36 research outputs found
Karakterisasi bentuk partikel SiC yang dilapisi spinel (MgAl2O4) dengan menggunakan metode electroless platting
Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi bentuk
partikel SiC yang dilapisi spinel (MgAl2O4) dengan menggunakan
metode electroless platting. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pembentukkan spinel pada permukaan partikel SiC
melalui tahapan awal pembentukkan lapisan SiO2 serta
mengidentifikasi parameter bentuk partikel. Variasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah waktu penahanan 2, 6, 10
dan 14 jam pada suhu pemanasan 12000C. Karakterisasi yang
digunakan untuk menganalisis material SiC yang telah dioksidasi
maupun material SiC yang telah dilapisi dengan spinel yaitu XRD
(X-ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy) dan
EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Hasil analisis
menunjukkan bahwa seiring peningkatan holding time, maka
semakin tebal lapisan SiO2. Spinel yang terbentuk adalah semakin
homogen di permukaan partikel SiC berdasarkan spektrum EDS.
Pelapisan SiO2 dan spinel akan mempengaruhi beberapa
parameter bentuk partikel, yaitu menurunkan nilai Bulkines
Factor (Bf), menurunkan nilai Shape Factor (Ks) dan
meningkatkan nilai perimetri.
================================================================================================================
A research about characterization of particle shape SiC
coated with spinel (MgAl2O4) using electroless platting has been
completed. The purposes of the research are determining the spinel
formation on the surface of SiC particles through the formation of
the SiO2 layer and identifying the parameters of particle shape.
Variations that used in this research was holding time 2, 6, 10 and
14 hours in heating temperature 12000C. Characterization were
done using XRD (X-ray Diffraction), SEM (Scanning Electron
Microscopy) and EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). The
results showed that SiO2 layer increased as the increasing of
holding time. Spinel has formed homogeneously on the surface of
SiC particles based on EDS spectrum. The coating of SiO2 and
spinel would affect the particle shape parameters, such as
decreasing the value of Bulkines Factor (Bf), decreasing the value
of Shape Factor (Ks) and increasing the value of perimetry
Studi Analisis Fasa dan Ukuran Kristal Spinel MgAl2O4 Dengan Metode Pencampuran Logam Terlarut Asam Klorida
Telah dilakukan sintesis serbuk MgAl2O4 (spinel MA) dengan metode pencampuran logam terlarut. Bahan dasar yang digunakan adalah Mg-Al dengan perbandingan mol 1:2 dengan variasi komposisi Mg (4.8;10;20;30;40 dan 60% berat) - Al (95.2;90;80;70;60 dan 40% berat). Masing-masing logam dilarutkan ke dalam HCl 37%. Kemudian mencampurkan kedua larutan tersebut selama 5 jam lalu mengeringkan hasilnya pada temperatur 100-105ºC. Serbuk hasil pengeringan kemudian di uji DSCTGA, selanjutnya dikalsinasi pada temperatur kalsinasi 750ºC dengan waktu tahan 1 jam. Serbuk yang telah dikalsinasi, dikarakterisasi menggunakan XRD, kemudian dianalisis menggunakan perangkat lunak Rietica untuk analisis komposisi fasa dan Ukuran kristal dianalisis menggunakan MAUD. Ukuran dan distribusi partikel dari sampel MA4975 dikarakterisasi menggunakan TEM-ED. Hasil sintesis yang diperoleh dengan variasi komposisi Mg-Al menggunakan metode pencampuran logam terlarut menghasilkan fasa utama spinel MA dan fasa sekunder berupa periklas. Penambahan massa Al meningkatkan fraksi berat fasa MA dan menurunkan fraksi berat fasa periklas. Fraksi berat spinel secara umum mengalami peningkatan sekitar 5-10% pada setiap penambahan komposisi Al dengan fraksi berat tertinggi terdapat pada sampel MA4975 sebesar 99,2% dan fraksi berat periklas tertinggi diperoleh pada sampel MA6475 sebesar 28,6%. Ukuran kristal MA ratarata yang diperoleh pada temperatur 750° adalah 11 nm
Karakterisasi Bentuk Partikel SiC yang Dilapisi dengan MgAl2O4 Berdasarkan Variabel Konsentrasi Ion Logam
Penelitian tentang karakteristik bentuk partikel SiC yang dilapisi dengan (MgAl2O4) berdasarkan variabel konsentrasi ion logam telah dilakukan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ion logam pada permukaan SiC dan mengetahui bentuk permukaan SiC yang sudah terlapisi dengan spinel. Dalam penelitian ini menggunakan metode kopresipitasi dan menggunakan perbedaan konsentrasi Mg 0.6 gram, 1.2 gram, dan 3 gram. Karakterisasi dan identifikasi partikel SiC menggunakan XRD, SEM, dan EDX . Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertambahan konsentrasi meningkatkan kekasaran permukaan dan luas kontak permukaan tetapi tidak mempengaruhi kesimetrian dari partikel SiC sehingga wetabbility partikel SiC ketika dipergunakan pada komposit akan meningkat
Fabrikasi GPS antena menggunakan bahan zink aluminat berstruktur nano didopkan dengan kobalt
Kaedah sol gel digunakan untuk menghasilkan filem nipis CoxZn(1-x)Al2O4 berstruktur nano pada suhu 600°C. Corak pembelauan XRD menunjukkan pembentukan struktur tunggal spinel ZnAl2O4 dan CoAl2O4. Saiz hablur dan ketumpatan bahan berkurangan apabila kepekatan bahan dopan Co bertambah, iaitu masing-masing daripada 19.52 kepada 10.39 nm dan 4.609 kepada 4.585 g/cm3. Parameter kekisi pula meningkat daripada 8.085 kepada 8.098 Å apabila Co meningkat. Analisis FTIR menunjukkan ikatan ZnO, Co dan Al-O berlaku antara 487 hingga 550 cm-1, manakala ikatan spinel bagi ZnAl2O4 dan CoAl2O4 pula terbentuk pada 655 cm-1. Imej AFM menunjukkan kekasaran permukaan menurun apabila Co bertambah iaitu daripada 30.21 nm (×=0.00) kepada 14.83 nm (×=0.30). Nilai pemalar dielektrik (εr) menunjukkan penurunan secara linear apabila Co meningkat iaitu daripada 8.53 kepada 7.31. Seterusnya, GPS antena difabrikasi menggunakan sampel CoxZn(1-x)Al2O4. Prestasi dan frekuensi operasi GPS antena diukur menggunakan penganalisis rangkaian siri PNA pada frekuensi kenaan 1-2 GHz. Analisis mendapati antena beroperasi pada frekuensi 1.570 Ghz dengan kerungian pulangan -15.6 hingga -21.2 dB dan lebar jalurnya pula adalah 80 hingga 315 MHz. Kesemua antena yang telah difabrikasi memenuhi keperluan minimum antena untuk beroperasi pada aplikasi GPS
Karakterisasi Bentuk Partikel SiC Yang Dlapisi Spinel (MgAl2O4) Dengan Menggunakan Metode Electroless Platting
Telah dilakukan penelitian tentang karakterisasi bentuk
partikel SiC yang dilapisi spinel (MgAl2O4) dengan menggunakan
metode electroless platting. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pembentukkan spinel pada permukaan partikel SiC
melalui tahapan awal pembentukkan lapisan SiO2 serta
mengidentifikasi parameter bentuk partikel. Variasi yang
digunakan dalam penelitian ini adalah waktu penahanan 2, 6, 10
dan 14 jam pada suhu pemanasan 12000C. Karakterisasi yang
digunakan untuk menganalisis material SiC yang telah dioksidasi
maupun material SiC yang telah dilapisi dengan spinel yaitu XRD
(X-ray Diffraction), SEM (Scanning Electron Microscopy) dan
EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). Hasil analisis
menunjukkan bahwa seiring peningkatan holding time, maka
semakin tebal lapisan SiO2. Spinel yang terbentuk adalah semakin
homogen di permukaan partikel SiC berdasarkan spektrum EDS.
Pelapisan SiO2 dan spinel akan mempengaruhi beberapa
parameter bentuk partikel, yaitu menurunkan nilai Bulkines
Factor (Bf), menurunkan nilai Shape Factor (Ks) dan
meningkatkan nilai perimetri.
================================================================================== A research about characterization of particle shape SiC
coated with spinel (MgAl2O4) using electroless platting has been
completed. The purposes of the research are determining the spinel
formation on the surface of SiC particles through the formation of
the SiO2 layer and identifying the parameters of particle shape.
Variations that used in this research was holding time 2, 6, 10 and
14 hours in heating temperature 12000C. Characterization were
done using XRD (X-ray Diffraction), SEM (Scanning Electron
Microscopy) and EDS (Energy Dispersive Spectroscopy). The
results showed that SiO2 layer increased as the increasing of
holding time. Spinel has formed homogeneously on the surface of
SiC particles based on EDS spectrum. The coating of SiO2 and
spinel would affect the particle shape parameters, such as
decreasing the value of Bulkines Factor (Bf), decreasing the value
of Shape Factor (Ks) and increasing the value of perimetry
ANALISA PENGARUH ELECTROLESS PLATING ABU DASAR BATU BARA SEBAGAI PENGUAT KOMPOSIT MATRIKS LOGAM TERHADAP PRODUK REAKSI YANG TERBENTUK PADA PERMUKAAN ABU DASAR BATUBARA
An electroless plating process that does not use electric current in the coating process. Coatings that occurs due to the reaction of reduction and oxidation of [ermukaan objects, thus forming a layer of metal derived from the metal salt. Because it does not use an electric current in the electron exchange coating process happens more slowly. The purpose of this study is to see the reaction products formed on the surface of coal bottom ash results electroless plating which is affected by variations in the weight of aluminum and temperature oxidation by testing the SEM-EDX. Results of SEM-EDX will be the reaction products formed by using statistical software version PCPDF WIN 2:01. From the test results SEM-EDX with magnesium weight variation and temperature variation affects the oxidation Wt%-forming elements in it but does not affect the elements formed where for all specimens produce similar reactions, namely Aluminium Silicate Al2SiO5.Keywords: Composites, electroless plating, the reaction products forme
Pengaruh Perbandingan Bahan Pengisi (alumina-magnesia-silika) Terhadap Karakteristik dan Kekerasan Nanokomposit Berbasis Geopolimer untuk Aplikasi Bracket Ortodontik Cekat
Ceramic bracket has advantage that good aesthetic and good hardness, however it has weaknesses which are high cost and brittle so that, it needed others alternative substances such as composite. Nanocomposite has grown in many regions, one of them is in dentistry. Nanocomposite frequently used because of synthesis relative simple and it can increase characteristics substance. This study was alumina, magnesia, silica synthesized with sol-gel technique for filler of nanocomposite based geopolymer. The purposes of this study are to obtain initial characteristics and hardness of nanocomposite aluminamagnesia-silica. Specimens of this study were nanocomposite with ratio filler alumina-magnesia-silica 48:40:12 (group I) and 65:30:5 (group II). XRD used to determine the crystalline phase and composition filler powder alumina-magnesia-silica, whereas SEM and Vickers hardness test used to determine the morphology microstructure and hardness nanocomposite surface. XRD test represent phase magnesia alumina spinel formed in both groups, with crystalline size are 30-39 nm. SEM test of group I represent particle dispersion more prevalent, whereas SEM test of group II represent agglomeration particle and porous. The average of group I was 60,16 VHN, while the average of group II was 6,98 VHN. Visualization nanocomposite of group I represent transparent color and group II represent white opaque color. Conclusion of this study is nanocomposite with ratio of filler alumina- magnesia-silica 48:40:12 (group I) has particle dispersion more prevalent and hardness higher than nanocomposite with ratio of filler alumina-magnesia-silica 65:30:5 (group II), but the application as a bracket fixed orthodontic further study is needed
Karakterisasi Koreksi Pelebaran Puncak Dan 2Θo Pada Analisis Difraksi Sinar-X
Koreksi pelebaran puncak dan 2θ0 pada analisis difraksi sinar-x untuk beberapa
instrumen telah dilakukan dengan menggunakan Yttrium Oxida yang telah dikalsinasi
pada 1100 áµ’C selama 1 jam dan LaB6 NIST SRM 660b. Penelitian ini dilakukan untuk
menentukan pelebaran puncak oleh instrumen dan posisi titik nol dari skala 2θ untuk
beberapa difraktometer yaitu Philips X-Pert MPD di LPPM – ITS (X1), X-Pert Pro-MPD
di Teknik Material ITS (X2), Rigaku MiniFlex 2 di Laboratorium Mikrostruktur UNM
Makassar (X3) dan Shimadzu XRD-7000 Maxima-X di Universitas Hasanuddin
Makassar. Penentuan pelebaran puncak dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak
Fityk untuk metode puncak tunggal dan MAUD untuk metode Rietveld. Penelitian ini
menunjukkan setiap instrumen memiliki karakteristik pelebaran puncak yang berbeda
diindikasikan dengan nilai parameter Cagliotti (U, V, dan W) dan nilai Gaussian yang
berbeda untuk setiap instrumen, yaitu untuk instrumen Philips X-Pert MPD di
Laboratorium Energi LPPM ITS diperoleh nilai U=0,0127, V=-0.007 dan W=0,0117.
Untuk difraktometer Philips X'Pert Pro di Teknik Material ITS diperoleh nilai U=0,0121,
V=-0.012 dan W=0,0212. Difraktometer Rigaku MiniFlex-2 di UNM Makassar memiliki
karakteristik nilai U=0,0131, V=-0,006 dan W=0,0260. Sedangkan untuk instrumen
Shimadzu XRD-7000 Maxima-X memiliki nilai karakteristik U=0,0285, V=-0,054, dan
W=0,0442. Selanjutnya, karakteristik pelebaran puncak ini dapat diumpankan ke
perangkat lunak MAUD untuk analisis ukuran dan regangan. Untuk memastikan
reliabilitas karakteristik yang telah diperoleh dilakukan pengujian XRD untuk sampel
nanomaterial yaitu spinel dan MgTiO3. Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa estimasi
ukuran kristal untuk sampel nanomaterial yang diukur dengan menggunakan beberapa
instrumen memiliki kemiripan hingga 95%. Di lain pihak, penentuan koreksi 2θ0
dilakukan dengan menggunakan perangkat lunak Fityk dan Rietica untuk analisis
Rietveld. Hasil ini menunjukkan bahwa setiap instrumen memiliki koreksi titik nol yang
berbeda yaitu -0.02125 untuk Philips X-Pert MPD di LPPM-ITS, -0,04915 untuk Philips
X-Pert Pro-MPD di Teknik Material ITS, dan -0,12905 untuk Shimadzu XRD-7000
Maxima-X di Universitas Hasanuddin Makassar. Analisis lebih lanjut dilakukan dengan
menggunakan material yttria menunjukkan bahwa estimasi parameter kisi memiliki
akurasi lebih dari 1:50.000. Nilai-nilai ini menunjukkan angka yang mendekati referensi
dan menunjukkan bahwa koreksi pelebaran puncak dan 2θ0 telah terpenuhi
========================================================================================================================
X-ray diffraction-line broadening and 2θ0 correction for several instruments has
been done using annealed yttrium oxide (Y2O3) powders and LaB6 NIST SRM 660b.
This investigation was to determine the instrumental broadening and zero point of
four diffractometers, i.e. Philips X-Pert MPD in LPPM – ITS (X1), X-Pert MPD in
the Department of Materials Engineering ITS (X2), Rigaku MiniFlex 2 in the
Microstructure Laboratory of UNM Makassar (X3) and Shimadzu XRD-7000
Maxima-X in Unhas Makassar. The yttrium oxide powder as the standard material
was prepared by annealing the as-received powder at 1100°C for 1h. The XRD line
broadening determination was performed using Fityk for single line and MAUD for
the Rietveld method. This investigation showed that the XRD FWHMs of this
material were minimum as compared to those of other powders. Therefore, these
broadening characteristics can be implemented in size-strain determination including
in MAUD software for each instrument. To ensure the reliability of the
implementation we measured XRD data from spinel and MgTiO3 nanomaterial
samples. This investigation confirmed that XRD data for these nanomaterials gave an
average crystallite size at above 95% similarity measured by the above three different
instruments. At the same time, 2θ0 determination was performed using Fityk for
single line and Rietica for the Rietveld method. This investigation showed that each
XRD instruments in this study exhibits a specific zero point correction, i.e. -0.02125
for Philips X-Pert MPD in LPPM-ITS, -0,04915 for Philips X-Pert Pro-MPD in the
Department of Materials Engineering ITS, and -0,12905 for Shimadzu XRD-7000
Maxima-X in Universitas Hasanuddin Makassar. Further analysis to the tested
material shows that the estimated lattice parameters shows that the accuracy more
than 1:50.000. These values, however, are minute and quite similar, emphasizing that
the intrumental profile and 2θ0 corrections are satisfactory
Karakterisasi Bentuk Partikel SiC yang Dilapisi dengan MgAl2O4 Berdasarkan Variabel Konsentrasi Ion Logam
Penelitian tentang karakteristik bentuk partikel SiC yang dilapisi dengan (MgAl2O4) berdasarkan variabel konsentrasi ion logam telah dilakukan. Dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh konsentrasi ion logam pada permukaan SiC dan mengetahui bentuk permukaan SiC yang sudah terlapisi dengan spinel. Dalam penelitian ini menggunakan metode kopresipitasi dan menggunakan perbedaan konsentrasi Mg 0.6 gram, 1.2 gram, dan 3 gram. Karakterisasi dan identifikasi partikel SiC menggunakan XRD, SEM, dan EDX . Berdasarkan hasil penelitian bahwa pertambahan konsentrasi meningkatkan kekasaran permukaan dan luas kontak permukaan tetapi tidak mempengaruhi kesimetrian dari partikel SiC sehingga wetabbility partikel SiC ketika dipergunakan pada komposit akan meningkat