24 research outputs found
Macam-macam Mikroskop Dan Cara Penggunaan
Mikroskop alat yang sering digunakan peneliti untuk melihat benda yang berukuran kecil atau struktur dari material. Model mikroskop yang bermacam-macam menjadikan cara penggunaan yang berbeda sehingga perlu adanya ulasan tentang alat ini. Tulisan ini menyajikan cara kerja mikroskop optik, Scanning Electron Microscopy (SEM), dan Transmition Electron Microskopy (TEM) serta cara membuat spesimen yang digunakan untuk TEM
Studi Untuk Efek Kombinasi Lamanya Irradiasi Dalam Udara Dan Kekasaran Permukaan Pada Keausan Uhmwpe
Lapisan femoral head dalam vivo yang rusak dapat menyebapkan keausan menyerupai cup (cangkir). Oksidasi dan lamanya setelah sterilisasi dengan gamma irradiasi di udara, dapat merubah sifat mekanik dan keausan untuk ultra high molecular weight polyethylene (UHMWPE). Pembelajaran kombinasi efek merubah sifat material untuk keausan UHMWPE pada kekasaran yang sama, reprensentif femoral heads baru dan kerusakan dan kerusakan dalam vivo. Tingkat keausan atas tri- pin ondisc trobometer di solusi protein. Pembanding keausan menggunakan tiga kekasaran permukaan yang sama spesimen dibuat dari polyethylene acetabular cups pada umur sama (3-12 bulan) setelah gamma irradiasi dalam udara. Untuk pembanding keausan dibuat spesimen kontrol tanpa sterisasi tes keausan/ mm dibawah inisial sambungan permukaan cups dengan posisi degradasi tinggi tingkat keausan UHMWPE yang disteril dengan gamma irradiasi diudara menunjukkan penambahan yang signifikan. Dengan waktu pada senua kondisi permukaan, tingkat keausan semua material pertambahannya mencolok pada penambahan kekasaran permukaan tetap masih sama tergantung umur material efek kombinasi dan lamanya penambahan kekasaran permukaan mempunyai efek dramatik (penambahan sampai 2000 fold) pada tingkat keausan. Lamanya kerusakan polymer dan femoral head disebutkan karena penambahan keausan dalam vivo. Hasil dari demontrasi adalah variabel dapat membuat synergystically mencolok untuk tingkat efek UHMWPE
Pengaruh Temperatur Bahan Terhadap Struktur Mikro Dan Kekerasan Pada Proses Semi Solid Casting Paduan Aluminium Daur Ulang
Pengecoran logam kental atau semi solid casting merupakan bagian dari pengecoran bertekanan, dimana logam ditekan kedalam cetakan dalam kondisi hampir membeku. Banyak industri pengecoran aluminium terutama industri kecil menengah dalam pembuatan produk atau komponen menggunakan material daur ulang dengan metode pengecoran tuang, sehingga akan berpengaruh terhadap penurunan sifat materialnya. Dengan metode semi solid diharapkan mampu meningkatkan sifat fisis dan mekanisnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil struktur mikro dan kekerasan dengan melakukan variasi temperatur tuang 200 oC, 250 oC,dan 300 oC dengan tekanan 35,7 MPa pada cetakan berbentuk die punch dengan mekanisme hidrolis, pada proses semi solid casting. Hasil pengamatan struktur mikro menunjukkan pada variasi temperatur 200 oC cacat porositasnya lebih sedikit dan struktur silikonnya lebih rapat dibandingkan variasi temperatur 250 oC dan 300 oC. Kekerasan menunjukkan bahwa kekerasan pada spesimen variasi temperatur 200 oC mempunyai kekerasan paling tinggi yaitu 91,2 BH
PENGARUH TEKANAN DAN TEMPERATUR CETAKAN TERHADAP STRUKTUR MIKRO DAN KEKERASAN HASIL PENGECORAN PADA MATERIAL ALUMINIUM DAUR ULANG
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari pengaruh tekanan dan temperatur cetakan terhadap sifat fisis dan mekanis pada pengecoran squeeze (direct squeeze casting) pada paduan aluminum daur ulang. Paduan dilebur pada dapur krusibel dan dituang pada temperatur 700°C pada cetakan yang berbentuk die-punch yang dipanaskan pada variasi temperatur 300°C dan 400°C. Tekanan diberikan pada saat pembekuan sebesar 0 MPa, 10 MPa, 20 MPa dan 30 MPa selama 100 detik. Perubahan struktur mikro diamati dengan menggunakan mikroskop optik, perubahan sifat mekanis dilakukan dengan pengujian kekerasan Brinell. Hasil pengujian menunjukkan bahwa pengecoran squeeze mampu mengurangi cacat penyusutan, struktur silikon semakin halus, meningkatkan dan meratakan distribusi kekerasan Brinell. Penurunan temperatur cetakan menyebabkan struktur silikon semakin halus dan kekerasan naik.Kata Kunci : pengecoran squeeze, sifat fisis dan mekanis, aluminum daur ulan
Pengaruh Arah Pemakanandan Sudut Permukaan Bidang Kerja Terhadap Kekasaran Permukaan Material S45c Pada Mesin Frais Cnc Menggunakan Ballnose Endmill
Nilai sebuah produk dapat diindikasikan salah satunya adalah kualitas permukaan. Bahan baja S45C banyak dipakai pada konstruksi mesin sehingga sering mengalami perlakuan proses pemesinan. Proses pemesinan mempunyai kualitas kehalusan (nilai kekasaran) yang berbeda terutama pada mesin frais CNC. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variasi arah pemakanan dan sudut permukaan bidang kerja pada proses mesin frais CNC pada material S45C menggunakan jenis alat potong ballnose endmill terhadap nilai kekasaran. Metode penelitian yang digunakan dengan memberikan variasi arah pemakanan searah 45°, searah 90° dan berputar konstan sumbu Z dengan variasi sudut permukaan bidang kerja sebesar sebesar 0, 30, 45 dan 60°. Pergeseran alat potong sebesar 0,3 mm berputar pada 3000 rpm dan feeding 429 mm/menit dengan kedalaman pemakanan 0,4 mm. Pengujian kekasaran hasil pemesinan menggunakan TR 100 Surface Roughness Tester dan diamati menggunakan mikroskop digital USB perbesaran 800x. Hasil yang didapat nilai kekasaran yang paling kecil (halus) adalah sebesar 0,85 µm terjadi pada arah pemakanan searah 45° bertemu dengan sudut bidang permukaan kerja 30°. Pada arah pemakanan searah 90° dan searah 45°nilai kekasaran semakin meningkat (semakin kasar) sebanding dengan bertambahnya sudut permukaan bidang kerja sedangkan pada arah pemakanan berputar konstan sumbu Z nilai kekasaran semakin menurun (semakin halus) berbanding terbalik dengan bertambahnya sudut permukaan bidang kerja
Analisa Pengaruh Variasi Tekanan Pada Pengecoran Squeeze Terhadap Kekerasan Produk Sepatu Kampas Rem Dengan Bahan Aluminium (Al) Silikon (Si) Daur Ulang
Pengecoran squeeze adalah proses pengecoran dimana logam cair dibekukan dibawah tekanan tinggi dengan menggunakan tenaga hidrolik, proses ini pada dasarnya mengkombinasikan keuntungan dari proses tempa dan pengecoran. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh tekanan terhadap struktur mikro dan kekerasan pada proses pengecoran squeeze pada paduan aluminium daur ulang pada produksi kampas rem sepeda motor. Paduan dilebur pada tungku peleburan dan dituang pada temperatur 700°C pada cetakan yang dipanaskan pada temperatur 400°C, kemudian diberikan variasi tekanan 125,71 MPa, 188,57 MPa dan 251,43 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa semakin tinggi tekanan yang diberikan dapat mengurangi cacat penyusutan, struktur silikon makin halus, dan meningkatkan nilai kekerasan
REKAYASA PEMBUATAN FURNACE DENGAN KAPASITAS 2400 WATT
Furnace adalah jenis dapur pemanas yang sering digunakan dalam bidang teknik. Furnace digunakan untuk memanaskan bahan (spesimen) disesuaikan dengan kebutuhan. Tingkat pemanasan tergantung dari jenis bahan atau material. Furnace ini nantinya dapat digunakan untuk memanaskan bahan (spesimen) sampai dengan suhu 850°C. Dan disini yang menjadi sasaran analisis ialah laju perpindahan kalor yang hilang merambat melalui dinding bata tahan api dan pelat baja. Berdasarkan hasil pengujian didapatkan nilai laju perpindahan kalor dari R konveksi 1: 0,1964 ºC/W, R konduksi 1: 0,1720ºC/W, R konduksi 2: 0,000238ºC/W, R konveksi 2: 0,1571ºC/W dan R total = 0,525738 °C/W. Dari hasil perhitungan laju perpindahan kalor terjadi perubahan nilai sebagai bukti adanya laju perpindahan kalor.Kata kunci : Laju perpindahan kalo
KETEBALAN PELAPIS PIPA AIR UNTUK MENCEGAH DARI KOROSI LUAR DENGAN HOT DIPPING GALVANIC
Besi mampu bentuk adalah bahan untuk pipa yang sudah dikenal dan banyak digunakan sejak tahun 1970 an. Untuk perlindungan dari korosi eksternal pengembangannya masih dilakukan sampai sekarang disesuaikan dengan kondisi- kondisi yang sekarang terjadi atau menurut perkembangan perpipaan. Karena sekarang ini instalasi perpipaan selain dituntut tidak hanya awet dan tahan bocor tapi juga keindahan dalam instalasi juga kondisi-kondisi yang berbeda seperti kondisi lingkungan, kondisi operasional serta letak geografis dari pemasangan instalasi pipa, korosi internal akibat tekanan dalam sistem perpipaan, serta waktu yang berbeda menurut jamannya. Tujuan dari paper ini membuat pemikiran metoda baru ditemukan dalam pelapisan pipa dan melihat dari pengalaman-pengalaman orang terdahulu. Paper ini menyediakan metoda perlindungan karatan dengan seng galvanis.  Kata kunci: Pipa besi mampu bentuk, korosi, pelapisan pencelupan