3 research outputs found
PENGGUNAAN MEDIA EDUKATIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA BAGI ANAK TUNARUNGU DI SLB YPLAB LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Anak tuna rungu adalah anak yang mengalami hambatan dalam pendengaran sehingga mengakibatkan kemampuan bahasanya terganggu. Kemampuan komunikasi sangat penting dalam suatu komunikasi. Dengan berbahasa orang dapat menyampaikan maksud tujuan dengan benar. Tetapi tidak dengan anak tunarungu. Dampak yang ditimbulkan dari kesulitan berbahasa anak akan terbatas dalam komunikasi, kesulitan pengucapan dan memahami arti, dll. Metode pengajaran yang kurang tepat juga bias menjadi faktor pemicu anak tunarungu kesulitan dalam berbahasa. Untuk itulah diperlukan suatu cara yang tepat agar anak tunarungu mampu meningkatkan kemampuan bahasa, sehingga anak tunarungu mampu melakukan komunikasi dan kemampuan bahasanya akan baik yaitu menggunakan media edukatif buku pop up. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif dengan subjek anak tunarungu kelas 2 SDLB sebanyak 2 orang yang bersekolah di SLB YPLAB Lembang Kabupaten Bandung Barat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan dalam kemampuan bahasa anak tunarungu menggunakan media edukatif buku pop up dengan tema benda sekitarku. Subjek A mampu menyebutkan, mengucapkan dan mampu menjelaskan benda secara sederhana melalui buku pop up. Subjek B mampu menyebutkan dan melafalkan benda sesuai dengan yang adapada media buku pop up. Anak tunarungu harus terus dirangsang dalam kemampuan bahasa agar perbendaharaan bahasa anak banyak dan mampumelafalkan bahasa dengan benar
PELAKSANAAN PEMBELAJARAN KETERAMPILAN BAGI ANAK TUNAGRAHITA RINGAN
Anak tunagrahita ringan adalah anak yang mengalami keterlambatan perkembangan kecerdasan intelektual, akibat dari kondisi tersebut anak tunagrahita ringan kurang mampu memahami dalam pembelajaran akademiknya sehingga memerlukan pengembangan dalam pembelajaran lain yaitu melalui pembelajaran keterampilan salah satunya yaitu pembelajaran keterampilan menanam sayuran . Tujuan dari pembelajaran keterampilan menaanm sayuran yaitu untuk membuat anak menjadi mandiri dan memiliki kemampuan untuk bekal menjalani kehidupan bermasyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran tentang pelaksanaan pembelajaran keterampilan menanam sayuran di SLB SUkagalih dan SLB-ABC YPLAB Lembang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi, wawancara dan studi dokumen. Sedangkan dalam teknik analisis data penelitian ini dengan analisis deskriptif kualitatif, dan untuk pemeriksaan keabsahan data menggunakan teknik triangulasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perencanaan pembelajaran berupa Program keterampilan yang disusun oleh guru sedangkan metode yang digunakan adalah metode demonstrasi, dan untuk media yang digunakan berupa alat-alat alat dan bahan-bahan yang dapat mudah diperoleh. Evaluasi dilaksanakan pada saat pembelajaran berlangsung. Pelaksanaan pembelajaran dilakukan sesuai jadwal pada setiap minggunya, kesulitan yang dihadapi adalah kemampuan anak tunagrahita ringan yang memiliki kemampuan berbeda satu sama lainnya. Upaya yang dilakukan adalah melakukan asesmen sebelum Menyusun program pembelajaran. Rekomendasi untuk Kepala Sekolah agar Sekolah menjalin Kerjasama dengan pihak penyedia pekerjaan serta melengkapi fasilitas untuk pembelajaran keterampilan
PENGGUNAAN BUKU POP UP UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BAHASA BAGI ANAK TUNARUNGU DI SLB YPLAB LEMBANG KABUPATEN BANDUNG BARAT
Anak tunarungu adalah anak yang mengalami hambatan pendengaran, sehingga mengakibatkan anak tunarungu kesulitan dalam berbahasa dan melakukan komunikasi dengan lawan bicaranya. Kemampuan bahasa merupakan salah satu bagian terpenting dalam berkomunikasi. Anak tunarungu adalah insan visual dan salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan bahasa anak tunarungu yaitu dengan penggunaan media pembelajaran yang menarik. Salah satunya dengan penggunaan media edukatif yaitu buku pop up. Buku pop up merupakan sebuah buku yang memiliki bagian yang dapat bergerak atau memiliki unsur 3 dimensi berupa pembuatan mekanis kertas yang dapat membuat gambar tampak secara lebih berbeda baik dari sisi perspektif/dimensi, perubahan bentuk hingga dapat bergerak yang disusun sealami mungkin. Metode yang digunakan dalam penelitian ini berupa deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Subyek dalam penelitian ini adalah anak 2 orang tunarungu kelas 2 SDLB di SLB YPLAB Lembang. Hasil dari penelitian bahwa dengan menggunakan buku pop up anak tunarungu mampu meningkatkan kemampuan bahasa. Hal tersebut dapat dilihat dari perbendaharaan kata anak tunarungu semakin meningkat, mampu mengucapkan dan menjelaskan kata secara sederhana. Dengan demikian media buku pop up mampu meningkatkan kemampuan bahasa pada anak tunarungu