171 research outputs found
Pelapisan Single Layer Penyerap Gelombang Radar Dispersi Barium M-Heksaferit / Polianilin Pada Rentang X-Band
Telah dilakukan penelitian dengan judul Pelapisan Single Layer Pemyerap Gelombang Radar Dispersi Barium M-Heksaferit/Polianilin pada rentang X-Band bertujuan untuk mensintesis Barium M-Heksaferit (BAM) dengan metode solid state dan mengetahui pengaruh variasi massa Polianilin(PANI) terhadap rugi refleksi dengan pelapisan single layer material penyerap gelombang radar pada frekuensi 8-12 GHz. Barium M-Heksaferit disintesis dengan didoping ion Zn2+ menggunakan metode solid state. Sintesis material Barium M-Heksaferit dengan metode solid state doping Zn menghasilkan komposisi fasa BAM 83,68 % dan ZnFe2O4 16,32 % dengan struktur dominan heksagonal. Hasil pengujian VNA pada pelapisan single layer rentang X-band dengan variasi komposisi Polianilin pada perbandingan Barium M-Heksaferit : Polianilin didapatkan nilai Reflection Loss untuk perbandingan 1:0,5 , 1:1 , 1:1,5 , 1:2 dan 1:2,5 berturut-turut adalah -14,53 dB, -19,86 dB, 20,67 dB, -21,28 dB, dan -28,71 dB. Nilai Reflection Loss tertinggi pada perbandingan 1 : 2,5 sehingga dapat disimpulkan semakin meningkat komposisi PANI maka semakin negatif nilai Reflection Lossnya artinya semakin bagus penyerapannya
Pengaruh Holding TIME Kalsinasi terhadap Sifat Kemagnetan Barium M-Hexaferrite (BaFe12-xZnxO19) dengan Ion Doping Zn
Barium M-heksaferit adalah material dengan anisotropi kristalin yang besar, koersivitas magnet yang cukup tinggi dan secara kimiawi yang stabil. Material ini untuk aplikasi tertentu, sangat disayangkan, sehingga subtitusi ion ke dalam meterial tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aplikasi dari material tersebut. Material barium M-heksaferit yang disintesis dengan metode kopresipitasi, telah dikalsinasi dengan variasi holding time 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, dan 10 jam pada temperatur kalsinasi 150ºC. Material barium M-heksaferit disintesis dimana HCl sebagai pelarut dan NH4OH digunakan dalam proses pengendapan. Berdasarkan hasil penelitian, fase barium M-heksaferit terbanyak diperoleh pada kalsinasi dengan holding time 4 jam sebesar 72,54% dan mempunyai nilai koersivitas dan remanensi yaitu 0,0082 kA/m dan 0,01 Tesla serta mempunyai nilai magnetisasi tertinggi yaitu 0,55 emu/gram
Pelapisan Single Layer Penyerap Gelombang Radar Dispersi Barium M-Heksaferit / Polianilin pada Rentang X-Band
Telah dilakukan penelitian dengan judul Pelapisan Single Layer Pemyerap Gelombang Radar Dispersi Barium M-Heksaferit/Polianilin pada rentang X-Band bertujuan untuk mensintesis Barium M-Heksaferit (BAM) dengan metode solid state dan mengetahui pengaruh variasi massa Polianilin(PANI) terhadap rugi refleksi dengan pelapisan single layer material penyerap gelombang radar pada frekuensi 8-12 GHz. Barium M-Heksaferit disintesis dengan didoping ion Zn2+ menggunakan metode solid state. Sintesis material Barium M-Heksaferit dengan metode solid state doping Zn menghasilkan komposisi fasa BAM 83,68 % dan ZnFe2O4 16,32 % dengan struktur dominan heksagonal. Hasil pengujian VNA pada pelapisan single layer rentang X-band dengan variasi komposisi Polianilin pada perbandingan Barium M-Heksaferit : Polianilin didapatkan nilai Reflection Loss untuk perbandingan 1:0,5 , 1:1 , 1:1,5 , 1:2 dan 1:2,5 berturut-turut adalah -14,53 dB, -19,86 dB, 20,67 dB, -21,28 dB, dan -28,71 dB. Nilai Reflection Loss tertinggi pada perbandingan 1 : 2,5 sehingga dapat disimpulkan semakin meningkat komposisi PANI maka semakin negatif nilai Reflection Lossnya artinya semakin bagus penyerapannya
Pengaruh Holding Time Kalsinasi Terhadap Sifat Kemagnetan Barium M-Hexaferrite (BaFe12-xZnxO19) dengan Ion Doping Zn
Barium M-heksaferit adalah material dengan anisotropi kristalin yang besar, koersivitas magnet yang cukup tinggi dan secara kimiawi yang stabil. Material ini untuk aplikasi tertentu, sangat disayangkan, sehingga subtitusi ion ke dalam meterial tersebut merupakan salah satu cara untuk meningkatkan aplikasi dari material tersebut. Material barium M-heksaferit yang disintesis dengan metode kopresipitasi, telah dikalsinasi dengan variasi holding time 2 jam, 3 jam, 4 jam, 5 jam, 6 jam, dan 10 jam pada temperatur kalsinasi 150ºC. Material barium M-heksaferit disintesis dimana HCl sebagai pelarut dan NH4OH digunakan dalam proses pengendapan. Berdasarkan hasil penelitian, fase barium M-heksaferit terbanyak diperoleh pada kalsinasi dengan holding time 4 jam sebesar 72,54% dan mempunyai nilai koersivitas dan remanensi yaitu 0,0082 kA/m dan 0,01 Tesla serta mempunyai nilai magnetisasi tertinggi yaitu 0,55 emu/gram
Pengaruh Penambahan Doping Mn/Cu pada Barium Heksaferit sebagai Material Penyerap Gelombang
Pada penelitian ini, telah dilakukan analisa efek doping Mn2+/Cu2+ sebanyak 0.1%mol terhadap struktur barium heksaferit sebagai material absorbsi gelombang mikro. Sintesis material dilakukan dengan metode mechanical alloying menggunakan planetary ball mill. Powder yang telah di-milling dikalsinasi pada temperature 1000 °C selama 2 jam. Powder hasil kalsinasi di kompaksi dengan tekanan 1.5 kgf/cm2 membentuk pellet dan di sinter pada temperatur 1150 °C selama 2 jam. Dari hasil eksperimen, menunjukkan penambahan ion Mn2+/Cu2+0.1 %mol mengakibatkan nilai densitas bulk meningkat jika dibandingkan dengan barium heksaferit. Efek penambahan ion Mn2+/Cu2+ menurunkan nilai koersivitas (Hjc) dan menaikkan nilai remanensi (Mr) yaitu BaFe12O19 memiliki Hjc = 6.45 KOe dan Mr = 0.91 KG, BaFe11.9Mn0.1O19 memiliki Hjc = 3.27 KOe dan Mr = 1.62 KG sedangkan BaFe11.9Cu0.1O19 memiliki Hjc = 1.75 KOe dan Mr = 1.79 KG. Pengukuran refflection loss gelombang mikro menggunkan VNA menunjukkan bahwa penambahan ion Mn2+/Cu2+ pada barium heksaferit memiliki rentang frekuensi yang berbeda. Frekuensi BaFe11.9Mn0.1O19 sekitar 4 – 10 GHz dan BaFe11.9Cu0.1O19 sekitar 4 – 8 GHz. Hal ini menunjukkan bahwa besar penyerapan gelombang yang cukup signifikan dengan adanya penambahan doping Mn/Cu 0.1 %mol jika dibandingkan terhadap barium hexaferit
Analisis Bahan Magnet Nanokristalin Barium Heksaferit (BaO•6Fe2O3) dengan Menggunakan High-Energy Milling
Telah disintesis bahan magnet nanokristalin barium heksaferit dengan menggunakan high-energy milling. Secara sistematis waktu milling dilakukan selama 5, 10, 15, 20 dan 30 jam disertai dengan proses annealing dari temperatur ruang hingga temperatur 400_C, 600_C, 800_C dan 1000_C selama 3 jam. Hasil pengukuran pola difraksi sinar-X sebelum dan setelah proses milling menunjukkan deformasi struktur kristal yang ditandai dengan tinggi puncak difraksi yang semakin menurun serta semakin melebar dan ditandai oleh penurunan sifat kemagnetan bahan. Dari pengukuran sifat kemagnetan sebelum dan sesudah proses milling selama 30 jam masing-masing nilai koersivitas intrinsik adalah 1,68 kOe dan 1,13 kOe, sedangkan nilai magnetisasi remanen diperoleh masing-masing 42,5 emu/gram dan 8,16 emu/gram. Proses pemanasan (annealing) pada temperatur 1000_C selama 3 jam terhadap bahan yang telah di milling, menunjukkan perbaikan sifat magnet bahan terutama nilai koersivitas intrinsik naik hingga 4,39 kOe, serta nilai magnetisasi remanen yang kembali seperti sebelum di milling sekitar 40,8 emu/gram. Terkait dengan peningkatan koersivitas magnet intrinsik dari 1,68 kOe (origin) menjadi 4,39 kOe setelah rekristalisasi dengan ukuran kristalit yang semakin halus, maka dapat disimpulkan bahwa peningkatan sifat magnet intrinsik ini akibat Perubahan ukuran kristalit yang menurun dalam rentang nanometer yaitu sekitar ukuran 40-60 nm dibandingkan sebelum proses milling sekitar 1 μm (1 mikron)
SINTESIS SERBUK BARIUM HEKSAFERIT YANG DITAMBAH DENGAN LOGAM Mn SEBAGAI MATERIAL ANTI RADAR
Barium Heksaferit (BaFe12-xMnxO19) powder synthesis was added with Mn metal using coprecipitation method. The purpose of adding these metals to see the effect of adding Mn metal and calcination temperature of the powder color change Barium Heksaferit. The value of x in the addition of Mn metal in Barium Heksaferit is x = 0 ; 0.2 ; 0.4 ; 0.6 and calcined for 4 hours at a temperature of 400 , 600 and 800 oC. The addition of Mn metal and calcination temperature rise resulting color more brown powderKeyword: Sintesis, Barium M-heksaferit‚ Mangan (Mn)‚ kopresipitas
SINTESIS SERBUK BARIUM HEKSAFERIT YANG DITAMBAH DENGAN LOGAM Mn SEBAGAI MATERIAL ANTI RADAR
Barium Heksaferit (BaFe12-xMnxO19) powder synthesis was added with Mn metal using coprecipitation method. The purpose of adding these metals to see the effect of adding Mn metal and calcination temperature of the powder color change Barium Heksaferit. The value of x in the addition of Mn metal in Barium Heksaferit is x = 0 ; 0.2 ; 0.4 ; 0.6 and calcined for 4 hours at a temperature of 400 , 600 and 800 oC. The addition of Mn metal and calcination temperature rise resulting color more brown powderKeyword: Sintesis, Barium M-heksaferit‚ Mangan (Mn)‚ kopresipitas
- …