2,973 research outputs found

    SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN HANDPHONE METODE ANALYTICAL HIERARCHY PROCESS ( AHP ) BERBASIS PHP

    Get PDF
    Dalam perkembangan Handphone yang semakin modern menjadikan handphoene sebagai kebutuhan primer dengan perkembangan modern dengan kriteria-kriteria yang sangat modern dan selalu terupdate setiap hari. Untuk menentukan handphone terbaik dengan selera kita, banyak kriteria yang dijadikan penilaian pemilihan inii. Salah satu metode sistem pengambilan keputusan dalam menentukan persoalan yang melibatkan multi kriteria adalah dengan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Pada tugas akhir ini dibangun sistem aplikasi yang menggunakan metode AHP berbasis web. Aplikasi ini digunakan untuk membantu melakukan penilaian dan dapat dijadikan masukan bagi netter dalam mengambil keputusan pemilihan handphone yang layak menjadi yang terbaik dengan membandingkannya. Kata kunci : Analytical Hierarchy Process (AHP), kriteria, pilihan Handphone

    Extracurricular Tambourine Management (A Site Study at Madrasah Aliyah Negeri 1 Demak).

    Get PDF
    The objectives of this research are to describe (1) to describe the characteristic of membership recruitment on extracurricular tambourine at MAN Demak, and (2) to describe the forms of training process on extracurricular activities at MAN Demak. This is a qualitative research that is conducted in MAN Demak. The human resources in this research are principal, students, teacher and manager of extracurricular tambourine activity. Data collecting technique in this research used observation, interview, and documentation. Data analysis is done by data collection, data reduction, data display, and conclusion. Data validity test used credibility, transferability, dependability, and conformability. The research results show that (1) the recruitment process of rebana extracurricular membership did not need special requirement. All student can be extracurricular that existing in school. The recruitment process of rebana extracurricular membership is started by socialization process by manager of rebana extracurricular activity. The students should registry first to the OSIS management or coordinator of rebana extracurricular on the time that is determined before. In registration process, the student is fulfilling the form to submit their personnel data. Then, the data of students will be re-registration and the result will be patched in the pasteboard. After that the students are given some information about the rebana extracurricular activity. (2) In rebana extracurricular, the practices are done once or twice every week and it is done scheduled and it is done after lesson hour. The practice of extracurricular is done in auditorium or mushola and consorted by 2 builder teacher. But there will be an opportunity to gain the builder teacher if there is needed. The activity of rebana extracurricular is started with warming up activity that is called”senam mulut (mouth gymnastic)” and also moving up their hand. The form of practices that is done in rebana extracurricular activity is made half circle pattern to easies the practices activity

    Analisis Hubungan Indeks Obesitas dengan Kadar Tumor Necrosis Factor-Alfa Pada Subjek Dewasa Non Diabetes Melitus

    Get PDF
    Tujuan: Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan indeks obesitas dengan kadar Tumor necrosis factor-alfa (TNF-Alfa) pada subjek dewasa non diabetes melitus. Metode: Data pada penelitian ini menggunakan 70 subjek yang terdiri dari 21 pria obesitas, 14 pria non obesitas, 15 wanita obesitas, dan 20 wanita non obesitas. Kadar TNF-Alfa diperiksa dengan metode Elisa. Hasil: penelitian menunjukkan terdapat korelasi lemah antara IMT dengan TNF-Alfa pada subjek dewasa non diabetes melitus (p=0,044, r=0,242) tetapi TNF-Alfa tidak berkorelasi dengan LP (p=0,060, r=0,226), pesen lemak tubuh (p=0,355, r=0,112), dan lemak viseral (p=0,068, r=0,220). Kesimpulan: menunjukkan bahwa indeks masa tubuh berkorelasi positif lemah dengan kadar TNF-Alfa sedangkan LP, persen lemak tubuh, dan lemak viseral tidak berkorelasi dengan TNF-Alfa

    Naturalization of Masculinism: How Female Journalist Leaders in Local Media Resist it

    Get PDF
    The number of male journalists still dominates the media industries, either print or electronic. This phenomenon also happens in local print media. This condition does not give positive opportunities to female journalists to improve their career to a top position in editorial management. This research focuses on female journalists’ experiences as an editorial management staff of a local print media in Semarang. This research has a main objective to describe significances of the female journalists’ experiences. This qualitative descriptive research used a critical constructionism paradigm as a general guidance to the whole research processes with a critical phenomenology research design. A gender structuration theory was used to understand the phenomenon. Research subjects were four female journalists of a local print media in Semarang who were chosen purposively. All subjects were editorial management staff. Data was analyzed by phenomenological procedures. The result showed that a naturalization of masculinism process took place on female journalist in a local media as part of daily professional activities. All female journalists had to absorb masculinism values as media culture such as courageous, independent, responsible, taking risk, leadership and getting perfection in their professional activities as part of their new personal attribute. Although female journalist adopted the masculinism values such as leadership in the editorial management, they applied female journalism values to be resistant to the dominant ideology. It is suggested to develop internal media policy which can be conducive to female journalists to improve naturally in egalitarian organization

    Kajian Kebutuhan Pembangunan Pelabuhan Prigi Di Kabupaten Trenggalek

    Get PDF
    Kebutuhan pembangunan dermaga pelabuhan dirasakan penting untuk mengantisipasi kelancaran arus barang. Selain itu sesuai dengan Undang Undang Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran dan Peraturan Pemerintah Nomor 61 Tahun 2009 Tentang Kepelabuhanan  setiap pelabuhan di Indonesia perlu memiliki masterplan  pelabuhan, sehingga konsep pembangunan pelabuhan tersebut dapat diarahkan sesuai dengan rencana yang diharapkan, berkaitan dengan hal tersebut diatas, maka usulan dari pemerintah daerah Kabupaten Trenggalek tentang pembangunan pelabuhan Prigi, tentunya perlu ditindaklanjuti dengan cermat dan akurat, agar ke depan dapat menjadi pelabuhan yang efektif dan efisien, untuk itu perlu kiranya dilakukan “Kajian Kebutuhan Pembangunan Pelabuhan Prigi di Kabupaten Trenggalek”. Rencana pembangunan Pelabuhan Prigi di Kabupaten Trenggalek dapat dilanjutkan  karena sudah masuk dalam Rencana Induk Pelabuhan Nasional dan  perlu  dilakukan penetapan lokasi atau titik pelabuhan oleh Menteri Perhubungan berdasarkan usulan dari Pemda Kabupaten Trenggalek yang didukung dengan Fesibility Study, Survey Investigation Design (SID) maupun Detail Engineering Design (DID) Pelabuhan Prigi. Serta perlu dibuat Master Plan Pelabuhan Prigi baik untuk Jangka pendek, menengah atau panjang dan dilengkapi Studi AMDAL Pelabuhan Prigi dalam upaya untuk pengelolaan lingkungan. Setelah dokumen administrasi dan penetapan lokasi terpenuhi baru dapat diusulkan rencana pembangunan Pelabuhan Prigi di Kabupaten Trenggalek baik melaui anggaran pusat maupun anggaran daerah

    Stereotipasi Peran Gender Wanita dalam Program Televisi Anak di Indonesia

    Get PDF
    Latar belakang penelitian ini adalah peningkatan kekerasan aktual dan simbolis pada wanita.Tujuan penelitian ini menggambarkan kekerasan personal dan struktural pada perempuan dalam pro-gram televisi anak-anak seperti Ronaldowati, Jagoan Si Pitung, Ben7 dan Baim Anak Sholeh. Teori strukturasi gender sebagai turunan dari pendekatan media politik ekonomi pada paradigma kritis digunakan untuk menganalisis fenomena ini. Teori tersebut mencoba menjelaskan proses produksi dan reproduksi hubungan gender dalam masyarakat melalui optimalisasi aturan dan sumber daya yang diduduki oleh aktor laki-laki dan perempuan dalam interaksi sosial. Aktor dinegosiasikan dalam skema interpretatif, yang melibatkan interaksi aturan dan berbagai fasilitas yang ada . Dalam negosiasi, aktor laki-laki memiliki posisi sosial yang lebih unggul dari aktor perempuan. Pengaruh situasi tersebut menciptakan sebuah relasi gender asimetris dalam masyarakat.Aktor laki-laki mengalahkan aktor perempuan dalam setiap lembaga-lembaga sosial. Media adalah salah satu lembaga dimana keunggulan aktor laki-laki dimuliakan. Aktor perempuan tidak bisa memberdayakan posisi mereka untuk mengatasi struktur laki-laki dalam industri media. Analisis wacana kritis telah diterapkan untuk membingkai studi ini. Hasil penelitian menunjukkan adanya kekerasan struktural pada perempuan terkait stereotip gender. Tulisan ini direkomendasikan untuk menghasilkan program yang menggambarkan peran gender secara berimbang

    Pengukuran Pelayanan Publik Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Jayapura

    Get PDF
    Nilai Indek Kepuasan Masyarakat (IKM) untuk prosedur pelayanan penerbitan buku pelaut yang diberikan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Jayapura adalah 2,801 yang termasuk dalam kategori Baik, di mana nilai kepuasan tertinggi adalah unsur prosedur pelayanan (3,06) dan nilai kepuasan terendah adalah unsur kepastian jadwal pelayanan (2,44) dan kenyamanan lingkungan (2,50). Upaya untuk memperbaiki kinerja pelayanan terutama difokuskan untuk mengatasi kendala internal, yakni proses pelayanan yang masih parsial, sehingga menghambat kemudahan bagi masyarakat dalam mengurus penerbitan buku pelaut, serta kendala eksternal, yakni belum banyaknya masyarakat yang mengetahui persyaratan-persyaratan administarsi dalam pengurusan penerbitan buku pelaut. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan terutama untuk unsur-unsur kepuasan yang masih berada di posisi bawah dari ke 14 (empatbelas) unsur penilaian maka perlu dilakukan upaya-upaya kongkrit dan tegas untuk:Menerapkan sangsi yang tegas bagi aparat yang terlibat pencaloan dalam pengurusan buku pelaut misalnya berupa sangsi administrartif mutasi. Menerapkan sistem penilaian mutu kinerja secara obyektif melalui penyusunan dan penerapaan standar pelayanan minimal dan standar operasional prosedur, sehingga kapasitas kerja dari pihak aparat dapat dipantau dan kemungkinan penyimpangan dapat dihindarkan sedini mungkin.Meningkatkan kapasitas pelayanan aparat melalui keikutsertaan dalam berbagai program pendidikan dan pelatihan serta kursus-kursus manajemen publik sehingga akan terbentuk mindset aparat pelayanan yang mendahulukan kepuasan pelanggan
    • 

    corecore