32 research outputs found

    KAJIAN FASILITAS PENYEBERANGAN SEKOLAH PADA KAWASAN PUSAT PENDIDIKAN JALAN KI. HAJAR DEWANTARA KOTA METRO

    Get PDF
    Daerah kampus Jalan Ki Hajar Dewantara merupakan kawasan pusat Pendidikan, dimana di area tersebut  terdapat sekolah mulai  dari tingkat taman kanak-kanak, sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah atas hingga perguruan tinggi. Letak gedungnya jaraknya sangat dekat. Volume lalu lintas pada saat jam sekolah yakni pagi dan sore sangatlah tinggi. Pengguna jalan baik pengendara kendaraan maupun pejalan kaki sama-sama menggunakan haknya di jam tersebut. Kesemrawutan terjadi terutama pada saat jam masuk sekolah dan jam pulang sekolah. Pada Kawasan ini minim sekali fasilitas penyeberangan bagi pejalan kaki, sehingga keamanan dan keselamatan pejalan kaki terutama anak-anak sekolah  belum dapat terlindungi.   Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan observasi langsung di lapangan berupa survei perilaku penyeberang jalan, survei perilaku pengantar sekolah, survei kecepatan sesaat, survei volume lalu lintas dan kapasitas jalan.Dari hasil analisis yang telah dilakukan berdasarkan empat parameter, menunjukkan kondisi yang belum selamat, maka pada sekolah-sekolah yang berada di Jalan Ki. Hajar Dewantara yakni : (1) TK PGRI Iringmulyo, (2) SDN2 Metro Timur, (3) SMPN2 Metro, (4) MAN 1 Metro , perlu diterapkan ZoSS. Tingkat pelayanan jalan (Level of Service) ruas jalan Ki. Hajar Dewantara termasuk dalam kategori B yaitu Arus stabil, tetapi kecepatan operasi mulai dibatasi oleh kondisi lalu lintas

    ANALISIS PERBANDINGAN PASIR LAUT DAN PASIR SUNGAI SEBAGAI AGREGAT HALUS PADA CAMPURAN ASPAL PANAS (AC - BC) DENGAN PENGUJIAN MARSHALL

    Get PDF
    Campuran AC-BC (Asphalt Concrete–Binder Course) dengan menggunakan agregat halus dari pasir laut memenuhi persyaratan karakteristik Marshall berdasarkan Spesifikasi Umum Bina Marga, (2010). Tujuan dari penelitian menganalisis pengaruh pemanfaatan pasir laut sebagai pengganti agregat halus terhadap nilai uji Marshall campuran AC–BC (Asphalt Concrete–Binder Course). Metode yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode desain empiris secara eksperimen yaitu metode yang dilakukan dengan mengadakan kegiatan percobaan untuk mendapatkan data. Pada   penelitian   yang   telah   dilakukan   di   laboratorium   untuk   dapat mengetahui hasil dari analisis perbandingan pasir laut dan pasir sungai sebagai agregat halus pada campuran aspal panas (AC-BC) dengan pengujian marshall, serta menggunakan kadar aspal yang berbeda, yaitu : 4%, 4,5%, 5%, 5,5%, 6%, 6,5%. Hasil dari keseluruhan perhitungan bahwa penggantian pasir laut sebagai agregat halus pada kadar aspal optimum 4,80 % dan pasir laut 32 % adalah komposisi yang paing efisien dengan nilai stability 1.023,994 Kg, VMA 14,929 %,VIM 3,056 %, VFB 79,741 %, Flow 2,859 mm, VIM refusal 3,847 %, Marshall 365,918 Kg/mm. Hasil dari karakteristik marshall pada kondisi KAO, kadar pasir laut  32  %  dengan  kadar  aspal  optimum  4,80  %  pada  campuran  AC-BC memenuhi spesifikasi umum bina marga (2010)

    SOFT COMPUTING MIX DESIGN BETON BERDASARKAN SNI 7656:2012

    Get PDF
    Mix design secara manual dilakukan dengan pembacaan grafik dan tabel referensi yang jumlahnya cukup banyak. Hal ini dilihat kurang efektif serta akan memakan waktu yang lama. Oleh karena itu dibutuhkan program komputer yang dapat membantu perhitungan Mix Design beton agar prosesnya lebih cepat. Dengan menggunakan program maka perhitungan akan menjadi cepat dan mudah karena hanya dengan memasukkan nilai-nilai variasi atau koefisien dari material beton tanpa harus membaca grafik serta tabel referensi yang ada. Program dibuat sebagai alat hitung perancangan mix design beton. Untuk menterjemahkan rangkaian langkah-langkah Mix Design dengan cara manual ke dalam program komputer diperlukan suatu pemodelan dari setiap unsur terkait sehingga dimengerti oleh bahasa pemrograman yang akan digunakan dalam pembuatan program. Tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah menghasilkan soft computing yang dapat digunakan sebagai alat bantu dalam merancang campuran adukan beton berdasarkan SNI 7656:2012, dengan hasil perhitungan yang tidak jauh berbeda dengan hitungan manual yang sudah dianggap akurat dan dapat digunakan sebagai koreksi. Penelitian dilakukan dengan membuat program sebagai alat bantu perhitungan mix design beton dengan macro excel yang menggunakan bahasa pemrograman visual basic application. Dimana data yang dihasilkan dari program akan dibandingkan dengan data dari SNI 7656:2012 yang dihitung manual dan dianggap sudah akurat. Program soft computing tersebut sudah dibuat sesuai dengan acuan SNI 7656:2012, namun dibatasi hanya untuk analisa beton normal tanpa tambahan udara dengan mutu rencana 15 MPa sampai dengan 40 MPa. Secara garis besar program sudah menunjukkan hasil yang sama dengan hasil perhitungan secara manual dengan tingkat akurasi hampir mencapai 100%

    ANALISIS PENGGUNAAN ABU CANGKANG KELAPA SAWIT SEBAGAI TAMBAHAN FILLER PADA CAMPURAN ASPHALT CONCRETE BINDER COURSE BERDASARKAN PENGUJIAN MARSHALL

    Get PDF
    Jalan  merupakan  akses  penting  dalam  transportasi masyarakat.  Setiap dalam kehidupan sehari - hari hanya menggunakan alat transportasi untuk menempuh suatu tempat tertentu. Pada penggunaan dan penerapan aspal beton untuk kondisi jalan   dengan volume lalu lintas yang cukup tinggi sering kali ditemukan masalah terutama dalam  hal teknis. Indonesia merupakan negara yang memiki kekayaan alam yang begitu luas dari sumatra hingga papua, penuh dengan perkebunan kelapa sawit. Maka dari itu dalam penelitian ini dicoba menggunakan variasi filler berupa abu cakang kelapa sawit sebagai alternatif bahan campuran lapis aspal beton AC-BC. Abu cangkang kelapa sawit banyak dijumpai khususnys di provinsi Lampung. Jenis penelitian ini adalah penambahan variasi filler abi cangkang kelapa sawit kedalam campuran AC-BC dengan penambahan komposisi penambahan campuran 0% ( tanpa bahan tambahan), 2%, 3%, 4%, 5%, 6% dan kadar aspal 4,5%, 5%, 5,5%, 6%. Hasil dari keseluruhan  perhitungan  bahwa  penambahan  abu  cangkang  kelapa  sawit sebagai filler pada kadar aspal optimum 5,5% dan filler 5% adalah komposisi yang paling efesien dengan nilai VMA 16,594, VIM 4,426, VFA 73,366, Stability 1387,973, Flow 3,47 dan Marshall Quotient 401,44. AC-BC (Asphalt Concrete-Binder Course) dan Hasil dari karakteristik Marshall pada kondisi KAO, kadar filler abu cangkang kelapa sawit sebesar kurang dari 5% dengan kadar aspal optimum 5,5% pada campuran Memenuhi Spesifikasi Umum Bina Marga (2010)

    ANALISIS PENGARUH BUNDARAN TERHADAP KINERJA PERSIMPANGAN (Studi Kasus Jl. Pattimura, Jl. Dewi Sartika, Jl.Ra Kartini)

    Get PDF
    Transportasi memiliki peranan penting dalam kehidupan masyarakat modern, dimana teknologi yang berkembang dengan pesat serta laju pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat, Perencanaan simpang yang berbentuk bunderan merupakan bagian dari jalan raya yang amat penting.volume kendaraan yang melintas semakin meningkat sehingga persimpangan ini diperkirakan kedepannya memiliki arus lalu lintas akan semakin padat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik dan kondisi perencanaan bundaraan jalan serta mencari hubungan persamaan antara volume kendaraan dengan pengaruh bundaran, kemudian memberikan pemecahan masalah yang ada di bundaran yang sesuai dengan tigkat pelayananarus laluliintas di lokasi penilitian. Adapun langkah analisis yang akan dilakukan adalah menghitung smp, yang terdiri dari (C) pada jam sibuk / tertinggi dan (C0) Pada Jam   non sibuk / Terendah dan dicocokan dengan Kondisi pola arus lalu lintas atau kinerja yang terjadi pada bundaran. Dari hasil analisis yang dilakukan didapat nilai yang terdiri dari (C) pada jam sibuk / tertinggi untuk di jalan pattimura 6852,9 smp/jam, di jalan dewi sartika 596,4 smp/jam, dan di jalan ra kartini 596.4 smp/jam. Sehingga Kondisi pola arus lalu lintas atau kinerja yang terjadi pada bundaran  29 pada tahun 2019 ini masih terbilang memenuhi kapasitas yang tersedia, karena telah disesuaikan dengan peraturan Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997
    corecore