10 research outputs found

    KARYA TEEN LIT SEBAGAI PENDUKUNG DALAM PERKEMBANGAN SASTRA

    Get PDF
    Perkembangan suatu bahasa sebagai sistem seutuhnya termasuk fungsinya sebagai medium ujaran dan manifestasi kesastraannya, turut menentukan sifat dan tingkat perkembangan peradaban yang dicapai masyarakat penggunanya. Salah satu bentuk apresiasi bahasa sebagai media komunikasi dalam sastra adalah karya, baik karya dalam bentuk tulisan ataupun lisan. Sedangkan karya sastra yang baik adalah karya sastra yang ketika setelah dibaca, pembaca akan menemukan atau memperoleh sesuatu yang diperlukan, yang tidak hanya sekedar menambah atau memperluaswawasan, tetapi sekaligus dapat memperkaya kehidupan bathinnya.Kata kunci : bahasa,sastra, nove

    Membangun Karakter Peserta Didik Melalui Kesantunan Berbahasa

    Get PDF
     Language is a self-reflection. The more polite the language is used, reflects politely in thought and action. However, polite and polite language in action is not easy to apply, especially for those who are still at an early age. This is also supported by the abundance of language use in the educational environment. The habit of using polite language should start early and need the maximum support from various environments, including the educational environment. The community service activities are done by growing the language-friendly culture in the school by doing counseling.The purpose of this activity is to provide understanding and understanding of the citizens of the school importance of language politeness. By using polite language, the learning climate in the school will be conducive to focus on the learning objectives, one of which is character education. This activity is a problem solving as well as an alternative to create a peaceful learning environment and support teaching and learning activities. The characters that can be trained with the use of polite language are faithful and devoted, tolerance, love the homeland, discipline, cooperation, solidarity, honesty, exemplary, and love the truth.  Kata Kunci: Pendidikan Karakter; Kesantunan Berbahasa

    PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS NARASI (EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS V MI TAUFIQURRAHMAN 1 DEPOK)

    No full text
    Abstract: This paper attempts to look at the effect of the use of learning media on the ability to write narrative . Instructional media used is the projected media and media image series. The method used is the experimental method of data analysis using t-test . The findings based on the analysis of data using normality test and homogeneity test , followed by calculation of the t test at significance level = 0.05 and degrees of freedom (df ) = n1 + n2 - 2 , obtained t ttable of 7.469 and 2.001 . This suggests that thitung greater than ttable ( 7.469 > 2.001 ) . Thus , it was concluded that the working hypothesis ( Ha ) is accepted , which means there is a significant difference between the use of learning media to the ability to write narrative.   Abstrak:Tulisan ini mencoba melihat pengaruh penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi. Media pembelajaran yang  digunakan adalah media yang diproyeksikan dan media gambar seri. Metode yang digunakan adalah metode eksperimen dengan analisis data menggunakan Uji t. Hasil temuan berdasarkan analisis data menggunakan uji normalitas dan uji homogenitas yang dilanjutkan dengan perhitungan Uji t pada taraf signifikansi  = 0,05 dan derajat kebebasan (dk) = n1 + n2 – 2, diperoleh thitung sebesar 7,469 dan ttabel sebesar 2,001. Hal ini menunjukkan bahwa thitung lebih besar dari ttabel (7,469 > 2,001). Berdasarkan itu, hipotesis kerja (Ha) diterima sehingga dapat disimpulkan terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan media pembelajaran terhadap kemampuan menulis narasi.   Permalink/DOI: http://dx.doi.org/10.15408/dialektika.v2i2.362

    Pemerolehan Bahasa Ibu Di Posyandu Melati Iii Pejaten Barat

    No full text
    A community service took place at Posyandu Melati III located in West Pejaten – Pasar Minggu, South Jakarta. It aimed to introduce the importance of first language acquisition (i.e. Indonesian language as the mother tongue) by knowledge-sharing activities to facilitate the members of Posyandu Melati III with useful and practical information on how to use correct Indonesian language towards their children. The knowledge shared are based on Teori Belajar Bahasa for language development of children. Results showed that the parents were finally aware the correct Indonesian they should say towards their children. Most of the parents use baby talk when communicating with these children, for example, parents let the children say mimi cucu, instead of the correct one, i.e. minum susu (lit.trl. drinking milk); atit instead of sakit (lit.trl. sick or ill); atut instead of takut (lit.trl. afraid). The parents were enthusiastic about the program by asking many questions regarding the matters. They wanted to know how to teach their children correct Indonesian language and looked forward more program like this in the future since there is still a lack of program like the one the team offered in this community service

    Konstruksi Realitas Berita Anies Baswedan dan PSBB di Harian Tempo.Co

    No full text
    Kebijakan memberlakukan kembali PSBB yang dilakukan oleh Gubernur DKI Jakarta sejak 14 September 2020 telah menuai pro dan kontra di masyarakat. Surat kabar daring tidak ketinggalan menghadirkan realitas pro dan kontra ini. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis konstruksi realitas berita Anies Baswedan dan PSBB di harian daring Tempo.co. Metode pengumpulan data dalam penelitian yaitu metode simak dan metode pustaka. Data dianalisis dengan mengunakan AWK Norman Fairclough melalui tiga tahap, yakni tahap deskripsi, interpretasi, dan eksplanasi dan Teori Konsep Appraisal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa di harian Tempo.com konstruksi Anies Baswedan ditampilkan dengan kosakata berupa verba, adverbial, metafora dan modalitas. Hasil analisis pada gramatika menunjukkan penggunaan konstruksi aktif, pasif serta negasi. Sistem Appraisal yang dihadirkan pada wacana ini dilakukan dari tataran sikap dengan menggunakan afeksi kata sifat, kata benda, dan kata kerja serta penghakiman negatif. Pada tataran amplifikasi, terdapat amplifikasi kekuatan intensifier negatif dengan leksis sikap dan metafora serta fokus yang menguat dan menurun. Dari tinjauan sumber sikap, pewarta menggunakan heteregloss oleh pewarta dan sumber lain yang dikutip pewarta untuk mengevaluasi objek evaluasi, Anies Baswedan dan Kebijakan PSBB. Kata Kunci: Anies Baswedan, PSBB, Media Daring

    Character Education in the Poetry Collection of Kidung Cisadane by Rini Intama: A Study of Literary Reception

    No full text
    The method used in this study is descriptive qualitative. Data were collected by distributing questionnaires to 20 respondents. The objectives of this study were to determine the understanding and responses of readers, namely junior high school teachers in Pasar Rebo District about the collection of Kidung Cisadane poems by Rini Intama and to increase teachers' knowledge about literary assessment. From 704 data on the value of character education which is the result of the literary reception of the teachers to the collection of Kidung Cisadane poems, the results obtained are the religious aspect totaling 119 data or about 16.9%, the cultural aspect totaling 212 data or about 30.1%, the environmental aspect amounting to 203 data or approx. 28.8% and aspects of self-potential amounted to 170 data or about 24.1%. So, the dominant aspects of character education are cultural aspects, environmental aspects, self-potential aspects, and religious aspects.Keywords: Poetry, character education, literary reception

    GAYA BAHASA PERBANDINGAN DALAM KUMPULAN CERPEN PATAH KARYA NIKEN NURMIYATI DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

    No full text
    Tujuan penelitian adalah untuk menganalisis gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan cerpen Patah Karya Niken Nurmiyati. Penulis ingin mengetahui bagaimana gaya bahasa perbandingan dalam kumpulan cerpen tersebut. Pendekatan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini yaitu penelitian kualitatif. Pendekatan penelitian ini berorientasi terhadap jenis-jenis gaya bahasa perbandingan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan mengenai Kumpulan Cerpen Patah Karya Niken Nurmiyati, dapat diketahui terdapat jenis-jenis gaya bahasa perbandingan berupa personifikasi 26 temuan dengan persentase 23%, metafora 62 temuan dengan persentase 54%, pleonasme 11 temuan dengan persentase 9% dan perumpamaan 16 temuan dengan persentase 14%. Dari data yang diperoleh, dapat ditarik kesimpulan bahwa gaya bahasa perbandingan jenis metafora dan personifikasi lebih banyak dibandingkan dengan jenis yang lainnya dalam kumpulan cerpen Patah Karya Niken Nurmiyati

    KLASIFIKASI EMOSI TOKOH UTAMA DALAM NOVEL 3 (Tiga) KARYA ALICIA LIDWINA DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

    No full text
    Penelitian bertujuan untuk menganalis klasifikasi emosi dalam novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina. Selain itu, penulis berharap agar para pembaca lebih memahami isi dari novel ini. Pendekatan penelitian yang digunakan untuk menganalisis novel ini adalah pendekatan psikologi sastra yang memuat aspek psikologis. Selain itu, penulis menggunakan teknik penelitian aspek psikologik dalam menyusun langkah kerja. Setelah penulis menganalisis novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina melalui klasifikasi emosi tokoh utama, akhirnya penulis dapat menarik simpulan bahwa terdapat tujuh klasifikasi emosi tokoh utama di dalam novel 3 (Tiga) karya Alicia Lidwina, yaitu konsep rasa bersalah sebanyak 11 temuan dengan persentase 12,94%, rasa bersalah yang dipendam sebanyak 10 temuan dengan persentase 11,76%, menghukum diri sendiri sebanyak 10 temuan dengan persentase 11,76%, rasa malu sebanyak 4 temuan dengan persentase 4,72% dan kebencian sebanyak 3 temuan dengan persentase 3,53%

    KONSEP NALURI KEMATIAN DARI PERILAKU TOKOH ALDRICH DALAM NOVEL MY PSYCHOPATH BOY FRIEND DAN IMPLIKASINYA TERHADAP PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA

    No full text
    Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis konsep naluri kematian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif dengan teknik analisis isi. Konsep naluri kematian yang mendominasi perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend adalah konsep kebencian dengan 21 temuan dari total 51 temuan atau 41,18 %, A membunuh tokoh lain sebanyak 9 temuan dari atau 17,65 %, tindakan yang menjerumuskan bunuh diri mencapai 19 temuan atau 37,25 %, bunuh diri karena kesedihan, bunuh diri karena penyesalan, dan death wish tidak ditemukan 0 atau 0%, dan untuk tindakan pengrusakan diri mencapai 2 temuan atau 3,92 % . Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa konsep kebencian dari perilaku tokoh Aldrich dalam novel My Psychopath Boy Friend sangat mendominasi isi dari cerita. Hal itu disebabkan konsep kebencian berperan dalam konsep naluri kematian khususnya perilaku tokoh dalam novel.  Kata Kunci: Naluri Kematian, Novel, Perilaku, Tokoh Aldrich.

    Kajian puisi

    No full text
    Buku kajian puisi ini secara ringkas memberika pengetahuan tentang konsep dasar sastra dan perkembangan puisi sosial. Puisi adalah karya sastra yang dianggap sebagai cermin kehidupan sosial masyarakat, karena masalah yang dilukiskan dalam karya sastra (puisi) merupakan masalah - masalah yang ada di lingkungan kehidupan pengarangnya sebagai anggota masyarakat.vi, 241 hlm, 23 x 15,9 c
    corecore