10 research outputs found
Initiation Village-Owned Enterprise for Strengthening Tourism Development
This study takes a perspective on the analysis of village owned enterprise involvement on tourism development in Tamansari, Indonesia. Using descriptive data, the paper aims to demonstrate that the driving force behind these enterprises is the need to improve the village economy such as optimizing village assets, developing community resources, and creating business opportunities. The qualitative study was undertaken between August - October 2019. It employed interviews with stakeholders (enterprise managers, local government, and residents of Tamansari). Furthermore, the study utilised observation and secondary materials. This paper discusses preliminary findings regarding the study’s participants’ concerns in strengthening sustainability of tourism development in Tamansari. Accordingly, the study develops the key factor role of village enterprise and how to gain the sustainability business community, and tourism development in local area.
Keywords: Village-Owned Enterprise, Sustainable Tourism, Initiation, Banyuwangi, Indonesi
DUKUNGAN PENGUATAN KAPASITAS PENGELOLA DALAM PENGEMBANGAN WISATA SEJARAH MEGALITIKUM
Wisata Sejarah Megalitikum di kecamatan Arjasa merupakan salah satu potensi wisata di kabupaten Jember. Peninggalan situs purbakala menjadi bagian dari cagar budaya dan pelestarian sejarah. Dalam pengembangan sumber daya manusia, salah satu faktor yang berperan penting adalah kompetensi pengelola wisata, untuk itu pengembangan dan pendampingan para pengelola menjadi penting untuk dilakukan. Pelayanan dan interaksi pengelola kepada pengunjung menjadi salah satu faktor pendorong wisatawan untuk mempromosikan dan datang kembali ke destinasi wisata. Dengan adanya pengembangan wisata, dampak ekonomi yang terasa adalah peningkatan pendapatan bagi masyarakat sekitar, khususnya desa Arjasa. Berdasarkan permasalahan yang ada, maka kelompok riset TOP SUN melaksanakan pengabdian desa binaan dengan hibah dari LP2M Universitas Jember melalui dukungan penguatan kapasitas sumber daya dalam pengembangan wisata sejarah megalitikum terhadap masyarakat pengelola desa Arjasa melalui POKDARWIS dan pemuda desa Arjasa. Berdasarkan hasil analisis situasi dan permasalahan yang dihadapi oleh mitra di desa Arjasa, dilakukan Upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui pelatihan teknik pramuwisata serta penguatan kompetensi berupa kemampuan berbahasa Inggris. Dukungan lain berupa penguatan awareness melalui pengadaan papan petunjuk arah guna mempermudah wisatawan berkunjung ke obyek wisata, Dukungan ketiga, melalui diskusi bersama untuk menginisiasi potensi paket wisata edukasi sejarah kepada siswa sekolah. Pengabdian ini dilaksanakan untuk meningkatkan kapasitas pengelola dibidang Bahasa asing, kapasitas interpretasi sejarah megalitikum, Pendampingan ini dilakukan melalui pertemuan, pengadaan sarana berupa pengadaan papan interpretasi serta penyediaan video profil kawasan obyek wisata sejarah megalitikum. Kegiatan ini dilaksanakan dalam empat tahapan yaitu, survei permasalahan mitra, perencanaan, pengembangan sistem manajemen wisata dan pelatihan masyarakat. Kegiatan pengabdian ini telah menghasilkan produk berupa kapasitas pengelola dalam menyapa maupun berkomunikasi dengan pengunjung, tersediaya papan petunjuk arah dan video profil desa Arjasa
PENGUATAN SDM DAN TATA KELOLA KELEMBAGAAN POKDARWIS DEWI RENGGANIS DI DESA WISATA GUYANGAN, KRUCIL, KABUPATEN PROBOLINGGO
Guyangan Village is one the village that located in strategic position by its diversity on tourism potencies and wide spread of livelihood in agriculture, horticulture and plantation. In 2021, this village have awarded as the one of tourism village by 29 villages in Probolinggo Regency. The harvest of agriculture of rice field, corn, and horticulture such cubic, tomato and potatoes, as well as coffee, durian and dairy cows and beef cattle. By its wide spread potencies of nature to be attract by visitors, especially of Batu Pertapaan Sites, Sendang Biru Waterfall, Jaran Goyang Waterfall, Dewi Rengganis Waterfall, Gligir Waterfall, Watulesung Waterfall and Live Garden. This research aims to develop of skill of hospitality community of Dewi Rengganis in Seventh Charms and also Management of Tourism Village. The methodology used the Socialization of Seventh Charms, Tutorial method and service to the visitors, Discussion method in understanding and experience of local community and also Evaluation method through hospitality community of Dewi Renggani
Keberadaan Populasi Tungau Kuning Polyphagotarsonemus latus (Banks) pada Beberapa Galur Harapan Wijen di Kebun Percobaan Sumberrejo Bojonegoro
AbstrakOktawirani, Panca. 2008. Keberadaan Populasi Tungau KuningPolyphagotarsonemus latus (Banks) pada Beberapa Galur HarapanWijen di Kebun Percobaan Sumberrejo-Bojonegoro. Skripsi, ProgramStudi Biologi,FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing: (I)Prof. Dr. Hj. Mimien H. Irawati, M. S, (II) Ir. Tukimin. S.W.Kata kunci: keberadaan populasi, tungau kuning, Polyphagotarsonemus latus(Banks), wijen.Wijen (Sesamum indicum L.) adalah tanaman semak semusim termasukfamili Pedaliaceae (Soenardi, 1996). Biji wijen mengandung 35-57% minyak, 19-25% air, 20-30% protein, 11% karbohidrat, 14 % lemak jenuh, dan 85, 8 % lemaktak jenuh. Usaha-usaha peningkatan produktivitas wijen masih terus diupayakan,namun upaya tersebut masih mengalami beberapa hambatan, antara laindipengaruhi oleh penggunaan benih yang memiliki kualitas kurang baik,terbatasnya lahan, budidaya wijen yang belum intensif, penggunaan varietas lokaldengan tingkat produktivitas yang rendah, serangan penyakit dan gangguanorganisme pengganggu tanaman (OPT)( Suprijono,1996). Salah satu hama wijenadalah tungau kuning Polyphagotarsonemus latus. Tujuan dari penelitian iniadalah 1) mengetahui keberadaan populasi tungau kuning P. latus pada 21 galurharapan dan 4 varietas di Kebun Percobaan Sumberrejo-Bojonegoro, 2)mengetahui intensitas kerusakan daun oleh tungau kuning P. latus di KebunPercobaan Sumberrejo-Bojonegoro. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptifkomparatif. Penelitian dilakukan pada bulan Mei-Juli 2008. Tempat penelitianberada di Kebun Percobaan Sumberrejo-Bojonegoro dan di Laboratorium HamaBalai Penelitian Tanaman Tembakau dan Serat (BALITTAS). Data yang diamatiyaitu keberadaan populasi P. latus yang meliputi dari fase telur, larva, nimfa, danimago pada 20 daun per galur dan varietas sebanyak tiga kali ulangan. Untukmencari intensitas kerusakan, daun diskor dan kemudian digunakan rumus:I = Σ n x v x 100%.N x VHasil penelitian menunjukkan bahwa pada keberadaan populasi tungauP. latus tertinggi pada 55-65 HST (Hari Setelah Tanam). Terjadi penurunanpopulasi pada 75 HST. Intensitas kerusakan daun wijen mulai ditemukan pada 25HST. Intensitas meningkat pada 35, 45, 55, 65 hingga 75 HST. Intensitaskerusakan dipengaruhi oleh keberadaan populasi tungau kuningPolyphagotarsonemus latus (Banks) fase larva, nimfa dan imago. Populasi telurtungau tidak mempengaruhi tingkat kerusakan daun dikarenakan telur tidakmenggigit dan menghisap cairan daun.Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disarankan agar diadakan penelitianlebih lanjut yang mengkaji karakteristik dan pengaruh galur terhadap keberadaandan kerusakan yang ditimbulkan oleh hama tungau P. latus sebagai acuan untukmenentukan ketahanan galur juga disarankan penelitian lebih lanjut untukmengetahui life table (neraca kehidupan) dari P. latus
Analisis KTSP Kombinasi Standar Nasional dengan Cambridge International Primary Program (CIPP) pada Mata pelajaran Sains di SD Laboratorium UM
AbstrakOktawirani, Panca. 2009. Analisis KTSP Kombinasi Standar Nasional denganCambridge International Primary Program (CIPP) pada MataPelajaran Sains di SD Laboratorium UM.. Skripsi, Program StudiPendidikan Biologi,FMIPA, Universitas Negeri Malang. Pembimbing:(I) Prof. Dr. Hj. Mimien H. Irawati, M. S, (II) Dr. Hadi Suwono. M.Si.Kata kunci: KTSP, Cambridge International Primary Program, Mata PelajaranSains, SD Laboratorium UM.Perkembangan dan perubahan dunia menjadikan sekolah sebagai institusipendidikan dituntut untuk terus aktif dan inovatif dalam melaksanakanpendidikan. Dasar hukum dari keleluasaan satuan pendidikan untukmengembangkan dan menerapkan bentuk dan proses pembelajaran tertera dalamPeraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang StandarNasional Pendidikan yang mengamanatkan tersusunnya kurikulum pada tingkatsatuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menegah yang disebut denganKurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Salah satu bentuk implementasiKSTP yang dikembangkan sekolah adalah kombinasi Standar Nasional danCambridge International Primary Program (CIPP) oleh SD Laboratorium UM.Perpaduan dua standar yaitu Standar Nasional dan CIPP berpengaruh terhadapbentuk silabus yang disusun sekolah khususnya dalam mata pelajaran Sains.Tujuan dari penelitian adalah 1) mengidentifikasi tahap-tahap prosespengembangan KTSP kombinasi Standar Nasional dengan CIPP pada matapelajaran Sains di SD Laboratorium UM, 2) mendeskripsikan bentuk silabusKTSP Kombinasi Standar Nasional dengan CIPP pada mata pelajaran Sains di SDLaboratorium UM, 3) mendeskripsikan hal-hal yang dapat dipelajari dari prosespengembangan KTSP kombinasi Standar Nasional dengan CIPP pada matapelajaran Sains di SD Laboratorium UM. Penelitian ini termasuk penelitiandeskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan pada bulan April-Mei 2009. Lokasipenelitian berada di SD Laboratorium UM, Jl Bogor No 19 Malang. Data yang didiambil yaitu tahap proses pengembangan KTSP dan contoh silabus kelas III ICPmata pelajaran. Teknik pengumpulan data tahap proses pengembangan KTSPdengan menggunakan instrumen lembar pedoman wawancara sedangkan teknikpengumpulan data bentuk silabus Sains dengan menggunakan lembar analisisdokumen KTSP dan penilaian kualitatif.Hasil penelitian menunjukkan bahwa tahap proses pengembangan KTSP terdiridari dua tahap yaitu tahap sosialisasi KTSP yang meliputi tahap perencanaan,rintisan dan desiminasi. Tahap pengembangan silabus meliputi tahap penyusunan,diskusi, review dan revisi, dan finalisasi. Bentuk silabus Sains SD Laboratoriummeliputi komponen identitas, SK (Standard Competence), KD (BaseCompetence), IK (Indicator), alokasi waktu (Time Allocation), kegiatanpembelajaran (Teaching and Learning Activities), dan penilaian (Evaluation).Dalam silabus tidak terdapat komponen berupa materi dan sumber belajar. Hal-halyang dapat dipelajari dari proses pengembangan KTSP kombinasi StandariiNasional dengan CIPP pada mata pelajaran Sains di SD Laboratorium UM adalahpihak sekolah harus berinteraksi dengan pihak Cambridge, terus mengevaluasidan memperbaiki dalam penyusunan silabus. Silabus yang disusun merupakanperpaduan dari dua format yaitu Standar Nasional dan CIPP. Berdasarkan hasilpenelitian ini, dapat disarankan agar diadakan penelitian lebih lanjut yangmengidentifikasi komponen KTSP yang lain, visi dan misi, tujuan pendidikansatuan pendidikan, kalender pendidikan, struktur muatan KTSP, dan RPP
Pariwisata Berkelanjutan dan Korservasi: Peran Pengelola Taman Nasional Meru Betiri
Artikel ini mendeskripsikan peran pengelola Balai Taman Nasional Meru Betiri dalam kaitannya pada pengembagan aspek pariwisata berkelanjutan dan pelestarian alam. Secara implisit, Pengelola TNMB telah berupaya mencapai pengembangan pariwisata berkelanjutan sejak kawasan konservasi tersebut didirikan. Melalui penelitian kualitatif deskriptif dengan pengambilan data wawancara, observasi, dan studi pustaka, penelitian ini mengidentifikasi sikap, peran, dan aktivitas pengelola TNMB dalam pengembangan wisata berkelanjutan. Hasil yang diperoleh berupa upaya yang dilakukan oleh pengelola dalam medukung fungsi kawasan dan keberlanjutan melalui aspek pariwisata berkelanjutan Kata kunci : konservasi, Meru Betiri, Taman Nasional, Pariwisata Berkelanjuta
OPTIMALISASI PRODUK BUDIDAY A PERTANIAN RUMAH TANGGA DI DESA WISATA ORGANIK LOMBOK KULON BONDOWOSO
Program Pengabdian kepada Masyarakat ini dilatarbelakangi dari hasil investigasi lapangan yang menunjukkan bahwa budidaya tanaman organik yang dijalankan oleh masyarakat menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan yang datang berkunjung ke desa tersebut. Program ini bertujuan mengoptimalkan produk budidaya tanaman organic yang telah dilakukan oleh masyarakat melalui tiga hal yaitu: I) pendampingan dan simulasi tentang optimalisasi produk budidaya melalui penyuluhan kepada mitra tentang teknik pengemasan produk budidaya, pemberian informasi dan pengetahuan tentang daur ulang, serta praktik langsung. Pengenalan pemanfaatan teknologi informasi untuk memasarkan paket wisata; 2) diseminasi tentang pemasaran berbasis teknologi informasi yang difokuskan melalui media social; 3) melakukan praktek pembuatan menu baru serta pengenalan higienitas dan sanitasi makanan dan minuman. Metode penelitian meliputi penyuluhan, pendampingan, simulasi, praktik bersama, serta evaluasi berupa pemberian pre-test, post test, dan kuesioner. Dari hasil evaluasi menunjukkan bahwa mitra mendapatkan pengetahuan baru dari kegiatan pengabdian ini.Bahkan di akhir kegiatan, produk daur ulang yang dibuat mitra telah dijual kepada wisatawan
Analysis of Potency and Strategy Identification of Wuluhan Subdistrict as A Super Priority Destination Area in Jember Regency
The potential of Wuluhan sub-district attracts the government to make a super priority area. This research with a cooperative tourism planning perspective will later present a normative model of tourism planning in Wuluhan area which requires integrative collaboration between government institutions and various stakeholders, both at the autonomous level and the public also private sectors. The analysis method in this research uses the PRA (Participatory Rural Appraisal) method, the strength, weakness, opportunity, and threat (SWOT) matrix analysis method and the quantitave strategy planning matrix (QSPM) method. The attractions in the four villages are agrotourism attractions, river tubing tourism, sports tourism, and recreational tourism. Accessibility to the four villages still needs development in terms of directional signage and improving road conditions. The amenities available in each village are still minimal and need improvement to support priority destinations. Ancillary services in each village already have tourism awareness group (pokdarwis), but there is still a need to improve human resources and governance. Based on the SWOT analysis, it was found: S-O strategy, W-O strategy, S-T strategy and W-T strategy to support super priority tourist areas
Creative strategies of local resources in managing geotourism in the Ijen Geopark Bondowoso, East Java, Indonesia
This paper aims to explain the process of developing creative strategies for empowering community capabilities and local resources in managing geotourism in the Ijen Geopark development area of the Bondowoso region. The location is in the Ijen District as a depiction area for developing the Ijen Geopark. The perspective used in this study is a resource-based view with valuable, rare, imitable, non-substitutable (VRIN) analysis to identify the effectiveness of the performance of local geotourism resources. The results showed that the daily management of geoparks has collaborated with institutions in rural areas in building sustainable competitive advantages to manage geotourism oriented to VRIN criteria in the delineation area of the development of the Ijen Geopark