64 research outputs found

    STRATEGI KONSELING KELOMPOK KOGNITIF PERILAKU SINGKAT UNTUK MENINGKATKAN RESILIENSI TERHADAP PERILAKU SEKSUAL BERISIKO PADA REMAJA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan menghasilkan strategi konseling kelompok kognitif perilaku singkat yang efektif untuk meningkatkan resiliensi siswa terhadap perilaku seksual berisiko. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kuantitatif dan kualitatif dengan desain penelitian dan pengembangan. Penelitian ini terdiri dari empat langkah yaitu, studi pendahuluan, pengembangan strategi, validasi rasional strategi, dan validasi empirik strategi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) upaya yang dilakukan sekolah melalui konseling kelompok masih belum optimal (2) siswa membutuhkan pelatihan mengenai resiliensi, indikator yang paling dialami oleh siswa adalah berkaitan dengan keluarga, (3) resiliensi terhadap perilaku seksual berisiko pada siswa perempuan lebih tinggi dibandingkan dengan siswa laki-laki, (4) hasil validasi rasional pakar bimbingan dan konseling maupun praktisi lapangan terhadap strategi konseling kognitif perilaku singkat terhadap perilaku seksual berisiko yang dikembangkan dinilai layak dan operasional, (5) secara umum diperoleh bukti empirik bahwa strategi konseling kelompok kognitif perilaku singkat efektif untuk meningkatkan resiliensi terhadap perilaku seksual berisiko pada remaja SMP. Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk digunakan sebagai strategi pencegahan perilaku seksual berisiko kepada Guru BK, Kepala SMP, UPT layanan konseling Universitas PGRI Semarang, dan para orang tua.; This study is aimed at formulating an effective brief cognitive-behavioural group counseling strategy in order to improve student’s resilience to risky sexual behaviour. This study applied quantitative and qualitative approach with research and development design. This study consists of 4 stages, namely, pilot study, strategy development, validation of rational strategy, and validation of empirical strategy. The finding of this study shows that (1) the effort made by the schools through group therapy has not been optimum, (2) students need resilience training. Mostly, the indicator experienced by students was associated to family, (3) resilience to risky sexual behaviours on female students was higher than in male students, (4) result of rational validation, from either experts of guidance and counselling or practitioners, of brief cognitive-behavioural group counseling strategy on risky sexual behaviour which was developed was considered feasible and operational, (5) generally, it was proven empirically that brief cognitive-behavioural group counseling strategy was effective to improve resilience to risky sexual behaviours on junior high school adolescents. Finding of this study is recommended to be used by School Counselors, Junior High School Principals, Counselling Service Unit in PGRI University and parents as risky sexual behaviours preventive strategy

    RELIGIUSITAS SEBAGAI FAKTOR PROTEKTIF PERILAKU SEKS PRA NIKAH DI KALANGAN MAHASISWA

    Get PDF
    Angka perilaku seks pranikah dikalangan mahasiswa semakin hari semakin meningkat sementara mayoritas penduduk Indonesia memiliki agama atau kepercayaan, apakah agama tidak menjadi jaminan seseorang terhindar dari perilaku seks pranikah, itu menjadi pertanyaan besar. Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif.  Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pendekatan Fenomenologis versi IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Sumber data penelitian ini menggunakan strategi sampling purposeful. Jenis sumber data yang digunakan adalah data primer dan data sekunder. Instrumen penelitian menggunakan pedoman wawancara semi terstruktur. Keabsahan data dalam penelitian ini menggunakan triangulasi. Metode analisis data kualitatif menggunakan metode analisis data dengan desain fenomenologi versi IPA (interpretative phenomenological analysis). yaitu membaca transkrip berkali-kali, membuat catatan-catatan awal, membuat tema emergen, membuat tema superordinate, pola-pola antar kasus atau antar pengalaman partisipan, penataan seluruh tema superordinate, melaporkan hasil analisis. Hasil penelitian pengalaman seks pranikah berujung pada merasa berdosa pada Tuhan dan perasaan bersalah karena telah mengingkari kepercayaan orang tua, rasa bersalah pada orang tua lebih besar dari pada  perasaan berdosa pada Tuhan. Hal ini disebabkan karena hukum adat yang diajarkan oleh orang tua lebih kuat daripada hukum agama. hal tersebut menunjukan bahwa religiusitas merupakan faktor protektif dalam perilaku seks pranikah di kalangan mahasiswa

    PENTINGNYA PENGEMBANGAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SISWA SEKOLAH DASAR: SEBUAH TINJAUAN LITERATUR

    Get PDF
    Berpikir kritis adalah kemampuan penting yang perlu dikembangkan pada siswa sekolah dasar. Kemampuan ini dapat membantu siswa untuk memahami materi pelajaran dengan lebih baik, memecahkan masalah secara efektif, dan menjadi warga negara yang bertanggung jawab. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan tinjauan literatur menyeluruh terkait pentingnya pengembangan kemampuan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar Berdasarkan tinjauan literatur ini, dapat disimpulkan bahwa pengembangan kemampuan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar memerlukan pendekatan yang terencana dan efektif. Strategi-strategi yang dapat diterapkan dalam konteks pembelajaran antara lain ; pertanyaan terbuka dan mendorong diskusi, analisis kasus dan studi kasus, proyek kolaboratif, simulasi dan permainan edukatif, mendukung keterampilan pemecahan masalah, penggunaan teknologi interaktif, pemberian umpan balik konstruktif. Pengembangan kemampuan berpikir kritis pada siswa sekolah dasar juga menghadapi sejumlah tantangan dan hambatan, seperti kurangnya pemahaman guru, kurikulum yang terfokus pada penghafalan, rasio guru-siswa yang tinggi, keterbatasan sumber daya teknologi, tantangan dalam evaluasi kemampuan berpikir kritis, kondisi sosioekonomi siswa, dan tantangan perubahan budaya pembelajaran. Untuk mengatasi tantangan dan hambatan ini, diperlukan upaya-upaya yang terkoordinasi dari berbagai pihak, termasuk guru, orang tua, dan pihak sekolah. Upaya-upaya ini dapat berupa peningkatan kompetensi guru, revisi kurikulum, peningkatan interaksi guru-siswa, pengembangan sumber daya teknologi, pengembangan metode evaluasi, peningkatan akses siswa, dan perubahan budaya pembelajaran

    Analisis Perkembangan Sosial dan Emosi Anak Sekolah Dasar

    Get PDF
    Artikel ini bertujuan untuk mengetahui : (1) karakteristik dan hambatan perkembangan sosial dan emosi anak usia Sekolah Dasar; (2) dampak tugas perkembangan anak tidak berhasil; dan (3) upaya orang tua dan guru untuk mendukung perkembangan sosial dan emosi anak. Jenis penelitian yang digunakan yaitu penelitian dengan studi literatur yang mengkaji beberapa artikel ilmiah yang berkaitan dengan perkembangan sosial dan emosi anak. Perkembangan sosial dan emosi merupakan aspek penting dalam kehidupan anak. Proses ini membentuk bagaimana anak berhubungan dengan orang lain, memahami norma sosial, dan mengembangkan kemampuan yang diperlukan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Anak usia Sekolah Dasar memiliki karakteristik yang unik. Pada usia ini, anak mengalami perkembangan sosial dan emosi yang pesat. Namun, perkembangan sosial dan emosi setiap anak tidaklah sama. Ada faktor-faktor yang mempengaruhinya, antara lain faktor lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat, dan kemajuan teknologi. Anak perlu mendapatkan stimulus berupa arahan, bimbingan, dan lingkungan yang baik dalam melanjutkan tugas perkembangannya secara matang. Jika tidak, maka anak akan mengalami gangguan dalam pengalaman sosial dan perkembangan watak yang kurang baik pula. Orang tua dan guru memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung optimalnya perkembangan sosial dan emosi anak ke arah yang positif agar anak tidak mengalami gangguan

    THE INFLUENCE OF PROFESSIONAL ETHICS E-MODUL AND LEGISLATION ON STUDENT COURSE GRADES

    Get PDF
    Background: Ethics helps a person in taking the right attitudes and actions in life. By studying professional ethics and legislation, students are expected to be able to master factual knowledge about ethics and statutory law in midwifery care. There is concern with the hybrid learning model in the future, because the topic of professional ethics in hybrid learning can be difficult because the subjects are philosophical, legal and affective which are generally quite abstract. Purpose: this study was to analyze the effect of the e- Module on professional ethics and legislation on midwifery student course scores. Methods: This is quantitative research using a crossover design. The groups used in this research were 2 groups. The two groups were given the same material using different methods. The sampling technique is total sampling. Result: There was a significant difference between course scores before and after using the e-module (p0.05). Results: The existence of  the professional  ethics  and  legislation  e-module increased student course grades, and there was no strong significant relationship between course grades and perception

    Hubungan antara Regulasi Diri dalam Belajar dengan Grit pada Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Semarang

    Get PDF
    This research is motivated by learning habits taken from the answers to the Final Semester Examination on January 18, 2024, 2023 guidance and counseling students said that their learning habits still need adjustment in terms of managing time for learning and other activities. Self-regulation in learning and grit is considered important to understand how a person persists in a goal. The purpose of this study was to determine the relationship between self-regulation in learning with grit in guidance and counseling students at PGRI Semarang University. This type of research is quantitative with a correlational research design. The research data population amounted to 125 students which included 3A class as many as 30, 3B as many as 34, 3C as many as 29, and 3D as many as 32. While the sample was 29 from class 3C which was taken with saturated sample technique. The data collection tools used are psychological scales of self-regulation in learning and grit. Based on the Pearson product moment correlation test, the correlation value r count is 0.226. While the r table value for a sample size of 96 with a significance level of 5% is obtained at 0.201. Therefore, the value of r count 0.226 > r table 0.201, it can be concluded that there is a significant relationship between self-regulation in learning with grit in guidance and counseling students at PGRI Semarang University

    PENGARUH PENGGUNAAN GADGET TERHADAP POLA INTERAKSI SOSIAL SISWA DI SEKOLAH DASAR

    Get PDF
    The world has entered a new era of increasingly sophisticated technology and communication and continues to create various types of gadgets which have many advantages and are classified as high-tech gadgets. The development of smartphone technology supported by the internet network is able to provide the experience of unlimited access and transfer of data and information so that its use has the potential to affect human life. Currently, the pattern of human life from adults to children, both in terms of mindset and behavior, is greatly influenced by technological developments. Therefore this study aims to explore information on the use of gadgets on patterns of social interaction in students. The use of gadgets by children, especially students, can provide several benefits, including as a communication tools, social media, and educational media that are easy, practical, and efficient. But on the other hand the use of gadgets that are not addressed wisely and responsibly creates negative impacts that must be watched out for. Excessive use of gadgets has a negative impact, especially reducing concentration, physical fatigue, and feeling lazy to do social activities. The nature of addiction caused by the use of gadgets also triggers other social interaction problems such as (1) imitation, (2) suggestion, (3) identification, and (4) sympathy for certain things that exist in broadcasts or content on gadgets

    Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Manajemen Waktu Pada Siswa SMA N 1 Kembang

    Get PDF
    Penelitian Hubungan Antara Motivasi Belajar Dengan Manajemen Waktu Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Kembang dilatar belakangi oleh rendahnya manajemen waktu siswa, ditandai dengan seringnya siswa mengumpulkan tugas selalu tidak tepat waktu, sering menunda-nunda tugas karena tidak segera dikerjakan dan dibiarkan menumpuk begitu saja, dan tidak bisa mengatur waktu belajar dengan baik sehingga waktu kegiatan sehari-hari belajar maupun kegiatan dirumah selalu tidak tersusun dengan baik. Hal ini sangat mempengaruhi atau berdampak pada nilai akhir siswa. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dengan desain penelitian korelasional. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 258 siswa, meliputi kelas XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XI MIPA 4, XI IPS 1, XI IPS 2, XI IPS 3, BAHASA. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan semua anggota populasi yang dimiliki oleh populasi tersebut menggunakan teknik sampling jenuh. Berdasarkan uji korelasi person product moment, diperoleh nilai korelasi sebesar r hitung 0,215, sedangkan nilai r tabel menggunakan taraf siginifikan 5% sebesar 0,113. Oleh karena itu nilai r hirung 0,215 > r tabel 0,113. Maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan secara signifikan antara motivasi belajar dengan manajemen waktu siswa kelas XI SMA Negeri 1 Kembang

    Menggambar Bebas Sebagai Upaya Mengurangi Perilaku Insecure Pada Anak Usia Dini

    Get PDF
    Basically, insecurity is related to standards set by someone in dialogue with themselves, such as family or peers. Then a feeling of unease develops when a person compares himself to others in a way that is considered negative, or not in accordance with society's order of life. Therefore, this will become a problem in early childhood development, which will have an impact on the child's life. The aim of this research is to understand a problem in early childhood and as an effort to prevent the impact of this problem, and to be able to provide appropriate food. Therefore, as parents and educators, you must know and see your child's growth and development. The focus of this research consists of (1) To understand the personality of children who behave insecurely, (2) the efforts of parents or educators in dealing with children who behave insecurely
    • …
    corecore