44,567 research outputs found
Leaders Coaching di Sekolah: Apa Perannya terhadap Kinerja Guru?
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh leaders coaching terhadap kinerja dan modal psikologis guru serta untuk menyelidiki efek mediasi modal psikologis pada populasi guru dari tujuh SMP Swasta di Tangerang.Penelitian ini mengadopsi metode simple random sampling dengan 59 sampel guru. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leaders coaching memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerjadan modal psikologis guru. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa hubungan antara leaders coaching dan kiner jaguru secara signifikan dimediasi oleh modal psikologis. Penelitian ini dapat membuka jalan untuk meningkatkan kesiapan guru dalam menghadapi era education 4.0
Esensi Modal Psikologis Dosen: Rahasia Kreativitas dan Inovasi di Era Education 4.0
Penelitian ini bertujuan untuk mengukur pengaruh modal psikologis dan kreativitas individu terhadap perilaku inovasi individu pada dosen wanita di salah satu perguruan tinggi swasta di Tangerang. Dalam penelitian ini, kreativitas individu merupakan variabel mediasi. Data dikumpulkan dari 89 kuesioner yang dikembalikan dari sampel yang diambil secara random sampling. Data dianalisis menggunakan metode SEM dengan software SmartPLS 3.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modal psikologis berpengaruh signifikan terhadap kreativitas individu, modal psikologis dan kreativitas individu berpengaruh signifikan terhadap perilaku inovasi individu, kreativitas individu memdiasi hubungan antara modal psikologis dan perilaku inovasi individu. Kreativitas individu berfungsi sebagai mediator parsial. Penelitian baru ini mengusulkan suatu model untuk mengelola perilaku inovasi individu pada dosen perempuan pada unit analisis perguruan tinggi swasta di Tangerang melalui pengembangan modal psikologis dengan kreativitas individu sebagai mediator. Penelitian ini dapat membuka jalan untuk meningkatkan kesiapan dosen dalam menghadapi era education 4.0
Pengaruh Modal Psikologis dan Komitmen Afektif terhadap OCB melalui Mediasi Budaya Responsif pada Staf RS Selasih Medika
Organizational citizen behavior merupakan suatu hal penting yang perlu dimiliki oleh staf rumah sakit karena berkaitan dengan peningkatan kinerja pegawai dan kinerja organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui modal psikologis, komitmen afektif yang dapat mempengaruhi Organizational citizen behavior dan dimediasi oleh budaya responsif. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik proporsional random sampling. Metode analisis data dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM. Hasil penelitian menemukan bahwa modal psikologis dan komitmen afektif mempengaruhi perilaku kewargaan organisasi melalui mediasi budaya responsif. Modal psikologis tidak berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior. Komitmen afektif tidak berpengaruh terhadap Organizational Citizenship Behavior. Komitmen afektif mempengaruhi budaya responsif. Modal psikologis mempengaruhi budaya responsif. Budaya responsif mempengaruhi perilaku kewargaan organisasi. Penelitian selanjutnya dapat memperbesar sampel tidak hanya di RS Selasih Medika saja namun di RS swasta lainnya agar hasilnya dapat digeneralisasikan lebih luas. Penelitian ini berkontribusi terhadap upaya meningkatkan perilaku kewargaan organisasi sektor kesehatan, melalui faktor-faktor seperti modal psikologis, komitmen afektif, dan budaya responsif
PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS TERHADAP PERILAKU PRODUKTIF PADA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI PT. SLJ GLOBAL TBK DENGAN KARAKTERISTIK PEKERJAAN SEBAGAI MODERATOR
Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan secara empiris apakah terdapat pengaruhmodal psikologis terhadap perilaku produktif dan apakah karakteristik pekerjaan memoderasipengaruh modal psikologis terhadap perilaku produktif. Penelitian ini terdiri dari tiga variabelyaitu perilaku produktif sebagai variabel dependen, modal psikologis sebagai variabelindependen dan karakteristik pekerjaan sebagai variabel moderator.Teknik penentuan sampel dengan menggunakan random sampling. Sampel dalampenelitian ini adalah karyawan bagian produksi di PT. SLJ Global Tbk sebanyak 153 orang.Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode ModeratedRegression Analysis (MRA).Hasil penelitian pertama menunjukkan terdapat pengaruh yang signifikan antara modalpsikologis (X) terhadap perilaku produktif (Y) dengan nilai R pada uji hipotesis pertamasebesar 0,597 yang berarti bahwa modal psikologis memiliki nilai korelasi terhadap perilakuproduktif dengan nilai Adjusted R Square sebesar 0,352 yang artinya bahwa modal psikologisberpengaruh signifikan 0,000 ( p < 0,05) terhadap perilaku produktif sebesar 35,2%. Hasilpenelitian kedua menunjukkan bahwa karakteristik pekerjaan (Z) tidak memoderasi pengaruhantara modal psikologis (X) terhadap perilaku produktif (Y) dengan nilai korelasi 0,600,namun nilai Adjusted R Square hanya sebesar 0,347 yang artinya tingkat persentase pengaruhmenurun menjadi 34,7% dari nilai persentase sebelum adanya karakteristik pekerjaan
THE ROLE OF PSYCHOLOGICAL CAPITAL IN PREDICTING AFFECTIVE COMMITMENT AMONG GENERATION Y
ABSTRACT. The present study investigated the role of psychological capital to affective commitment. Affective commitment is employee’s emotional attachment to, identification with, and involvement in the organization. Psychological capital is positive psychological state of development and is characterized by self efficacy, optimism, hope, and resiliency. This is the first study to examine the role of psychological capital on affective commitment by using generation Y in Jakarta as participants. They were 176 male and female employees who were varied in age, job level, employment status, tenure, educational background, and work location. Data was gathered by using two measures: psychological capital and affective commitment scale. Interestingly, this study revealed that psychological capital significantly predict affective commitment in statistical point of view but not in practical implication. Regression analysis reported that psychological capital contribute only 2% to affective commitment among Indonesian generation Y.Keywords: affective commitment, psychological capital, generation Y ABSTRAK. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran modal psikologis terhadap komitmen afektif. Komitmen afektif adalah kelekatan emosional, identifikasi, dan keterlibatan karyawan dalam organisasi. Modal psikologis adalah kondisi positif perkembangan psikologis yang ditandai dengan efikasi diri, optimisme, harapan, dan resiliensi. Penelitian ini menjadi studi pertama yang menguji modal psikologis sebagai prediktor dari komitmen afektif dengan menggunakan generasi Y di Jakarta sebagai partisipan. Mereka adalah 183 karyawan pria dan wanita yang bervariasi dalam hal usia, tingkat jabatan, status karyawan, masa kerja, latar belakang pendidikan, dan lokasi kerja. Data diambil dengan menggunakan dua alat ukur: skala modal psikologis dan skala komitmen afektif. Menariknya, penelitian ini menunjukkan bahwa modal psikologis dapat memprediksi komitmen afektif dalam sudut pandang statistik tetapi tidak dalam implikasi praktis. Analisis regresi menunjukkan bahwa modal psikologis hanya memberikan kontribusi sebesar 2% terhadap komitmen afektif pada generasi Y di Indonesia. Kata kunci: komitmen afektif, modal psikologis, generasi Y
Studi Meta-Analisis: Korelasi antara Modal Psikologis dan Job Burnout
Studi ini bertujuan untuk meneliti hasil korelasi melalui meta-analisis antara modal psikologis dan job burnout. Job burnout merupakan akibat dari kar-yawan yang mengalami stress tinggi di tempat kerja dan menyebabkan ke-hilangan sumber daya emosional serta energi karena kelelahan emosional yang dialami. Modal psikologis menjadi salah satu indikator dalam psikologi positif yang dapat menjadi faktor preventif untuk job burnout. Beberapa studi sebelumnya mengemukakan korelasi negatif, tetapi satu studi mengungkap-kan korelasi positif. Studi ini melibatkan 12 jurnal. Analisis menggunakan metode The Preferred Reporting Items for Systematic Reviews and Meta-Analysis 2020. Uji statistik menunjukkan hasil medium effect size sebesar -0,387 (95 persen Cl sama dengan -0,559 to -0,215), p kurang dari 0,001. Heterogenitasnya (I2) sebesar 95,85 persen menggunakan random effect model. Tidak ada bias publikasi (Egger’s bias, p sama dengan 0,346). Modal psikologis memiliki korelasi medium to large effect size dengan job burnout. Hasil ini menunjukkan indikasi bahwa modal psikologis bukan faktor utama yang berkorelasi dengan job burnout, tetapi adanya faktor lain sebagai penunjang modal psikologis
PENGARUH MODAL PSIKOLOGIS, KETERIKATAN KERJA DAN TUNTUTAN PEKERJAAN TERHADAP PROFESIONALISME KARYAWAN PT. SINAR PANDAWA BILIH HILIR KABUPATEN LABUHAN BATU
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh secara parsial dan simultan modal psikologis, keterikatan kerja dan tuntutan pekerjaan terhadap profesionalisme karyawan PT. Sinar Pandawa Bilih Hilir Kabupaten Labuhanbatu. Metode penelitian kuantitatif, analisis data dengan regresi linear berganda, populasi berjumlah 109 karyawan dan sampel ditentukan dengan metode slovin yang berjumlah 52 responden. Validitas dan reliabilitas diuji melalui kuesioner yang berjumlah 15 item pernyataan, dimana hasil uji validitas, seluruh item pernyataan dinyatakan valid, sedangkan hasil uji reliabilitas, seluruh variabel juga dinyatakan reliabel. Persamaan regresi linear berganda yang dihasilkan adalah Y = 7,297 + 0,257X1 + 0,459X2 + 0,285X3. Hasil uji-t, secara parsial modal psikologis berpengaruh positif terhadap profesionalisme dengan nilai thitung (2,924) > ttabel (2,009), keterikatan kerja berpengaruh positif terhadap profesionalisme dengan nilai thitung (3,619) > ttabel (2,009) serta tuntutan pekerjaan berpengaruh positif terhadap profesionalisme dengan nilai thitung (2,207) > ttabel (2,009). Hasil uji-F, secara simultan modal psikologis, keterikatan kerja dan tuntutan pekerjaan berpengaruh terhadap profesionalisme dengan nilai Fhitung (20,837) > Ftabel (2,80). Hasil uji- R2, nilai adjusted R square sebesar 0,539, artinya modal psikologis, keterikatan kerja dan tuntutan pekerjaan mampu menjelaskan profesionalisme sebesar 53,9%, sedangkan 46,1% selebihnya dijelaskan variabel-variabel lain yang tidak termasuk dalam model penelitian ini. Kata Kunci : Modal Psikologis, Keterikatan Kerja, Tuntutan Pekerjaan, Profesionalism
PENGARUH PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASIONAL TERHADAP PERILAKU KEWARGAAN ORGANISASIONAL DENGAN MODAL PSIKOLOGIS SEBAGAI PEMODERASI PADA KARYAWAN BANK SYARIAH DI KOTA BANDA ACEH
ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Persepsi Dukungan Organisasional terhadap Perilaku Kewargaan Organisasional dengan Modal Psikologis Sebagai Pemoderasi Pada Karyawan Bank Syariah Di Kota Banda Aceh. Sampel penelitian ini terdiri dari 136 responden yang bekerja pada Bank Syariah di Kota Banda Aceh. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner sebagai instrument penelitian. Tehnik sampel yang digunakan adalah probability sampling. Moderate regression analysis (MRA) digunakan sebagai metode analisis untuk mengetahui pengaruh moderasi yang terlibat. SPSS IBM 21 digunakan untuk menganalisis data. Berdasarkan hasil analisis menunjukkan bahwa Persepsi Dukungan Organisasional berpengaruh terhadap Perilaku Kewargaan Organisasional, serta Modal Psikologis sebagai prediktor (predictor moderasi).Kata Kunci: Persepsi Dukungan Organisasional,Perilaku Kewargaan Organisasional, Modal Psikologis, Moderas
Pengaruh Perceived Organizational Support terhadap Individual Readiness for Change yang Dimediasi oleh Psychological Capital
Tujuh puluh persen organisasi gagal menerapkan perubahan di mana salah satu alasan utamanya adalah kurangnya kesiapan individu untuk berubah. Kesiapan individu untuk berubah adalah sejauh mana karyawan siap secara mental, psikologis atau fisik, siap untuk berpartisipasi dalam kegiatan pengembangan organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk menguji peran persepsi dukungan organisasi terhadap kesiapan individu untuk berubah, dengan modal psikologis sebagai mediator. Data diperoleh dengan metode sensus menggunakan kuesioner dengan skala likert 1-5 pada 129 karyawan Universitas Bumigora. Pengujian hipotesis menggunakan analisis jalur dengan program SmartPLS 3.2.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah, persepsi dukungan organisasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap modal psikologis, namun modal psikologis tidak berpengaruh signifikan terhadap kesiapan individu untuk berubah dan tidak terbukti memediasi hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan kesiapan individu untuk berubah
Modal Psikologis dan Persepsi Akan Beban Kerja Terhadap Ketertarikan Kerja Menjadi Pegawai Negeri Sipil Pada Mahasiswa
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal psikologis dan persepsi beban kerja terhadap minat kerja pada mahasiswa Fisipol Mulawarman Samarinda. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner dan dianalisis menggunakan untuk mengetahui seberapa besar hubungan dan kemampuan prediksi kelima variabel independen terhadap variabel dependen. Sampel dalam penelitian ini adalah 98 mahasiswa Universitas Mulawarman yang diperoleh dengan menggunakan purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara modal psikologis dengan persepsi beban kerja terhadap minat bekerja dengan F = 0,818 R2 = 0,017, dan p = 0,445 (p <0,050). Kemudian dari analisis regresi langsung menunjukkan bahwa tidak ada hubungan antara modal psikologis terhadap minat kerja dengan beta = -0,051 t = -0,494 dan p = 0,622. Sedangkan persepsi beban kerja juga tidak berkorelasi dengan beta = 0.130, t = 1.253, dan p = 0.213
- …