678,771 research outputs found
Pengaruh elemen gamifikasi terhadap motivasi pelajar menggunakan aplikasi quizizz
Pelajar generasi abad ke 21 sekarang lebih berminat belajar menggunakan gadjet atau alat-alat komunikasi canggih tanpa wayar yang berasaskan teknologi. Sejajar dengan hasrat kerajaan dalam mempraktikkan Pendidikan Abad ke-21 (PAK 21) dalam melahirkan pelajar yang berkolaboratif dan berfikiran kritis, satu kajian telah dilaksanakan untuk mengkaji tahap motivasi intrinsik dan ekstrinsik pelajar terhadap kaedah pembelajaran gamifikasi menggunakan aplikasi Quizizz. Reka bentuk kajian yang digunakan dalam kajian ini adalah berbentuk tinjauan deskriptif dan infrensi dengan menggunakan pendekatan kuantitatif melalui instrumen soal selidik. Lokasi sampel kajian dilakukan di Kolej Kemahiran Tinggi Mara (KKTM) Sri Gading, Batu Pahat, Johor terhadap pelajar Diploma Kejuruteraan Bangunan yang mengambil kursus Kejuruteraan Matematik 3. Kajian rintis telah dijalankan kepada pelajar Diploma Kejuruteraan Awam UTHM seramai 30 orang. Manakala responden bagi kajian ini adalah sebanyak 63 orang pelajar KKTM. Data dianalisis menggunakan SPSS versi 22.0 bagi menentukan purata skor min dan analisis regresi berganda. Secara keseluruhannya, hasil analisis data menunjukkan bahawa tahap motivasi intrinsik adalah (min=3.52) dan tahap motivasi ekstrinsik adalah (min=3.53) selepas menggunakan kaedah gamifikasi. Kedua-dua nilai purata skor min tahap motivasi intrinsik dan ekstrinsik pelajar berada pada tahap sederhana. Manakala hasil daripada ujian infrensi menggunakan analisis regresi berganda menunjukkan 48.6% variasi tahap motivasi intrinsik dipengaruhi oleh elemen tahap dan kutipan mata. Seterusnya bagi tahap motivasi ekstrinsik, sejumlah 62.5% variasi tahap motivasi ekstrinsik dipengaruhi oleh elemen kutipan mata, tahap, ganjaran dan avatar. Oleh itu, kajian ini dapat membantu tenaga pengajar agar mudah mencipta dan menggunakan kaedah gamifikasi yang boleh meningkatkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik pelajar dalam sesi pengajaran dan pembelajaran mereka selaras dengan visi PAK 21
Kajian motivasi terhadap pelajar kolej vokasional dalam melaksanakan kerja-kerja kemahiran teknikal
Motivasi merupakan elemen psikologi yang amat penting sebagai penggerak kepada seseorang individu untuk melakukan sesuatu.Oleh itu, kajian ini dijalankan bertujuan untuk mengukur tahap dan mengenalpasti perbezaaan yang signifikan bagi motivasi intrinsik dan ekstrinsik ke atas pelajar Kolej Vokasional Kluang dalam melaksanakan kerja-kerja kemahiran teknikal. Selain itu, kajian ini juga secara langsung dapat menyingkap sejauh mana sambutan pelajar lepasan Penilaian Menengah Rendah (PMR) untuk mengikuti pengajian di kolej vokasional dan keberkesanan transformasi pendidikan melalui pengstrukturan semula sistem pendidikan Sekolah Menengah Vokasional kepada Kolej Vokasional. Seramai 148 pelajar Sijil Kemahiran Malaysia (SKM) tahap 1 semester 2 Kolej Vokasional Kluang yang mengambil jurusan teknikal merangkumi 7 kursus pengajian dipilih sebagai respondan. Instrumen kajian menggunakan set borang soal selidik. Rekabentuk kajian adalah jenis kajian kes melalui pendekatan secara kuantitatif. Kajian ini melibatkan analisis statistik secara deskriptif dan inferensi menggunakan perisian “Statistical Package for Science Social” (SPSS) versi 21. Keputusan analisis dapatan menunjukkan motivasi intrinsik pada tahap yang tinggi di mana nilai min bersamaan 4.28 yang merangkumi faktor-faktor seperti keperluan, minat, ingin tahu, dan keseronokan manakala motivasi ekstrinsik pada tahap yang sederhana iaitu nilai min 2.90 yang mana merangkumi faktor-faktor seperti ganjaran, tekanan sosial dan hukuman. Selain itu, keputusan mendapati tidak terdapat perbezaan yang signifikan bagi motivasi intrinsik dan ekstrinsik pelajar dalam melaksanakan kerja-kerja kemahiran teknikal mengikut jantina (intrinsik, =0.97, ekstrinsik, =0.23) dan kursus pengajian(intrinsik, =0.98, ekstrinsik, =0.50) yang mana ( > 0.05). Sebagai kesimpulannya, motivasi intrinsik lebih berpengaruh berbanding motivasi ekstrinsik kerana pelajar lebih didorong oleh faktor dalaman berbanding faktor luaran sebagai penggerak untuk melaksanakan kerja-kerja kemahiran teknikal
HUBUNGAN MOTIVASI KERJA DENGAN PRESTASI KERJA GURU DAN KARYAWAN DI SMK MUHAMMADIYAH 1 SLEMAN
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mengetahui tingkat motivasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman; (2) mengetahui tingkat prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman; (3) mengetahui ada tidaknya hubungan motivasi kerja dengan prestasi kerja guru dan karwan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman; dan (4) mengetahui besarnya sumbangan (kontribusi) motivasi kerja terhadap prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman.
Penelitian ini termasuk penelitian ex-post facto. Penelitian ini juga termasuk penelitian populasi, dimana jumlah responden adalah seluruh guru dan karyawan yang berjumlah 45 orang. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket untuk motivasi kerja sedangkan prestasi kerja adalah dengan instrumen pemantauan yang diisi oleh Kepala Sekolah. Validitas instrumen di uji menggunakan Expert Judgment dan uji empiris menggunakan korelasi Product Moment. Reabilitas instrumen di uji menggunakan rumus Alpha Cronbach. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggunakan statistik deskriptif, uji persyaratan analisis dan analisis korelasi dengan bantuan komputer program Microsoft Office Excel 2007.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) tingkat motivasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dalam kategori tinggi dengan rata-rata 78,04; (2) tingkat prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dalam kategori tinggi dengan rata-rata 77,73; (3) ada hubungan yang positif dan signifikan motivasi kerja dengan prestasi kerja guru dan karyawan di SMK Muhammadiyah 1 Sleman dengan koefisien korelasi sebesar 0,510 yang termasuk dalam kategori cukup kuat; dan (4) sumbangan (kontribusi) variabel motivasi kerja terhadap prestasi kerja sebesar 26,01%, dan sisanya 73,99% dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS’ PERSONALITY IN STUDENTS’LEARNING MOTIVATION TO UNDERSTAND CONCEPT OF SCIENCE
Kepribadian Guru Sekolah Dasar dan Motivasi Belajar Siswa untuk Memahami Konsep Sains. Penelitian ini ditujukan untuk menggali informasi faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar anak usia sekolah dasar untuk pemahaman konsep sains. Subjek penelitian adalah 26 anak SD kelas VI di SD RSBI Banten dan guru yang membelajarkannya. Metode pengumpulan data dengan angket tentang strategi motivasi belajar anak (MSLQ=Motivated Strategies for Learning Questionaires), observasi kelas, dan wawancara terstruktur. Analisis data dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, dan cross-case analysis untuk setiap anak. Hasil penelitian menunjukkan bahwa setiap anak mempunyai faktor motivasi yang berbeda dalam belajar sains. Kepribadian guru yang unik, seperti kedekatan serta berusaha untuk memahami dan menghargai potensi anak didik dapat meningkatkan motivasi anak belajar sains. Dapat disimpulkan bahwa di dalam proses pembelajaran sains untuk perubahan konseptual, seorang guru sekolah dasar harus memahami pentingnya faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi anak untuk belajar, termasuk kepribadian yang dapat diterima, sehingga mereka dapat mengikuti proses pembelajaran dengan lebih bermakna. Katakunci: motivasi, pembelajaran konseptual, perubahan konseptual, pembelajaran sains, kepribadian gur
PENGARUH KINERJA GURU TERHADAP MOTIVASI BELAJAR SISWA JURUSAN TEKNIK GAMBAR BANGUNAN DI SMK NEGERI 1 SEYEGAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa. Artinya kalau guru yang terlibat dalam kegiatan pembelajaran mempunyai kinerja yang bagus, akan mampu meningkatkan sikap dan motivasi belajar siswa yang pada akhirnya akan meningkatkan kualitas pembelajaran, begitu juga sebaliknya, kinerja guru yang berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa adalah kinerja guru dalam kelas.
Metode penelitian yang dilakukan adalah korelasional. Dalam penelitian ini terdapat dua variabel yaitu variabel (X) kinerja guru dan variabel (Y) motivasi belajar siswa. Teknik pengambilan sempel dalam penelitian ini menggunakan random sampling, sempel diambil secara acak, jumlah sempel yang diambil sebanyak 65 siswa. Uji validitas pertanyaan kinerja guru tidak terpakai 5 item, uji reabilitas menggunakan Cronbach α, uji normalitas menggunakan chi kuadrat, uji linieritas menggunakan uji F, uji hipotesis menggunakan korelasi tunggal.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa beberapa aspek kinerja guru dalam kelas yaitu penguasaan media yang baik sesuai dengan tujuan pembelajaran cenderung cukup 72,13%, aspek pengelolaan pembelajaran cenderung baik 75,78%, aspek interaktif dan menjalin keakraban dengan peserta didik cenderung cukup 72,58%, aspek membentuk kebiasaan belajar yang baik cenderung cukup 68%54%. Dari hasil penelitian menunjukan adanya pengaruh positif dan signifikan antara kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa SMK Negeri 1 Seyegan Jurusan Teknik Gambar Bangunan dimana harga rs= 0,486, Sig= 0,035 < 0,05. Sumbangan relatif kinerja guru terhadap motivasi belajar siswa sebesar 23,66%
HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI LANSIA MENGHADIRI POSYANDU LANSIA
Latar belakang; Posyandu lansia merupakan bentuk peran serta masyarakat lansia
dalam upaya bidang kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal serta
kondisi menua yang sehat dan mandiri. Sehingga dalam pemanfaatannya diperlukan
suatu motivasi yang mampu untuk menggerakkan diri lansia menghadiri posyandu
lansia. Melalui dukungan keluarga yang baik diharapkan akan memunculkan
motivasi lansia yang tinggi pula dalam menghadiri posyandu lansia. Tujuan;
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adakah hubungan antara dukungan
keluarga terhadap motivasi lansia menghadiri posyandu lansia. Metode penelitian;
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif non experimental dengan studi
korelasional dan pendekatan yang digunakan adalah desain cross sectional.
Instrumen berupa kuesioner dukungan keluarga dan motivasi. Subyek penelitian
adalah semua lansia usia 60-74 tahun di RW 3 Kelurahan Bulusan Kecamatan
Banyumanik Semarang dengan sample sebanyak 40 orang. Untuk pengolahan dan
analisa data uji Fisher Exact
Pengaruh Penerapan Blended Learning Berbasis Learning Management System terhadap Motivasi Belajar dan Hasil Belajar Siswa Teknik Komputer dan Jaringan di SMK Negeri 1 Satui
Penelitian ini bertujuan untuk: 1)mengetahuiperbedaan motivasi belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learningdibanding siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional,2) mengetahuiperbedaan hasil belajar antara siswa yang diajarkan pembelajaran blended learningdibanding siswa yang diajarkan pembelajaran konvensional, 3)mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning, dan 4)mengetahui peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan blended learning.
Jenis penelitian ini quasi eksperimen. Desain penelitian adalah pretest-posttest non equivalen control Group desain.Populasipenelitian adalah siswa kelas XI Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ)sebanyak 62 orang siswa, yang terdiri dari 2 kelas yaitu kelas XI TKJ 1 sebanyak 31 orang siswa dan kelas XI TKJ 2 sebanyak 31 orang siswa.Dalam menentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol dilakukan secara random assignmentdengan cara undian menggunakan kertas kecil yang dituliskan nama masing-masing kelas. Teknikpengumpulan data menggunakan tes tertulis danangket. Data penelitian ini diperoleh dari hasil testertulis dan angket yang diberikan sebelum dan sesudah pembelajaranpada masing-masing kelas sebanyak 5 kali pertemuan.Data yang diperoleh dianalisis serta diuji dengan statistik parametrik uji F dan uji t.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penerapan blended learning berbasis Learning Management System (LMS) berpengaruh terhadap motivasi belajar siswa dan hasil belajar siswa. Hasilnya sebagai berikut. 1) Terdapat perbedaan motivasi belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,012 dengan rata-rata perbedaan motivasi belajar 4,74. 2) Terdapat perbedaan hasil belajar antara siswa yang mengikuti pembelajaran blended learning dibandingkan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional dengan nilai signifikansi 0,000 dengan rata-rata perbedaan hasil belajar 13,39. 3) Ada peningkatan motivasi belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning dengan nilai signifikansi 0,000rata-rata peningkatanmotivasi belajar sebesar 13,55. 4) Ada peningkatan hasil belajar siswa akibat penerapan pembelajaran blended learning dengan nilai signifikansi 0,000 rata-rata peningkatan hasil belajar sebesar 38,23
PENGARUH KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA PROGRAM KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK INSTALASI TENAGA LISTRIK DI SMK NEGERI 2 WONOSARI
Faktor yang mempengaruhi prestasi belajar siswa antara lain kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi belajar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kegiatan ekstrakurikuler siswa dan motivasi belajar siswa terhadap prestasi belajar siswa pada Program Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Wonosari.
Penelitian ini merupakan penelitian ex post facto dan populasi, dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian dilakukan di SMK Negeri 2 Wonosari dan respondennya adalah siswa kelas X dan XI Program Kompetensi Keahlian Teknik Instalasi Tenaga Listrik di SMK Negeri 2 Wonosari Tahun Ajaran 2011/2012 yang berjumlah 127 siswa. Variabel dalam penelitian ini yaitu kegiatan ekstrakurikuler (X1) dan motivasi belajar (X2) sebagai variabel bebas dan prestasi belajar (Y) sebagai variabel terikatnya. Pengumpulan data untuk variabel kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi belajar menggunakan metode angket dengan skala Likert, sedangkan untuk variabel prestasi belajar dengan metode dokumentasi yang dikuantitatifkan. Pengujian persyaratan analisis meliputi uji normalitas, uji heteroskedastisitas dan uji multikolinieritas. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis deskriptif untuk menghitung harga mean, median, modus, dan simpangan baku. Uji hipotesis menggunakan analisis regresi linier sederhana dan berganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) antara kegiatan ekstrakurikuler terhadap prestasi belajar tidak terdapat pengaruh yang signifikan, dengan kontribusi 0,6% dan sisanya 99,4% ditentukan oleh variabel lain, (2) antara motivasi belajar terhadap prestasi belajar terdapat pengaruh yang signifikan, dengan kontribusi 5,2% dan sisanya 94,8% ditentukan oleh variabel lain, (3) antara kegiatan ekstrakurikuler dan motivasi belajar terhadap prestasi belajar terdapat pengaruh yang signifikan, dengan kontribusi 5,5% dan sisanya 94,5% ditentukan oleh variabel lain
UPAYA PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN PEMBERIAN KUIS PADA MATA DIKLAT CHASIS KELAS XI TEKNIK KENDARAAN RINGAN SMK NEGERI 2 PENGASIH KELAS JAUH DI KALIBAWANG
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dan meningkatkan hasil belajar siswa dengan pemberian kuis pada mata diklat Chasis kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK N 2 Pengasih Kelas Jauh di Kalibawang. Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, pada proses pembelajarannya menggunakan metode pemberian kuis. Tahapan yang dilakukan dalam PTK yaitu planning, acting, observing dan reflecting. Sasaran penelitian ini adalah siswa kelas XI Teknik Kendaraan Ringan SMK Negeri 2 Pengasih Kelas Jauh di Kalibawang dengan jumlah 25 siswa pada mata diklat Chasis. Sistematika pelaksanaan penelitian ini menerapkan 3 siklus, planning siklus I berdasarkan studi pendahuluan, acting dikelas dengan memberikan soal kuis tentang materi yang sudah disampaikan, observing motivasi belajar dan hasil belajar siswa selama penggunaan metode pemberian kuis. Planning siklus II dan III disusun berdasarkan refleksi siklus sebelumnya, acting dikelas dengan memberikan soal kuis tentang materi yang sudah disampaikan, observing motivasi belajar dan hasil belajar siswa selama penggunaan metode pemberian kuis pada siklus II dan III kemudian merefleksikan hasil penelitian. Aspek yang diteliti meliputi motivasi belajar dan hasil belajar siswa. Motivasi belajar siswa dipantau melalui observasi langsung ke dalam kelas pada saat proses belajar dan mengajar berlangsung sedangkan hasil belajar siswa diukur dengan melaksanakan pretest pada awal pertemuan dan mengadakan posttest pada akhir pertemuan. Penelitian dapat dikatakan berhasil jika motivasi belajar siswa tinggi, yaitu memiliki presentase antara 50%-74,99% dan semua siswa memperoleh nilai 70,00. Hasil penelitian menunjukkan presentase motivasi siswa pada siklus I sebesar 46,90% kategori sedang, siklus II dan III 57,82% kategori tinggi dengan peningkatan sebesar 23,28%. Hasil belajar siswa pada siklus I, 12 siswa (48%) memperoleh nilai ≥ 70,00, siklus II dan III semua siswa memperoleh nilai ≥ 70,00. Peningkatan hasil belajar pada siklus I adalah 45%, siklus II adalah 83,61% dan pada siklus III adalah 81,10 %
PENGARUH KEAKTIFAN SISWA DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DI SEKOLAH DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PENGURUS ORGANISASI EKSTRAKURIKULER SMK NEGERI 2 DEPOK SLEMAN YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah terhadap Prestasi Belajar Siswa Pegurus Organisasi Ekstrakurikuler, pengaruh Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa Pegurus Organisasi Ekstrakurikuler; pengaruh Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa secara bersama-sama terhadap Prestasi Belajar Pegurus Organisasi Ekstrakurikuler.
Penelitian ini merupakan penelitian Ex-post Facto dengan pendekatan kuantitatif. Populasi yang digunakan adalah Siswa Pegurus Organisasi Ekstrakurikuler di SMKN 2 Depok Sleman Yogyakarta. Pengumpulan data menggunakan metode angket dan dokumentasi. Metode angket digunakan untuk mengumpulkan data variabel Keaktifan Siswa dalam Kegiatan Ekstrakurikuler di Sekolah dan Motivasi Belajar Siswa yang kemudian diuji validitas dan reliabilitasnya. Metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data tentang Prestasi Belajar Siswa Pegurus Organisasi Ekstrakurikuler. Uji validitas instrumen menggunakan korelasi Product Moment dan uji reliabilitas menggunakan Alpha Cronbach. Uji persyaratan analisis data menggunakan uji normalitas data, uji linieritas dan multikolinieritas. Pengujian hipotesis pertama dan kedua menggunakan korelasi Product Moment, sedangkan untuk pengujian hipotesis ke tiga menggunakan regresi linier ganda.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) Tidak Terdapat pengaruh positif dan signifikan Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengurus Organisasi Ekstrakurikuler. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (rx1y) sebesar (-0.066), p-value 0.561 > 0.05, koefisien determinan (r2x1y) sebesar 0.0043, thitung sebesar (-0.584) lebih kecil dari ttabel sebesar 1.991; (2) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengurus Organisasi Ekstrakurikuler. Hal ini ditunjukkan dengan koefisien korelasi (rx2y) sebesar 0.309, p-value 0.005 < 0.05, koefisien determinan (r2x2y) sebesar 0.095, thitung sebesar 2.870 lebih besar dari ttabel sebesar 1.991; (3) Terdapat pengaruh positif dan signifikan Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler dan Motivasi Belajar Siswa terhadap Prestasi Belajar Siswa Pengurus Organisasi Ekstrakurikuler. Hal tersebut ditunjukkandari harga Fhitung sebesar 4,534 lebih besar dari Ftabel sebesar 3,115 atau probabilitas 0,014. Dengan koefisien determinan sebesar (R2x1,2y) sebesar 0.105 ini berarti bahwa 10.5% sumbangan Prestasi Belajar Siswa ditentukan dari Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler dan Motivasi Belajar Siswa. Keaktifan Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler memberikan sumbangan efektif 0.65% dan Motivasi Belajar Siswa memberikan sumbangan efektif 9.85%
- …