2 research outputs found

    Efektivitas Antibakteri Kurkumin dan Asam Tanat terhadap Staphylococcus aureus dan Escherichia coli in vitro: Antibacterial Effectiveness of Curcumin and Tannic Acid against Staphylococcus aureus and Escherichia coli in vitro

    Get PDF
    Some bioactive compounds were isolated and identified from medicinal herbs. Some of bioactive compounds have been used for both health and science. Curcumin and tannic acid are active compounds with antibacterial activity against S. aureus and E. coli. This research aims to determine the antibacterial effectiveness of curcumin and tannic acid against S. aureus and E. coli in vitro. This research is quantitative research with experimental research methods. The antibacterial sensitivity test was carried out in vitro using the Kirby-Bauer disc method. The positive control is the antibiotic ciprofloxacin 50 μg/ml, and the negative control is the DMSO 1% solution. Data analysis used Kruskal-Wallis Test. The research showed that tannic acid 2% provides an average inhibitory zone of 25 mm compared to curcumin (19.67 mm) against S. aureus. Tannic acid 2% provides an average inhibitory zone of 15 mm compared to curcumin (7 mm) against Escherichia coli. Statistical analysis shows a difference in antibacterial effectiveness between tannic acid and curcumin in S. aureus (p-value 0,034) and E. coli (p-value 0,025). The coclusion in this research is tannic acid compounds had stronger bacterial activity against Staphylococcus aureus and Escherichia coli in vitro than curcumin compounds   ABSTRAK Senyawa aktif berhasil diisolasi dari tumbuhan obat sudah banyak ditemui sekarang ini. Beberapa diantaranya telah digunakan untuk kesehatan maupun pengembangan ilmu pengetahuan. Kurkumin dan asam tanat diketahui mempunyai aktivitas antibakteri terhadap S. aureus dan E. coli. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui efektivitas antibakteri kurkumin dan asam tanat terhadap S. aureus dan E. coli secara in vitro. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode penelitian eksperimental. Uji sensitivitas antibakteri dilakukan secara in vitro dengan metode cakram disc Kirby-Bauer. Kontrol positif yaitu antibiotik siprofloksasin 50 μg/ml dan kontrol negatif larutan DMSO 1%. Analisa data menggunakan uji Kruskal-Wallis. Hasil penelitian menunjukkan asam tanat pada konsentrasi 2% memberikan daya hambat rata – rata 25 mm dibandingkan kurkumin yaitu 19,67 mm terhadap S. aureus. Asam tanat pada konsentrasi 2% memberikan daya hambat rata – rata 15 mm dibandingkan kurkumin yaitu 7 mm terhadap E. coli. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa terdapat perbedaan efektivitas antibakteri antara asam tanat dengan kurkumin pada S. aureus (p-value 0,034) dan E. coli (p-value 0,025). Kesimpulan penelitian ini adalah asam tanat mempunyai aktivitas bakteri yang lebih kuat terhadap bakteri S. aureus dan E. coli dibandingkan kurkumin secara in vitr

    LITERASI KESEHATAN IBU DAN KEPATUHAN KONSUMSI TABLET BESI DIANTARA IBU HAMIL

    No full text
    Pemberian tablet besi menjadi salah satu langkah untuk mencegah anemia diantara ibu hamil di Indonesia. Akan tetapi, tingkat kepatuhan konsumsi tablet besi diantara ibu hamil masih bervariasi dan cenderung rendah, yaitu 56%. Literasi kesehatan ibu menjadi salah satu faktor yang berkontribusi dalam kepatuhan terhadap regimen medis. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara literasi kesehatan ibu dan kepatuhan dalam konsumsi tablet besi diantara ibu hamil. Penelitian ini merupakan penelitian cross-sectional. 305 ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Sukoharjo, Jawa Tengah dan Puskemas Kediri, Jawa Timur dengan usia minimal 18 tahun dan tidak memiliki komplikasi kehamilan berpartisipasi dalam penelitian ini. Mayoritas ibu hamil memiliki tingkat literasi kesehatan yang kurang (inadequate). Uji ANOVA menyimpulkan terdapat perbedaan signifikan antara literasi kesehatan ibu dan kepatuhan konsumsi tablet besi ((F3, 301) = 48.48, p<0.001, ?p2 = 0.325). Perbedaan tersebut ditemukan diantara keempat level literasi kesehatan ibu (inadequate, problematic, sufficient, excellent) sesuai hasil post hoc analysis. Ibu hamil dengan literasi kesehatan lebih tinggi memiliki tingkat kepatuhan konsumsi tablet besi yang lebih baik. Profesional kesehatan dan penyedia layanan kesehatan disarankan untuk memperkuat program literasi kesehatan ibu hamil dengan tujuan meningkatkan pemahaman ibu hamil tentang manfaat tablet besi dan mengonsumsinya secra teratur. Upaya ini diharapkan mampu membantu mengurangi angka anemia pada ibu hamil di Indonesia
    corecore