165 research outputs found

    PENGARUH REBRANDING DAN KUALITAS LAYANAN TERHADAP CITRA PERUSAHAAN PADA XL AXIATA (Studi pada Pengguna Simcard XL di XL Center Pemuda Surabaya)

    Get PDF
    Improving the quality of XL Axiata service is not as expected. Data abaout twitter and comments from XL Axiata, shows there are still complaints from customers related to the unstable 4G LTE internet network. The development of increasingly advanced technology and intense competition, make telecommunication companies always improve their services, ecpecially XL Axiata. But this 4G LTE service can not have a positive impact on the corporate image. This study aims to analyze and discuss the influence of rebranding and service quality on corporate image XL Axiata. This population in this study simcard users XL were at least 17 years, and who was visiting in XL Center Pemuda Surabaya. This study using 210 samples, the sampling method is non-probability sampling with incidental sampling technique. The data analisys technique using multiple linear regression.  Keywords: Rebranding, Service Quality, Corporate Image

    Etika komunikasi dakwah: Studi terhadap video kajian Ustaz Abdul Somad tentang K-Pop dan Salib

    Get PDF
    Ustaz Abdul Somad kembali menjadi sorotan khalayak karena dakwahnya yang kontroversial. Pada akhir Agustus 2019, video ceramah Ustaz Abdul Somad yang diunggah pada tahun 2016 yang berjudul “Hukum Melihat Salib” sempat viral di media sosial karena dianggap mengandung unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Video pendek yang berisi jawaban Ustaz Abdul Somad atas pertanyaan jamaah, mengandung konten yang menyinggung tentang salib sehingga menimbulkan respon negatif dari umat nonmuslim. Selain itu, ada video ceramah lain yang berjudul “Hukum Menonton Film Korea” yang juga menimbulkan respon negative bagi para penggemar KPop atau KPopers. Tulisan ini fokus pada bagaimana etika komunikasi dakwah Ustaz Abdul Somad yang dibangun berdasarkan perspektif Al Quran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Subjek penelitiannya adalah dua video ceramah Ustaz Abdul Somad yang berjudul “Hukum menonton Film Korea” dan “Hukum Melihat Salib”. Sementara objek penelitian ini ialah retorika Ustaz Abdul Somad dalam video-video tersebut. Hasilnya, ceramah dalam kedua video tersebut mengandung prinsip etika komunikasi dalam Al Quran, dengan catatan ceramah tersebut dilakukan pada kelompok terbatas. Etika Al Quran yang dimaksud adalah prinsip bicara tegas dan jujur. Namun, jika dalam konteks media sosial yang bersifat general atau umum, maka pesan dakwahnya tidak sesuai dengan salah satu kode etik dakwah serta dinilai tidak efektif. Ustaz Abdul Somad returned to the media spotlight because of his preaching that triggered a negative response by other groups. At the end of August 2019, Ustaz Abdul Somad's video lecture uploaded in 2016 entitled "Hukum Melihat Salib" was viral on social media because it was considered to contain SARA elements. In the video footage, there is content that is offensive about the cross, giving rise to negative responses from non-Muslim communities. In addition, the lecture video entitled "Hukum Menonton Film Korea" also caused a negative response for KPopers. Therefore, this paper focuses on how the ethics of Ustaz Abdul Somad's missionary communication are built on the perspective of the Qur'an. This research uses a qualitative descriptive approach. His research subjects used Ustaz Abdul Somad's video lecture entitled "Hukum Menonton Film Korea" and "Hukum Melihat Salib". While the object of this research is the rhetoric of Ustad Abdul Somad in the videos. As a result, both videos contain ethical principles of communication in the Koran, if the lecture is aimed at a particular group. Unlike the case in social media that is universal (anyone, anytime and anywhere can be accessed), then the message of preaching is not following one of the preaching code of ethics and has not been effective

    MORALITAS DAN TANGGUNGJAWAB DALAM BERKOMUNIKASI: FENOMENA SEXTING DI KALANGAN REMAJA

    Get PDF
    Salah satu bentuk kejahatan di media sosial dalam lingkup cybersex adalah sexting di kalangan remaja. Sexting menjadi gaya ‘pacaran baru’ pada remaja saat ini. Hal tersebut menandakan masih banyak perilaku amoral yang dilakukan tanpa pengawasan orangtua. Moralitas dan tanggung jawab merupakan aspek penting dalam kehidupan untuk menjaga sistem sosial yang baik.Tulisan ini berfokus untuk mendialogkan teks Alquran surat Annur:23-25 dan Qaf:18 dengan konteks yang sesuai dengan keadaan hari ini. Surat Annur mengisahkan tentang Aisyah yang difitnah berzina oleh salah satu sahabat Nabi karena mereka tertinggal rombongan. Hal ini berkenaan dengan penyebaran isu yang tidak benar sehingga merusak citra, nama baik Aisyah dan keluarga Rasulullah SAW. Surat Qaf:18 berkenaan dengan pengawasan kedua malaikat (Raqib dan Atid) dalam segala perilaku manusia di dunia. Sementara kasus yang diambil dalam konteks tersebut ialah fenomena cybersex berupa sexting (sex and texting) di kalangan remaja hari ini. Terkait moralitas dan tanggung jawab, penulis ingin mamaparkan bagaimana fenomena sexting termasuk dalam pelanggaran moralitas (pencemaran nama baik), dampak dan bentuk tanggung jawab yang sudah diatur dalam Undang-undang

    Etika komunikasi dakwah: Studi terhadap video kajian Ustaz Abdul Somad tentang K-Pop dan Salib

    Get PDF
    Ustaz Abdul Somad kembali menjadi sorotan khalayak karena dakwahnya yang kontroversial. Pada akhir Agustus 2019, video ceramah Ustaz Abdul Somad yang diunggah pada tahun 2016 yang berjudul “Hukum Melihat Salib” sempat viral di media sosial karena dianggap mengandung unsur Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan (SARA). Video pendek yang berisi jawaban Ustaz Abdul Somad atas pertanyaan jamaah, mengandung konten yang menyinggung tentang salib sehingga menimbulkan respon negatif dari umat nonmuslim. Selain itu, ada video ceramah lain yang berjudul “Hukum Menonton Film Korea” yang juga menimbulkan respon negative bagi para penggemar KPop atau KPopers. Tulisan ini fokus pada bagaimana etika komunikasi dakwah Ustaz Abdul Somad yang dibangun berdasarkan perspektif Al Quran. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif-deskriptif. Subjek penelitiannya adalah dua video ceramah Ustaz Abdul Somad yang berjudul “Hukum menonton Film Korea” dan “Hukum Melihat Salib”. Sementara objek penelitian ini ialah retorika Ustaz Abdul Somad dalam video-video tersebut. Hasilnya, ceramah dalam kedua video tersebut mengandung prinsip etika komunikasi dalam Al Quran, dengan catatan ceramah tersebut dilakukan pada kelompok terbatas. Etika Al Quran yang dimaksud adalah prinsip bicara tegas dan jujur. Namun, jika dalam konteks media sosial yang bersifat general atau umum, maka pesan dakwahnya tidak sesuai dengan salah satu kode etik dakwah serta dinilai tidak efektif. Ustaz Abdul Somad returned to the media spotlight because of his preaching that triggered a negative response by other groups. At the end of August 2019, Ustaz Abdul Somad's video lecture uploaded in 2016 entitled "Hukum Melihat Salib" was viral on social media because it was considered to contain SARA elements. In the video footage, there is content that is offensive about the cross, giving rise to negative responses from non-Muslim communities. In addition, the lecture video entitled "Hukum Menonton Film Korea" also caused a negative response for KPopers. Therefore, this paper focuses on how the ethics of Ustaz Abdul Somad's missionary communication are built on the perspective of the Qur'an. This research uses a qualitative descriptive approach. His research subjects used Ustaz Abdul Somad's video lecture entitled "Hukum Menonton Film Korea" and "Hukum Melihat Salib". While the object of this research is the rhetoric of Ustad Abdul Somad in the videos. As a result, both videos contain ethical principles of communication in the Koran, if the lecture is aimed at a particular group. Unlike the case in social media that is universal (anyone, anytime and anywhere can be accessed), then the message of preaching is not following one of the preaching code of ethics and has not been effective

    FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN USIA MENOPAUSE (STUDI DI PUSKESMAS BANGETAYU TAHUN 2015)

    Get PDF
    Proses penuaan terjadi di kehidupan manusia. Khususnya pada wanita, terganggunya sampai hilangnya proses haid merupakan masalah normal yang akan dilalui wanita karena menopause merupakan masalah fisiologis. Penerimaan menopause antara para wanita akan berbeda-beda maka dari itu masalah faktor yang berhubungan dengan usia menopause harus diketahui secara jelas oleh wanita. Di Puskesmas Bangetayu, dari 15 wanita yang menopause 40 % berusia antara 45-50, dan 60% berusia > 51 tahun. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan usia menopause . Penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional . Populasi dalam penelitian ini adalah wanita dengan usia 40 - 59 tahun dengan jumlah total 60 orang. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian menggunakan purposive sampling . Analisis data yang digunakan yakni uji Chi square dan Uji Rank Spearman dengan taraf signifikasi α = 5 %. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa sebagian besar sampel dengan usia menopause ≄ 50 tahun (58,3%), berstatus tamat SMA (31,7%), memiliki anak >4 (63,3%), pernah menggunakan Kontrasepsi (86,7%) dan mengalami menarche di usia > 16 tahun (71,7%). Hasil uji hubungan menyatakan ada hubungan antara jumlah anak dengan usiamenopause (p= 0,046) dan ada hubungan usia menarche dengan usia menopause (p= 0,047). Penelitian ini dapat disimpulkan faktor yang berhubungan dengan usiamenopause adalah usia menarche dan jumlah anak. Saran bagi Dinas Kesehatan untuk Dapat lebih aktif dalam program kesehatan Ibu dan Anak khususnya program lansia dengan diadakannya Posyandu lansia. Diharapkan masyarakat mengetahui pengertian menopause , gejala menopause , faktor yang berhubungan dengan menopause serta mengetahui cara menanggulangi gejala menopause Kata Kunci: Karateristik, Jumlah Anak, Pemakaian Kontrasepsi, Usia Menarche, Usia Menopaus

    A Job Training Report as an Information Staff at Surabaya Tourism Information Centre from 19th January to 03rd March 2015

    Get PDF
    Indonesia has many big cities which have many tourism objects. Surabaya is the second biggest city in Indonesia. Surabaya has many tourism objects such as: Heritage building, complete Zoo in South East Asia, parks, museums, culinary, hotel, religious places, fun fairs, malls, and many more. To support the tourist destination, either International/local tourist, it might require information about those tourist objects. The Surabaya Department of Culture and Tourism follows up this requirement by providing Tourism Information Center in 2002. Surabaya Tourism Information Center (STIC) is the right place to get information about Surabaya Tourism. During the internship, the writer got a lot of knowledge and experiences, for example: she meet international visitors, answered the phone calls, and also knew about the street on Surabaya. Besides, the writer got benefits to improve her English communication skill because many visitors came from another country. The writer learned how to work in real life and could be a real officer in TIC. The writer also learned to cooperate with her friends during the internship. During the writer did her internship, there are several subjects which related in her internship such as Listening, she learn how to listen with different dialect. The writer also can practice the subjects in real life such as Cross Culture Understanding, English for Office Management, and Public speaking. At the second week of internship, the writer felt nervous when she had to serve foreign visitor. The writer was so glad could doing the internship in Surabaya Tourism Information Center as Information Staff. Because she got a lot experiences which was never gotten in another place. For juniors who want to do their internship in Surabaya Tourism Information Center, they have to have responsibility about time management, learn how to work in team and be discipline. Surabaya Tourism Information Center is recommended place to do internship because it provides many experiences which are useful for the future life if they want to work as a tour guide or an officer in Surabaya Tourism Information Centre

    Analisis Efisiensi Teknis Bank Pembangunan Daerah di Indonesia Periode Tahun 2008 – 2009 dengan Menggunakan Metode Dea (Data Envelopment Analysis)

    Full text link
    The purpose of this research is to acknowledge the level of efficiency from Regional Development Bank (Bank Pembangunan Daerah)/BPD) in Indonesia. This research use non - parametric approach which is DEA (Data Envelopment Analysis), to measure the efficiency of input and output of the Regional Development Banks. The input variables include are interest expense, administration and public expenses and salary expenses and the output variables are interest net income and other operasional income. The research concluded shows that the performance of the technical efficiency of banks BPD is not all reach the level of 100% and showed a fluctuation grow from 2008 – 2009. Pursuant to the technical efficiency level showed that there are 4 banks from 26 existing banks are showing a maximum efficiency. While the remaining 21 BPD banks fluctuating during 2008 to 2009

    HUBUNGAN AIR, HYGIENE, DAN SANITASI TERHADAP KEJADIAN STUNTING

    Get PDF
    Empat kecamatan yang masih menjadi fokus stunting di Kabupaten Ogan Ilir salah satunya yaitu Kecamatan Tanjung Batu dan Pemulutan. Sumber air minum, usia balita, jamban ibu dan kebiasaan ibu mencuci tangan menggunakan sabun memiliki peran dalam kejadian stunting meskipun pada kenyataannya masih terdapat rumah tangga yang masih kekurangan sumber air minum yang terlindungi, jamban yang kurang memadai dan ibu yang belum menerapkan hygiene yang aman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan air, hygiene, dan sanitasi terhadap kejadian stunting. Desain studi penelitian ini adalah cross sectional dengan data yang digunakan adalah data sekunder Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) 2023 yang diambil dengan menggunakan metode multistage random sampling pada 2 Kecamatan dengan total 30 desa. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh rumah tangga yang memiliki anak usia 0-59 bulan. Sampel penelitian ini adalah balita berusia 0-59 bulan. Analisis pada penelitian ini meliputi analisis univariat, analisis bivariat untuk melihat hubungan, serta analisis multivariat yaitu menggunakan analisis Regresi Logistik Berganda model prediksi untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan. Hasil penelitian diperoleh sebesar 21,21% balita mengalami stunting. Sebesar 34,7% rumah tangga dengan sumber air minum tidak terlindungi yang balitanya mengalami stunting. Sumber air minum yang tidak terlindungi secara statistik memiliki peran terhadap kejadian stunting pada balita (p-value = 0,024; PR = 2,026) setelah dikontrol oleh usia balita, jamban ibu dan ctps sebelum menyiapkan masakan. Setiap rumah tangga membutuhkan sumber air minum yang terlindungi agar tumbuh kembang balita bisa maksimal, fasilitas sanitasi yang memadai dan tentunya didukung oleh kebiasaan cuci tangan menggunakan sabun agar meminimalisir penyakit infeksi

    Learning from home environment: Academic writing course for EFL undergraduates through Google Classroom application

    Get PDF
    Learning academic writing seems to be a great challenge for most English as a Foreign Language (EFL) students in non-native English-speaking countries, including in Indonesia. During the COVID-19 pandemic, the issue appears to be more challenging where teachers are persuaded to learn from their home environment (LHE). Several online applications are freely available, and one of the most common applications is Google Classroom. However, the use of such application towards the students’ performance and perception remains understudied. This research aimed at exploring the practices of Google Classroom in facilitating the Academic Writing course of EFL undergraduates. Engaged by 96 participants of third-year students in the English Education Program, the research conducted an explanatory sequential research design by correlating the results data on writing assignments and a set of questionnaires. The findings indicated a significant correlation between using Google Classroom and the students’ writing performance. Moreover, most students expressed their satisfaction with Google Classroom’s practical features to get involved in the academic writing course. The students were satisfied with Google Classroom’s features that were easy to be recognized and easy to be operated. The Google Classroom features also provide clear instructions, practical directions, and the most valuable feature, that is assignment reminders for the students. It can be said that using Google Classroom in the EFL academic writing course at higher education is a great experience and brings great advantages to students’ outcomes
    • 

    corecore