13 research outputs found
EFEK BRAIN GYM DALAM MENINGKATKAN RENTANG PERHATIAN PADA ANAK DENGAN GANGGUAN PERHATIAN DI SLB YPLAB LEMBANG
Attention Deficit Disorder (ADD) adalah gangguan pemusatan perhatian dimana adanya pola yang menetap dari innatention yang disertai dengan impulsivitas pada seseorang. Gejala ini dapat diketahui sebelum usia 7 tahun dan dapat terjadi dalam berbagai macam situasi seperti rumah, sekolah, bermain atau situasi sosial lainnya. Perilaku anak ADD yang cenderung seenaknya sendiri, seringkali menyebabkan ia mengalami kesulitan dalam rentang perhatian seperti kurang fokus dalam melakukan tugas, inkonsisten, mengalihkan perhatian, dan kurang dalam kelekatan tugas serta kesulitan untuk menjalin hubungan interpersonal dengan orang lain, baik orangtua, teman sebaya atau lingkungan sekitarnya. Dari hasil studi pendahuluan yang dilakukan oleh penulis di SLB YPLAB Lembang Kabupaten Bandung Barat, penulis menemukan bahwa perilaku yang muncul pada anak ADD antara lain mengalami kesulitan dalam memusatkan perhatian, rentang perhatian pada anak ADD sering tidak konsisten, mudah teralihkan, tidak dapat mengendalikan diri, cenderung agresif, selalu gagal dalam menyelesaikan tugas sekolah, tidak teliti dalam mengerjakan suatu tugas. Sesuai dengan permasalahan di atas maka dibutuhkan suatu modifikasi pembelajaran yang menyenangkan dan berhubungan dengan aktifitas pembelajaran agar rentang perhatian ADD dapat lebih fokus. Salah satunya dengan melakukan kegiatan brain gym. Subjek dalam penelitian ini adalah anak yang mengalami gangguan pemusatan perhatian yang duduk di jenjang sekolah dasar dengan berfokus pada saat diberikan anak tugas (2) konsisten dalam mengerjakan tugas (3) tidak mengalihkan kegiatan dengan yang lain selama proses belajar (4) dapat menyelesaikan tugas tepat waktu dan (5) mengerjakan tugas sesuai dengan instruksi. tahun. Metode menggunakan metode eksperimen dengan SSR (Single Subject Research) desain A-B-A, yaitu A-1 (baseline 1), B (intervensi), dan A-2 (baseline -2). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan melakukan kegiatan brain gym, rentang perhatian anak ADD dapat meningkatkan. Hal ini terlihat dari kemampuan anak ADD sebelum dan sesudah diberikan treatmen menggunakan brain gym
DAMPAK COVID-19 TERHADAP KEGIATAN PEMBELAJARAN JARAK JAUH PADA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN LUAR BIASA UNINUS BANDUNG
Covid-19 merupakan virus yang menyerang sistem pernafasan manusia dan menyebabkan sampai kematian. Berdasarkan hal tersebut pemerintah menerapkan pembatasan sosial berskala besar dan berdampak pada proses pembelajaran di sekolah. Kemdikbud menerapkan pembelajaran jarak jauh yang diharapkan mampu mengakomodir kebutuhan belajar mahasiswa. Studi pedahuluan dilaksanakan pada program studi pendidikan luar biasa uninus melihat peraturan yang dbuat oleh Kemdikbud mengenai pembeljaran jarak jauh bagi perguruan tinggi. Penelitian ini merupakan deskriptif kualitatif. Subjek terdiri dari 3 dosen dan 5 mahasiswa pendidikan luar biasa. Teknik pengumpulan data yaitu observasi kepada mahasiswa selama proses pembelajaran jarak jauh dan wawancara terhadap dosen dan mahasiswa seputar pembelaaran jarak jauh. Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran jarak jauh memberikan dampak baik dalam proses pembelajaran bagi mahasiswa selama pandemi covid-19. Dengan adanya pembelajaran jarak jauh, memungkinkan mahasiswa dan dosen tetap melakukan proses pembelajaran secara komprehensif
PROGRAM INTERVENSI DINI BAGI ORANGTUA DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BICARA DAN BAHASA UNTUK ANAK TUNARUNGU
The lack of Speech and language skill of hearing impairment children to get something and hard to express the desire, so it should be given intervention in speech and language for an early age is the background of the research. It’s because the hearing impairment children do not have experience in both of speech and language understanding that make increasing of it are needed to develop optimally. Why is it important and should be increased? Because speech and language closely related to language comprehension that becomes the basic for further mastering capabilities.
Parents are the main role for the successfull early intervention program of their childs. Many of them don’t understand and lack of cognition to doing early intervention for speech and language skill to their childs, so it takes such kind of training program for parents to help out them to understand and do the early intervention program for their hearing impairment children. This study aims to formulate a parent training program to increase the understanding and skill to providing intervention to hearing impairment children.
The subjects of the research is parents of aged five to six years old hearing impairment children who haven’t had cognition and understanding of the child's hearing loss and intervention capabilities in terms of speech and language that need assistance in dealing with. The method used is a mix of methods to design exploratory mixed methods research design using qualitative stage, quantitative.
The results showed an increase in parental understanding of the nature of deafness and speech and language development. The improvement seen by comparing the initial ability of parents before and after intervention using early intervention training program
PENERAPAN PERMAINAN DADU KATA BERGAMBAR DALAM PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BERBAHASA BAGI ANAK TUNAGRAHITA SEDANG KELAS II SDLB DI SLB YPLAB LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran penerapan permainan dadu kata bergambar dalam pembelajaran keterampilan berbahasa. Subjek dalam penelitian ini lima orang anak tunagrahita sedang kelas II dan satu orang guru di SLB YPLAB LEMBANG. Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan studi dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru melaksanakan proses pembelajaran mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap tindak lanjut. Pembelajaran menggunakan penerapan permainan dadu kata bergambar yang dilakukan dapat membantu anak melatih keterampilan bahasa ekspresif dan reseptifnya. Permainan dadu kata bergambar dapat diterapkan dalam pembelajaran keterampilan berbahasa bagi anak tunagrahita sedang kelas II SDLB. Rekomendasi yang ditujukan kepada pihak terkait, guru senantiasa dituntut untuk terus mengembangkan kemampuan dan potensi anak serta sekolah senantiasa memfasilitasi sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang akan membantu proses belajar anak
PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA BAGI ANAK TUNARUNGU DI SLB YPLAB LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Anak tuna rungu adalah anak yang mengalami hambatan dalam pendengaran sehingga mengakibatkan kemampuan bahasanya terganggu. Kemampuan komunikasi sangat penting dalam suatu komunikasi. Dengan berbahasa orang dapat menyampaikan maksud tujuan dengan benar. Tetapi tidak dengan anak tunarungu. Dampak yang ditimbulkan dari kesulitan berbahasa anak akan terbatas dalam komunikasi, kesulitan pengucapan dan memahami arti, dll. Metode pengajaran yang kurang tepat juga bias menjadi faktor pemicu anak tunarungu kesulitan dalam berbahasa. Untuk itulah diperlukan suatu cara yang tepat agar anak tunarungu mampu meningkatkan kemampuan bahasa, sehingga anak tunarungu mampu melakukan komunikasi dan kemampuan bahasanya akan baik yaitu menggunakan media edukatif buku pop up. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek anak tunarungu kelas 2 SDLB sebanyak 2 orang yang bersekolah di SLB YPLAB Lembang Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam kemampuan bahasa anak tunarungu menggunakan media edukatif buku pop up dengan tema benda sekitarku. Subjek A mampu menyebutkan, mengucapkan dan mampu menjelaskan benda secara sederhana melalui buku pop up. Subjek B mampu menyebutkan dan melafalkan benda sesuai dengan yang adapada media buku pop up. Anak tunarungu harus terus dirangsang dalam kemampuan bahasa agar perbendaharaan bahasa anak banyak dan mampumelafalkan bahasa dengan benar
PENGGUNAAN BUKU POP UP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA BAGI ANAK TUNARUNGU DI SLB YPLAB LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Anak tunarungu adalah anak yang mengalami hambatan pendengaran, sehingga mengakibatkan anak tunarungu kesulitan dalam berbahasa dan melakukan komunikasi dengan lawan bicaranya. Kemampuan bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam berkomunikasi. Anak tunarungu adalah insan visual dan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak tunarungu yaitu dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik. Salah satunya dengan penggunaan media edukatif yaitu buku pop up. Buku pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi berupa pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah anak 2 orang tunarungu kelas 2 SDLB di SLB YPLAB Lembang. Hasil dari penelitian bahwa dengan menggunakan buku pop up anak tunarungu mampu meningkatkan kemampuan bahasa. Hal tersebut dapat dilihat dari perbendaharaan kata anak tunarungu semakin meningkat, mampu mengucapkan dan menjelaskan kata secara sederhana. Dengan demikian media buku pop up mampu meningkatkan kemampuan bahasa pada anak tunarungu
Learning Strategies Through Babbling Techniques to Improve Language Comprehension Ability in Deaf Children at YPLAB SLB Lembang West Java
Language is a symbol of the referee sound used by members of social groups to work together, communicate, and identify themselves. The main function of language is as a means of communication between humans. With language will facilitate communication between individuals. This is not owned by deaf children. They have difficulty in language skills, especially in abstract understanding. So that deaf children must be given optimal educational services. Based on the language development of deaf children it stops in the groping or babbling phase so that their language experience is very limited. As a result, they have difficulty understanding language and communicating less than optimally. The language in question is the ability of deaf children to understand receptive and expressive language. For this reason, learning strategies are needed to improve language comprehension skills with palpation techniques. The babbling technique is an alternative in this learning because the syllable repetition technique makes deaf children able to think, combine letters into word structures. So that children can understand the word well. This research is based on the barriers of deaf children in understanding language, so a learning strategy is made with the results of field needs analysis. The method used uses research and development (R&D). The results of the field data show that learning strategies using babbling techniques can improve the ability of deaf children to understand language. This can be seen from the increase in the ability of deaf children to recognize syllables, words and being able to understand stories before and after being given learning through the babbling technique. Therefore, through appropriate learning strategies, they can develop their potential comprehensively
PLAY THERAPI UNTUK ANAK DENGAN GANGGUAN PEMUSATAN PERHATIAN (ADD)
Attention Deficit Disorder (ADD) merupakan gangguan perkembangan pemusatan perhatian yang disebabkan oleh berbagai macam faktor. Perilaku anak ADD yang cenderung impulsive dan inatention menyebabkan kesulitan dalam menjalin hubungan dengan orang lain sehingga mengakibatkan secara social anak tidak punya teman dan agresif. Untuk itulah diperlukan suatu penanganan yang tepat bagi anak ADD. Salah satunya dengan play therapy. Play therapy merupakan suatu bentuk terapi dimana seorang anak melakukan kegiatan bermain dalam situasi dan kondisi yang tertentu menggunakan media agar dapat menyalurkan perasaan takut, benci, kemarahan, kegelisahan dan perasaan emosional lainnya. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif. Subjek dalam penelitian ini adalah seorang anak dengan gangguan pemuatan perhatian (ADD) yang bersekolah di SLB YLPAB Lembang Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan play therapy anak ADD rentang perhatian, focus dan ekspresi emosinya lebih terkontrol.
PENINGKATAN KAPASITAS GURU DALAM MELAKUKAN IDENTIFIKASI DAN ASESMEN KEMAMPUAN PRASYARAT MEMBACA DAN MEMBACA PERMULAAN PADA ANAK DENGAN HAMBATAN MEMBACA DI TINGKAT SEKOLAH DASAR
Dalam mewujudkan peranan guru agar mengetahui kemampuan, hambatan serta faktor penyebab seorang anak belum dapat membaca maka diperlukan asesmen sebagai langkah solutif dan strategis untuk mengumpulkan  informasi mengenai anak yang akan digunakan sebagai bahan pertimbangan dan keputusan dalam perencanaan pembelajaran bagi anak. Asesmen yang baik akan memberikan manfaat yang sangat besar dalam pelayanan pembelajaran anak sehingga dibutuhkan penyusunan prosedur asesmen sebagai panduan melakukan proses asesmen. Pemahaman, kemampuan dan keterampilan guru yang baik dalam melaksanakan asesmen membaca bagi anak, dapat menjadi salah satu solusi menyelesaikan permasalahan yang dialami anak khususnya dalam membaca, guna mencapai pendidikan yang lebih tinggi dan mampu mengikuti pendidikan secara optiml dalam seting pendidikan inklusi
Rapid Automatic Naming (RAN) - Based Reading Intervention for Children with Learning Disabilities
In addition to phonology, the cause of reading problems in children with difficulty learning to read can occur due to obstacles in Rapid Automatic Naming (RAN). The purpose of this study is to develop a reading intervention program based on Rapid Automatic Naming for children with reading difficulties. This study uses a qualitative research approach with the method applied in this study is a qualitative descriptive method. A reading intervention program based on Rapid Automatic Naming (RAN) for children with learning difficulties to read that can be used by teachers, parents or those in need in order to help children with learning difficulties in reading. The result of this research is the Rapid Automatic Naming (RAN) based Reading Intervention program