15 research outputs found

    Respon Hasil Kacang Komak terhadap Intensitas Cekaman Kekeringan

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk : mengkaji respon hasil kacang komak pada tingkat kekeringan yang berbeda, tingkat intensitas kekeringan yang diterima tanaman kacang komak. Empat genotip kacang komak yaitu Kendit, Tongas, Malasan dan Klakah sudah diteliti di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang, mulai Desember - Mei 2008. Percobaan ini menggunakan RAK dengan 3 blok sebagai ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Peningkatan intensitas cekaman kekeringan secara nyata menurunkan produksi biomasa, jumlah biji, bobot biji, jumlah polong, dan bobot polong per tanaman, (2) Hasil kacang komak pada cekaman kekeringan 33 % dan 67 % adalah lebih rendah dibandingkan tanpa cekaman kekeringan. Hasil masing-masing komponen berturut-turut berkurang sebesar : pada biomasa 26.9 %, dan 60.3 %., pada jumlah biji 33.3 % dan 67.6 %, pada bobot biji 36.8 %, dan 74.6 %., pada jumlah polong 34.5 % dan 70.9 %, pada bobot polong 38 % dan 77.9 %. Kata kunci : hasil, Dolichos lablab, intensitas, cekaman kekeringa

    RESPON HASIL KACANG KOMAK TERHADAP INTENSITAS CEKAMAN KEKERINGAN

    Get PDF
    Tujuan Penelitian ini adalah untuk : mengkaji respon hasil kacang komak pada tingkat kekeringan yang berbeda, tingkat intensitas kekeringan yang diterima tanaman kacang komak. Empat genotip kacang komak yaitu Kendit, Tongas, Malasan dan Klakah  sudah diteliti di rumah kaca Fakultas Pertanian, Universitas Widyagama Malang,  mulai Desember - Mei 2008. Percobaan ini menggunakan RAK dengan 3 blok sebagai ulangan. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa (1) Peningkatan intensitas cekaman kekeringan secara nyata menurunkan produksi biomasa, jumlah biji, bobot biji, jumlah polong, dan bobot polong per tanaman, (2) Hasil kacang komak pada cekaman kekeringan 33 % dan 67 %  adalah lebih rendah dibandingkan tanpa cekaman kekeringan. Hasil masing-masing komponen berturut-turut berkurang sebesar : pada biomasa 26.9 %, dan 60.3 %., pada jumlah biji 33.3 % dan 67.6 %, pada bobot biji 36.8 %, dan 74.6 %., pada jumlah polong 34.5 % dan 70.9 %, pada bobot polong 38 % dan 77.9 %. Kata kunci : hasil, Dolichos lablab, intensitas, cekaman kekeringa

    Sistem Intensifikasi Padi Aerob Terkendali Berbasis Organik di Kelurahan Tunggulwulung, Kota Malang

    Get PDF
    Pengelolaan budidaya tanaman padi saat ini sering mengalami kesulitan pada penyediaan sarana produksi berupa pupuk. Masalah penyediaan pupuk dikarenakan oleh keterbatasan modal usaha tani dan juga diakibatkan oleh seringnya terjadi kelangkaan pupuk yang mengakibat harga pupuk menjadi tidak stabil. Budidaya tanaman padi dengan sistem intensifikasi padi aerob terkendali dengan menerapkan sistem produksi yang menyatukan pemanfaatan potensi biologis tanah, managemen tanaman, pemupukan dan tata air secara terpadu yang mendukung pertumbuhan dan perakaran tanaman padi. Pemanfaatan limbah jerami padi sebagai pupuk dapat mengurangi biaya usaha tani dan memperbaiki kesuburan tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Metode yang digunakan yaitu dengan demoplot. Hasil penerapan IPAT-BO yaitu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman padi yaitu pada tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil panen. Hasil panen pada penerapan budidaya padi IPAT-BO 9,10 ton/ha. Kata Kunci : Padi, Intensifikasi, Aerob, Organi

    PENINGKATAN KELOMPOK USAHA KREATIF KONSTRUKSI BESI KARANG TARUNA DI KELURAHAN MOJOLANGU KOTA MALANG

    Get PDF
    Kebutuhan beberapa bangunan rumah layaknya sebuah perumahan pastinya mengandalkan jasa kontruksi besi untuk pembuatan pagar besi ataupun pintu rolling door yang digunakan untuk garasi rumah bahkan juga pembuatan terali jendela dan pintu, belum lagi jasa pembuatan awning baik untuk besar maupun ukuran kecil. Oleh karena itu peluang usaha kerjasama kontruksi besi memang tidak dapat dipandang sebelah mata mengingat potensinya yang bisa dikatakan potensial, apalagi untuk anda yang ahli di bidang kontruksi besi maka ada kesempatan besar untuk mendirikan bengkel kontruksi besi sendiri. Permasalahan yang dihadapai mitra dua aspek utama yaitu permasalahan produksi dan permasalahan manajemen adalah masalah proses pembengkokan kontruksi besi yang kurang bermutu dan membutukan waktu lama. Hal ini disebabkan oleh peralatan yang digunakan untuk membengkokan masih bersifat manual sehingga hasilnya kurang berfungsi maksimal. Dengan peralatan yang ada kualitas maupun produktifitas hasil pembuatan kontruksi besi masih kurang bagus, Masih menggunakan sistem pemasaran konvensional dengan menawarkan dari kota ke kota atau sistem door to door dan mouth to mouth atau dari tetangga ke tetangga yang lain desa. Cara ini sangat membutuhkan waktu banyak dan tidak efektif. Luaran dan solusi dari program ini adalah menghasilkan alat Roll Pipa Besi dengan kualitas hasil yang lebih baik sehingga IRT kontruksi besi lebih berkembang dan memiliki segmentasi pasar yang lebih luas, menghasilkan alat pengebor besi yang dapat digunakan untuk membor kontruksi besi dengan cepat sehingga bentuk produksi kontruksi besi yang dihasilkan lebih bagus dalam proses produksi, menghasilkan sistem pengelolaan keuangan dan pemasaran sehingga semua transaksi dapat tercatat dan teranalisa dengan baik

    KAJIAN EFISIENSI PEMBERIAN AIR DAN PUPUK ORGANIK BOKASI DARI LIMBAH TERNAK SAPI TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L)

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh bokashi limbah sapi  serta interaksinya dengan  penggunaan  air terhadap  pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah.  Target penelitian ini adalah mengetahui pengaruh takaran limbah padat ternak sapi dan takaran air dalam meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman bawang merah yang dapat digunakan sebagai bahan informasi penggunaan bokashi dan air sebagai paket teknologi budidaya bawang merah.  Untuk mencapai tujuan tersebut, penelitian dirancang menggunakan rancangan acak kelompok faktorial terdiri dari 3 faktor yaitu bokashi limbah sapi (B),takaran air (A) dan varietas bawang merah (V), yang masing-masing terdiri dari 4 level dan diulang 3 kali.  Macam varietas, takaran air dan pupuk bokashi berinteraksi mempengaruhi pertumbuhan dan hasil yaitu pada parameter jumlah daun, panjang tanaman, panjang tunas, berat basah, dan berat kering tanaman kecuali jumlah umbi, diameter umbi tidak terjadi interaksi. Kombinasi perlakuan yang terbaik pada pertumbuhan adalah V3A0B2 (varietas Nganjuk, pemberian air 100% kapasitas lapang, pupuk bokashi 18 ton/ha) namun tidak berbeda nyata dengan V3A1B2 (varietas Nganjuk, pemberian air 80% kapasitas lapang, dan pupuk bokashi 18 ton/ha), sedangkan untuk komponen hasil kombinasi perlakuan terbaik adalah V1A0B2 (varietas Pujon, pemberian air 100% kapasitas lapang, dan pupuk bokashi 18 ton/ha) namun tidak berbeda nyata dengan kombinasi perlakuan V1A1B2 (varietas Pujon, pemberian air 80% kapasitas lapang, dan pupuk bokashi 18 ton/ha). Pemberian air kapasitas lapang merupakan yang terbaik namun tidak berbeda nyata hasilnya dengan pemberian air 80% kapasitas lapang. Media yang baik untuk pertumbuhan dan hasil bawang merah adalah media tanah dengan pupuk bokashi 18 ton per hektar

    SISTEM INTENSIFIKASI PADI AEROB TERKENDALI BERBASIS ORGANIK DI KELURAHAN TUNGGULWULUNG, KOTA MALANG

    Get PDF
    Pengelolaan budidaya tanaman padi saat ini sering mengalami kesulitan pada penyediaan sarana produksi berupa pupuk.  Masalah penyediaan pupuk dikarenakan  oleh keterbatasan modal usaha tani dan juga diakibatkan oleh seringnya  terjadi kelangkaan pupuk yang mengakibat harga pupuk menjadi tidak stabil. Budidaya tanaman padi dengan sistem intensifikasi padi aerob terkendali dengan menerapkan sistem produksi yang menyatukan pemanfaatan potensi biologis tanah, managemen tanaman, pemupukan dan tata air secara terpadu yang mendukung pertumbuhan dan perakaran tanaman padi.  Pemanfaatan  limbah jerami padi sebagai pupuk dapat mengurangi biaya usaha tani dan memperbaiki kesuburan tanah yang dapat meningkatkan pertumbuhan dan hasil tanaman padi. Metode yang digunakan yaitu dengan demoplot.  Hasil penerapan IPAT-BO yaitu memperbaiki kesuburan tanah dan meningkatkan pertumbuhan tanaman padi yaitu pada tinggi tanaman, jumlah anakan dan hasil panen.  Hasil panen pada penerapan budidaya padi IPAT-BO 9,10 ton/ha. Kata Kunci : Padi, Intensifikasi, Aerob, Organi

    KAJIAN PEMANFAATAN MIKROORGANISME DAN PUPUK ORGANIK TERHADAP PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN SELADA KERITING (Lactuca sativa, L.)

    Get PDF
    Tujuan penelitian ini untuk mengetahui macam mikroorganisme (EM4 dan R1M) dan macam pupuk organik (pupuk kandang sapi dan pupuk kompos) yang baik untuk pertumbuhan dan produksi tanaman selada keriting. Metode penelitian di lapang menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan sembilan perlakuan dan empat ulangan, tanah + pasir tanpa pemberian mikroorganisme (A0U0), pupuk kandang sapi tanpa pemberian mikroorganisme, tanah (A0U1), pupuk kompos daun tanpa pemberian mikroorganisme (A0U2), tanah + pasir + mikroorganisme EM4 (A1U0), pupuk kandang sapi + mikroorganisme EM4 (A1UI), pupuk kompos daun + mikroorganisme R1M (A1U2), mikroorganisme R1M tanpa pupuk organik (A2U0), pupuk kandang sapi + mikroorganisme R1M (A2U1), pupuk kompos daun + mikroorganisme R1M (A2U2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat interaksi yang nyata pada perlakuan macam  mikroorganisme (EM4 dan R1M) dan macam pupuk organik (pupuk kandang sapi dan pupuk kompos daun) terhadap variabel jumlah daun umur 28 hst, luas daun, berat basah dan berat kering brangkasan. Secara umum, perlakuan pupuk kandang sapi baik secara tunggal maupun yang dikombinasikan memberikan hasil yang lebih baik jika dibandingkan dengan perlakuan kompos daun
    corecore