122 research outputs found
EDUKASI KEPADA MASYARAT KANDUNGAN BERAS MERAH SEBAGAI MASKER WAJAH
Beras merah (Oryza sativa L.) bermanfaat bagi tubuh kita diantaranya zat besi, kalsium, protein, serat, kalium, lemak baik dan antioksidan. Salah satu bahan alami sebagai pelembab kulit dan masalah wajah kering adalah beras merah (Oryza Sativa L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah beras merah dapat dibuat sebagai sediaan masker serbuk dan mengetahui formulasi sediaan serbuk beras merah yang memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan. Pembuatan formula sediaan serbuk beras merah dilakukan dengan metode granulasi basah dengan bahan pengikat yang berbeda yaitu HPMC, Na.CMC dan Karbopol. Hasil kegiatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat adanya kandungan beras merah sebagai masker, Secara keseluruhan hasil pengamatan menunjukkan ketiga bahan pengikat baik digunakan untuk pembuatan sediaan masker serbuk beras merah. Kesimpulan bahwa penyuluhan terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari pemerintah setempat Desa Rambung Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, masyarakat sekitar mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga
KONSEP AJJOARENG-JOA’ DALAM TATANAN SOSIAL MASYARAKAT BUGIS (Perspektif Filsafat Sosial)
Bugisnese has a strict and complicated system of social hierarchy. They also have a prestige and a competitive desire to reach a high social status through power, wealth or richness. Their life is based on principles of si pakatau and panngadereng. The principle of si pakatau places a human dignity as a noble creature, and the principle of panngadereng, which is a norm and rule system, regulates social interactions in Bugisnese. Then, those principles manifest in relation between joa’ and joareng that have patron-client mode. The patron-client system is a network of personal relationships that obligates people to one another in a legal fashion. The patron-client relation goes on reciprocal ways in rights and duties. It is a voluntary relation. A patron has duties to protect his joa’ and also concerns to his joa’s prosperities and wealth; a client has duties to serve his patron. Nowadays, the Ajjoreng-Joa’ concept grows with new surrounding conditions and challenges. The concept still lives in their social life but there are value changes and social-cultural developments in its realization. The Ajjoreng-Joa’ concept is a very important factor to get joa’support in political system and it still can be seen in presentpolitical activities.Keywords: ajjoareng-joa’, patron-client, panngandereng, si pakatau
EDUKASI KEPADA MASYARAT KANDUNGAN BERAS MERAH SEBAGAI MASKER WAJAH
Beras merah (Oryza sativa L.) bermanfaat bagi tubuh kita diantaranya zat besi, kalsium, protein, serat, kalium, lemak baik dan antioksidan. Salah satu bahan alami sebagai pelembab kulit dan masalah wajah kering adalah beras merah (Oryza Sativa L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah beras merah dapat dibuat sebagai sediaan masker serbuk dan mengetahui formulasi sediaan serbuk beras merah yang memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan. Pembuatan formula sediaan serbuk beras merah dilakukan dengan metode granulasi basah dengan bahan pengikat yang berbeda yaitu HPMC, Na.CMC dan Karbopol. Hasil kegiatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kepada masyarakat adanya kandungan beras merah sebagai masker, Secara keseluruhan hasil pengamatan menunjukkan ketiga bahan pengikat baik digunakan untuk pembuatan sediaan masker serbuk beras merah. Kesimpulan bahwa penyuluhan terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari pemerintah setempat Desa Rambung Kecamatan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, masyarakat sekitar mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga
PENENTUAN KADAR PROTEIN PADA SUSU KEDELAI (Glycinemax L. Merril) DENGAN MENGGUNAKAN METODE Kjeldahl
Soy milk has a combination of nutrients that are almost the same as cow's milk, but soy milk has low cholesterol, gluten, and lactose levels so that soy milk is safe for consumption by people with lactose intolerance, vegetarians, and is also safe for health. Determination of protein content that is most often done is the determination of crude protein which aims to determine the total amount of protein in food ingredients. The most commonly used protein assay method is the Kjeldahlmethod. This study aims to determine the protein content of soy milk packaged in boxes that are made by themselves and sold in traditional markets. The samples used in this study used packaged soy milk, traditional soy milk, and homemade soy milk. The results showed that the protein content of the three samples determined by the Kjeldahlmethod was 3.35±0.0816% traditional soy milk, 2.31±0.3562% box-packed soy milk, and 2.62±0.2495% whole milk. Homemade soybeans. The protein content in box-packed soy milk, homemade soy milk, and traditional soy milk haveeach met the requirements of SNI (1995). The results showed that the protein content of traditional soy milk was greater than that of packaged soy milk and homemade soy milk
PENYULUHAN KANDUNGAN KAFEIN BUBUK KOPI YANG DIPEROLEH DARI SIDIKALANG
Sidikalang merupakan salah satu penghasil kopi di Indonesia. Tanaman kopi jenis arabica yang terdapat di Kota Sidikalang ada dua jenis yaitu dengan batang tinggi dan batang rendah. Kopi memiliki banyak manfaat bagi kesehatan, seperti menstimulasi susunan syaraf pusat, dengan efek menghilangkan rasa letih, mengantuk dan juga meningkatkan daya konsentrasi. Namun pada penggunaan kafein secara berlebihan dapat menimbulkan debar jantung, gangguan lambung dan tangan gemetar. Kadar kafein dalam kopi yang beredar di pasaran berbeda-beda, karena adanya campuran bahan lainnya. Untuk itu, badan standarisasi nasional (BSN) telah menetapkan standar untuk kadar kafein dalam bubuk kopi yaitu 0,455%-2% b/b (SNI 01- 3542-2004), sehingga jika ada kopi yang mengandung kadar kafein yang tinggi perlu dilakukan dekafeinasi, untuk menekan aktivitas kafein di dalam tubuh. Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan informasi kadar kafein dari bubuk kopi yang berasal dari kota Sidikalang. Hasil kegiatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat dalam bentuk penyuluhan kandungan kafein kopi yang diperoleh dari kota Sidikalang, memiliki kadar kafein memenuhi persyaratan Standar Nasional Indonesia yang aman untuk dikonsumsi dan berkhasiat dalam meningkatkan kesehatan. Kesimpulan bahwa penyuluhan terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari para guru dan siswa SMA N 17 MEDAN. Masyarakat sekitar mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga
PERBANDINGAN UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK DAUN LIDAH BUAYA DAN LIDAH MERTUA PADA MENCIT PUTIH JANTAN
Diabetes mellitus (DM) is a disease whose prevalence is increasing from year to year. This increase was accompanied by an increase in the cost of treatment and the number of complications. The use of traditional medicine is an alternative for the community to control blood sugar levels (KGD). Considering that synthetic drugs have various side effects, one of the medicinal plants used as traditional medicine is aloe vera leaf and mother-in-law's tongue leaf which contain flavonoid compounds, alkaloids, tannins, saponins, and steroids/triterpenoids. The purpose of this study was to determine the antidiabetic activity of aloe vera leaf extract and mother-in-law's tongue and to compare the activities of the two. The results of the analysis of the glucose tolerance ANOVA test showed a significant difference in the percentage reduction at 60, 90, and 120 minutes for all treatment preparations. The alloxan induction test showed a significant difference in the percentage decrease from days 3, 5, 7, 9, 11, 13, and 15. Based on these results, it can be concluded that Aloe Vera Leaf Ethanol Extract (EEDLB) and LidahMertua Leaf Ethanol Extract (EEDLM) with each dose of 150 and 200 mg/kg BW and the combination of the two gave antidiabetic activity against mice as well as differences in effectiveness between samples of aloe vera leaf and LidahMertua leaf as well as a single dose with a combination
Penetapan Kadar Kafein Pada Minuman Berenergi Dalam Kemasan Sachet Yang Beredar Di Pasaran
Pada proses pembuatan minuman berenergi sering ditambahkan zat – zat stimulan ke dalamnya, salah satunya adalah kafein. Efek kafein dapat menghilangkan rasa kantuk, dapat memberikan kebugaran dan kesegaran pada tubuh. Kafein dapat meningkatkan tekanan darah dan peningkatan pengeluaran urin. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kandungan kafein dalam minuman berenergi kemasan sachet yang beredar di pasaran. Penetapan kadar kafein dilakukan secara kuantitatif dengan menggunakan metode iodometri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh sampel menggunakan kafein sebagai zat stimulannya, dimana kadar kafein dengan kode A yaitu 48,80 mg, kadar kafein dengan kode B yaitu 46,44 mg, kadar kafein dengan kode sampel C yaitu 34,73 mg dan kadar kafein dengan kode D yaitu 30,71 mg. Kesimpulan dari penelitian ini adalah bahwa semua sampel masih memenuhi peryaratan menurut Standart Nasional Indonesia (SNI) No. 01. 6684. 2002 dengan batas kadar kafein dalam minuman adalah tidak lebih dari 50 mg
PENYULUHAN KANDUNGAN MERKURI KRIM WAJAH YANG BEREDAR DIPASARAN
Radiasi sinar ultraviolet matahari dapat menyebabkan berbagai permasalahan pada kulit. Untuk mengatasinya perlu adanya perawatan menggunakan kosmetik,salah satunyayaitu krim pemutih wajah (Whitening Cream). Merkuri merupakan salah satu bahan aktif yang sering direkomendasikan karena ion merkuri dianggap dapat menghambat sintesis melamin pigmen kulit di sel melanosit. Menurut Peraturan Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia nomor HK.03.01.23.07.11.6662 tahun 2011 persyaratan logam berat jenis merkuri (Hg) adalah tidak lebih dari 1 mg/kg atau 1mg/L (1ppm). Tujuan pengabdian masyarakat ini untuk memberikan penyuluhan dan informasi kandungan merkuri pada krim wajah yang beredar dipasaran. Hasil kegiatan pelaksanaan program pengabdian masyarakat krim pemutih yang mengandung merkuri dapat menimbulkan toksisitas terhadap organ-organ tubuh. Hal tersebut terjadi karena senyawa merkuri akan kontak dengan kulit secara langsung sehingga mudah terabsorpsi masuk ke dalam darah dan mengakibatkan reaksi iritasi yang berlangsung cukup cepat diantaranya dapat membuat kulit terbakar, menjadi hitam, dan bahkan dapat berkembang menjadi kanker kulit. Kesimpulan bahwa penyuluhan terlaksana sesuai pelaksanaan dan rencana, mendapat sambutan yang baik dari pemerintah setempat Dusun 14 Desa Pematang Johar Kecamatan Labuhan Deli Kabupaten Deli Serdang sekitar mendapatkan informasi serta pengetahuan dan menerapkan informasi tersebut bagi keluarga dan masyarakat lainnya
FORMULASI SEDIAAN SERBUK BERAS MERAH (Oryza sativa L.) SEBAGAI MASKER WAJAH
Beras merah (Oryza sativa L.) bermanfaat bagi tubuh kita diantaranya zat besi, kalsium, protein, serat, kalium, lemak baik dan antioksidan. Salah satu bahan alami sebagai pelembab kulit dan masalah wajah kering adalah beras merah (Oryza Sativa L.). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah beras merah dapat dibuat sebagai sediaan masker serbuk dan mengetahui formulasi sediaan serbuk beras merah yang memenuhi syarat evaluasi fisik sediaan. Pembuatan formula sediaan serbuk beras merah dilakukan dengan metode granulasi basah dengan bahan pengikat yang berbeda yaitu HPMC, Na.CMC dan Karbopol. Hasil penelitian pengujian organoleptik menunjukkan bahwa ketiga sediaan berwarna merah kream dan memilki beraroma khas beras merah, pada pengujian pH hasil yang didapat sangat bagus sesuai dengan pH kulit, yaitu 6. Ukuran partikel granul ketiga bahan pengikat memperoleh hasil 0,149 (mm), hasil kelembaban pengikat HPMC 9,284%, Na.CMC 10,489%, dan Karbopol 10,527%. Daya serap air bahan pengikat HPMC 9,6 ml/g, Na.CMC 7,3 ml/g, Karbopol 10,3 ml/g. Laju alir bahan pengikat HPMC 1,71 g/s, Na.CMC 1,51 g/s, Karbopol 5,17 g/s. Sudut istirahat bahan pengikat HPMC 23,27 , Na.CMC 18,65 , dan Karbopol 15,43 . Daya sebar pada pengujian HPMC 5,7 cm, Na.CMC 6,2 cm dan Karbopol 5,2 cm. Daya lekat pada pengujian HPMC 06,79 detik, Na.CMC 06,97 detik dan Karbopol 06,33 detik. Uji homogenitas pada ketiga bahan pengikat HPMC, Na.CMC dan Karbopol adalah homogenitas. Secara keseluruhan hasil pengamatan menunjukkan ketiga bahan pengikat baik digunakan untuk pembuatan sediaan masker serbuk beras merah
- …