4 research outputs found
Optimasi Penentuan Letak Pembangkit Tersebar (Distributed Generation) Pada Sistem Distribusi Radial Dengan Adanya Kapasitor
Pembangkit terdistribusi atau Distributed Generation (DG) adalah pembangkit berkapasitas lebih kecil dibandingkan pembangkit listrik utama. DG terinjeksi langsung pada sistem distribusi dan terletak di dekat pusat-pusat beban. Pemasangan DG dirancang untuk memperoleh rugi-rugi daya minimum dan profil tegangan berada pada batasannya. Metode optimasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah Algoritma Penyerbukan Bunga atau Flower Pollination Algorithm (FPA). Penelitian ini diujikan pada SDR 33 bus dengan standar IEEE yang memperhatikan adanya kapasitor pada sistem. Hasil analisis dari penelitian ini diperoleh bahwa pemasangan multi DG dan dengan ukuran kapasitor yang lebih besar di SDR lebih optimal dalam memperoleh rugi-rugi daya minimum dan profil tegangan berada pada batasannya dengan lokasi DG yang sama
PENJADWALAN EKONOMIS PEMBANGKI LISTRIK BERBASIS TEKNIK PENGONTROLAN CERDAS
Penelitian memperlihatkan keunggulan penggunaan logika samar untuk penjadwalan ekonomis pembangkit listrik yang didasarkan pada pembiayaan minimum. Pola pembangkit untuk input sistem dihasilkan dengan Metoda Lagrange. Proses kontrol logika samar menggunakan metode input tunggal dan out put tunggal yang valid untuk semua variabel. Kondisi awal sistem dianalisa dengan menggunakan studi aliran beban Metode Newton Raphson dan persamaan karakteristik dihasilkan dengan menggunakan Metode Kuadrat Terkecil. Tujuan penjadwalan ekonomis pembangkit pada penelitian ini adalah untuk menghasilkan jadwal pembangkit dengan biaya terkecil pada pembangkit thermal sistem interkoneksi Sulawesi Selatan. Hasil simulasi memperlihatkan bahwa metode penjadwalan pembangkit listrik berbasis teknik pengontrolan cerdas terbukti meningkatkan efisiensi operasi sistem pembangkit listrik baik pada kondisi beban rendah maupun kondisi beban puncak. Biaya operasi pembangkitan dengan menggunakan metoda yang disusulkan adalah sekitar Rp. 4.675,75,-/MWh dengan tingkat efisiensi rata-rata 23,4 % yang berarti jauh lebih baik dibandingkan dengan metode Merit Loading seperti yang digunakan selama ini
Pengembangan Sistem Pemantau Kesehatan Pasien Menggunakan Sensor Nirkabel
Pada penelitian ini dikembangkan suatu sistem pemantau kesehatan pasien menggunakan sensor nirkabel yang memungkinkan alat ukur dan alat pemantau kesehatan pasien ditempatkan pada ruangan yang berbeda. Alat ukur dapat ditempatkan di kamar pasien sedangkan alat pemantau dapat ditempatkan di ruangan tenaga medis sehingga tenaga medis khususnya dokter atau petugas jaga dapat memantau kondisi kesehatan pasien secara terus menerus dari ruangan petugas jaga. Protipe alat ukur dan pemantau kesehatan yang dikembangkan memanfaatkan pulse sensor untuk mengukur kondisi denyut nadi pasien, microcontroller arduino untuk proses kendali pengiriman data dan teknologi nirkabel XBee untuk pengiriman data dari alat ukur (sensor) ke alat pemantau (komputer). Hasil penelitian menunjukkan bahwa prototipe alat ukur yang dikembangkan dapat menghitung denyut nadi pasien dengan tingkat perbedaan sebesar 0.007% dengan hasil perhitungan dokter menggunakan stetoskop yang dipasang di dada pasien
Performance Evaluation of ZigBee-based Wireless Sensor Network for Monitoring Patients??? Pulse Status
Recently, the wireless sensor network has been widely deployed for medical care purpose. We have developed a wireless sensor network that can monitor the patients??? pulse status for triage purpose, so that a medical team can monitor remotely the health condition of patient and they can treat the patient based on severity of patients??? health condition. We developed an electronic triage operating as a sensor node (SN) tagged in patient???s arm. The SN consists of microcontroller ATmega328P, ZigBee and pulse sensor to detect patient???s pulse. Operating as an electronic triage, the pulse rate from sensor is classified into three categories of severe condition, i.e. major, minor and normal status by the microcontroller in SN and sent to the coordinator node (CN) through ZigBee interface. Our system can be deployed in emergency room, triage room, pre/post-op surgery in hospital as well as in disaster area. This paper aims to evaluate the performance of the ZigBee-based wireless sensor network that we developed. We evaluate the effective distance between CN and SN to deliver patients??? pulse rate via ZigBee as well as the effective number of SNs that can be accommodated by single CN. The experimental results shown that the effective distance between CN and SN to deliver the pulse rate data is less than 30 meters and the maximum number of SNs can be accommodated by a single CN is 3 (three) nodes