19 research outputs found
Pendampingan Pengembangan Kemandirian Anggota Karang Taruna Kelurahan Pancoranmas Kota Depok Melalui Metode Komunikasi Pemasaran Bisnis Online
Tulisan ini merupakan jejak rekam pengabdian masyarakat pada anggota Karang TarunaKelurahan Pancoranmas Kota Depok yang berhasil mengembangkan pemasaran Bisnis onlinedan mendapatkan pendapatan tambahan untuk menghidupi kebutuhannya dan keluarganyasehingga bisa hidup dengan lebih mandiri. Dengan metode komunikasi pemasaran yang tepatdan efisien, 60% peserta pelatihan dan pendampingan metode komunikasi pemasaran onlinedapat meningkatkan pendapatannya lebih dari 10% dari pendapatan awalnya. Peserta yangbisnisnya berkembang dengan metode pemasaran promosi menggunakan facebook daninstagram sebesar 80% dan yang menggunakan media promosi website kurang berkembangkarena jumlah varian usaha yang banyak dan sedikitnya pengunjung website. Selain itu,kurangnya pengunjung terhadap media website menjadi penyebab utama mengapa mediawebsite kurang mampu memasarkan bisnis onlien anggota Karang Taruna dengan baik
Pendidikan Politik dan Bela Negara Bagi Pemilih Milenial di Kecamatan Pancoran Mas Kota Depok Pada Pilkada 2020 Ditengah Pandemi Covid-19
Partisipasi pemilih pada Pilkada Kota Depok yang masih mencapai angka 50%-60% masihdapat dikatakan rendah jika dibandingkan dengan target partisipasi Pilkada 2020 sebesar77,5%. Keadaan ini semakin diperburuk dengan pelaksanaan Pilkada ditengah pandemi Covid-19. Pendidikan politik dan bela negara bagi pemilih milenial merupakan motivasi pentinguntuk membangun rasionalisasi dari urgensitas pilkada 2020 di Kota Depok sehingga parapemilih pemula tersebut mau berpartisipasi dan meningkatkan angka partisipasi politik KotaDepok. Berdasarkan pretest pada 30 partisipan yang berasal dari 6 kelurahan berbeda,mayoritas responden sebanyak 60% masih hawatir mengikuti pilkada 2020 ditengah covid-19,kehawatiran tersebut disebabkan oleh ketakutan pemilih milenial terkena covid-19 (60%), 30%menganggap pilkada lebih baik ditunda, 20% menganggap pilkada tidak penting, 20%menganggap kandidat yang ada tidak berperan dalam pembangunan Kota Depok dan sisanyasebanyak 30% menyatakan lainnya. Setelah diberikan pelatihan melalui google meet persepsiresponden mengalami perubahan. 50% masih hawatir untuk mengikuti pilkada 2020,kehawatiran tersebut disebabkan oleh ketakutan pemilih milenial terkena covid-19 sebanyak50%, 20% menganggap pilkada lebih baik ditunda, 10% menganggap pilkada tidak penting,10% menganggap kandidat yang ada tidak berperan dalam pembangunan Kota Depok dan10% menyatakan lainnya
Analisis Strategi Pull Political Marketing Partai Politik Menjelang Pemilihan Umum 2024 (Studi Kasus Akun @Gerindra Pada Media Sosial X)
Partai Gerindra terbilang stabil dalam soal elektabilitas dan perolehan suara. Citra positif tentunya memainkan peran dalam hal tersebut. Membentuk dan mempertahankan citra positif dapat dilakukan dengan menggunakan komunikasi politik. Salah satu bagian dari komunikasi politik adalah pemasaran politik. Penelitian ini meneliti strategi pull political marketing akun @Gerindra di media sosial X menjelang Pemilu 2024 dalam periode waktu 01 Januari 2023 hingga 10 Februari 2024. Pada Pemilu 2024, Partai Gerindra merupakan salah satu Partai Politik yang ikut serta sekaligus partai yang mengusung Ketua Umumnya yaitu Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden. Hasil penelitian menemukan bahwa akun @Gerindra menggunakan strategi akomodasi komunikasi, pemasaran media sosial, model interaksi dalam komunikasi, perbaikan imej politik, personal branding, dan celebrity endorsement. Awalnya, citra positif akun @Gerindra bersifat fluktuasi (naik-turun-naik-turun) namun sejak Oktober 2023, sentimen positif mengalami penurunan yang drastis dan tidak melihat adanya kenaikan yang signifikan hingga periode penelitian selesai
Analysis of the Filter Bubble Algorithm on TikTok Concerning 'Toxic' Polarization During the 2024 Presidential Campaign
Social media is a platform for everyone to express and convey information. The emergence of social media certainly affects the behavior of each individual who uses it. This is due to a social media algorithm called the filter bubble, which can lead to polarization as in the Tiktok application and several other social media applications. Simply put, we are made to feel as if we know everything that is happening around us, when in fact we do not. This is what causes 'toxic' polarization to form an ignorant personality. In other words, 'toxic polarization' will isolate every social media user intellectually. Of course, this will be very dangerous if it happens during the 2024 presidential election campaign because it will cause many divisions. The long-term effect will certainly affect democracy so that it can cause stagnation
Pemberdayaan Masyarakat Muda Perkotaan di Kota Depok
Artikel ini mendiskusikan tentang pola pemberdayaan masyarakat muda perkotaan khususnya masyarakat muda di Kota Depok yang diselenggarakan Tim Dosen FISIP UPNVJ di Kelurahan Pancoran Mas. Kegiatan Pengabdiaan ini dilakukan sebelum berakhirnya penetapan darurat covid19, namun kondisinya sudah kondusif dan sudah jarang ditemukan korban terkena virus covid-19. Masyarakat Indonesia perlu terus berbenah membangun kualitas sumberdaya masyarakatnya terutama masyarakat muda produktif di perkotaan yang telah memasuki era bonus demografi. Bonus demografi yang dapat diberdayakan dan dimanfaatkan akan dapat memberi dampak positif pada berbagai aspek kehidupan berbangsa dan bernegara, Meningkatkan perkonomian negara, meringankan beban hidup kolektif, dan menjadi modal bangsa dan generasi emas dalam pembangunan. Pada saat bersamaan, bonus demografi di perkotaan dapat menjadi permasalahan yang serius jika tidak dikelola dengan tepat. Beberapa permasalahan yang dapat timbul adalah tingginya tingkat pengangguran, pertumbuhan ekonomi yang melambat, tingginya tingkat kemiskinan, dan tingginya tingkat kriminalitas. Meskipun demikian, pembangunan Kota Depok terus mengalami kemajuan, namun potensi pengangguran dan kemiskinan dapat menjadi potensi laten dan menggerus kemajuan pembangunan Kota Depok. Sehingga pemberdayaan kelompok produktif harus dilakukan secera terus menerus melalui berbagai program dan pembekalan kapasitas yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat perkotaan, Peran pemberdayaan itu harus dilakukan secara partisipatif dengan mengembangkan jiwa kepemimpinan dan kewirausahaan salah satunya melalui pengembangan Kemampuan Public Speaking dalam memperkuat kapasitas kepemimpinan di era pandemi bagi Remaja karang Taruna Kelurahan Pancoran Mas Kota Depok.
This article discusses the pattern of young people urban empowerment, especially young people in Depok City, which was organized by the FISIP UPNVJ Lecturer Team in Pancoran Mas Village. This service activity was carried out before the end of the Covid-19 emergency declaration, butconditions were already conducive and it was rare to find victims affected by the Covid-19 virus.Indonesian society needs to continue to improve the quality of its community resources,especiallyyoung, productive people in urban areas who have entered the demographic bonus era. The demographic bonus that can be empowered and utilized will be able to have a positive impact onvarious aspects of national and state life, improving the country's economy, easing the burden ofcollective life, and becoming the nation's capital and a golden generation in development. At thesame time, the demographic bonus in urban areas can become a serious problem if unmanagedproperly. Some of the problems that can arise are high levels of unemployment, slow economicgrowth, high levels of poverty, and high levels of crime. Despite this, the development of Depok City continues to progress. the potential for unemployment and poverty can become a latent potential and undermine the development progress of Depok City. So that empowerment of productive groups must be carried out continuously through various programs and capacity building in accordance with the needs of urban communities. The role of empowerment must be carried out in a participatory manner by developing a leadership and entrepreneurial spirit, one of which is through developing Public Speaking Skills in strengthening leadership capacity in the pandemic era for Karang Taruna Youth, Pancoran Mas Village, Depok City
Hegemoni Partai Keadilan Sejahtera Pada Pilkada Kota Depok 2020
The Prosperous Justice Party (PKS) is an Islamic-based political party that has won the Depok City Regional Election (Pilkada) four times in a row since the first Pilkada was held in the city. The consistent change in leadership in Depok raises questions about PKS’s hegemonic practices to maintain and expand its influence among the people of Depok. This research aims to identify PKS Depok’s hegemonic practices according to Antonio Gramsci’s theory, which emphasizes creating ideological consensus, the role of intellectuals, and political leadership. The study uses qualitative methods, collecting data through interviews and literature review. It is conducted in Depok, focusing on the DPD PKS Depok and the 2020 Depok City regional Election as a case study. The study concludes that Idris-Imam, PKS-backed candidates for Mayor and Vice Mayor of Depok, won the election through the dissemination of the Rahmatan Lil Alamin Islamic ideology, the role of intellectuals such as ustad, and educational institutions, as well as the religious political leadership of Kiai Idris, the former Depok Mayor
