228 research outputs found
PENGEMBANGAN KEMAMPUAN PROFESIONAL DOSEN D-2 PGSD DALAM RANGKA PENYESUAIAN SEBAGAI TENAGA EDUKATIF PADA FKIP UNIVERSITAS TERBUKA
Penelitian ini mengetengahkan topik "Pengembangan Kemampuan
Profesional Dosen D2 PGSD Universitas Terbuka". Fokus penelitian ini
adalah mencari jawaban atas pertanyaan utama, yaitu sejauh manakah
penyelenggaraan program pengembangan kemampuan profesional bagi dosen
D2 PGSD di lingkungan FKIP Universitas Terbuka. Metode penelitian yang
diterapkan adalah metode deskriptif analitik dengan pendekatan kualitatif
Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi dan studi
dokumentasi. Sedangkan pengolahan dan analisis data dilakukan selama
maupun setelah data dikumpulkan dan bersifat tentatif
Berdasarkan analisis awal tentang keadaan dosen D2 PGSD UT; bahwa
sejak alih fungsi dari guru SPG dan SGO menjadi dosen program D2 PGSD
UT sampai dengan penelitian ini dilakukan, belum ada perubahan kemampuan
profesional yang mendasar baikjumlah maupun perubahan peningkatan karir.
Keadaan ini merupakan implikasi dari lambannya personil dan lingkungannya
saling beradaptasi, yakni lingkungan perguruan tinggi, di mana sebelumnya
terbiasa dengan kenaikan pangkat secara otomatis menjadi kenaikan pangkat
dan jabatan berdasarkan angka kredit. Keadaan ini juga merupakan
konsekuensi logis dari program alih fungsi yang menuntut kemampuan
manajerial dan adaptabilitas yang tinggi dari pihak-pihak yang terkait,
sehingga bukan saja di lingkungan Universitas Terbuka sendiri tetapi juga
lembaga scara keseluruhan sesuai dengan kewenangannya.
Lambannya mereka beradaptasi ditandai dengan kurangnya frekuensi
atau kemampuan dalam melakasanakan tridharma perguruan tinggi khususnya
dharma kedua dan ketiga. kecenderungan tidak proporsionalnya pelaksanaan
dimensi/bidang tugas dosen tersebut bukan saja karena belum optimalnya
program pengembangan juga kurangnya motivasi yang turnbuh di kalangan
dosen-dosen sendiri di samping dukungan lembaga-lembaga terkait yang belum
mampu mengembangkan potensi para dosen sebagaimana mestinya.
Melalui penelitian juga ingin diungkapkan kondisi kemampuan
profesional dosen sebelum dan sesudah mengikuti program pengembangan.
Dari hasil telaahan ternyata ada sedikit perbedaan sebagai output dari
program pengembangan yang diikuti. Bagaimanapun program pengembangan
yang diikuti mampu memperkenalkan situasi akademik dan administratif di
perguruan tinggi kepada para dosen D2 PGSD UT. Hal tersebut khususnya
diperoleh dari program PPK.
Lebih jauh penelitian ini juga berhasil mengungkapkan model
pengembangan personil yang relevan dengan kondisi kelembagaan dan
karakteristik Universitas Terbuka. Model tersebut diperoleh dari hasil telaah
yang mendalam tentang keterkaitan-keterkaitan dan alur program
pengembangan yang mungkin ditempuh oleh lembaga danpara dosen. Sebagai
saran yang relevan dengan model tersebut adalahformat pendataan aktivitas
dosen D2 PGSD UT yang mencoba mengangkat aktivitas/kegiatan
administratifsebagai aktivitas yang memiliki nilai kredit point tersendiri
PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA SD
Tujuan pembelajaran matematika diantaranya adalah mengembangkan kemampuan: (1) komunikasi matematis, (2) penalaran matematis, (3) pemecahan masalah matematis, (4) koneksi matematis, dan (5) representasi matematis (NCTM, 2000: 7). Salah satu keterampilan matematika yang perlu dikuasai siswa adalah kemampuan pemecahan masalah matematis. Pentingnya pemecahan masalah ditegaskan dalam NCTM (2000: 52) yang menyatakan bahwa pemecahan masalah merupakan bagian integral dalam pembelajaran matematika, sehingga hal tersebut tidak boleh dilepaskan dari pembelajaran matematika.
Pembelajaran Matematika Realistik (PMR) merupakan suatu pendekatan dalam pembelajaran matematika yang didasari atas pandangan bahwa matematika sebagai aktivitas manusia, siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif matematika yang sudah jadi, siswa diberi kesempatan untuk menemukan kembali matematika di bawah bimbingan orang dewasa. Dalam pelaksanaannya PMR sengaja didesain untuk meningkatan kemampuan matematis siswa dengan mempertimbangkan peningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis.
Untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis siswa SD dalam pembelajaran matematika dengan pendekatan matematika realistik, ada beberapa hal yang dapat dipertimbangkan. Pertama, kemampuan memahami masalah konteks, kemampuan mengidentifikasi dan memilih model-model penyelesaian, penguasaan terhadap konsep, prinsip, maupun prosedur matematis serta keterkaitannya, interaksi sosial, sistem kerja sama, motivasi belajar, dan rasa percaya diri. Faktor kedua yang sangat menentukan kemampuan pemecahan masalah adalah diharapkan dalam menyelesaikan masalah yang diberikan siswa tersebut dapat; memehami masalah, memilih strategi yang tepat untuk menyelesaikan masalah, menyelesaikan masalah dengan benar dan sistematis, memeriksa sendiri ketepatan strategi yang dipilihnya dan kebenaran penyelesaian masalah yang didapatkannya.
Kata kunci : Pembelajaran Matematika Realistik (PMR), Kemampuan pemecahan masalah matemati
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dengan Kegiatan Finger Painting Melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Keterampilan motorik halus anak di TK Kartika XIX-18 Cisaat belum berkembang secara maksimal terutama dalam kegiatan menggerakkan jari tangan maupun kemampuan untuk menggenggam dan memegang benda. sehingga Peneliti tertarik untuk menerapkan kegiatan finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak, karna melalui kegiatan finger painting jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat pewarna. Setelah munculnya wabah Covid 19 pembelajaran tidak bisa dilakukan dengan tatap muka pembelajaran harus dilakukan melalui pembelajaran luring dan daring atau pembelajaran jarak  jauh (PJJ). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting di TK Kartika XIX-18 Desa Sukamanah  menggunakan metode daring dengan mengirimkan link video pembelajaran motorik halus buatan guru kemudian dibagikan melalui whatsapp grup. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Pelaksanaan kegiatan finger painting di TK Kartika XIX-18 Cisaat pada tahun ajaran 2020/2021 dilaksanakan oleh 18 anak.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak TK Kartika XIX-18 Cisaat Kabupaten Sukabumi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian siklus II yang menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus sudah mencapai kriteria perkembangan yang diharapkan yaitu BSB (Berkembang Sangat Baik) 83%. Hal tersebut juga dapat dilihat dari video saat proses kegiatan finger painting berlangsung, anak sudah dapat mengkoordinasi mata dan tangannya. Hal ini terlihat dari anak sudah dapat menggunakan tangan dan jari jarinya untuk melukis dengan baik serta jari–jari anak nampak lentur pada saat kegiatan melukis.Kata Kunci: Motorik Halus, Metode Finger Painting, Anak Usia Din
Meningkatkan Kemampuan Motorik Halus Dengan Kegiatan Finger Painting Melalui Pembelajaran Jarak Jauh
Keterampilan motorik halus anak di TK Kartika XIX-18 Cisaat belum berkembang secara maksimal terutama dalam kegiatan menggerakkan jari tangan maupun kemampuan untuk menggenggam dan memegang benda. sehingga Peneliti tertarik untuk menerapkan kegiatan finger painting dalam meningkatkan keterampilan motorik halus anak, karna melalui kegiatan finger painting jari-jari anak akan bergerak dan bergesekan dengan cat pewarna. Setelah munculnya wabah Covid 19 pembelajaran tidak bisa dilakukan dengan tatap muka pembelajaran harus dilakukan melalui pembelajaran luring dan daring atau pembelajaran jarak  jauh (PJJ). Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan motorik halus anak melalui kegiatan finger painting di TK Kartika XIX-18 Desa Sukamanah  menggunakan metode daring dengan mengirimkan link video pembelajaran motorik halus buatan guru kemudian dibagikan melalui whatsapp grup. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan instrumen pengumpulan data menggunakan lembar observasi dan dokumentasi. Penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan melalui 2 siklus. Pelaksanaan kegiatan finger painting di TK Kartika XIX-18 Cisaat pada tahun ajaran 2020/2021 dilaksanakan oleh 18 anak.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan finger painting dapat meningkatkan keterampilan motorik halus anak TK Kartika XIX-18 Cisaat Kabupaten Sukabumi. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil penilaian siklus II yang menunjukkan bahwa keterampilan motorik halus sudah mencapai kriteria perkembangan yang diharapkan yaitu BSB (Berkembang Sangat Baik) 83%. Hal tersebut juga dapat dilihat dari video saat proses kegiatan finger painting berlangsung, anak sudah dapat mengkoordinasi mata dan tangannya. Hal ini terlihat dari anak sudah dapat menggunakan tangan dan jari jarinya untuk melukis dengan baik serta jari–jari anak nampak lentur pada saat kegiatan melukis.Kata Kunci: Motorik Halus, Metode Finger Painting, Anak Usia Din
An Analysis of Mathematical Problem Solving Ability of High Capability Students of the Islamic Elementary Schools at Sumedang
HUBUNGAN GAYA KEPEMIMPINAN SITUASIONAL DAN EFIKASI DIRI DENGAN KINERJA GURU SEKOLAH DASAR KECAMATAN RANCAKALONG KABUPATEN SUMEDANG
THE RELATIONSHIP OF SITUATIONAL LEADERSHIP STYLE AND SELF EFFICACY TO THE PERFORMANCE OF ELEMENTARY SCHOOL TEACHERS AT KECAMATAN RANCAKALONG  SUMEDANG DISTRICTThis study was intended to formulate efforts that could be implemented in order to improve teachers performance by  studying its relationship with situational leadership style and self-efficacy. The population of this study were 183 PNS teachers and 126 samples were selected using the Yamane formula with an error tolerance was 5%.. Data were collected using an instrument in the form of questionnairies and analyzed by descriptive and inferential statistical analysis. The results showed that therewere three positive and significant relationships. Firstly, there was a positive and significant relationship between situational leadership style and the performance of PNS teacher, where the correlation coefficient was 0.648. Secondly, there was a positive and significant relationship between self-efficacy and teacher performance, where the correlation coefficient value was 0.585. Thirdly, there was a positive and significant relationship between situational leadership style and self-efficacy altogether with teacher performance, where the correlation coefficient value was 0.719
- …