1 research outputs found

    Analisis Perubahan Tutupan Lahan DAS Citanduy Dengan Metode Penginderaan Jauh

    Full text link
    Daerah Aliran Sungai (DAS) Citanduy mempunyai peran yang besar dalam kelangsungan perkembangan ekosistem estuari Segara Anakan. Sungai Citanduy mensuplai air tawar yang sekaligus mengandung sedimen hasil erosi yang cukup besar dan juga polutan lain yang berasal dari rumah tangga dan pertanian. Minimnya luas hutan dan tingginya pembangunan tanggul-tanggul sepanjang sungai, membuat Citanduy diperkirakan memasok sedimen ke Segara Anakan 0,74 juta m3/ tahun, atau 74% dari seluruh sedimen yang masuk ke Segara Anakan (data dari Konsorsium LPM ITB, IPB, Unpad, dan Unigal dalam Apip dkk, 2004). Tujuan penelitian ini adalah untuk menghitung dan menganalisis Perubahan tutupan lahan dari tiga seri citra satelit Landsat dari tahun 1991 sampai 2010 dan membuat peta tutupan lahan dengan software ER Mapper dan ArcGIS. Penginderaan jauh dilakukan untuk memperoleh data spasial dalam waktu singkat dengan akurasi tinggi. Hal ini akan sangat memudahkan penggunanya untuk mendapatkan informasi tanpa harus melakukan survey di lapangan setiap saat. Peta penggunaan lahan di DAS Citanduy dihasilkan dari klasifikasi terawasi dengan tipe klasifikasi Minimum Distance karena formula ini mengukur jarak dari nilai tengah (mean) training region. Pengolahan citra satelit Landsat tersebut dilakukan dengan menggunakan software ER Mapper. Dengan menggunakan software ArcGIS didapatkan hasil perhitungan luas tutupan lahan tiap seri tahun yang harus disimpan dalam bentuk Excel Workbook agar selanjutnya dapat diolah dan dianalisis bersama untuk mengetahui Perubahan luas tutupan lahan dari tahun 1991 sampai 2010. Dari penelitian ini Perubahan tutupan lahan di DAS Citanduy dari tahun 1991 sampai 2010 menunjukkan penurunan kualitas pendukung DAS terutama berkurangnya luas hutan yang dapat mengganggu siklus hidrologi dalam DAS karena menurunnya penutup vegetasi berpengaruh terhadap karakteristik limpasan permukaan (run off). Peningkatan volume limpasan permukaan secara cepat pada periode waktu yang pendek menyebabkan peningkatan debit puncak dan banjir yang di daerah hilir
    corecore