33 research outputs found
STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH FREKUENSI GELOMBANG DAN DIAMETER KAWAT GENERATOR DC TERHADAP DAYA BANGKITAN MODEL MEKANISME PLTGL TIPE APUNG
Indonesia adalah negara maritim yang kaya akan sumber daya laut, lautan Indonesia terbentang luas dan memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yang mumpuni dalam segi pemanfaatan energi gelombang laut. Dinegara maju sudah banyak pengamplikasian model pembangkit listrik dengan memanfaatkan gelombang laut diantaranya Canada, Portugal dan Amerika utara. Untuk itu pada penelitian ini akan di lakukan pemodelan prototipe mekanisme pembangkit listrik tenaga gelombang laut dengan model mekanisme apung, diharapkan penelitian ini berguna untuk pengembangan model-model alat konversi energi gelombang laut yang dapat diaplikasikan dilautan Indonesia kedepannya. Metode yang akan digunakan adalah metode eksperimen dengan alat bantu kolam prototipe skala laboratorium, dengan variasi yang digunakan pada mekanisme adalah frekuensi gelombang dan diameter kawat pada generator DC. Besar variasi pada gelombang adalah 0.8, 1, dan 1.4 Hz, sedangkan diameter kawat 0.6, 0.7, dan 0.8 mm. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan daya bangkitan energi listrik dalam volt. Hasil dari penelitian ini didapat hasil terbesar pada variasi frekuensi gelombang ialah 0.05526 volt pada frekuensi 1.4 Hz. Begitu pula dengan variasi diameter kawat dimana daya tertinggi pada kawat diameter 0.6 mm
PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH JARAK DVA, KECEPATAN, DAN KEDALAMAN CELAH TERHADAP SIMPANGAN MAKSIMUM RESPON GETARAN PADA GERBONG KERETA API ARAH ROTASI DAN TRANSLASI
Sistem dapat memiliki respon getaran berlebih jika frekuensi pengganggu sistemĀ tersebutĀ mendekati frekuensi naturalnya. Getaran berlebih ini dapat menimbulkan kerusakan, sehingga perlu dikurangi. Salah satu cara adalah dengan memberi DVA (Dynamic Vibration Absorber) pada sistem. Dalam penelitian ini dilakukan simulasi getaran sistem tanpa dan dengan DVA. Penelitian ini menggunakan model sistem getaran pada gerbong kereta api dengan penambahan SDVA (Single Dynamic Vibration Absorber), diasumsikan bahwa terdapat eksitasi berupa permukaan rel yang tidak rata akibat sambungan rel yang kurang baik dan diberikan pada salah satu sisi bagian rel. Pada penelitian ini dilakukan dengan memvariasikan kedalaman celah, kecepatan gerbong, dan jarak DVA pada sambungan rel. Dari hasil simulasi dapat disimpulkan pada variasi kedalaman celah jika semakin dalam celah sambungan rel maka respon displacement akan semakin besar dengan nilai simpangan maksimum sebesar 0.003996 rad/s, pada variasi kecepatan jika semakin cepat laju kereta maka respon displacement akan semakin kecil dengan nilai simpangan maksimum sebesar 0.005992 rad/s pada variasi jarak DVA semakin jauh jarak DVA maka respon displacement akan semakin besar dengan nilai simpangan maksimum sebesar 0.004016 rad/s dan nilai dengan tanpa menggunakan DVA sebesar 0.004776 rad/s. Tren respon arah translasi sama dengan tren respon arah rotasi, dengan kondisi jarak tinjauan-pusat massa yang sama
Studi Eksperimental Respons Tunak Model Bangunan dengan Tuned Mass Damper Tipe Eddy Current Roller Pendulum Variasi Diameter Magnet dan Radius Lintasannya
Penelitian ini mengombinasikan tuned mass damper jenis silinder gelinding dengan peredam dari efek arus eddy pada sistem getaran model bangunan. Silinder berupa magnet yang bergerak pada lintasan tertentu. Pelat tembaga diletakkan di samping lintasan tersebut. Diameter magnet dan radius lintasan divariasikan. Amplitudo respons ditinjau dari olahan data akselerometer keĀ oscilloscope. Hasilnya diperoleh bahwa diameter magnet dan radius lintasan yang semakin besar maka amplitudo yang dihasilkan semakin kecil. Studi lebih lanjut dapat dilakukan dengan memperhatikan karakteristik getaran dalam domain frekuensi
Pemodelan dan Analisis Pengaruh Perbandingan Jarak dan Massa DVA Terhadap Respon Massa Utama dengan Triple-DVA Tersusun Secara Paralel
Penambahan sistem massa-pegas atau dynamic vibration absorber atau peredam getaran dinamis pada sistem getaran utama dapat menurunkan respon getaran. Pada penelitian ini, model baru DVA diteliti dengan menambahkan tiga sistem massa-pegas-redaman atau Triple-DVA yang terpasang secara paralel. Perbandingan jarak antara sistem DVA tengah dan kedua sisinya, dan perbandingan massa di ketiga DVA tersebut divariasi. Semakin jauh jarak DVA sisi kanan, semakin rendah respon getaran vertikal dan angular. Respon getaran paling tinggi pada arah vertikal dan paling rendah pada arah angular pada salah satu variasi rasio massa DVA dengan massa yang lebih besar pada salah satu sisi. Penambahan massa di sistem DVA salah satu sisi ini dapat menurunkan respon angular sistem utama
PEMODELAN DAN ANALISIS PENGARUH JARAK DAN MASSA DVA TERHADAP RESPON GETARAN MASSA UTAMA DENGAN TRIPLE-DVA TERSUSUN SERI
Sistem mekanis akan bergetaran berlebih jika frekuensi pengganggu pada sistem mendekati frekuensi naturalnya. Getaran berlebihan ini bisa menimbulkan kerusakan, sehingga perlu diredam. Salah satu cara adalah dengan menambah DVA (Dynamic Vibration Absorber). Dalam penelitian dilakukan simulasi getaran sistem tanpa DVA dan dengan T-DVA (Triple Dynamic Vibration Absorber) dipasang secara seri pada sistem utama terhadap RMS dan amplitudo respon getar. Pada penelitian menggunakan eksitasi pada model konfigurasi berupa unbalance mass. Model konfigurasi diturunkan sehingga diperoleh state variable equation. Dari persamaan tersebut, model disimulasikan oleh software numerik. Dari simulasi ini disimpulkan bahwa menambah DVA yang terpusat pada titik berat massa utama bisa mereduksi getaran pada sistem dan hasil respon turun maka frekuensi eksitasi melebihi dan menjauhi frekuensi natural sistem
Respons Getaran Kondisi Tunak Model Bangunan dengan Variasi Posisi Konduktor dan Grade Magnet pada Tuned Mass Damper Tipe Eddy Current Pendulum Pounding
Pengembangan peredam model bangunan dengan mengombinasikan tuned mass damper pendulum pounding dan arus eddy. Penempatan pelat konduktor dan massa pendulum magnet sedemikian sehingga dapat menimbulkan efek pounding dan arus eddy. Pengukuran getaran kondisi tunak pada model plafonnya. Respons getaran memperhatikan amplitudo dan root mean square. Pengujian menunjukkan respons model bangunan semakin rendah pada magnet dengan kondisi grade yang semakin tinggi dan posisi pelat yang semakin rendah atau nilai ukurannya yang semakin besar. Studi lebih lanjut pada karakteristik getaran sistem dengan tipe peredam ini dalam domain frekuensi
PERANCANGAN DAN UJI PERFORMANSI SEPEDA KARGO HYBRID āE-CARGO BIKEā
Sepeda kargo hybrid merupakan sepeda roda dua yang dilengkapi kargo dibagian tengah dengan sistem dua penggerak yaitu penggerak manual dengan pedal serta penggerak motor listrik. Penelitian ini bertujuan merancang sepeda kargo hibrid serta melakukan berbagai pengujian untuk mengetahui performasinya. Motor listrik tipe in-wheel dipasang diroda belakang, kapasitas volume kargo direncanakan 250 liter dengan berat maksimal 40 kg, berat pengendara maksimal 90 kg, dan kecepatan maksimal 20 km/jam. Kemudi dibagian tengah yang terhubung dengan batang pengubung ke roda depan. Dari hasil perancangan, perhitungan dan ujicoba diperoleh data-data sebagai berikut : daya motor listrik yang dibutuhkan 160,2 watt ; radius belok minimum secara manual 3,445 m ; radius belok minimum secara elektrik 4,412 m ; Ā dari uji akselerasi daya listrik tanpa beban dengan jarak 20 m ditempuh dalam waktu Ā = 6,03 detik dari saat diam, jarak 30 m = 8,32 detik, jarak 40 m = 9,57 detik, dan untuk mengetahui uji akselerasi daya listrik dengan beban 40 kg adalah jarak 20 m ditempuh dalam waktu = 7,40 detik, jarak 30 m = 9,00 detik, jarak 40 m = 10,94 detik. Hasil uji coba dijalan raya dengan penggerak motor listrik untuk jarak 9,7 km ditempuh dalam waktu 20 menit, sehingga kecepatan rata-rata sepeda 30 km/ja
Desain dan Analisis Kekuatan Chassis Kendaraan Ramah Lingkungan Mobil Hybrid āBed 18ā Sumber Energi Udara Bertekanan dan Listrik
Chassis atau rangkaĀ merupakan bagian terpenting dari konstruksi suatu kendaraan, karena semua beban bertumpu pada chassis. Ketepatan dalam perancangan chassis kendaraan merupakan hal penting untuk menjamin keselamatan dan keamanan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang kekuatan chassis mobil hibrid dengan berbagai variasi beban hingga batas maksimal beban yang mampu ditahan. Penelitian ini menggunakan metode simulasi dengan input desain chassis, material dan ukuran chasiis. Out put berupa distribusi tegangan utama, displacemet dan angka keamanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa beban (kg)/angka keamanan minimal: 60/3,7 ; 70/3,6 ; 80/3,5 ; 90/3,3 ; 460/1,26 ; 650/0,94. Dari simulasi menunjukkan bahwa chassis mobil akan patah apabila dibebani 650 kg atau lebih. Pada beban total 60-90 kg chassis masih aman karena angka keamanan minimal masih berkisar antara 3,3 ā 3,7 displacement antara 0,3951 ā 0,4519 mm dan tegangan utama antara 64,1155 ā 73,0857 MPa
Studi Eksperimental Settling Time Pada Getaran Pendulum Lengan Ganda Berperedam Arus Eddy Akibat Pengaruh Massa Pemberat Dan Jarak Pelat-Magnet
Peredam arus eddy menggunakan magnet dan pelat konduktor yang saling didekatkan. Sistem getaran yang digunakan pada penelitian ini adalah pendulum dengan dua sisi lengan, sisi lengan magnet dan pemberat. Massa pemberat divariasikan 15 g, 20 g, dan 25 g. Jarak pelat-magnet divariasikan 15 mm, 20 mm, dan 25 mm. Hasil eksperimen menunjukkan bahwa semakin besar massa pemberat maka semakin lama settling time pendulum akibat pengaruh inersia yang semakin besar. Sedangkan semakin dekat jarak pelat-magnet maka semakin cepat settling time akibat pengaruh arus eddy yang semakin tinggi. Semakin cepat settling time menunjukkan redaman sistem yang semakin tinggi
Studi Eksperimental Pengaruh Panjang Lengan Massa Pemberat Dan Panjang Lengan Magnet Terhadap Respon Pendulum Lengan Ganda Dengan Peredam Arus Eddy
Eddy current damping mechanism can be used in pendulum vibration systems by placing a magnet on the pendulum arm and bringing it close to a metal plate. This study uses a new pendulum model by separating the load mass and the magnet on two separate pendulum arms. The length of theĀ load massĀ arm and the length of theĀ magnetĀ armĀ areĀ varied. The magnet is brought close to the copper plate to get theĀ Eddy current. The pendulum response was recorded with a video camera and processed using Tracker software. The results of data processing are theĀ firstĀ response amplitudeĀ and the settling time. The shorter the arm of theĀ loadĀ massĀ andĀ the longer the magnetic arm, the smaller theĀ firstĀ response amplitudeĀ and the faster the settling time.Kata kunci:Ā Damper, Eddy current, pendulum, vibration