37 research outputs found
KEPADATAN LALU LINTAS AKIBAT HAMBATAN SAMPING RUAS JALAN KI HAJAR DEWANTARA KOTA METRO
Ruas Jalan Ki Hajar Dewantara Kota Metro merupakan kawasan pusat pendidikan, dimana di area tersebut terdapat sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak hingga perguruan tinggi. Volume lalu lintas pada saat jam puncak pagi dan sore sangatlah tinggi. Hambatan samping jalan pada ruas jalan ini terjadi pada pagi hingga sore hari. Parkir kendaraan orang tua yang menjemput anaknya disisi kanan dan kiri jalan serta pedagang makanan yang berjualan disisi kanan dan kiri jalan bahkan di atas trotoar sangatlah menggangu pengguna jalan. Tingginya kejadian hambatan samping ini sangat berdampak besar terhadap kelancaran arus lalu lintas sehingga menimbulkan kepadatan dan kemacetan terutama pada sore hari ketika jam sekolah telah selesai. Minimnya pengawasan dan rekayasa lalu lintas pada ruas jalan ini membutuhkan solusi untuk penyelesaiannya. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan pengamatan dan observasi langsung di lapangan dengan melakukan survei traffic counting, survei hambatan samping, survei kecepatan sesaat dan survei geometrik jalan. Volume lalu lintas yang melintasi ruas jalan Ki Hajar Dewantara adalah sebesar 1229,7 smp/jam. Kepadatan lalu lintasnya adalah 960 kendaraan/km. Aktivitas hambatan samping yang terjadi pada ruas jalan Ki Hajar Dewantara tergolong tinggi pada jam puncak pagi pukul 06.00-07.00 dengan frekuensi kejadian 770 dan frekuensi berbobot 524,4. Kegiatan kendaraan masuk dan keluar segmen jalan mendominasi 85,8 % dari seluruh hambatan samping yang terjadi. Hendaknya ada rambu, fasilitas penyeberangan orang dan petugas yang mengatur ketertiban lalu lintas pada saat jam sibuk pagi dan sore har
KAJIAN FASILITAS PENYEBERANGAN SEKOLAH PADA KAWASAN PUSAT PENDIDIKAN JALAN KI. HAJAR DEWANTARA KOTA METRO
Daerah kampus Jalan Ki Hajar Dewantara merupakan kawasan pusat Pendidikan, dimana di area tersebut terdapat sekolah mulai dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Letak gedungnya jaraknya sangat dekat. Volume lalu lintas pada saat jam sekolah yakni pagi dan sore sangatlah tinggi. Pengguna jalan baik pengendara kendaraan maupun pejalan kaki sama-sama menggunakan haknya di jam tersebut. Kesemrawutan terjadi terutama pada saat jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah. Pada Kawasan ini minim sekali fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki, sehingga keamanan dan keselamatan pejalan kaki terutama anak-anak sekolah belum dapat terlindungi. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan observasi langsung di lapangan berupa survei perilaku penyeberang jalan, survei perilaku pengantar sekolah, survei kecepatan sesaat, survei volume lalu lintas dan kapasitas jalan.Dari hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan empat parameter, menunjukkan kondisi yang belum selamat, maka pada sekolah-sekolah yang berada di Jalan Ki. Hajar Dewantara yakni : (1) TK PGRI Iringmulyo, (2) SDN2 Metro Timur, (3) SMPN2 Metro, (4) MAN 1 Metro , perlu diterapkan ZoSS. Tingkat pelayanan jalan (Level of Service) ruas jalan Ki. Hajar Dewantara termasuk dalam kategori B yaitu Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas
ANALISIS PENGUJIAN MARSHALL PADA ASPHALT CONCRETE-BINDER COURSE DENGAN CAMPURAN LATEKS
Kerusakan jalan di Indonesia sering sekali terjadi, bahkan kerusakan terjadi sebelum jalan tersebut mencapai umur rencana yang telah ditetapkan. Ditambah lagi dengan kondisi iklim tropis di Indonesia yang berubah-ubah sehingga menjadi salah satu penyebab terjadinya kerusakan pada lapisan perkerasan. Dengan kondisi iklim dan kondisi perkerasan jalan di Indonesia tersebut sangat diperlukan bahan pengikat yang bersifat keras, titik lembek tinggi, elastis, pelekatan yang baik dan tahan lama. Untuk meningkatkan mutu aspal tersebut maka perlu penambahan zat aditif lain. Penelitian ini menggunakan metode desain empiris secara eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan data, data tersebut diolah untuk mendapatkan suatu hasil perbandingan dengan syarat-syarat yang ada, penyelidikan eksperimen dapat dilakukan didalam maupun diluar laboratorium. Campuran lateks pada asphalt concrete – binder course dalam penelitian ini menggunakan komposisi yang berbeda sesuai dengan perhitungan hasil gradasi dan menggunakan kadar aspal 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%, kadar lateks 0%, 4%, 7%, 10%, 11%, 13%.Dari hasil analisis diketahui campuran lateks pada Asphalt Concrete – Binder Course (AC-BC) yaitu, untuk kadar lateks 11% menghasilkan kadar aspal optimum pada aspal 4,5%, 5%, 5,5% memenuhi spesifikasi Binamarga (2010), untuk kadar lateks 13% menghasilkan kadar aspal optimum pada aspal 4,5% memenuhi spesifikasi binamarga (2010), sedangkan untuk kadar lateks 4%, 7%, 10% tidak memenuhi spesifikasi binamarga (2010)
ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE DIFA SOIL STABILIZER DAN SEMEN
Tanah dasar (subgrade) merupakan lapisan tanah asli yang terletak paling bawah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi diatasnya. Daya dukung suatu lapisan tanah tertentu tergantung dari kepadatan tanah yang menyusun lapisan tersebut, semakin kecil CBR (California Bearing Ratio) suatu lapisan dari jenis tanah tertentu maka lapisan yang dibuat diatasnya haruslah semakin tebal. Salah satu tanah yang biasa ditemukan pada suatu konstruksi yaitu jenis tanah lempung.Tanah lempung memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi dan kondisi pengaliran air sangat rendah. Tanah lempung merupakan jenis tanah dengan daya dukung rendah, pengaruh air sangat besar terhadap perilaku fisik dan mekanisnya. Dari hasil penelitian/pengujian terhadap sampel tanah, secara umum menunjukkan semakin banyak persentase penggunaan semen maka daya dukung tanah semakin baik, namun jika penggunaan pada jenis tanah lempung berplastisitas rendah, dianjurkan penggunaan difa soil stabilizer yang digunakan secara bersamaan dengan semen persentase optimum pada 4% dari berat/volume tanah kering, yang diparameterkan melalui sifat mekanis tanah meliputi nilai hasil uji pemadatan tanah/uji proctor (kadar air optimum dan berat isi kering maksimum tanah) dan nilai hasil pengujian CBR laboratorium. Terjadi peningkatan daya dukung tanah yang diindikasikan adanya peningkatan nilai- nilai CBR tanah campuran dari nilai CBR tanah asli, pada persentase penambahan difa soil stabilizer dan semen sebesar 4% ternyata telah mampu meningkatkan nilai CBR tanah dasar menjadi 6,37% dari CBR tanah asli sebesar 2,7%, nilai ini telah memenuhi batas minimum CBR tanah dasar/sub grade yang ditentukan oleh spesifikasi umum Bina Marga Tahun 2010 yaitu sebesar 6%
KARAKTERISTIK MARSHALL CAMPURAN ASPHAL CONCRETE –BINDER COURSE (AC-BC) DENGAN BAHAN PENGISI (FILLER) ABU BATU KAPUR (LIMESTONE)
Jalan merupakan sarana yang sangat penting digunakan untuk transportasi bagi masyarakat. Di Indonesia , kontruksi jalan sudah banyak menggunakan campuran Laston, karna dalam campuran ini akan menghasilkan lapisan perkerasan yang kedap air dan tahan lama, harga relatif murah dibandingkan dengan kontruksi jalan beton. Dalam penelitian ini dicoba menggunakan variasi filler berupa abu batu kapur (Limestone) sebagai alternatif bahan campuran lapis aspal beton AC-BC. (Limestone) sendiri banyak dijumpai di provinsi Lampung, Khususnya di Kabupaten pesawaran yang sebagian besar digunakan untuk bahan bangunan. Jenis penelitian ini adalah penambahan variasi filler (Limestone) kedalam campuran AC-BC dengan penambahan komposisi campuran sebesar 0% (tanpa bahan tambahan), 1%, 2%, 5%, 6% dan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa karakteristik Marshall seperti nilai VMA, VFA cenderung naik sedang nilai VIM, Flow, Stability, Marshall Quotient cenderung menurun karena pengaruh variasi filler. Di dapat KAO sebesar 5%, 5%, 5,1%, 5,5%, 5,6%, 5,8%, 5,9%, dan 6,4%. Berdasarkan spesifikasi Bina Marga 2010 di dapat penambahan variasi filler 1%, 2% dengan KAO 5,5%.