16 research outputs found

    PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK UMBI TALAS (Colocasia esculanta L.Scoot) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT DALAM PEMBUATAN TABLET PARASETAMOL

    Get PDF
    Banyak tipe pati dari beberapa tanaman dapat digunakan sebagai alternative untuk bahan tambahan pada formulasi tablet. Salah satu sumber  yang telah dikembangkan sebagai eksipien farmasi adalah pati umbi talas, yang relatif mudah ditemukan di daerah tropic seperti Indonesia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan serbuk umbi talas sebagai pengikat dalam pembuatan tablet parasetamol dengan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% secara granulasi basah. Pada pengujian mutu fisik tablet yang digunakan menurut Farmakope Indonesia Edisi IV yaitu Uji Kekerasan dan Uji Keregasan tablet. Kedua parameter tersebut digunakan untuk mengetahui apakah daya ikat bahan pengikat serbuk umbi talas dalam menghasilkan sediaan tablet yang baik. Hasil penelitian pada pengujian keregasan tablet menunjukkan konsentrasi 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% tidak memenuhi syarat uji keregasan. Pada pengujian kekerasan tablet, hasil yang diperoleh pada konsentrasi 5% tidak memenuhi persyaratan karena dibawah 4 kg/cm2, sedangkan pada konsentrasi 10%, 15%, 20% dan 25% memenuhi syarat karena kekerasan tabletnya berkisar antara 4 kg/cm2 – 8 kg/cm2.Kata kunci : Serbuk Umbi Talas, Pati, Tablet Parasetamol, Uji keregasan, dan Uji Kekerasa

    PEMBIMBINGAN PEMBUATAN “ TEH KOMBHUCA” SEBAGAI SUMBER PENGHASILAN TAMBAHAN MASYARAKAT

    Get PDF
    Kombucha adalah minuman kesehatan yang sudah dikenal sejak jaman  dahulu di berbagai negara seperti China, Rusia, dan Jerman. Kombucha merupakan hasil fermentasi teh dan gula oleh starter kultur kombucha yang disebut SCOBY. Simbiosis kultur kombucha antara lain Acetobacter yaitu Acetobacter xylinum, dan beberapa jenis khamir yaitu Brettanomyces, Zygosaccharomyces, dan Saccharomyces. Kombucha  memiliki  berbagai  efek kesehatan, antara lain sebagai antibiotik, melancarkan pencernaan, antioksidan, dan antibakteri. Pemanfaatan berbagai jenis daun yang tinggi fenol sebagai bahan baku pembuatan kombucha belum dilakukan sampai saat ini karena kombucha biasanya terbuat dari daun teh dan sebagian masyarakat Indonesia belum mengenal produk kombucha. Pengabdian kepada masyarakat tahun 2020 ini, dengan tema “ TEH KOMBHUCA”, Kami mengambil tema ini karena kebiasaan yang tidak sehat seperti merokok, mengonsumsi minuman bersoda, berenergi dan alkohol, pola makan yang tidak sehat, aktivitas fisik yang kurang, dan pencemaran lingkungan. Dengan demikian kami berinisiatif untuk membimbing ibu-ibu Rumah Tangga dalam membuat produk yang mudah yaitu “Teh Kombhuca” Hasilnya setelah melakukan penyuluhan dan praktikum, ibu-ibu Perumahan Graha Matahari Permai ada manfaat yang dapat tercapai yaitu menghasilkan produk inovatif “Teh Kombhuca”  Kata kunci : Teh Kombucha, Masyarakat, Pengabdian

    IDENTIFIKASI DRUG RELATED PROBLEMS (DRPs) DALAM PENGOBATAN DIARE PADA PASIEN ANAK RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH LABUANG BAJI MAKASSAR

    Get PDF
    Penyakit diare merupakan penyakit endemis di Indonesia dan juga penyakit potensial KLB yang sering disertai dengan kematian. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kejadian DRPs dalam pengobatan diare pada pasien anak rawat inap di Rumah Sakit Umum Labuang Baji Makassar. Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilaksanakan bulan Juni – Agustus 2017. Jumlah sampel sebanyak 27 lembar rekam medik pasien anak diare. Analisis data dilakukan secara deskriptik dalam besaran persentase kejadian DRP berdasarkan kategori.Hasil penelitian ini menemukan bahwa kejadian DRP kategori tepat obat sebesar 23,01 %, tepat dosis (subterapi dan dosis terlalu tinggi) masing-masing sebesar 73,07 % dan 3,84 %, dan tidak ditemukan DRPs pada kategori duplikasi obat dan interaksi obat. Hasil penelitian ini juga menemukan obat dengan kelas terapi antibiotik yang paling banyak mengalami DRP (38,45 %), kemudian zink 34,61 %, disusul kortikosteroid 11,50 %, dan antihistamin 7,66 %. Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa terjadi DRPs kategori tepat obat dan tepat dosis dengan persentase terbesar pada obat dengan kelas terapi antibiotik.Kata kunci : DRP, diare, RSUD Labuang Baj

    Penyuluhan Dan Pelatihan Racikan Herbal Untuk Pencegahan Dan Pengobatan Common Cold Di Kelurahan Maccini Sombala Kota Makassar

    Get PDF
    Common Cold disease is a disease that attacks the upper respiratory tract with the manifestation of coughs and colds and the main cause is a virus. Common colds can infect a person more than once a year, so body immunity is an effective means of prevention. One way to increase immunity is by consuming herbs. This activity aims to increase participant's knowledge and provide training on mixing herbs to prevent Common colds. The activity method used is counseling and training. The target audience is the sub-district team and PKK cadres from Maccini Sombala Village, totaling 30 people—evaluation of extension activities based on pre- and post-extension questionnaires. Training activities are evaluated based on participants' skills in preparing herbal concoctions for Common Cold. The results of the activities obtained were an increase in participants' knowledge after counseling by 60% and an increase in skills based on the results of participants' practice. Outcomes in the form of mandatory community service include increasing knowledge, articles in pharmaceutical service media, training manuals, mini videos of activities, and publications in print media/online newspapers. Additional outputs include book copyrights and training products so from this activity, it can be concluded that there has been an increase in participants' knowledge and skills.Keywords: herbal concoction, Common Cold, training, counseling Penyakit Common Cold adalah penyakit yang menyerang saluran napas bagian atas dengan manifestasi batuk pilek  dengan penyebab utama adalah virus. Common Cold dapat menginfeksi seseorang lebih dari sekali setahun, sehingga imunitas tubuh merupakan cara pencegahan yang efektif. Salah satu cara meningkatkan imunitas adalah dengan konsumsi herbal. Tujuan Kegiatan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan peserta dan memberikan pelatihan meracik herbal untuk mencegah Common Cold. Metode Kegiatan yang digunakan adalah Penyuluhan dan pelatihan. Khalayak sasaran adalah tim kelurahan dan kader PKK Kelurahan Maccini Sombala berjumlah 30 orang. Evaluasi kegiatan penyuluhan berdasarkan kuesioner pre dan post penyuluhan. Kegiatan pelatihan dievaluasi berdasarkan keterampilan peserta menyiapkan racikan herbal untuk Common Cold. Hasil Kegiatan yang diperoleh adalah Peningkatan pengetahuan peserta setelah penyuluhan sebesar 60% dan terjadi peningkatan keterampilan berdasarkan hasil praktik peserta. Capaian luaran berupa wajib yaitu peningkatan pengetahuan, artikel pada media pengabdian kefarmasian, buku panduan pelatihan, video mini kegiatan, publikasi pada media cetak/koran Online. Luaran tambahan berupa hak cipta buku dan produk hasil pelatihan sehingga dari kegiatan ini dapat disimpulkan terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan peserta.Kata kunci : racikan herbal, Common Cold , pelatihan, penyuluha

    Comparison of Iron (Fe), Calcium (Ca) and Magnesium (Mg) Qualitative Test on Yellow and Black Raisins Nutrition-Rich Snacks as Alternative Blood Enhancement

    Get PDF
    Lack of blood or iron deficiency or better known as anemia, which is in the blood there is a condition where the hemoglobin level in the blood is lower than normal. The aims of this study was to compare Fe levels, Calcium levels and the presence of magnesium in raisins. Qualitative examination of the presence of magnesium content in yellow currants and black currants by means of drying through a furnace until ash is formed and followed by the addition of 2 N nitric acid. Furthermore, several reagents such as dilute HCl, NaOH and Na2S are added. The formation of a white precipitate indicated that the raisin sample contained magnesium and was examined quantitatively by the AAS (Atomic Absorption Spectrometry) method. In the qualitative test of yellow currants and black currants, positive results were obtained containing Magnesium (Mg). Quantitative research uses the AAS (atomic absorption spectrophotometry) method, which is a quantitative elemental analysis method whose measurement is based on the absorption of light with a certain wavelength by metal atoms in a free state. Determination of Fe content in yellow currants obtained values of 17.620 ÎĽg/g, Ca as much as 106.200 ÎĽg/g and in black currants obtained Fe values of 17.590 ÎĽg/g and Ca as much as 288.750 ÎĽg/g. Based on the value obtained, the average Fe requirement in humans is around 1-2 grams per day by making daily snacks, both yellow currants and black currants, which can meet the needs of iron and calcium in the body. Besides being recommended to consume yellow or black raisins, it is also highly recommended to take sources of iron and calcium from milk and dairy products as well as foods from other calcium sources, for maximum results.Keywords: AAS, Fe, calcium, raisins, anemi

    Formulasi Dan Uji Efektivitas Anti Inflamasi Sediaan Krim Ekstrak Etanol Daun Sirsak (Annona muricata L.) Secara In Vitro

    Get PDF
    Formulation and Anti-Inflammatory Effectiveness of Ethanol Extracts of Soursop Leaves (Annona Muricata L.) Using In Vitro AssayInflammation-reducing medications like steroids and non-steroid anti-inflammatory drugs (NSAIDs) are known to have considerable side effects, so an alternative with minimal side effects is needed. Besides administering anti-inflammatories orally, topical preparations are also increasingly being developed for reasons of practicality and minimal side effects that can occur. Soursop leaves (Annona muricata L.) are commonly utilized by the community as a medicinal plant for treating inflammation. Several studies have shown that soursop leaf extract has anti-inflammatory effects. This research is a laboratory experimental study that aims to test the effectiveness of anti-inflammatory cream preparations of soursop leaf extract in vitro. The cream preparations that had been formulated were tested for stability before and after accelerated storage. Anti-inflammatory effectiveness test in vitro using protein denaturation inhibition method by making each series of Na positive control solution. Diclofenac, cream preparation, and negative control were dissolved using 0.2% BSA solution in TBS solvent pH 6.2 – 6.5. Then the solution was incubated for 30 minutes and heated for 2 minutes at 1000C. After cooling, the solution was homogenized, and absorbance was measured using a UV-visible spectrophotometer at a wavelength of 660 nm. Anti-inflammatory effectiveness is seen from the IC50 value. The results showed that soursop leaf extract cream preparations could inhibit protein denaturation. An IC50 value of 291.11 µg/mL.Keywords: Soursop leaves, anti-inflammation, in vitro, protein denaturatioObat-obat anti-inflamasi seperti golongan steroid dan anti-inflamasi non steroid (AINS) diketahui memiliki efek samping yang patut diperhitungkan sehingga diperlukan suatu alternatif dengan efek samping minimal. Di samping pemberian anti inflamasi per oral, juga semakin banyak dikembangkan sediaan topikal dengan alasan kepraktisan dan efek samping minimal yang dapat ditimbulkan. Salah satu tanaman obat yang sering digunakan oleh masyarakat untuk mengobati inflamasi adalah daun sirsak (Annona muricata L.). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun sirsak memiliki efek anti-inflamasi. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental laboratorium yang bertujuan untuk menguji efektivitas sediaan krim anti-inflamasi ekstrak daun sirsak secara in vitro. Sediaan krim yang telah diformulasi diuji stabilitasnya sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat. Efektivitas anti-inflamasi diuji secara in vitro menggunakan metode inhibisi denaturasi protein dengan membuat masing-masing seri larutan kontrol positif Na. Diklofenak, sediaan krim, dan kontrol negatif yang dilarutkan menggunakan larutan BSA 0,2 % dalam pelarut TBS pH 6.2 – 6.5. Kemudian larutan diinkubasi selama 30 menit dan dipanaskan selama 2 menit pada suhu 1000C. Setelah dingin, larutan dihomogenkan dan dilakukan pengukuran absorbans dengan spektrofotometer UV-Visibel pada panjang gelombang 660 nm. Hasil penelitian menunjukkan sediaan krim ekstrak daun sirsak dapat menghambat denaturasi protein dilihat. Nilai IC50 sebesar 291.11 µg/mLKata kunci : Daun sirsak, anti inflamasi, in vitro, denaturasi protei

    Identifikasi Kandungan Daun Nggorang (Salvia occindentalis Sw) Menggunakan Spektrofotometer GC-MS

    Get PDF
    Nggorang or west indian sage (Salvia occidentalis Sw.) leaf from Tenda Village, Langke Rembong Subdistrict, Manggarai Regency, NTT Province. It is empirically used as an anticancer for breasts, coughs, and nosebleeds, but the leaf compounds needs to be studied. This research aims to identify the content contained in the leaf of west indian sage (Salvia occidentalis Sw) using GC-MS spectrophotometer. The leaves were extracted using the maceration method with methanol extractor, and the contents were analyzed using GC-MS with CP-Sil 5CB as the stationary phase. The results showed that the west indian sage (Salvia occidentalis Sw.) leaf contains: 3, 7, 11, 15-Tetramethyl-2-hexadecen-1-o1 [C2OH400], n-Hexadecanoid acid [C16H32O2], 7-Isopropyl-1, 1, 4a-trimethyl-1, 2, 3, 4. 4a ,9, 10a-, octahydrophenantrene [C20H300], Phytol [C20H40O], Podocarp-7-en-3β-o1,13β-methyl-13-vinyl [C20H32O], 1-Phenantrene methanol, 1, 2, 3, 4, 4a, 9, 10, 10a-octahydro-1, 4a-dimethyl-7- (1-methyl) -[1S(1α,4aα,10aβ)] [C20H30O], Heptriacotanol [C37H76O] (Alkohol), 9-(2’, 2’-Dimethy propanoilhydrazono)-3,6-dichloro-2, 7- bis-[2-(diethylamino)-ethoxy] fluorine[C30H42C12N4O3], 1- Phenanthrene carboxylic acid, 7-ethenyl-1, 2, 3, 4, 4a, 4b, 5, 6, 7, 9, 10, 10a-dodecahydro 4a, 7 dimethyl [1R(1α, 4aβ, 4bα, 7β, 10aα)][C19H28O2], 1, 2-Dihydro-11-oxo-prednisolone 11-dehydroxy-9-thiocynato [C22H27NO5S], therefore, it was concluded that west indian sage (Salvia occidentalis Sw.) leaves contain compounds such as Terpenoida, Palmitic Acid, Steroids, Chlorophyll, Vitamin A, Beta Carotene, Alcohol, Phenolic Acid, Testosterone, Prednisolone.Keywords : Chemical Ingredients, West indian sage (Salvia occidentalis Sw) leaf, GC-MSDaun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) yang berasal dari Desa Tenda Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai Provinsi NTT. Secara empiris digunakan sebagai antikanker payudara, batuk, dan mimisan namun kandungan senyawa di dalam daun ini masih perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan yang terdapat pada Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw) secara spektrofotometer GC-MS. Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan cairan penyari metanol, lalu dianalisis kandungannya menggunakan GC-MS dengan fase diam CP-Sil 5CB. Hasil penelitian menunjukan Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) mengandung : 3, 7, 11, 15-Tetramethyl-2-hexadecen-1-o1 [C2OH400], n-Hexadecanoid acid [C16H32O2], 7-Isopropyl-1, 1, 4a-trimethyl-1, 2, 3, 4. 4a ,9, 10a-, octahydrophenantrene [C20H300], Phytol [C20H40O], Podocarp-7-en-3β-o1,13β-methyl-13-vinyl [C20H32O], 1-Phenantrene methanol, 1, 2, 3, 4, 4a, 9, 10, 10a-octahydro-1, 4a-dimethyl-7- (1-methyl) -[1S(1α,4aα,10aβ)] [C20H30O], Heptriacotanol [C37H76O] (Alkohol), 9-(2’, 2’-Dimethy propanoilhydrazono)-3,6-dichloro-2, 7- bis-[2-(diethylamino)-ethoxy] fluorine[C30H42C12N4O3], 1- Phenanthrene carboxylic acid, 7-ethenyl-1, 2, 3, 4, 4a, 4b, 5, 6, 7, 9, 10, 10a-dodecahydro 4a, 7 dimethyl [1R(1α, 4aβ, 4bα, 7β, 10aα)][C19H28O2], 1, 2-Dihydro-11-oxo-prednisolone 11-dehydroxy-9-thiocynato [C22H27NO5S], sehingga dapat disimpulkan Tanaman Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) mengandung senyawa Terpenoida, Asam Palmitat, Steroid, Klorofil, Vitamin A, Beta Karoten, Alkohol, Asam Fenolik, Testosteron, Prednisolon.Kata Kunci : Kandungan Kimia, Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw), GC-MS.Nggorang or west indian sage (Salvia occidentalis Sw.) leaf from Tenda Village, Langke Rembong Subdistrict, Manggarai Regency, NTT Province. It is empirically used as an anticancer for breasts, coughs, and nosebleeds, but the leaf compounds needs to be studied. This research aims to identify the content contained in the leaf of west indian sage (Salvia occidentalis Sw) using GC-MS spectrophotometer. The leaves were extracted using the maceration method with methanol extractor, and the contents were analyzed using GC-MS with CP-Sil 5CB as the stationary phase. The results showed that the west indian sage (Salvia occidentalis Sw.) leaf contains: 3, 7, 11, 15-Tetramethyl-2-hexadecen-1-o1 [C2OH400], n-Hexadecanoid acid [C16H32O2], 7-Isopropyl-1, 1, 4a-trimethyl-1, 2, 3, 4. 4a ,9, 10a-, octahydrophenantrene [C20H300], Phytol [C20H40O], Podocarp-7-en-3β-o1,13β-methyl-13-vinyl [C20H32O], 1-Phenantrene methanol, 1, 2, 3, 4, 4a, 9, 10, 10a-octahydro-1, 4a-dimethyl-7- (1-methyl) -[1S(1α,4aα,10aβ)] [C20H30O], Heptriacotanol [C37H76O] (Alkohol), 9-(2’, 2’-Dimethy propanoilhydrazono)-3,6-dichloro-2, 7- bis-[2-(diethylamino)-ethoxy] fluorine[C30H42C12N4O3], 1- Phenanthrene carboxylic acid, 7-ethenyl-1, 2, 3, 4, 4a, 4b, 5, 6, 7, 9, 10, 10a-dodecahydro 4a, 7 dimethyl [1R(1α, 4aβ, 4bα, 7β, 10aα)][C19H28O2], 1, 2-Dihydro-11-oxo-prednisolone 11-dehydroxy-9-thiocynato [C22H27NO5S], therefore, it was concluded that west indian sage (Salvia occidentalis Sw.) leaves contain compounds such as Terpenoida, Palmitic Acid, Steroids, Chlorophyll, Vitamin A, Beta Carotene, Alcohol, Phenolic Acid, Testosterone, Prednisolone.Keywords : Chemical Ingredients, West indian sage (Salvia occidentalis Sw) leaf, GC-MSDaun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) yang berasal dari Desa Tenda Kecamatan Langke Rembong Kabupaten Manggarai Provinsi NTT. Secara empiris digunakan sebagai antikanker payudara, batuk, dan mimisan namun kandungan senyawa di dalam daun ini masih perlu diteliti. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi kandungan yang terdapat pada Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw) secara spektrofotometer GC-MS. Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) diekstraksi menggunakan metode maserasi dengan cairan penyari metanol, lalu dianalisis kandungannya menggunakan GC-MS dengan fase diam CP-Sil 5CB. Hasil penelitian menunjukan Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) mengandung : 3, 7, 11, 15-Tetramethyl-2-hexadecen-1-o1 [C2OH400], n-Hexadecanoid acid [C16H32O2], 7-Isopropyl-1, 1, 4a-trimethyl-1, 2, 3, 4. 4a ,9, 10a-, octahydrophenantrene [C20H300], Phytol [C20H40O], Podocarp-7-en-3β-o1,13β-methyl-13-vinyl [C20H32O], 1-Phenantrene methanol, 1, 2, 3, 4, 4a, 9, 10, 10a-octahydro-1, 4a-dimethyl-7- (1-methyl) -[1S(1α,4aα,10aβ)] [C20H30O], Heptriacotanol [C37H76O] (Alkohol), 9-(2’, 2’-Dimethy propanoilhydrazono)-3,6-dichloro-2, 7- bis-[2-(diethylamino)-ethoxy] fluorine[C30H42C12N4O3], 1- Phenanthrene carboxylic acid, 7-ethenyl-1, 2, 3, 4, 4a, 4b, 5, 6, 7, 9, 10, 10a-dodecahydro 4a, 7 dimethyl [1R(1α, 4aβ, 4bα, 7β, 10aα)][C19H28O2], 1, 2-Dihydro-11-oxo-prednisolone 11-dehydroxy-9-thiocynato [C22H27NO5S], sehingga dapat disimpulkan Tanaman Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw.) mengandung senyawa Terpenoida, Asam Palmitat, Steroid, Klorofil, Vitamin A, Beta Karoten, Alkohol, Asam Fenolik, Testosteron, Prednisolon.Kata Kunci : Kandungan Kimia, Daun Nggorang (Salvia occidentalis Sw), GC-MS

    Tinjauan Pengetahuan Masyarakat Kecamatan Panca Rijang Kabupaten Sidrap tentang Penggunaan Obat Tradisional

    Get PDF
    Pengobatan tradisional merupakan bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern dan dipergunakan sebagai alternatif pengobatan. Penggunaan tanaman obat untuk penyembuhan suatu penyakit didasarkan pada pengalaman yang secara turun – temurun yang diwariskan oleh generasi terdahulu kepada generasi berikutnya. Tanaman obat tradisional merupakan suatu komponen penting dalam pengobatan tradisional. Selain lebih ekonomis, efek samping dari obat tradisional sangat kecil. Karena itu, penggunaan obat tradisional dengan formulasi yang tepat sangat penting dan tentunya lebih aman dan efektif. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan masyarakat Kecamatan Panca Rijang terhadap penggunaan obat tradisiona

    ANALISIS FAKTOR YANG BERPENGARUH TERHADAP KEJADIAN INTERAKSI OBAT PADA PASIEN HIPERTENSI DI RUMAH SAKIT UMUM X KOTA MAKASSAR

    Get PDF
    Analysis Of Factors That Affect The Incidence Of Drug Interactions In Hypertensive Patients At A Regional General Hospitals In Makassar CityDrug interactions are directly related to factors such as polypharmacy. Meanwhile, patients with hypertension are at high risk for potential drug interactions due to the large number and types of drugs consumed. Therefore, this research aims to determine the potential for drug interactions in hypertensive patients at one of the Makassar City General Hospitals. It also analyzed the factors with the most significant effect on the potential for drug interactions. Furthermore, this is a descriptive-analytic research with a cross-sectional approach. The sample were determined using a consecutive sampling technique and the research was conducted between March-June 2020. In addition, the potential drug interactions were identified using Micromedex 2.0 software and Handbook of Drug Interaction Fact. Analysis of the factors with the most influence on potential for drug interactions was performed using multiple logistic regression statistical tests. The results showed that the number of drugs prescribed had a significant influence on the potential for drug interactions with p = 0.023, OR = 11.676 (9% CI 1.401-97.322). Based on the results, the number of drugs prescribed is the most influential factor in the potential for drug interactions.Keywords  : drug interactions, hypertension, influencing factors, Regional General Hospital  Interaksi obat secara langsung berhubungan dengan faktor seperti polifarmasi. Pasien dengan hipertensi beresiko tinggi terhadap potensi kejadian interaksi obat-obat disebabkan karena banyaknya jumlah dan jenis obat yang mereka terima. Tujuan dari penelitian adalah untuk menentukan potensi interaksi obat pada pasien hipertensi di  RSU X Kota Makassar dan menganalisis faktor yang paling berpengaruh terhadap potensi interaksi obat. Penelitian merupakan deskriptik analitik dengan pendekatan cross-sectional study. Penentuan sampel menggunaan teknik consequtive sampling. Penelitian ini dilaksanakan di RSU X Kota Makassar selama periode Maret-Juni 2020. Identifikasi potensi interaksi obat dilakukan dengan menggunakan Micromedex 2,0 software dan Handbook of Drug Interaction Fact. Analisis faktor yang paling berpengaruh terhadap potensi interaksi obat dilakukan dengan uji statistik regresi logistik ganda. Hasil penelitian ini menemukan faktor jumlah obat yang diresepkan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap potensi interaksi obat dengan p=0,023,OR=11,676 (IK 9%1,401-97,322). Hasil penelitian menyimpulkan jumlah obat yang diresepkan merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap potensi interaksi obat.Kata kunci : interaksi obat, hipertensi, faktor yang berpengaru

    Formulasi dan Stabilitas Fisik Sediaan Lip Balm Dari Buah Stroberi (Fragaria vesca L)

    Get PDF
    Strawberries are rich in anthocyanin compounds, anthocyanins from strawberries are the main content of polyphenolic compounds with high antioxidant effects, so a formula that is more practical to use, more durable and effective, is one of the lip balm preparations. This study aims to formulate lip balm from strawberries (Fragaria vesca l) with various combination of emulsifier tween 80 and span 80: 5% w/v, 7.5% w/v and 10% w/v and to determine the physical quality of the emulsifier. the lip balm preparation. Strawberry juice is extracted by means of a juicer without being concentrated, lip balm formulation test with additives and physical quality tests were done before and after the accelerated stability test including organoleptic, homogeneity test, pH test and melting temperature test. The results showed that strawberry juice could be formulated into lip balm dosage forms with various concentrations of emulsifier tween 80 and span 80: 5% w/v, 7.5% w/v and 10% w/v with qualified physical skills. For the organoleptic test, the three formulas only showed a color change after the stability test, while in the pH test the preparations showed differences after the stability test, namely 6.3: 6.4 and 62 to 6.2: 6.3 and 6.2 respectively for the formula 1, II and III. The stability test for the melting temperature was also the same, where the lipbalm formulas I, II and II with melting temperatures of 53, 54 and 55 minutes became 54,55 and 54 minutes, respectively. While in the homogeneity test there was no visible change after the accelerated stability test. At a concentration of 10% w/v emulsifier lip balm preparation from strawberry juice has the best physical quality stability where there is no significant difference in the results of the study before and after accelerated storage (p < 0.05).Keywords : Strawberry Fruit, Lip Balm, Tween 80 and Span 80Buah stroberi kaya akan senyawa antosianin, dengan kandungan utama senyawa polifenol dengan khasiat antioksidan yang tinggi yang berpotensi dikembangkan sebagai sediaan yang lebih mudah digunakan, lebih stabil dan efektif dalam penyimpanan, seperti  sediaan lip balm. Tujuan penelitian untuk memformulasikan sediaan lip balm dari buah stroberi (Fragaria vesca l) dengan variasi kombinasi emulgator tween 80 dan span 80: 5% b/v, 7,5% b/v dan 10% b/v dan untuk mengetahui mutu fisik dari sediaan lip balm tersebut. Buah stroberi diambil sarinya dengan cara dijuicer tanpa dipekatkan, formulasi lip balm dengan bahan tambahan dan pengujian mutu fisik dilakukan sebelum dan setelah uji kestabilan dipercepat meliputi uji organoleptik, uji homogenitas, uji pH dan uji suhu lebur. Hasil penelitian menunjukkan sari buah stroberi dapat diformulasikan ke dalam bentuk sediaan lip balm dengan variasi konsentrasi emulgator tween 80 dan span 80: 5% b/v, 7,5% b/v dan 10% b/v dengan stabilitas mutu fisik yang memenuhi syarat. Untuk uji organoleptis ketiga formula hanya memperlihatkan perubahan warna setelah uji stabilitas, sedangkan pada uji pH sediaan menunjukkan perbedaan setelah uji stabilitas yaitu 6,3: 6,4 dan 6,2 menjadi 6,2: 6,3 dan 6,2 berturut-turut untuk formula 1, II dan III. Pengujian kestabilan untuk suhu lebur juga demikian , dimana lip balm formula I, II dan II  dengan suhu lebur 53, 54 dan 55 menit menjadi 54,55 dan 54 menit berturut-turut. Sedangkan pada uji homogenitas tidak ada perubahan yang tampak setelah uji kestabilan dipercepat. Pada konsentrasi emulgator 10% b/v sediaan lip balm dari sari buah stroberi memiliki kestabilan mutu fisik yang paling baik dimana tidak ada perbedaan signifikan pada hasil penelitian sebelum dan sesudah penyimpanan dipercepat (p< 0,05)Kata kunci : Buah Stroberi, Lip Balm, Tween 80 dan Span 8
    corecore