4 research outputs found
JUDULLAPORAN KEGIATAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) LOKASI : SMAN 1 MAGELANG
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) Universitas Negeri
Yogyakarta Semester Khusus Tahun 2015 yang berlokasi di SMA Negeri 1 Magelang
mulai dilaksanakan pada tanggal 10 Agustus sampai dengan 12 September 2015.
Praktikan adalah mahasiswa dari Program Studi Pendidikan Fisika Internasional.
Kegiatan pengajaran dilaksanakan oleh praktikan di kelas XI MIA 1, XI MIA 3 dan XI
MIA 5.
Ada beberapa program kerja PPL yang diprogramkan oleh praktikan antara
lain adalah penyusunan perangkat pembelajaran berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP), Lembar Kerja Siswa, media pembelajaran, praktik mengajar
terbimbing, serta menyusun dan mengembangkan instrumen evaluasi berupa soal
ulangan dan rubrik penilaian.
Adapun hasil dari pelaksanaan PPL di SMA Negeri 1 Magelang antara lain
praktikan dapat menerapkan dan mengembangkan kompetensi keguruan dan
kependidikan yang diperoleh selama dibangku perkuliahan. Dalam kegiatan PPL di
SMA Negeri 1 Magelang, praktikan mendapat kesempatan mengajar dikelas XI MIA
1, XI MIA 3 dan XI MIA 5. Praktikan melakukan praktek mengajar dikelas setiap hari
Rabu jam ke 2โ3 dan jam ke 8โ9, serta hari Sabtu jam ke 1โ2. Hasil yang diperoleh
dari kegiatan PPL yaitu praktikan mendapatkan pengalaman nyata berkaitan dengan
perencanaan, pembuatan perangkat pembelajaran, proses pembelajaran dan
pengelolaan kelas. Praktikan telah menerapkan dan mengembangkan ilmu serta
ketrampilan yang dimiliki sesuai dengan program studi
PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK (LKPD) BERBASIS CONCEPTUAL ATTAINMENT UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS PADA MATERI KESEIMBANGAN DAN DINAMIKA ROTASI
Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan LKPD berbasis Conceptual
Attainment, mengetahui peningkatan pemahaman konsep, dan keterampilan proses
sains peserta didik setelah diimplementasikan LKPD berbasis Conceptual Attainment.
Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan dengan desain penelitian
model 4-D (Four D Models). Tahap-tahap penelitian meliputi: (1) define
(pendefinisian), (2) design (perancangan), (3) develop (pengembangan), dan (4)
disseminate (penyebaran). LKPD yang dirancang berdasarkan hasil observasi di SMA
Negeri 1 Magelang divalidasi oleh dosen ahli dan praktisi. LKPD hasil validasi
digunakan untuk uji coba terbatas di kelas XI MIA 6. LKPD didukung oleh instrumen
pendukung berupa RPP dan instrumen pengumpul data berupa soal pretest dan
posttest, lembar penilaian keterampilan proses sains, serta angket respon peserta didik
terhadap LKPD. Hasil revisi LKPD dari uji coba terbatas digunakan untuk uji coba
lapangan di kelas XI MIA 1. Data validasi dosen ahli dan praktisi diperoleh dari angket
validasi yang dihitung menggunakan Percentage of Agreement (PA). Data uji coba
terbatas dan uji coba lapangan diperoleh dari hasil penilaian terhadap pretest dan
posttest, lembar observasi keterampilan proses sains serta hasil angket respon peserta
didik. Data tersebut kemudian dianalisis dengan normalized gain untuk pretest dan
posttest, kriteria penilaian skala lima dan PA untuk lembar observasi keterampilan
proses sains, serta diagram pie untuk angket respon peserta didik.
Hasil penelitian berupa dihasilkannya LKPD berbasis Conceptual Attainment
yang layak digunakan dalam meningkatkan pemahaman konsep dan keterampilan
proses sains berdasarkan penilaian validator dari aspek kesesuaian tata bahasa dan
tampilan PA 96,97%, aspek kesesuaian pembelajaran berbasis Conceptual Attainment
PA 95,24%, dan kesesuaian pembelajaran untuk meningkatkan keterampilan proses
sains PA 95%, dimana ketiganya berada pada kategori sangat baik. Kecenderungan
respon peserta didik terhadap aspek penilaian LKPD adalah setuju, dengan persentase
untuk uji coba terbatas sebesar 78% dan uji coba lapangan sebesar 89%. Peningkatan
pemahaman konsep berdasarkan Normalized Gain (g) untuk uji coba terbatas 0,56 dan
uji coba lapangan 0,50, dimana keduanya dalam kategori interpretasi gain sedang.
Peningkatan keterampilan proses sains tidak signifikan pada uji coba terbatas maupun
pada uji coba lapangan dengan range antara 0,1 hingga 0,3.
Kata kunci: Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD), Conceptual Attainment,
pemahaman konsep, keterampilan proses sain
Simulasi Difraksi Fraunhofer Menggunakan Media Spreadsheet dan GNU Octave Sebagai Alternatif Pembelajaran dimasa Pandemi
The title of this paper is Fraunhofer diffraction simulation using spreadsheet and GNU octave media as an alternative for learning during the pandemic. This paper aims to present an alternative to distance learning during the COVID-19 pandemic by using simulations using spreadsheets and GNU Octave media.Optical practicum in physics laboratories can not be done during pandemics. So the solution that can be offered is to use simulations on optical subjects of diffraction material. In the simulation making activities students can learn and explore about the phenomenon of diffraction. Simulations using the equations used in the research of Zhanget al. in 2013.This simulation is used to visualize the effect of variations in different parameters such as wavelengths and gap widths in Fraunhofer diffraction patterns. This paper has successfully simulated Fraunhofer's diffraction using spreadsheets as well as GNU Octave. This distance learning allows students to develop fraunhofer computational computational skills and conceptual understanding of diffractio
SOLUSI BIAS KOGNITIF, KESENJANGAN DIGITAL DAN MORALITAS DI ERA PANDEMI COVID-19
Penyebaran pandemi COVID-19 telah mempengaruhi sektor pendidikan. Paper ini memiliki tujuan mendeskripsikan solusi terhadap masalah yang terjadi selama pandemi COVID-19 di Indonesia seperti bias kognitif, kesenjangan digital dan moral saat pandemi COVID-19 melanda. Paper ini bersifat deskriptif dengan pengumpulan data berbagai literatur. Fenomena masyarakat yang tidak peduli dengan kondisi pandemi disebabkan oleh rendahnya kemampuan literasi sehingga terjadi bias kognitif. Perbaikan teknologi informasi terutama didaerah pedesaan perlu diperhatikan mengingat terjadinya kesenjangan digital. Dalam upaya menangani masalah moral yang terjadi pendidikan karakter yang menjadi kunci utama bangsa Indonesia. Pendidikan karakter dapat dimulai dari keluarga masing-masing sehingga dapat terwujud generasi bangsa yang memiliki akhlak mulia dan berkepribadian Indonesia