6,481 research outputs found
Analisis Kegagalan Baut Pengikat Gearbox Pada Lokomotif Kereta Rel Diesel Elektrik (Krde)
Analisa kegagalan merupakan metode investigasi secara sistematis untuk mencari penyebab mekanisme kegagalan suatu komponen atau peralatan. Penelitian ini menjelaskan tentang analisa kegagalan baut pengikat gearbox pada lokomotif kereta rel diesel elektrik (KRDE). Baut mengalami patah pada pengoperasian selama 8 bulan. Baut berstandar SAE J429 Medium Carbon Grade 5 dengan dimensi panjang 6 inch, diameter luar (d) 25,4 mm, diameter efektif (d2) 23,34 mm, jarak bagi (p) 3,175 mm dan jumlah ulir 8/inch. Metode yang digunakan antara lain studi literatur, pengamatan visual dan pengumpulan data, analisa tegangan, uji komposisi, uji metalografi, uji kekerasan serta pengolahan data dan analisa hasil pengujian. Dari hasil pengamatan visual terlihat adanya tanda beachmark yang sering dijumpai di kasus patah lelah dan kehadirannya pertanda positif bahwa material uji mengalami patah lelah. Tegangan geser yang terjadi sebesar 96,71 MPa dan safety factor (Sf) sebesar 3,5. Dari uji komposisi terlihat bahwa baut sesuai dengan standar SAE J429. Namun uji kekerasan menunjukkan nilai kekerasan yang tidak sesuai yaitu antara 23,5 – 28,88 HRC. Diperkuat dengan uji metalografi yang memperlihatkan ukuran butir tidak merata dan fasa yang berupa ferrite dan perlite. Disimpulkan bahwa baut mengalami kegagalan akibat patah lelah yang dipercepat dengan proses quench and temper yang tidak sempurna pada saat baut diproduksi
PERUBAHAN KURVA POLARISASI BAJA AISI 304 AKIBAT BEBAN SIKLIK DALAM MEDIA AQUADES
Korosi lelah merupakan salah satu fenomena yang terjadi karena beban siklik (Cyclic Loading) yang membuat logam mengalami patah. Salah satu material yang sering digunakan pada industri petrokimia dan struktur bangunan dan sering mengalami korosi lelah adalah baja AISI 304. Peneliti sebelumnya telah mempelajari pengaruh beban siklik terhadap kurva polarisasi baja AISI 304 pada lingkungan air laut buatan (3,5%NaCl). Namun seperti diketahui bahwa penggunaan baja AISI 304 tidak hanya pada lingkungan air laut saja. Oleh karena itu, fokus penelitian ini untuk mempelajari pengaruh beban siklik terhadap kurva polarisasi pada baja AISI 304 dalam lingkungan media aquades menggunakan mesin uji lelah tipe rotary bending. Spesimen dibentuk berdasarkan standar ASTM E 466-96. Pengujian korosi lelah dilakukan berdasarkan standar ASTM F 1801-97. Tegangan lelah yang diberikan adalah 92,38 MPa, kemudian dilakukan pengukuran potensial dan densitas arusnya. Hasil pengukuran Ecorr dan Icorr diplot menjadi kurva polarisasi. Dari kurva polarisasi tersebut didapatkan peningkatan Icorr sebesar 0,32 ?A/cm2 dari siklus 0 hingga 750 x 103. Oleh karena itu, pembebanan siklik dalam lingkungan media aquades pada baja AISI 304 juga mempengaruhi kurva polarisasi
Analisis Fatigue Failure Suhu Rendah Struktur Batang Duralumin Dengan Mesin Siklus Bending
Generally non-iron metals use in industries, including aluminum alloy, because of their high strength to weight ratio and favorable (no sparking and high corrosion resistance). Aluminum alloy are often found and used in airplane. Recently, aluminum alloy begins so popular in cryogenic system where it is highly applied at oil industry, low temperature operated, and automotive industry. It is estimated that 50%-90% mechanical failures are due to fatigue failure. This research attempts to predict duralumin fatigue resistance at low temperature and to understand the effect of micro structure on duralumin at low temperature. Several states, which include 15, 30, and 45 in MPa, are given to bending cycle machine. The tested material is duralumin (alloy Al-Cu) which has passed the tests over porosity, fatigue level at low temperature (-19o C) and room temperature (27o C), microstructure, fractography, and macrostructure. Result of research indicates that fatigue resistance increases with lowering work tense at specimen. Average fracture of duralumin fatigue at low temperature is more than 17,8 x 10 cycles, while at room temperature is 13 x 10 5 cycles. During low temperature fatigue test, microstructure shows long and small grains. The deformation during low temperature fatigue test cause smaller grain produce greater slip resistance for specimen
Analisa Kegagalan Poros Pompa Air Laut Pada Unit PLTU
Pompa air yang digunakan untuk menghisap dan mengalirkan air laut menuju unit penukar
kalor pada sebuah Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU), mengalami kerusakan. Untuk
mengetahui faktor penyebab dari fenomena kerusakan ini, maka poros yang patah dilakukan
penguj ian yang meliputi pengamatan visual, penguj ian fraktografi, metalografi, uji kekerasan
dan analisa komposisi kimia pada poros yang patah. Dengan mengetahui jenis dan penyebab
kerusakan pada poros pompa air tersebut maka dapat dirumuskan langkah-Iangkah penang-gulangan atau pencegahan sehingga kerusakan yang sama dapat dihindari. Dari hasil pen-gujian diperoleh bahwa kadar karbon rata-rata lebih rendah dari standar AISI 316. Sedang-kan kekerasan rata-ratanya lebih rendah dari kekerasan standarnya. Kerusakan yang terjadi
pada poros pompa air CWP ini pada dasarnya disebabkan oleh patah lelah akibat beban
kerja berlebihan berupa pembebanan dinamis
Analisa Kekuatan Puntir Dan Kekuatan Lentur Putar Poros Baja St 60 Sebagai Aplikasi Perancangan Bahan Poros Baling-Baling Kapal
Dalam penelitian ini akan dilakukan uji tarik, uji komposisi, uji puntir dan uji lentur putar untuk material baja karbon ST 60. Tujuannya untuk mengetahui apakah baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI sebagai bahan poros Baling-Baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Sedangkan tujuan uji puntir dan uji lentur putar adalah untuk menganalisa aspek kekuatan puntir material dalam menerima beban puntir hingga patah. Dan juga untuk memprediksi ketahanan lelah material terhadap beban lentur putar hingga terjadi kegagalan lelah. Metode pengujian material akan dilakukan hingga dicapai hasil yang menggambarkan kekuatan dan karakteristik material. Sampel bahan uji berupa spesimen yang menggunakan standar ASTM. Sifat beban yang diberikan mencakup beban statis untuk uji tarik dan puntir, dan beban dinamis untuk uji lentur putar. Hasil penelitian ini berupa nilai kekuatan material yang kemudian dibandingkan dengan nilai minimum persyaratan BKI. Beberapa hasil seperti penampang patahan juga dapat mewakili karakter keuletan material. Hasil yang dicapai bahwa baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI ditinjau dari kekuatan tarik (706,47 Mpa) dan komposisi materialnya C (0,473%), Mn (0,71%), Si (0,274%), P (0,0014%), S (0,0034%). Sedangkan untuk uji lentur putar diperoleh nilai batas maksimum aman untuk beban tekuk yaitu 283,95 Mpa
Analisis Uji Ketahanan Lelah Baja Karbon Sedang Aisi 1045 Dengan Heat Treatment (Quenching) Dengan Menggunakan Alat Rotary Bending
Fatigue is the one of the main cause from of the material failure. The main of cause failure 90 % caused fatigue. Fatigue is material sructure process changes that is caused by repeatly load (stress or shear) in a long period of time so it occured crack or break. The reason of this research is to analyze of the fatigue strength medium carbon steel type AISI 1045 with variaton of shaft rotation on rotary bending machine. Fatigue test applied on medium carbon steel type AISI 1045 without heat treatment. This research was conducted with variation of shaft rotation 2880 rpm and continued with load variation 20%, 30%, 40%, 50% and 60 % from material UTS. Specimen that used according ASTM E466 spesimen made by lathe machine. Fatigue test is using by rotary bending machine type fatigue test machine
Karakteristik laju perambatan retak fatik dan retak korosi tegangan sambungan las baja tahan karat aisi 304 dan baja karbon rendah ss 400 yang di-flame heating dengan pendinginan air
ANALISA RETAKAN PADA POROS ENGKOL KENDARAAN BERDASARKAN EKSPERIMEN DAN SIMULASI
Dalam penelitian ini, analisa kegagalan dilakukan pada poros engkol mesin bensin 1000 cc. Pada permukaan patah terlihat adanya arah retakan mulai dari lubang oli. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab perpatahan poros engkol yang terjadi pada pin engkol nomor 1. Dari pemeriksaan visual pada permukaan patah terlihat adanya garis pantai, yang biasanya sering terjadi pada kegagalan lelah akibat beban dinamis. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui sifat-sifat mekanis dari material yang terdapat pada poros engkol. Analisa elemen hingga dilakukan untuk mengetahui nilai tegangan, regangan dan deformasi yang terjadi pada komponen tersebut saat beroperasi. Setelah dilakukan pengujian komposisi kimia pada bahan poros engkol didapati bahwa bahan tersebut tergolong ke dalam baja paduan. Nilai kekerasan pada bahan tersebut berdasarkan metode Rockwell diperoleh berbeda-beda. Nilai kekerasan tertinggi berada di bagian kulit terluar poros engkol pada sumbu X dan Y pada titik 1 dan 14, dengan nilai 102,2 Kgf. Dari hasil analisis elemen hingga, tegangan dan regangan maksimum terjadi pada bagian radius pin engkol nomor 1. Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa perpatahan pada poros engkol tersebut terjadi karena kegagalan lelah, kekerasan material yang tidak sesuai standar, dan adanya initial crack yang terdapat pada daerah radius pin engkol nomor 1
Inventarisasi sastra Jawa pesisir sebelum Abad XX
Buku Inventarisasi Sastra Jawa Pesisir Sebelum Abad XX ini merupakan salah satu hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Jawa Tcngah tahun 1989/1990 yang pelaksanaannya dipercayakan kepada tim
pcneliti dari FPBS IKIP Semarang. Naskah-naskah Jawa pesisir telah ditulis sejak abad XX Masehi , yang ber
\anjut pada masa peralihan (sekitar abad XVII Masehi) sampai pada masa baru (sekitar abad XIX dan awal abad XX Masehi). Perkembangan ke hidupan budaya selama masa yang panjang ilU Lelah menunjukkan bekas- bekasnya pada pemaskahan Jawa pesisir. Akan tetapi, bagaimana perkembangan itu terjadi secara lengkap dan seksama belum diketahui karena belum pemah diteliti
- …
