9 research outputs found
Peningkatan Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Metode Diskusi Siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli
Metode penelitian yang digunakan/diterapkan dalam PTK ini adalah metode diskusi yang dilaksanakan dalam dua siklus, di mana pada setiap siklus dilakukan langkah-langkah perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi. Permasalahan peneleitian ini adalah apakah penggunaan metode diskusi kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli dapat ditingkatkan. Adapun penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli melalui metode diskusi. Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli Tahun Ajaran 2013/2014 dengan jumlah siswa sebanyak 20 orang, yang terdiri atas siswa laki-laki sebanyak 10 orang dan siswa perempuan sebanyak 10 orang. Hasil penelitian tindakan kelas melalui metode diskusi dengan dua siklus menunjukkan nilai rata-rata atau persentase yang berbeda terhadap kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli Tahun Ajaran 2013/2014. Pada pelaksanaan tindakan Siklus I ketuntasan klasikal siswa adalah 60% (12 orang siswa yang tuntas hasil belajar), tetapi hal tersebut belum mencapai kriteria ketuntasan yang diharapkan, yaitu tuntas secara klasikal bila mencapai ≥ 75% atau memperoleh skor ≥ 65. Pada tindakan Siklus II, diperoleh ketuntasan klasikal sebesar 100% dengan perolehan nilai semua siwa (20 orang siswa) sudah mencapai skor ≥ 65. Dengan demikian, kemampuan membaca pemahaman siswa Kelas IV SDN Inti Tomoli dapat ditingkatkan melalui metode diskusi
Representasi Kekuasaan dalam Wacana Politik (Kajian Etnografi Komunikasi)
Analisis wacana (discource analysis) mengenai representasi kekuasaananggota DPRD dalam menjalankan peran dan fungsi politiknya,merupakan sebuah konteks wacana politik yang proses interaksinya tidakterlepas dari penggunaan jenis-jenis kekuasaan. Wujud kekuasaan akantampak dari satuan dasar wacana politiknya, yakni tindak tutur. Tindaktutur yang digunakan dalam wacana politik untuk merepresentasikankekuasaan dapat berbentuk direktif, ekspresif, komisif, atau deklaratif. Daritindak tutur tersebut akan teridentifikasi jenis-jenis kekuasaan, seperti;kekuasaan paksaan (coecive power), kekuasaan absah (legitimate power),kekuasaan hadiah (reward power), dan kekuasaan keahlian (expert power),melalui strategi dan pola percakapan yang khas digunakan. Selain itu,fungsi kekuasan melalui perspektif struktural-fungsional dalam fungsisuportif, fungsi prefentif, dan fungsi korektif di dalam konteks ini juga akanterlihat dengan jelas. Studi ini akan mengamati dengan cermat tigakomponen tutur yang digunakan untuk merepresentasikan kekuasan dalamwacana politik, yaitu; (1) partisipan, (2) tujuan tutur, dan (3) topik tuturan
Peningkatan Kemampuan Menulis Pengumuman Siswa Kelas IV SDK Mekar Sari Buranga Melalui Metode Latihan
Penelitian ini untuk meningkatan kemampuan siswa kelas IV SDK Mekar Sari Buranga Menulis Pengumuman melalui metode latihan. Tujuan penelitian ini adalah untuk peningkatan kemampuan menulis pengumuman melalui metode latihan pada siswa kelas IV SDK Mekar Sari Buranga. Metode yang digunakan mengacu pada model Kurt Lewin yaitu dilaksanakan secara bersiklus dimulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleks Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan kualitatif dimana data kuantitatif diperoleh dari hasil evaluasi pembelajaran membaca nyaring yang dilakukan siswa sedangkan data kualitatif diperoleh dari kegiatan proses pembelajaran di kelas. Hasil yang diperoleh dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pada Siklus I diperoleh nilai rata-rata mencapai 79,4% sedangkan ketuntasan klasikal sesuai indikator kinerja sebesar 65% dengan kesimpulan sementara belum berhasil pada siklusII terjadi peningkatan mencapai nilai rata-rata 91,1%. Hal ini menggambarkan adanya peningkatan kemampuan siswa menulis pengumuman melalui metode latihan, dengan ketuntasan belajar secara klasikal mencapai 95%
Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan Dengan Menggunakan Media Gambar Kelas 1 Di Min Buol
Permasalahan utama dan mendasar dalam penelitian ini adalah apakah melalui media gambar kemampuan membaca siswa dapat ditingkatkan? Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemapuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol melalui media gambar. Untuk menjawab permasalahan diatas peneliti melakukan penelitian tindakan kelas. Rancangan penelitian tindakan kelas ini menggunakan model siklus yang sesuai dengan kriteria penelitian tindakan kelas. Data yang dikumpulkan yakni melalui Observasi dan tes setiap akhir siklus. Metode yang digunakan pada peneliti kali ini yakni metode deskripsi, komunikatif dan kualitatif. Rumusan hipotesis tindakan pada penelitian ini adalah ; apabila penyampaian atau pengelolaan pembelajaran dilakukan dengan menggunakan media gambar, maka kemampuan membaca permulaan pada murid kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian tindakan kelas menunjukkan bahwa melalui media gambar kemampuan membaca permulaan siswa kelas 1 di MIN Buol dapat ditingkatkan. Hal ini dapat dilihat melalui ketuntasan siklus pertama diketahui bahwa siswa yang dinyatakan tuntas 19 orang dengan presentase 73,07 % dengan nilai rata-rata 71,8 dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang dengan presentase 26,9 % dengan nilai rata-rata 12,3 presentase ketuntasan dan nilai rata-rata pada siklus pertama belum mencapai indikator ketuntasan yang dijadikan acuan dalam penelitian ini sehingga perlu dilanjutkan pada siklus kedua. Setelah dilkakukan siklus kedua diketahui bahwa siswa yang tuntas 26 orang siswa dengan presentase ketuntasan klasikal sebesar 100 % dengan nilai rata-rata 92,3. Dari hasil yang didapatkan peneliti menyimpulkan bahwa Meningkatkan Kemampuan Membaca Permulaan dengan Menggunakan Media Gambar kelas 1 MIN Buol dapat ditingkatkan dan dinyatakan tuntas
The Effectiveness of the Papaya Seed (Carica Papaya L) for Reproductive Function of Tilapia, Oreochromis Niloticus (Linnaeus, 1758)]
Ikan introduksi di Indonesia telah menimbulkan beberapa dampak negatif terhadap ekologi perairan, diantaranya adalah menurunnya spesies ikan asli. Penanganan dampak negatif ikan-ikan introduksi dapat diminimalkan dengan cara menurunkan angka fertilitas melalui penggunaan ekstrak senyawa tumbuhan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei – Juni 2016 yang bertujuan untuk menganalisis efektivitas tepung biji pepaya (Carica papaya L) dalam menurunkan fungsi reproduksi ikan nila Oreochromis niloticus. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak lengkap non-faktorial dengan lima perlakuan tiga ulangan yaitu A: Kontrol (tanpa pemberian tepung), B: Pemberian 40 mg, C: 50 mg, D: 60 mg, E: 70 mg tepung biji pepaya dalam 100 g pakan buatan. Ikan sampel yang digunakan adalah induk ikan nila sebanyak 45 ekor yang berumur 4-5 bulan dengan berat bobot tubuh 200 g untuk induk betina dan 250 g untuk induk jantan. Parameter yang diukur ialah daya konsumsi pakan, jumlah telur (fekunditas), tingkat pembuahan telur, tingkat penetasan telur, dan morfologi sperma. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tepung biji pepaya memberikan efek terhadap abnormalitas sperma dan menurunkan sintasan sperma, dan penurunan tingkat pembuahan telur (fertilitas rendah). Analisis statistik menunjukkan bahwa pemberian tepung biji pepaya memberikan pengaruh yang berbeda nyata (P0,05). Angka motilitas sperma terendah dijumpai pada perlakuan E yaitu 00.45”.032/detik. Jumlah telur pada penelitian ini berkisar rata-rata 994,33-1416 butir dengan nilai pembuahan terendah dan penetasan terendah terdapat pada perlakuan E dengan persentase 58,58% dan 99,24%
UPAYA MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERBICARA MELALUI METODE BERMAIN PERAN PADA SISWA KELAS V SD BALA KESELAMATAN PALU
Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan berbicara melalui metode bermain peran pada siswa kelas V SD Bala Keselamatan Palu. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas V Tahun pelajaran 2016/2017 sebanyak 13 orang siswa yang terdiri atas 6 laki-laki dan 7 perempuan. Hasil observasi awal menunjukkan 77% siswa kelas V SD Bala Keselamatan Palu belum memiliki kemampuan berbicara yang baik. Skor rata-rata hasil belajar siswa setelah dilakukan tindakan pada siklus I adalah 61,15. Dengan banyaknay siswa yang telahtutnas pada siklus I adalah 7 orang iatau 53,85% dan yang belum tutnas ada 6 orang atau 46,15%. Setelah dilanjutkan pada siklus II diperoleh skor rata-rata hasil belajr siswa terhadap materi pelajaran berbicara adalah 78,62%. Dengan banyaknya siswa yang telah lulus pada siklus ini ada 11 orang atau 84,62% dan yang belum lulus ada 2 orang atau 15,38%. Berdasarkan hasil penilaian kemampuan berbicara pada tindakan siklus 1, aspek pelafalan rata-rata 61,50, aspek intonasi rata-rata 61,50, aspek kelancaran rata-rata 67,75 dana spek ekspresi rata-rata 66,00. Dari empat aspek yang dinilai 2 di antaranya tidak mencapai KKM (65) dua aspek sudah mencapai KKM namun belum memuaskan. Faktor penyebab siklus I adalah belum maksimalnya aktivitas siswa dalam pembelajaran sehingga mempengaruhi kemampuan berbicaranya. Upaya yang dilakukan pada tindakan selanjutnya adalah memperbaiki skenario pembelajaran secara terperinci dan memaksimalkan potensi siswa dengan memotivasi siswa. Hasil tindakan siklus 2, aspek pelafalan rata-rata 82,25 aspek intonasi rata-rata 78,75, aspek kelancaran rata-rata 80,75 dan aspek ekspresi rata-rata 73,00. Secara keseluruhan sudah mencapai KKM sehingga pembelajaran dinyatakan berhasil
CNN Performance Improvement for Classifying Stunted Facial Images Using Early Stopping Approach
Stunting, a condition characterised by short stature, is a growth disorder caused by chronic malnutrition, which often begins in the womb. Children affected by stunting usually show different physical and cognitive characteristics compared to their peers. Research shows that these physical differences can also be observed in facial features. Because faces provide important information and are commonly studied in digital image processing, in this study, we will compare the facial image classification performance of stunted children versus normal children using various Convolutional Neural Network (CNN) architectures. The evaluated architectures include MobileNetV2, InceptionV3, VGG19, ResNet18, EfficientNetB0, and AlexNet. To improve the learning process, augmentation techniques with Haar cascade and Gaussian filters were applied so that the data set increased from 1,000 to 6,000 images. After adding the dataset, training is carried out with an early stop approach to minimise overfitting. The main aim of this research is to identify the CNN model that is most effective in differentiating facial images of stunted children from normal children. The results show that the EfficientNetB0 architecture outperforms other models, achieving 100% accuracy. Early stopping has been shown to improve training efficiency and help prevent overfitting
