16 research outputs found

    Hubungan Jenis Kelamin dengan Intensitas Hipertensi pada Lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis

    Get PDF
    Hipertensi adalah penyebab terbesar penyakit kardiovaskular. Tekanan darah pada pria rata-rata memiliki angka diastolik lebih tinggi dibandingkan dengan wanita pada semua usia dan juga pria memiliki angka prevalensi tertinggi untuk terjadinya hipertensi. Pria memiliki insiden tertinggi kasus kardiovaskular pada semua usia. Di kabupaten ciamis angka hipertensi pada lansia sebanyak 68.450 dari 10 Puskesmas. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan faktor jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis. Jenis penelitian observasional  analitik kuantitatif dengan menggunakan desain Cross Sectional. Populasi pada penelitian ini  seluruh lansia penderita hipertensi dengan teknik pengambilan sampel yang digunakan  proporsional random sampling  sebanyak 92 orang dengan laki-laki 38 orang dan perempuan sebanyak 54 orang. Pengambilan data dilakukan dengan cara langsung diperoleh dari objek penelitian dengan menanyakan langsung jenis kelamin serta pengukuran tekanan darah. Data dianilisis menggunakan Chi Square. Hasil penelitian menunjukan terdapat hubungan yang signifikan antara jenis kelamin dengan kejadian hipertensi pada lansia di Wilayah Kerja Puskesmas Lakbok Kabupaten Ciamis karena nilai X2hitung X2 tabel (11,4457,185) dan nilai α ρ value (0,05 0,01). Saran bagi tenaga kesehatan agar lebih meningkatkan promosi kesehatan mengenai faktor risiko kejadian hipertensi.Hypertension is the biggest cause of cardiovascular disease. Men in the general population have the highest diastolic number in blood pressure compared with women of all ages and also men have the highest prevalence rate for hypertension. Men have the highest incidence of cardiovascular cases at all ages. In ciamis district, hypertension rate in elderly is 68,450 from 10 Puskesmas. The purpose of this study to determine the relationship between the sexes with hypertension in community health centers Lakbok Ciamis Distric.Desain district this study using this type of quantitative analytical research using cross sectional approach. The population of elderly patients with hypertension with the sampling technique used proportional random sampling as many as 92 people of 92 people with 38 men and women as many as 54 people. The data were collected by direct questioning of sex and blood pressure measurement. The results showed there was a significant relationship between gender factor with hypertension in the elderly in community health centers Lakbok Ciamis Distric for grades X2hitung X2 table (11.445 7.185) and the value of α ρ value (0.05 0.01). Advice for health personnel in order to further enhance the promotion of health regarding risk factors hypertension

    Dukungan Keluarga bagi Kemandirian Lansia

    Get PDF
    This study aims to determine the relationship between family support and the independence of older people in Cigembor Village, Ciamis Regency. The method used is quantitative research with a cross-sectional approach. The results showed that the highest family support was in the supportive category, namely 66 people (68.0%). At the same time, the highest level of independence for older people is in the total independent category, namely 55 people (56.7%). In conclusion, there is a relationship between family support and elderly independence.   Keywords: Family support, Independence, Elderl

    UPAYA PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIPERTENSI DI POSBINDU RUNGKI CIGEMBOR

    Get PDF
    Kasus Hipertensi mengalami kenaikan 80% terutama di negara berkembang dari sejumlah 639 juta kasus di tahun 2000, diperkirakan menjadi 1,15 milyar kasus di tahun 2025. Pemahaman penyakit ini belum sepenuhnya dipahami oleh masyarakat, sehingga perlu diadakan penyuluhan untuk mengurangi resiko stroke dan komplikasi lainnya. Penanggulangan hipertensi dimulai dengan perubahan gaya hidup. Diet rendah garam, termasuk menghindari makanan yang diawetkan dan penurunan berat badan pada obesitas, terbukti dapat mengendalikan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk  meningkatkan pengetahuan mengenai pencegahan dan penanggulangan hipertensi. Metode (1) : identifikasi jumlah lansia yang menjadi sasaran Posbindu (ii) Penyuluhan (iii) Evaluasi. Hasil jumlah lansia yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 20 orang. Dari evaluasi kegiatan  diperoleh lansia telah memahami tentang pencegahan dan penanggulangan awal hipertensi. Kesimpulan : Manfaat dari penyuluhan tentang pencegahan dan penanggulangan hipertensi sangat membantu dalam upaya meningkatkan kesehatan lansia

    PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DALAM PENCEGAHAN PENULARAN TBC DENGAN BATUK EFEKTIF DI DESA CIHARALANG CIAMIS JAWA BARAT

    Get PDF
    Salah satu perilaku penyumbang peningkatan penularan TBC adalah melalui percikan dahak penderita TBC sewaktu batuk atau bersin. Pasien TBC batuk dapat mengeluarkan 3000 percikan dahak. Sehingga, penderita TBC memerlukan pengetahuan tentang cara pengeluaran dahak yang tepat salah satunya dengan batuk efektif. Batuk efektif adalah metode batuk yang benar, dimana klien dapat menghemat energi sehingga tidak mudah lelah dalam mengeluarkan dahak secara maksimal. Tujuan: Meningkatkan pengetahuan pencegahan penularan TBC dan mampu melakukan batuk efektif. Metode: (i) Identifikasi jumlah keluarga yang menjadi sasaran PKM (ii) Sosialisasi, dan (iii) Evaluasi. Hasil : Jumlah keluarga yang mengikuti kegiatan pengabdian kepada masyarakat sebanyak 20 orang. Dari evaluasi kegiatan diperoleh keluarga telah memahami tentang pencegahan penularan TBC dan mampu melakukan batuk efektif sehingga resiko penularan menurun. Kesimpulan: Manfaat dari adanya peningkatan pengetahuan mengenai pencegahan penularan TBC dapat menurunkan resiko penularan TBC dan  mampu melakukan batuk efektif. &nbsp

    PENGETAHUAN DAN SIKAP KELUARGA DALAM PENCEGAHAN RESIKO JATUH PADA LANSIA

    No full text
    Latar Belakang : Resiko jatuh adalah suatu kejadian yang mengakibatkan seseorang mendadak terbaring, terduduk di lantai atau tempat yang lebih rendah dengan atau tanpa kehilangan kesadaran atau luka. Untuk menghindari resiko jatuh, diperlukan pengetahuan keluarga yang baik dalam merawat lansia untuk meningkatkan status kesehatan lansia. Tujuan : Untuk memperoleh gambaran mengenai pengetahuan dan sikap keluarga dalam pencegahan resiko jatuh pada lansia di wilayah kerja Puskesmas Handapherang Kabupaten Ciamis tahun 2018. Metode Penelitian : Jenis penelitian ini adalah deskriptif. Jumlah sampel 99 orang dari 6587 populasi, teknik pengambilan sampel menggunakan Proporsional Random Sampling. Hasil Penelitian : Pengetahuan keluarga tentang pencegahan resiko jatuh pada lansia sebagian besar berkategori kurang yaitu sebanyak 57 orang (57.6%) dan sikap keluarga tentang pencegahan resiko jatuh pada lansia sebagian besar berkategori unfavorable sebanyak 60 orang (60.6%). Pembahasan dan Kesimpulan : Pengetahuan dan sikap keluarga tentang pencegahan resiko jatuh pada lansia mayoritas kurang salahsatu factor yang mempengaruhinya adalah tingkat pendidikan dan pemahaman serta tingkat penghasilan yang masih rendah . &nbsp

    Edukasi dan Pelatihan Kader Tentang Penggunaan Alat Pengukuran Tekanan Darah Untuk Pencegahan Hipertensi

    Get PDF
    Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan darah diastolik >90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi adalah dengan cara rutin mengecek tekanan darah. Tujuan kegiatan pengabdian masyrakat ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai hipertensi, juga menambah kemampuan kader dalam pengukuran tekanan darah. Metode: identifikasi jumlah kader dan mengumpulkan kader yang diperlukan, identifikasi pengetahuan kader dengan pre-test, edukasi dengan metode ceramah dan tanya jawab, pelatihan penggunaan alat pengukuran tekanan darah, evaluasi dengan memberikan post-test dan mengamati kegiatan. Hasil: Kader yang mengikuti kegiatan berjumlah 8 orang, rata-rata pengetahuan kader sebelum dilakukan edukasi adalah pengetahuan cukup dan rata-rata pengetahuan kader setelah dilakukan edukasi adalah pengetahuan baik. Kesimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan kader mengenai hipertensi, dan kader menjadi bisa menggunakan alat pengukuran tekanan darah

    Edukasi dan Pelatihan Kader Tentang Penggunaan Alat Pengukuran Tekanan Darah Untuk Pencegahan Hipertensi

    No full text
    Seseorang dikatakan hipertensi bila memiliki tekanan darah sistolik >140 mmHg atau tekanan darah diastolik >90 mmHg, pada pemeriksaan yang berulang. Salah satu upaya pencegahan dan pengendalian hipertensi adalah dengan cara rutin mengecek tekanan darah. Tujuan kegiatan pengabdian masyrakat ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan kader mengenai hipertensi, juga menambah kemampuan kader dalam pengukuran tekanan darah. Metode: identifikasi jumlah kader dan mengumpulkan kader yang diperlukan, identifikasi pengetahuan kader dengan pre-test, edukasi dengan metode ceramah dan tanya jawab, pelatihan penggunaan alat pengukuran tekanan darah, evaluasi dengan memberikan post-test dan mengamati kegiatan. Hasil: Kader yang mengikuti kegiatan berjumlah 8 orang, rata-rata pengetahuan kader sebelum dilakukan edukasi adalah pengetahuan cukup dan rata-rata pengetahuan kader setelah dilakukan edukasi adalah pengetahuan baik. Kesimpulan: Adanya peningkatan pengetahuan kader mengenai hipertensi, dan kader menjadi bisa menggunakan alat pengukuran tekanan darah

    Kombinasi Napas Dalam dan Diafragma Efektif Meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE) Pada Pasien Penyakit Paru Obstruktif (PPOK)

    Get PDF
    AbstrakPenyakitParu Obstruktif Kronis (PPOK) adalah penyakit progresif menahun yang ditandai dengan keterbatasan pernapasan yaitu dispnea berhubungan dengan respon inflamasi dan terpapar polusi atau racun yang terinhalasi. Tujuan penelitian ini yaitu efektifitas kombinasi napas dalam dengan napas diafragma untuk meningkatkan Arus Puncak Ekspirasi (APE). Desain penelitian yaitu menggunakan pre post control dengan beda kelompok, sampel yang digunakan sebanyak 25 orang kontrol dan 25 orang  intervensi total 50 kresponden yang menderita PPOK. Hasil penelitian menunjukan hasi uji wilcoxon untuk grup intervensi P value 0,05, grup kontrol P value0,05, untuk uji man witney 0,05. Kesimpulan terapi ombinasi napas dalam dengan napas diafragma terbukti lebih efisien untuk meningkatkkan Arus Puncak Eskpirasi (APE). AbstractChronic obstructive pulmonary disease (COPD) is a chronic progressive disease characterized by respiratory limitation of dyspnea associated with inflammatory responses and exposure to pollution or toxins inhaled. The purpose of this study is the effectiveness of the combination of deep breath with diaphragm breath to increase the peak flow of expiration (APE). The research design was using pre post control with different group, the sample used was 25 controls and 25 people intervention total 50 kresponden suffering from COPD. The results showed that the test results of wilcoxon for intervention group P value 0,05, control group P value 0,05, for man witney test 0,05. The conclusion of deep breathing omginations with diaphragmatic breath proves to be more efficient to increase the peak expiration flow  (PEF)

    PENINGKATAN KEMANDIRIAN LANSIA DENGAN SENAM LANSIA DI PANTI WERDHA WELAS ASIH SINGAPARNA TASIKMALAYA

    No full text
    Abstract The elderly experience a decrease in physiological and cognitive functions so that they are vulnerable to various health problems. The health burden of the elderly comes from diseases such as heart disease, stroke, visual impairment and hearing loss. The purpose of the community service is to find out the differences in the level of independence in the Activity of Daily Living (ADL) for the elderly at the Singaparna Werdha Welas Asih Home and to increase independence with gymnastics for the elderly. Methods: (i) Identification of the Level of Independence of the Elderly with the Katz Index (ii) Socialization, and (iii) Evaluation. Results: The number of elderly who took part in community service activities was 20 people. From the activity evaluation, it was found that the elderly were able to understand the material provided and do elderly exercise enthusiastically. Conclusion: The benefits of having knowledge and understanding about increasing the independence of the elderly with elderly exercise are very helpful in improving the health and life expectancy of the elderly Keywords: elderly independence, elderly gymnastic
    corecore