4 research outputs found
Analisis Kegagalan Baut Pengikat Gearbox Pada Lokomotif Kereta Rel Diesel Elektrik (Krde)
Analisa kegagalan merupakan metode investigasi secara sistematis untuk mencari penyebab mekanisme kegagalan suatu komponen atau peralatan. Penelitian ini menjelaskan tentang analisa kegagalan baut pengikat gearbox pada lokomotif kereta rel diesel elektrik (KRDE). Baut mengalami patah pada pengoperasian selama 8 bulan. Baut berstandar SAE J429 Medium Carbon Grade 5 dengan dimensi panjang 6 inch, diameter luar (d) 25,4 mm, diameter efektif (d2) 23,34 mm, jarak bagi (p) 3,175 mm dan jumlah ulir 8/inch. Metode yang digunakan antara lain studi literatur, pengamatan visual dan pengumpulan data, analisa tegangan, uji komposisi, uji metalografi, uji kekerasan serta pengolahan data dan analisa hasil pengujian. Dari hasil pengamatan visual terlihat adanya tanda beachmark yang sering dijumpai di kasus patah lelah dan kehadirannya pertanda positif bahwa material uji mengalami patah lelah. Tegangan geser yang terjadi sebesar 96,71 MPa dan safety factor (Sf) sebesar 3,5. Dari uji komposisi terlihat bahwa baut sesuai dengan standar SAE J429. Namun uji kekerasan menunjukkan nilai kekerasan yang tidak sesuai yaitu antara 23,5 – 28,88 HRC. Diperkuat dengan uji metalografi yang memperlihatkan ukuran butir tidak merata dan fasa yang berupa ferrite dan perlite. Disimpulkan bahwa baut mengalami kegagalan akibat patah lelah yang dipercepat dengan proses quench and temper yang tidak sempurna pada saat baut diproduksi
Analisis Kegagalan Baut Exhausted Lokomotif Mesin Diesel Elektrik Ditinjau dari Struktur Mikro Material dan Distribusi Tegangan oleh Momen Puntir
Lokomotif merupakan bagian dari kereta api dimana terdapat mesin untuk menggerakkan kereta api. Salah satu jenis dari kereta api di Indonesia yaitu menggunakan mesin diesel. Pada mesin diesel terdapat exhaust yang berfungsi sebagai saluran pembuangan gas emisi. Perawatan lokomotif memungkinkan terjadinya patah pada baut exhaust. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kegagalan dari baut yang dipakai pada exhaust lokomotif diesel dengan meninjau perubahan struktur mikroskopik yang terjadi pada baut dengan kondisi temperature tinggi dan mengetahui distribusi tegangan yang terjadi pada baut pada saat pelepasan. Kondisi pada daerah exhaust lokomotif kereta api dapat mencapai diatas 750°C menyebabkan perubahan struktur kristal dari material pada baut. Modulus kegagalan punter lebih rawan terjadi pada material ulet. Material baut SAE grade 5 ukuran 1 inch memiliki nilai torsi maksimum material 885,8 N.m dengan nilai standardnya yaitu 664 N.m. Dengan demikian menunjukkan bahwa pada saat temperature ruang torsi yang diberikan pada saat pelepasan baut memiliki nilai yang aman, namun dengan meningkatnya temperature menurunkan nilai tegangan maksimum material baut untuk terdeformasi puntir
Analisis Kegagalan Komponen Spring Rod dalam Spring Suspension Assembly pada Coal Mill Tuban I PT. Semen Indonesia Tbk.
Spring rod merupakan bagian komponen dari Coal mill yang berfungsi sebagai tempat penggilingan batubara. Spring rod berfungsi untuk menahan getaran dari grinding roller yang berputar menggiling batu bara. Komponen spring rod merupakan batang berulir yang tersambung ke sistem hydraulic. Dalam penelitian ini, dilakukan analisa penyebab terjadinya kegagalan pada spring rod di coal mill dengan tujuan menganalisa faktor penyebab dan mekanisme terjadinya kegagalan komponen spring rod dalam spring suspension assembly pada coal mill. Pengujian yang akan dilakukan untuk menganalisa kegagalan ini adalah uji komposisi, pengamatan makroskopik, uji mikroskopik, dan uji kekerasan. Setelah dilakukan pengujian tersebut didapatkan faktor yang menyebabkan terjadinya kegagalan komponen spring rod pada coal mill Tuban 1 yaitu kesalahan pemilihan material dan kesalahan perlakuan panas. Mekanisme kegagalan komponen spring rod pada coal mill Tuban 1 diawali oleh initial crack pada akar gigi pada ulir dikarenakan adanya tegangan yang berulang yang kemudian retakan merambat pada permukaan spring rod sebelum terjadinya final fracture dikarenakan spring rod tidak mampu menahan tegangan yang terjadi sehingga menyebabkan fatigue failure.
=====================================================================================================
Spring rod is a part of component in Coal Mill, that has a
function as a place for milling or grinding the coal. Coal Mill in
PT. Semen Indonesia is using vertical roller mill type. Spring rod
has a function to resist the vibration from grinding roller.
Grinding roller is a part that has a function to grinding the coal.
Spring rod component is a threaded rod and connecting with
hydraulic system. Spring rod in Coal Mill Tuban I has been
worked for 10 years. This final project will analyse failure factor
of the spring rod in Coal Mill Tuban I in purpose to analysing
causing factor and mechanism in spring rod failure in Coal Mill
Tuban I. Tests that carrying out this material is composition test,
macroscopic observation, metallographic, and hardness test.
Factors that causing spring rod failure are material selection
error and heat treatment error. Mechanism of spring rod failure
in Coal Mill Tuban I was began with initial crack at the edge of
spring because of cyclic stress. Then the crack was propagating
on the surface of spring rod and then the final fracture happened
because spring rod cannot endure the stress, so that was causing
fatigue failure
BUSINESS LOGIC PLAN PENGEMBANGAN PRODUKSI FORMULA GARUDA 16 DALAM AJANG KOMPETISI STUDENT FORMULA JAPAN TAHUN 2016
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui proses penyusunan Business Logic Plan dan hasil dari Business Logic Plan yang meliputi ringkasan eksekutif dan presentasi bisnis dengan acuan regulasi Formula SAE 2016. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang menggunakan metode observasi dalam pengumpulan data untuk memecahkan permasalahan. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif murni atau survei. Subyek yang diteliti pada penelitian ini adalah penyusunan Business Logic Plan pengembangan produksi Formula Garuda 16 dalam ajang kompetisi Student Formula Japan. Teknik analisis data menggunakan analisis deskriptif dengan menggunakan tiga langkah, yaitu reduksi data, penyajian data, dan verifikasi data dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pada proses penyusunan Business Logic Plan (BLP) dilakukan dalam beberapa tahap, yaitu analisis pasar, analisis daya beli konsumen, analisis penghasilan konsumen, analisis volume pasar, dan analisis persaingan. Setelah melakukan analisis tersebut kemudian menyusun strategi perusahaan yang berisi strategi pemasaran, strategi keuangan, strategi kendaraan, strategi bahan baku dan strategi manufaktur. Setelah dilakukan perhitungan, investor dapat berinvestasi sebesar $ 1.000.000 untuk perusahaan Garuda UNY Racing Team, investor akan mendapatkan payback period dalam waktu 2 tahun dan ownership sebesar 35 % dengan nilai ROI (Return of Investment) 51 % sedangkan BEP (Break Even Point) akan dicapai dalam waktu 2 tahun. Setelah dipresentasikan dalam kegiatan Student Formula Japan 2016, Garuda UNY Racing Team mendapatkan skor 48,75 poin sehingga mendapatkan posisi 18 dari total 92 tim yang telah lolos seleksi dokumen dari 106 World FSAE Team yang terdaftar
