16 research outputs found
Perbandingan evaluasi fisik dari formulasi sediaan sabun padat ekstrak etanol 96% daun bawang dengan memanfaatkan minyak jelantah dan minyak sawit kemasan
Sabun merupakan hasil reaksi saponifikasi/penyabunan dari suatu basa (NaOH/KOH) dengan asam lemak. Minyak minyak jelantah adalah minyak limbah yang berasal dari jenis-jenis minyak goreng. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan evaluasi fisik formulasi sediaan sabun padat ekstrak daun bawang dengan minyak jelantah dan formulasi sediaan sabun padat ekstrak daun bawang dengan minyak goreng sawit kemasan. Metode penelitian yang digunakan adalah esperimental, pembuatan ekstrak daun bawang menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 96% kemudian dipekatkan dengan rotary evaporator. Evaluasi sediaan menggunakan uji organoleptis, homogenitas, pH, dan iritasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sediaan berwarna putih kekuningan sampai hijau tua, bertekstur padat dan beraroma mint, homogen, pH yang dihasilkan sediaan sabun ini adalah kisaran 10,1 hingga 10,5. Sabun yang dihasilkan tidak terjadi iritasi, tidak mengalami perubahan bentuk, warna dan bau. Berdasarkan evaluasi uji organoleptis, uji homogenitas, uji pHuji iritasi, dan uji iritasi sabun padat ektstrak daun bawang dengan minyak jelantah sama baiknya dengan formulasi sabun padat ekstrak daun bawang dengan minyak goreng sawit dan memenuhi persyaratan sabun padat yang baik. Disarankan pada penelitian selanjutnya untuk meneliti uji stabilitas busa, uji kadar air, uji hedonic, uji cycling, pH cycling, uji efektifitas anti bakteri sediaan sabun padat ekstrak daun bawang (Allium fistulosum) terhadap penguijian antibakteri
Antibiotics self-medication practices among students in Universitas Prima Indonesia
The irrational use of antibiotics can endanger health by causing unwanted drug reactions, side effects, and drug resistance. This study aimed to analyze the patterns of antibiotic self-medication among university students. This descriptive cross-sectional study was conducted at Prima Indonesia University in October 2023. A total of 307 randomly selected students from various faculties (health science clumps and non-health science clumps) filled out questionnaires distributed via Google Forms. The collected data are then analyzed descriptively to obtain frequency and percentage data, which are then presented in the form of tables and narratives. The results showed that about 83.39% of respondents had used antibiotics before. Most respondents used antibiotics because they were easily available (43.36%) or because of their previous experience (36.72%). The most common conditions for antibiotic use were cough and cold (47.66%), and infections (23.05%). Most respondents used antibiotics based on doctor ’sor pharmacist’s recommendations (45.31%). The duration of antibiotic use was 1-3 days (61.72%), followed by 4-7 days (31.64%) and more than 7 days (6.64%). Antibiotics were purchased from pharmacies (83.20%). The most common reactions to the overuse of antibiotics were nausea and vomiting (40.23%) and headache (32.81%). Most respondents (53.13%) consulted a doctor or pharmacist if they experienced reactions to antibiotic overuse
ADMINISTRATIVE, PHARMACEUTIC AND CLINICAL STUDY OF PRESCRIPTION ANTI-DIABETES DRUGS IN ONE OF MEDAN CITY PHARMACIES
Diabetes melitus adalah penyakit kronis yang diakibatkan oleh resistensi insulin ditandai dengan kadar gula darah semakin tinggi. Diabetes mellitus memiliki angka kejadian yang cukup tinggi hampir di setiap negara. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang kajian administratif, farmasetis dan klinis resep obat anti diabetes di salah satu apotek. Penelitian ini bertujuan untuk melihat kesesuaian pelayanan resep antidiabetik di apotek pada aspek kesesuaian adminstratif,farmasetis dan klinis resep dengan PMK No. 35 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kebaruan penelitian ini meneliti kajian administratif, farmasetis dan klinis resep obat anti diabetes. Jenis penelitian yang digunakan ialah metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectional. Data diperoleh dari resep periode Oktober – Desember 2020. Peneliti melakukan pengecekan didalam resep adakah obat yang berinteraksi antara obat satu dengan obat lain sehingga tidak menghasilkan efek terapi yang maksimal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak satupun resep yang secara keseluruhan memenuhi Kriteria Aspek Administrasi, Farmasetis dan klinis, namun terdapat 38 resep dari 53 resep memenuhi aspek Farmasetis, terdapat 15 resep yang tidak memenuhi Kriteria Aspek Administrasi, Farmasetis dan klinis. Kesimpulan bahwa tidak satupun resep memenuhi PMK No.35 tahun 2014.Kata kunci: Resep; Administratif;  Farmasetis; Klinis; Obat Anti Diabetes AbstractDiabetes mellitus is a chronic disease caused by insulin resistance which is characterized by increased blood sugar levels. Diabetes mellitus has a fairly high incidence rate in almost every country. The novelty of this study is due to researching about administrative, pharmaceutic and clinical studies of prescription anti-diabetic drugs in one of the pharmacies. This study aims to determine the suitability of antidiabetic prescription services in pharmacies on aspects of administrative, pharmaceutical and clinical compliance with prescriptions with PMK No. 35 concerning Standards of Pharmaceutical Services in Pharmacies. The novelty of this study examines administrative, pharmaceutical and clinical studies of antidiabetic drug prescriptions. The type of research used is descriptive research method with a cross sectional approach. The data was obtained from prescriptions for the period October – December 2020. Researchers checked in the prescription whether there were drugs that interacted with each other so that they did not produce a maximum therapeutic effect. The results showed that none of the prescriptions met the administrative, pharmaceutical and clinical criteria, but 38 of the 53 prescriptions met the pharmaceutical aspects, there were 15 prescriptions that did not meet the criteria for administrative, pharmaceutical and clinical aspects. The conclusion is that there is no prescription to fulfill PMK No. 35 of 2014.Keywords: Recipe; Administrative; Pharmacy; Clinic;  Anti-Diabetes Medicin
ADMINISTRATIVE, PHARMACEUTIC AND CLINICAL STUDY OF ANTIBOTIC DRUG PRESCRIPTIONS FOR THE PERIOD OCTOBER-DECEMBER 2020 AT ONE OF THE IN MEDAN CITY
Abstrak Banyaknya kasus kesalahan pengobatan yang terjadi dalam tiap proses pengobatan, baik dalam proses peresepan, pembacaan resep, penyiapan hingga penyerahan obat maupun dalam proses penggunaan obat berakibat pada pelayanan obat yang tidak tepat dan membahayakan pasien dimana hal tersebut semestinya dapat dicegah. Kebaruan dalam penelitian ini meneliti tentang kajian administratif, farmasetis dan klinis resep antibiotik periode oktober – desember 2020 di salah satu apotek di kota medan. Tujuan dari penelitian ini adalah melihat apakah ada terdapat kesesuaian kelengkapan administratif, farmasetis dan klinis pada peresepan di salah satu Apotek di Kota Medan yang memenuhi PMK No 73 Tahun 2016. Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan cross sectiona.  Pengumpulan data dilakukan secara retrospektif yaitu data yang berasal dari resep antibiotik periode Oktober -desember 2020 di salah satu apotek di Kota Medan. Hasil dari penelitian ini adalah dari 120 resep yang ada di salah satu apotek di kota medan dari aspek kajian administratif dan klinis tersebut  100% yang tidak  memenuhi kriteria. Sedangkan dari aspek kajian farmasetis yang tidak memenuhi sebanyak 42 % dari 120 lembar resep , Semua lembar resep memiliki interaksi obat yang merugikan; ketidak tepatan dosis antibiotik; stabilitas sediaan dan kompatibilitas sediaan yang tidak sesuai. Kesimpulanya yaitu sebanyak 100 % aspek administratif dan kajian klinis dari resep antibiotik periode oktober – desember 2020 di salah satu apotek di kota medan yang tidak meemenuhi PMK No .73 Tahun 2016 .Kata kunci: Kajian Administratif, Farmasetis, Klinis, Peresepan, Antibiotik AbstractThe number of cases of medication errors that occur in each treatment process, both in the prescribing process, reading prescriptions, preparation to delivery of drugs as well as in the process of using drugs, results in inappropriate drug services and endangering patients where this should be prevented. The novelty in this study examined administrative, pharmaceutic and clinical studies of antibiotic prescriptions for the period October – December 2020 at one of the pharmacies in medan city.The purpose of this study was to see whether there was a conformity of administrative, pharmaceutical and clinical completeness in prescribing at one of the pharmacies in Medan City that met PMK No. 73 of 2016. This research method used a descriptive research method with a cross sectional approach. Data collection was carried out retrospectively, namely data from antibiotic prescriptions for the period October-December 2020 at one of the pharmacies in Medan City. The results of this study were that of the 120 prescriptions in one of the pharmacies in Medan City, from the administrative and clinical aspects of the study, 100% did not meet the criteria. Meanwhile, from the aspect of the pharmaceutical study that did not meet as many as 42% of the 120 prescription sheets, all prescription sheets had adverse drug interactions; inappropriate dose of antibiotics; the stability of the preparation and the compatibility of the inappropriate preparations. The conclusion is that 100% of the administrative aspects and clinical studies of prescribing antibiotics for the period october - december 2020 in one of the pharmacies in the city of Medan do not comply with PMK No. 73 of 2016.Keywords: Arthritis; Administrative, Pharmaceutic, Clinical, Prescribing, Antibiotic Studie
INFLUENCE OF DRUG COUNSELING ON COMPLIANCE OF PATIENTS WITH DYSLIPIDEMIA
Abstrak Masih rendahnya tingkat kepatuhan dalam meminum obat menyebabkan tingkat kesembuhan pasien rendah. Kebaruan dalam penelitian ini adalah pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan pasien dislipidemia. Penelitian ini bertujuan untuk melihat apakah ada pengaruh dari pemberian konseling obat terhadap kepatuhan pasien dalam meminum obat sebelum dan sesudah diberi konseling obat. Metode penelitian ini menggunakan kuesioner Morisky MMAS-8 dan dilakukan secara prospektif quasi-eksperimental secara one group pretest-posttest design dan data dianalisis dengan Paired-sample T-test, regresi linier sederhana menggunakan SPSS versi 28. Hasil penelitian menunjukkan adanya pengaruh konseling obat pada pasien Dislipidemia sebelum dan sesudah diberi konseling obat dengan nilai signifikansi sebesar 0,01 dengan arti bahwa tingkat kepercayaan pada penelitian ini sebesar 99%.  Kesimpulan penelitian ini diperlukan peranan farmasi dalam memberikan konseling obat di setiap unit kesehatan. Kata Kunci: Kepatuhan; Pasien dislipidemia; Konseling obat                Abstract The low level of adherence to taking medication causes the patient’s recovery rate to be low. This study aims to be low. The novelty in this study is the effect of drug counseling on the adherence of dyslipidemic patients. This study aims to see whether there is an effect of counseling on patient compliance in taking medication before and before being given drug counseling. This study aims to see whether there is an effect of giving drug counseling on treatment adherence in people taking medication before and after being given drug counseling. This research method uses the Morisky MMAS-8 questionnaire and is carried out in a prosective quasi-experimental one group pretest-posttest design, with data analyzed using the Paired Sample T-Test and Simple Linear Regression in SPSS version 28. The results showed that there was an effect of drug counseling on dyslipidemic patients before and after being counseled, with a significance value 0.01, which means that the confidence level in this study is 99%. The conclusion of this study is that the role of pharmacy is needed in providing drug counseling in every health unit. Keywords: Treatment Adherence; Dyslipidemia; Drug Counseling
Pengaruh Konseling Obat Terhadap Pengetahuan Dan Kepatuhan Pasien Congestive Heart Failure
Kepatuhan terapi merupakan poin yang sangat penting dalam keberhasilan terapi pasien CHF. Namun, kepatuhan tersebut sangat rendah sehingga dilakukan upaya peningkatan pengetahuan dan kepatuhan terapi melalui konseling obat oleh farmasis. Rancangan jenis penelitian ini adalah quasi-eksperimental, one-group pretest-posttest design, dengan populasi pasien CHF di IRNA Jantung RSUP DR. M. Djamil Padang pada bulan Maret – Desember 2014. Teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling (50 pasien) dengan kuesioner dan wawancara langsung. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Crosstab, Chi-Square, Paired-sample T-test, Pearson Product Moment, regresi linier sederhana, regresi linear berganda dan SPSS versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling obat secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien (97,2% dan 77,6% (p < 0,05))
PENENTUAN KADAR TOTAL FLAVONOID DARI FRAKSI ETIL ASETAT EKSTRAK METANOL DAUN KERAI PAYUNG (Filicium-decipiens)
Kerai Payung (Filicium-decipiens) merupakan tanaman yang bernilai tinggi sebagai bahan obat selama ratusan tahun. Salah satu senyawa yang terdapat pada tanaman ini adalah flavonoid yang diketahui memiliki banyak manfaat, antara lain bersifat antiinflamasi, antioksidan, antivirus, antikarsinogenik, antialergi, dan antibiotik. Kebaruan dari penelitian adalah menentukan kadar total flavonoid dari fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kerai payung. Peneliti terdahulu melakukan pengujian ekstrak daun kerai payung masih sebatas menentukan aktivitas antibakteri sehingga tujuan penelitian ini adalah menguji kadar total flavonoid dari fraksi etil asetat ekstrak metanol daun kerai payung. Metode penelitian ini menggunakan spektrofotometer UV-visibel dan metode kolorimetri menggunakan larutan standar kuarsetin pada rentang panjang gelombang 400-800 nm. Absorbansi kemudian diukur pada berbagai konsentrasi, yaitu 10-50 ppm, untuk mengetahui total flavonoid. Penentuan kadar total flavonoid tersebut dijalankan tiga kali untuk mendapatkan data yang akurat. Hasil penelitian menunjukkan panjang gelombang maksimum adalah 436 nm dan nilai serapannya 0,200, dan nilai serapannya semakin meningkat seiring dengan bertambahnya konsentrasi, terlihat dari nilai serapan pada konsentrasi 10 sampai 50 ppm pada kurva kalibrasi. Kesimpulan bahwa hasil rata-rata kandungan flavonoid total sebesar 27,7067 mg QE/g ekstrak atau 2,77 %, yang dimana kadar flavonoid tersebut tergolong cukup tinggi
Pengaruh Konseling Obat Terhadap Pengetahuan dan Kepatuhan Pasien Congestive Heart Failure
Compliance therapy is a very important point in the successful treatment of CHF patients. However, such compliance is very low so do efforts to increase knowledge and treatment adherence through drug counseling by pharmacists. The design of this type of research is a quasi-experimental, one-group pretest-posttest design, with a population of CHF patients in IRNA Heart Hospital DR. M. Djamil Padang in the month from March to December 2014. The sampling technique in the form of purposive sampling (50 patients) with questionnaires and interviews. Data analysis was performed using the Crosstab, Chi-Square, paired-sample t-test, Pearson Product Moment, simple linear regression, multiple linear regression and SPSS version 17. The results of this study indicate that the drug counseling significantly improve patient knowledge and compliance (97,2% and 77.6% (p <0.05)).Kepatuhan terapi merupakan poin yang sangat penting dalam keberhasilan terapi pasien CHF. Namun, kepatuhan tersebut sangat rendah sehingga dilakukan upaya peningkatan pengetahuan dan kepatuhan terapi melalui konseling obat oleh farmasis. Rancangan jenis penelitian ini adalah quasi-eksperimental, one-group pretest-posttest design, dengan populasi pasien CHF di IRNA Jantung RSUP DR. M. Djamil Padang pada bulan Maret – Desember 2014. Teknik pengambilan sampel berupa purposive sampling (50 pasien) dengan kuesioner dan wawancara langsung. Analisis data dilakukan dengan menggunakan Crosstab, Chi-Square, Paired-sample T-test, Pearson Product Moment, regresi linier sederhana, regresi linear berganda dan SPSS versi 17. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa konseling obat secara signifikan meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien (97,2% dan 77,6% (p < 0,05))
Determinan kecelakaan kerja pada karyawan di PT. Mujur Timber Sibolga
Kecelakaan kerja disebabkan oleh banyak faktor, bisa terjadi karena faktor internal seperti human error atau bahkan faktor eksternal seperti lingkungan kerja itu sendiri. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan rancangan penelitian cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan faktor personal, kondisi lingkungan, beban kerja, shift kerja dan kedisiplinan. Penelitian ini dilakukan di PT. Mujur Timber Sibolga pada bulan Desember 2021. Populasi dalam penelitian ini ialah seluruh pekerja di PT. Mujur Timber Sibolga mencakup pemotong kayu, pemikul kayu, yang jumlah keseluruhannya 340 orang. Pengambilan sampel dalam penelitian ini ialah menggunakan purposive sampling di mana objek yang dapat dijadikan sampel harus pernah mengalami kecelakaan kerja kurang dari 6 bulan terakhir. Adapun sampel dalam penelitian berjumlah sebanyak 77 orang yang diperoleh melalui rumus Slovin. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Uji statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Chi Square. Penelitian ini menyimpulkan faktor personal, beban kerja, kondisi lingkungan, dan shift kerja tidak berhubungan dengan kecelakaan kerja (p > 0,05). Hanya variabel kedisiplinan yang berhubungan dengan kecelakaan kerja. Diharapkan pada pekerja agar lebih memperhatikan kedisiplinan dalam mematuhi aturan kerja serta penggunaan APD yang disediakan oleh setiap industri tempat bekerja sehingga dapat mengurangi resiko terjadinya kecelakaan kerja
THE EFFECT OF DRUG COUNSELING ON HYPERTENSION PATIENT'S COMPLIANCE IN A HOSPITAL IN MEDAN CITY
Pemahaman pasien terhadap pengobatan merupakan faktor kunci untuk terjadinya kepatuhan dalam pengobatan sehingga didapatkan terapi yang optimal dan efektif. Namun kenyataannya masih banyaknya pasien yang tidak patuh dalam pengobatan terutama pada penyakit hipertensi. Hipertensi dapat memicu penyakit lainnya / komplikasi sehingga dapat merusak organ-organ vital dan mengancam kualitas hidup seseorang. Untuk mencegah hal tersebut maka dibutuhkan kepatuhan pasien hipertensi dalam meminum obat dimana konseling menjadi sektor penerapan konsep asuhan kefarmasian dengan tujuan menambah ilmu perihal obat, penyakit serta harapannya mampu memahamkan penderita perihal peran obat untuk kesembuhan penyakit. Kebaruan penelitian ini karena meneliti tentang pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan pasien  hipertensi di salah satu rumah sakit. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan di salah satu rumah sakit di Kota Medan. Metode Penelitian dilakukan secara eksperimental dengan menggunakan pra- eksperimental (Pre-Experimental) dan rancangan The One Group Pretest – Posttest Design. Penelitian ini dilakukan di salah satu rumah sakit kota medan selama bulan April 2022. Populasi adalah Pasien di salah satu rumah sakit di Kota Medan yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi. Sebanyak 39 pasien yang memenuhi kriteria diberikan kueisioner MMAS-8 lalu dilakukan analisa data menggunakan Uji Normalitas, Paired T-Test, Regresi Linear Sederhana dan Pengujian Hipotesis Parsial. Hasil penelitian ini didapatkan nilai Uji Normalitas, paired T-Test, Regresi linear dan pengujian hipotesis parsial secara berturut-turt adalah 0,05; 0,05; 0,01 dan 0,00. probability 0.05. Kesimpulan ada pengaruh konseling obat terhadap kepatuhan pasien hipertensi rawat jalan di salah satu rumah sakit di Kota Medan.Kata kunci: Konseling Obat; Kepatuhan; Hipertensi AbstractPatient understanding of treatment is a key factor for adherence to treatment so that optimal and effective therapy is obtained. However, in reality there are still many patients who do not comply with treatment, especially in hypertension. Hypertension is also a trigger for complications that can damage vital organs and threaten a person's quality of life. Therefore, patient compliance is needed in taking hypertension medication. Counseling is a sector of applying the concept of pharmaceutical care with the aim of increasing knowledge about drugs, diseases and the hope of being able to understand patients about the role of drugs for healing disease. The novelty of this study is because it examines the effect of drug counseling on the adherence of hypertensive patients in one of the hospitals. The purpose of this study was to determine whether there is an effect of drug counseling on the adherence of outpatient hypertension patients at a hospital in Medan City. Methods The research was conducted experimentally using a pre- experimental (Pre-Experimental) and The One Group Pretest – Posttest Design. This research was conducted at one Medan city hospital for 1 month in April 2022. The population was patients at one Medan city hospital who met the inclusion and exclusion criteria. A total of 39 patients who met the criteria were given a MMAS-8 questionnaire and then analyzed the data using the Normality Test, Paired T-Test, Simple Linear Regression and Partial Hypothesis Testing. The results of this study obtained a significant value of 0.000. The conclusion is that there is an effect of drug counseling on the compliance of outpatient hypertension patients in a hospital in Medan City.Keywords: Drug Counseling; Adherance; Hypertensio