dimana pemeliharaan jalan berbasis kinerja agar memenuhi tingkat layanan Jalan. Upaya Direktorat Jenderal Bina Marga memberlakukan Pemeliharaan Jalan Skema Long Segment bertujuan untuk meningkatkan kinerja pelaku pemeliharaan jalan agar mencapai target nasional kemantapan jalan. Pelaksanaan proyek Preservasi Jalan Skema Long Segment masih mengalami kendala dalam pelaksanaannya, terlihat dari adanya pelaksanaan proyek yang mengalami sanksi denda keterlambatan, mutu konstruksi yang kurang baik, serta keterlambatan penyelesaian pekerjaan. Dilihat masih terdapat permasalahan dalam pelaksanaannya, maka diperlukan penentuan faktor bagi analisis faktor yang mempengaruhi keberhasilan Kontrak Preservasi Jalan Skema Long Segmen. Preservasi Jalan yang dilaksanakan pada tiga titik lokasi diKota Medan, Kabupaten Deliserdang, dan Kabupaten Tanah Karo. Preservasi yang dilakukan terdiri dari Preservasi Pengendalian dan Preservasi Rekonstruksi, yaitu Pemeliharaan Rutin Biasa, Pemeliharaan Rutin Kondisi, dan Holding. Preservasi Jalan Skema Long Segment ini akan berhasil dalam pelaksanaan proyek dilihat dari indikator biaya, mutu, dan waktu pelaksanaan serta diharapkan dapat memenuhi keberhasilan pencapaian kemantapan jalan
Quo Vadis Pengaturan dan Indikasi Penerapan Konsep Earmarking Pada Dana Preservasi Jalan di Indonesia
Dalam Naskah Akademik Revisi UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ), salah satu poin yang diangkat sebagai inventarisasi permasalahan adalah pengaturan mengenai Dana Preservasi Jalan. Hal ini didasarkan pada pemikiran bahwa walaupun UU LLAJ telah berusia lebih dari 1 dasawarsa, namun pengaturan mengenai Dana Preservasi Jalan belum secara jelas diimplementasikan. Penelitian ini menganalisis bagaimana pengaturan Dana Preservasi Jalan di Indonesia dan kecenderungan kesesuaiannya dengan konsep earmarking yang diintroduksi sebagai konsep keuangan negara oleh negaranegara maju dalam pembiayaan pembangunannya. Penelitian ini merupakan penelitian hukum normatif, dengan menganalisis data sekunder berupa peraturan perundang-undangan dan pustaka yang terkait dengan konsep earmarking. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pengaturan Dana Preservasi Jalan merupakan hal baru yang dikenalkan oleh UU LLAJ dan tidak terdapat pada pengaturan sebelumnya. Namun demikian, pengaturan mengenai Dana Preservasi Jalan tidak pula memiliki kejelasan karena belum adanya peraturan pelaksanaan yang didelegasikan secara eksplisit oleh UU LLAJ. Hal ini mengakibatkan pengaturan Dana Preservasi Jalan secara riil belum diimplementasikan. Pengaturan Dana Preservasi Jalan memiliki kecenderungan menerapkan konsep earmarking, namun dikarenakan belum adanya pengaturan lebih lanjut mengenai pengelolaan Dana Preservasi Jalan, maka kecenderungan penerapan konsep earmarking menjadi sumir dan tidak jelas
PENGARUH WAKTU PRESERVASI FILLET IKAN KERAPU (Epinephelus sp) MENGGUNAKAN METODE KOMBINASI PENGASAMAN DENGAN PEMANASAN, PENDINGINAN DAN PENGGARAMAN TERHADAP DAYA TAHAN HIDUP LARVA ANISAKIDAE
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh waktu dan
metode preservasi manakah yang paling efektif dalam membunuh larva Anisakidae, dan tetap dapat menjaga kualitas dari fillet pasca preservasi dari tiga kelompok preservasi, yaitu kombinasi pengasaman dengan pemanasan (50oC dan 75oC); pengasaman dengan pendinginan (es dan dry ice); dan pengasaman dengan penggaraman (dry salting dan brine
salting). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratoris yang dilakukan dalam empat tahapan, tahap identifikasi, preservasi, uji organoleptis, dan uji protein. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa waktu preservasi dan metode preservasi mempengaruhi daya tahan hidup larva anisakidae. Metode preservasi yang paling efektif untuk
membunuh larva Anisakidae dalam pemanasan adalah pemanasan
dengan suhu 75oC dibandingkan dengan suhu 50oC, untuk pendinginan penggunaan dry ice lebih efektif dibandingkan dengan es, dan untuk metode penggaraman 25%, teknik brine salting dan dry salting efektif dalam membunuh larva Anisakidae. Efek dari metode preservasi terhadap mutu fillet untuk uji organoleptis masi tergolong layak dan juga masih dapat diterima oleh masyarakat. Sedangkan untuk uji protein
terjadi sedikit penurunan terhadap mutu fillet pasca preservasi.
.
Kata Kunci : Pengaruh Waktu, Fillet Ikan Kerapu, Preservasi, Larva Anisakida
Model Preservasi dan Pemanfaatan Candi Awang Maombiak Dharmasraya Provinsi Sumatera Barat
Bangunan candi yang mengalami kerusakan dapat dilakukan preservasi. Kerusakan dapat dilihat dari bentuk dan faktornya. Candi Awang Maombiak merupakan bukti peradaban Kerajaan Malayu di Dharmasraya. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bentuk penyebab kerusakan, untuk membuat suatu model preservasi dan membuat pariwisata berbasis digital Candi Awang Maombiak. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan analisis kerusakan dan analisis SWOT. cultural resource management atau CRM digunakan sebagai pendekatan dalam pelestarian dan pemanfaatan. Berdasarkan UU No. 11 Tahun 2010 tentang Cagar Budaya dan PP No. 1 Tahun 2022 tentang Register Nasional dan pelestarian Cagar Budaya. Model Preservasi dan Pemanfaatan menggunakan bantuan teknologi berbasis digital. Model preservasi yang diusulkan meliputi preservasi rekontruksi virtual, preservasi fisik dan preservasi lansekap. Preservasi menggunakan virtual reality sebagai rekontruksi objek. Model pemanfaatan yang diusulkan yaitu virtual tourism. Upaya preservasi uni untuk mencegah adanya kerusakan yang lebih parah
STRATEGI PRESERVASI INFORMASI DIGITAL DALAM MENJAGA AKSESIBILITAS INFORMASI
Tujuan dari tulisan ini adalah untuk memberikan wawasan bagi sebuah perpustakaan yang akan melakukan preservasi informasi digital mengenai strategi dan persiapan apa saja yang perlu dilakukan pada kegiatan preservasi informasi digital dan kaitannya dalam aksesibilitas informasi. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan pengambilan data dilakukan dengan telaah pustaka dan penelusuran informasi yang bersumber dari karya ilmiah yang telah dipublikasikan sebelumnya. Hasil dari penelitian ini diperoleh bahwa strategi preservasi digital yang dapat dilakukan diantaranya adalah strategi preservasi teknologi, penyegaran atau pembaruan, migrasi dan format ulang, emulasi, arkeologi digital, serta mengubah data digital menjadi analog. Selanjutnya kaitannya dalam aksesibilitas informasi, preservasi informasi digital ini perlu dilakukan karena erat dengan keutuhan dan keabsahan materi digital yang bertujuan agar dapat terus-menerus diakses dalam jangka waktu yang sangat lama. Kata Kunci: Strategi, Preservasi, Informasi Digital, Aksesibilita
Kegiatan Pelestarian Arsip dalam Mengantisipasi Ancaman Bencana di Kantor Pemerintahan Desa Munggangsari
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Kantor Pemerintahan Desa Munggangsari Kecamatan Ngadirejo melakukan preservasi preventif arsip vital yang dimiliki sebagai upaya antisipasi terhadap bencana. Metode yang digunakan penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif deskriptif dengan pendekatan action research. Teknik pengumpulan data yang dilakukan yaitu observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Teknik pemilihan informan dengan menggunakan metode purposive sampling. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Kantor Pemerintahan Desa Munggangsari belum maksimal dalam melakukan preservasi preventif arsip vital dengan keadaan lokasi Kantor Pemerintahan Desa Munggangsari yang berada di lereng gunung Sindoro yang bertatus aktif. Tindakan yang dilakukan Kantor Pemerintahan Desa Munggangsari dalam preservasi preventif arsip vital dengan menyimpan fisik arsip vital pada filling cabinet. Kemudian peneliti mengadakan Focus Group Discussion (FGD), hasil dari FGD kemudian disepakati untuk pembuatan pedoman preservasi preventif arsip vital, serta diterapkan sebagai alat bantu tahapan-tahapan proses preservasi preventif arsip vital. Setelah dilakukan penerapan buku pedoman preservasi preventif arsip vital berdampak positif bagi staf, dengan melaksanakan tindakan preservasi preventif secara runtut demi melindungi isi dan fisik arsip vital di Kantor Pemerintahan Desa Munggangsari
PRESERVASI DIGITAL SEBAGAI TINDAKAN PREVENTIF UNTUK MELINDUNGI BAHAN PUSTAKA SEBAGAI BENDA BUDAYA
Perpustakaan sebagai bagian dari Lembaga Pusat Dokumentasi dan Informasi perlu mengikuti perkembangan teknologi informasi, peraturan pemerintah serta dinamika yang terjadi di masyarakat. Tak lepas juga Lokananta dan Produksi Film Negara (PFN) sebagai lembaga dokumentasi elektronik dituntut untuk menyelamatkan nilai informasi agar dapat dimanfaatkan dalam waktu yang relatif lebih lama. Oleh sebab itu perlu dilakukannya beberapa tahap langkah preventif yakni Preservasi teknologi (technology preservation), Preservasi dengan cara penyegaran atau pembaruan (refreshing), Preservasi dengan cara melakukan migrasi dan format ulang (migration and reformating), Preservasi dengan cara emulasi (emulation), Arkeologi dan Preservasi dengan cara mengubah data digital menjadi analog. Kata Kunci: Benda Budaya, Bahan Pustaka, Preservasi
PRESERVASI SEBAGAI UPAYA MENJAGA KELESTARIAN ARSIP STATIS
Abstract Preservation activities are the process of protecting archives against damage or repairing damaged archives. Static archive preservation activities are carried out to create archives that are sustainable both physically and in terms of information. Preservation is carried out with two activities, namely preventive preservation which is to prevent damage to archives, and curative preservation which is to repair/maintain archives. Preventive preservation activities include selecting the type of storage facility, selecting archival media, regulating temperature and humidity, camphorization and silica gel, environmental cleaning, and fumigation. Meanwhile, curative preservation activities include lamination, encapsulation, joining/patching (leaf casting), lamination with conqueror paper, Lamatex cloth, replacing damaged or worthy of replacement archive boxes and replacing paper and textual static archive wrapping. Keywords: Static archives, preventive preservation, curative preservation. Abstrak Kegiatan preservasi merupakan proses perlindungan arsip terhadap kerusakan atau perbaikan terhadap arsip yang rusak. Kegiatan preservasi arsip statis dilaksanakan untuk menciptakan arsip yang lestari baik secara fisik maupun informasinya. Preservasi dilakukan dengan dua kegiatan yaitu preservasi preventif yang bersifat pencegahan kerusakan arsip, dan preservasi kuratif bersifat perbaikan/ perawatan arsip. Kegiatan preservasi preventif meliputi pemilihan jenis sarana simpan, pemilihan media arsip, pengaturan suhu dan kelembaban, kamperisasi dan silica gell, pembersihan lingkungan, dan fumigasi. Sedangkan kegiatan preservasi kuratif diantaranya adalah laminasi, enkapsulasi, menyambung/ menambal (leaf casting), laminasi dengan kertas konqueror, lamatex cloth, penggatian boks arsip yang rusak atau layak ganti dan penggatian kertas dan pembungkus arsip statis tekstual.Kata kunci: Arsip statis, preservasi preventif, preservasi kuratif
- …