PENGUKURAN TINGKAT KEPUASAN KONSUMEN JASA TRANSPORTASI KERETA API KELAS EKONOMI (Studi Kasus pada Penumpang Kereta Api Logawa PT. KAI DAOP V Purwokerto)

Kereta api Logawa merupakan salah satu kereta api kelas ekonomi yang non komersial atau sering disebut dengan PSO (Public Service Obligation) yang tentunya memiliki perbedaan dengan KA komersial baik dari segi pelayanan atau pentarifan. Dimana komersial dan non komersial masing-masing memiliki Standart Pelayanan Minimal (SPM) yang harus dikerjakan oleh petugas atau karyawan dari PT. KAI. Sebagai KA Non Komersial tarif KA Logawa ditetapkan oleh pemerintah, maka penumpang akan mendapatkan subsidi atau semacam potongan harga tiket. Dalam menarik konsumen, pemilik perusahaan (PT. KAI DAOP V Purwokerto) berusaha sebaik mungkin memberikan segala yang terbaik untuk memenuhi kepuasan konsumen. Kepuasan atau ketidakpuasan pelanggan merupakan perbedaan antara harapan dan kinerja yang dirasakan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan mengetahui tingkat kepuasan yang dirasakan penumpang kereta api Logawa. Jenis Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Sampel yang diambil untuk memenuhi data kuesioner terdiri dari 100 responden. Berdasarkan hasil analisis kuesioner dengan metode Importance Performance Analysis (IPA) dapat disimpulkan bahwa penumpang atau konsumen jasa transportasi merasa belum puas dengan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Hal ini dikarenakan tingkat kepentingan konsumen (harapan) belum sesuai dengan tingkat kinerja (kenyataan yang diterima konsumen). Sedangkan diagram kartesius menjabarkan bahwa terdapat empat atribut yang menurut responden mampu diterapkan untuk mejadikan konsumen merasa puas. Diantara empat kuadran tersebut kuadran pertama yang menjadi prioritas untuk ditingkatkan karena belum memuaskan, yaitu meliputi: Ketersediaan informasi berkaitan dengan jadwal kereta api, kebersihan dan sirkulasi udara di dalam kereta api, kecepatan dan ketepatan dalam merespon keluhan dan permasalahan konsumen/penumpang, serta ketersediaan asuransi atau jaminan keselamatan. Adapun untuk saran terhadap perusahaan, maka atribut yang termasuk dalam kuadran keempat atau berlebihan baiknya dapat dikurangi agar perusahaan dapat menghemat biaya pengeluaran. Kata kunci : kepuasan konsumen, importance and peformance analysis, diagram kartesiu

Monetary and Multidimensional Poverty in Special Region of Yogyakarta: A Fiscal Decentralization Effect

The aims of this study is: 1) To know and to analyze the characteristics of poverty in the Special Region of Yogyakarta; 2) to Analyze the ability of Fiscal Decentralization, Economic Growth, and Government Expenditure for Development in influencing the reduction of poverty rate in Special Region of Yogyakarta, Indonesia. The research emphasizes the fiscal decentralization aspect as a solution for poverty alleviation. On the other hand, this research put forward the characteristics of the province as a special region . The analysis method used is quantitative analysis with panel data analysis and descriptive qualitative method to sharpen the analysis result. Secondary data is used for empirical results of panel data regression analysis. The result of the research outline that the highest percentage of poverty in the Special Region of Yogyakarta is in Gunungkidul and Kulon Progo regencies where the amount exceeds the percentage of the poor in the Province as a whole; From the analysis it can be seen that three independent variables of fiscal decentralization, economic growth and government expenditure have a negative effect on the percentage of poverty in Special Region of Yogyakarta. The other result is that the monetary poverty in Special Region of Yogyakarta shows a static decline pattern, while multidimensional poverty in the same period shows a more dynamic pattern. Keywords: Special Region of Yogyakarta, monetary poverty, multidimensional poverty, fiscal decentralization

PRETENSION OF THE QUDWAH METHOD: ISLAMIC SCHOOL INITIATIVE IMPROVES STUDENTS' INTERPERSONAL INTELLIGENCE MUHAMMAD QUTHB'S PERSPECTIVE

The aim of this research was a strong and advanced step from the qudwah method as the main initiative of Nurul Khalil Tenggarang Bondowoso Islamic High School in improving the interpersonal intelligence of students from Muhammad Qutb's perspective. This research used a qualitative approach with a field study type of research. Data collection techniques for this research were non-participant observation, semi-structured in-depth interviews with 4 informants, namely the Principal, Deputy Head of Curriculum, Deputy Head of Student Affairs, and 2 teachers, and documentation. The collected data was analyzed using the analytical model from Miles, Huberman, and Saldana with data condensation activities, data presentation, and final verification or drawing conclusions. The validity of the data was taken from the triangulation process of sources and techniques. The processes of the qudwah method that have been implemented by Nurul Khalil Islamic High School have been proven to increase students' interpersonal intelligence. The qudwah method was carried out through three main activities, namely qudwah qauliyyah, qudwah fi'liyyah, and qudwah syahsiyyah. This intelligence can be seen from the attitude of students who have the ability to speak verbally with other people, are able to adapt well in various situations, and are very skilled at reading the emotions of the people around them