33 research outputs found

    Kepemimpinan Islam Berwawasan Duniawi dan Ukhrawi

    Get PDF
    Kepemimpinan merupakan suatu proses dalam mempengaruhi orang lain, dan USAha untuk menyeru manusia berbuat kebaikan dan melarang manusia berbuat keburukan.Dalamkonteks Islam, kepemimpinan adalah perwujudan dari keimanan dan amal saleh. Kepemimpinan tentu tidak bisa lepas dari seorang pemimpin, karena pemimpin adalah seorang ahli dalam suatu organisasi masyarakat yang diharapkan untuk menggunakan pengaruhnya dalam melaksanakan visi dan misi suatuinstitusi.Temuan dalam tulisan ini bahwa, sosok pemimpin yang paling ideal dimuka bumi ini adalahRasulullah saw,karena dia selalu mengawali dengan memimpin dirinya sendiri,memimpin tutur katanya sehingga tidak pernah berbicara kecuali kata-kata benar, indah, dan padat akan makna. Rasulullah juga memimpin nafsunya, keinginannya, dan memimpin keluarganya dengan cara terbaik karena Rasulullah senantiasa berpegang kepada aturan yang telah ditetapkan oleh Allah sehingga dia mampu memimpin umat dengan cara yang terbaik. Dalam Islam telah diatur kriteria-kriteria bagi seorang pemimpin yakni; beriman,beramal shaleh, memilki niat yang lurus, laki-laki, tidak meminta jabatan, berpegang pada hukum Allah, memutuskan perkara dengan adil, menasehati rakyat, tidak menerima hadiah, tegas, lemah lembut, dan memilki sifat STAF (sidiq, tabliq, amanah, fatonah). Pemimpin juga harus memiliki sikap keseimbangan antara dunia dan akhirat dengan kriteria-kriteria yang disebutkan di atas sebagai ciripemimpin yang sesuai dengan tuntunan al-Qur'an dan As-Sunnah sebagai corak kepemimpinan yang berwawasan duniawidan ukhrawi

    QUALITY MANAGEMENT OF LEARNING AS AN EFFORT TO INCREASE SCHOOL ACCREDITATION VALUE DURING THE PANDEMIC

    Get PDF
    This research was inspired by the phenomenon of the COVID-19 pandemic and the continuity of learning in remote schools, which was related to an increase in school accreditation. This type of research is qualitative and uses a naturalistic approach. This multi-site research examines two schools, SMPN 3 Satap Banawa Tengah and SMPN 11 Satap Palolo. The focus of this research is to find out the practice of quality management of education in both schools to answer the research questions as: 1) management of the learning process during a pandemic; 2) correlation of learning process management with school accreditation. Research data was collected using structured interviews, observation, and documentation. The data was analyzed using data reduction, presentation, and triangulation. This study found that quality management of the learning process was consistently carried out at the school during the pandemic. Both schools have implemented limited semi-online learning. Limited semi-online learning has similarities with other online learning but also has differences in implementation aspects. The second finding, every step taken by the principal in managing the learning process, refers to the accreditation guidelines that the ministry of education and culture has set. The analysis is carried out by critiquing each question item in the accreditation guidelines and is adjusted to the steps taken by the school. In practice, it's hard for schools to meet some of the accreditation requirements. However, in terms of the formal parts of the learning process, every step schools have taken has met the criteria set by the ministry of education

    Sistem Informasi Penjualan Sparepart Motor Berbasis Web Di Hamdani Speedshop

    Get PDF
    How is the implementation of a web-based information system at Hamdani Speedshop that can facilitate sales transactions, and how much is the feasibility of a web-based information system at Hamdani Speedshop for sales transactions. The purpose of this study is to facilitate sales transactions for both customers and sellers, and have a positive effect on sales transactions. In this study the researchers used the waterfall method, which in this method describes a sequential approach to software development. The type of data used is qualitative data, data that cannot be represented by numbers or data that cannot be calculated. The data is taken from the number of regular customers of Hamdani Speedshop as many as 15 customers, then using a questionnaire then calculated using the average. Based on direct testing of 15 respondents accompanied by an assessment through a questionnaire, it shows that 40% of respondents stated strongly agree and 60% agreed and 0% stated disagree and strongly disagree. From these results, it can be concluded that the Hamdani Speedshop web information system is feasible for sales transactions.AbstrakBagaimana implementasi sistem informasi berbasis web di Hamdani Speedshop yang dapat memudahkan transaksi penjualan, dan seberapa besar tingkat kelayakan sistem informasi berbasis web di Hamdani Speedshop terhadap transaksi penjualan. Tujuan dari penelitian ini adalah Dapat memudahkan dalam transaksi penjualan baik untuk pelanggan dan penjual, serta berpengaruh positif terhadap transaksi penjualan. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode waterfall, dimana dalam metode ini menggambarkan pendekatan yang berurutan pada pengembangan perangkat lunak. Jenis data yang digunakan yaitu data kualitatif, data yang tidak dapat di wakilkan dengan angka atau data yang tidak dapat dihitung. Data diambil dari jumlah pelanggan tetap Hamdani Speedshop sebanyak 15 Pelanggan, lalu menggunakan kuesioner kemudian di hitung menggunakan rata-rata. Berdasarkan pengujian langung kepada 15 responden yang disertai dengan penilaian melalui kuesioner menunjukan bahwa 40% responden menyatakan sangat setuju dan 60% menyatakan setuju dan 0% yang lain menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa sistem informasi web Hamdani Speedshop tersebut layak untuk transaksi penjualan

    Teori Interpretasi Nasr Hamid Abu Zayd

    Get PDF
    This paper describes the thought of Nasr Hamid Abu Zayd on the theory of interpretation/method of interpretation of the al-Qur’an, the discussion of which is the study of descriptive-analitif. In the method, Nasr Hamid seeks to reveal the meaning and significance (maghza) with the meaning of "unspeakable". Nasr Hamid distinguish these three terms.  Meaning is what is represented by the text or in the sense that letting the text speak about himself. then from that meaning discussed with conditions / context that surrounds a reader. Therefore, the meaning of the static nature as it contains a textual-historical significance (historical meaning), and the dynamic nature of significance according to the horizon of each reader.Tulisan ini mendeskripsikan pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd tentang teori interpretasi/metode penafsiran terhadap al-Qur’an, dengan pembahasan yang bersifat telaah diskriptif-analitif. Dalam metodenya, Nasr Hamid berusaha untuk mengungkap makna dan signifikansi (maghza) yang kemudian memunculkan makna “yang tak terkatakan”.  Nasr Hamid membedakan ketiga istilah tersebut. Makna adalah makna yang direpresentasikan oleh teks atau dalam artian bahwa membiarkan teks berbicara  tentang dirinya sendiri. kemudian dari makna tersebut didialogkan dengan kondisi/konteks yang mengitari seorang reader. Karena itu, makna sifatnya statis karena memuat makna tekstual-historis (historical meaning), dan signifikansi sifatnya dinamis sesuai dengan horizon masing-masing pembaca

    Konsep Hadiah dalam Surat al-Naml Ayat 35-36 (Suatu Kajian Tafsir Tahlili)

    Get PDF
    Penelitian ini menajamkan kajiannya pada redaksi-redaksi al-Qur’an dengan fokus ayat pada surat al-Naml ayat 35-36. Dengan menggunakan metode tahlili yang memaparkan berbagai aspek yang terkandung di dalam ayat-ayat yang sedang ditafsirkan itu serta menerangkan makna-makna yang tercakup di dalamnya sesuai dengan keahlian dan kecenderungan dari mufassir yang menafsirkan ayat-ayat tersebut. Dan juga mengkorelasikan dengan hadis-hadis Nabi Muhammad saw, yang dijadikan sebagai pendukung dari ayat-ayat yang dibahas. Dari hasil kajian ayat-ayat hadiah dalam al-Qur’an (Q.S. al-Naml ayat 35-36), penulis menemukan bahwa hukum pemberian hadiah yang terdapat dalam surat tersebut belum bisa dijadikan sandaran hukum tentang pelarangan pemberian hadiah. Dengan alasan, Nabi Muhammad sendiri menerima hadiah. Yang membedakannya adalah konteks antara keduanya. Nabi Sulaiman menolak pemberian hadiah dari Ratu Balqis karena nabi menganggap pemberian itu mempunyai maksud lain. Berbeda dengan pemberian hadiah yang diterima Nabi Muhammad yaitu pemberian tersebut lebih kepada suatu pemberian yang bertujuan untuk lebih mempererat tali silaturrahmi

    NASR HAMID ABU ZAYD DAN TEORI INTERPRETASINYA

    Get PDF
    Tulisan sederhana ini mendiskripsikan pemikiran Nasr Hamid Abu Zayd tentang teori interpretasi/metode penafsiran terhadap al-Qur’an Pembahasan bersifat telaah diskriptif-analitik. Dalam metodenya, Nasr Hamid berusaha untuk mengungkap makna dan signifikansi (maghza) yang kemudian memunculkan makna “yang tak terkatakan”.  Nasr Hamid membedakan ke tiga istilah tersebut. Makna adalah makna yang direpresentasikan oleh teks atau dalam artian bahwa membiarkan teks berbicara  tentang dirinya sendiri. kemudian dari makna tersebut di dialogkan dengan kondisi/konteks yang mengitari seorang reader. Karena itu, makna sifatnya statis karena memuat makna tekstual historis (historical meaning), dan signifikansi sifatnya dinamis sesuai dengan horizon masing-masing pembaca

    UJI EKSPERIMENTAL LIMBAH KULIT PISANG (MUSA PARADISIACA) SEBAGAI PENGHASIL BIOGAS DENGAN STARTER FESES SAPI DAN EM4

    Get PDF
    Pertumbuhan penduduk dengan jumlah yang semakin bertambah menjadikan kebutuhan akan bahan bakar minyak terus meningkat, namun ketersediannya terbatas. Oleh karena itu perlu adanya penggalakkan pemanfaatan energi alternatif biogas. Biogas dinilai ramah lingkungan karena dapat diterapkan sebagai salah satu metode alternatif dalam pengolahan limbah organik. Proses pembuatan biogas relatif singkat dan berasal dari limbah organik terbarukan yang selalu ada dalam kegiatan manusia. Untuk itu perlu ditingkatkan fungsional pemanfaatan biogas dari berbagai limbah agar dapat memberikan solusi keterbatasan energi dan meningkatkan produktivitas masyarakat. Pada penelitian ini dilakukan pencampuran limbah kulit pisang, EM4 sebagai katalisator dan feses sapi dengan variasi campuran dan rasio C/N untuk melihat pengaruhnya terhadap kualitas dan kuantisas biogas yang dihasilkan. Variasi penelitian terdiri dari digester kontrol, digester kontrol ditambah EM4, rasio C/N 25, C/N 27 dan C/N 29. Pada penelitian ini diukur kuantitas volume secara akumulasi maupun total, serta kuantitas dan kualitas komposisi gas pada pengujian nyala. Produksi total biogas yang dihasilkan pada digester kontrol, digester kontrol, digester kontrol ditambah EM4, rasio C/N 25, C/N 27 dan C/N 29 secara berturut-turut adalah 4,39 liter, 4,75 liter, 5,25 liter, 5,93 liter, dan 6,56 liter. Sedangkan gas metana yang dihasilkan berturut-turut adalah 3,55%, 4,79%, 11,88%, 14,44%, dan 20,22%. Kulit pisang dapat dikatakan tidak berpotensi menghasilkan biogas karna komposisi gas metana yang dihasilkan pada penelitian ini kurang dari 50% dan tidak menyala saat didekatkan dengan api

    PENGARUH MEDIA GAMBAR BERBASIS NILAI-NILAI ISLAMI TERHADAP KECERDASAN KOGNITIF ANAK (STUDI KASUS: KELAS II SDN 008 KUALU)

    Get PDF
    Based on the results of field observations on the face of cognitive intelligence in children who have not yet developed, it is better to use image media based on Islamic values. The purpose of this research is to find out the influence of Islamic values-based image media on the cognitive intelligence of grade II students of SDN 008 Kualu. The subject of the current research is the influence of image media on children\u27s cognitive intelligence based on Islamic values. The population in this study is as many as 20 children, while the sample for the current study is class II children who are divided into two groups.mNamely, Group 1 with 10 children as the control class and Group 2 with 10 children in the experimental class. Sampling techniques are carried out using sampling techniques.That is, sampling techniques are taken into consideration with certain considerations.iData acquisition techniques used in research are i.e. observation, and documentation. In the data analysis method, the researcher uses the SPSSiWindowsiver program.17. The hypothesis in the study is that there is a significant influence between the media and the image on children\u27s cognitive intelligence based on Islamic values. This can be seen from the results of data analysis that compares the pre-test and post-test of the experimental class. As a result, tcal = 46.819 and Sig. (2-tailed) = 0.000. Because Sig. (2-tailed) = 0.000 < 0.05, the conclusion is that there is a significant influence after the use of Islamic values-based image media in learning.kArtinyanHonrejectidaniHai accepted, where this researcher has an influence of Islamic values-based image media before and after on the cognitive intelligence of children in the experimental class. The influence of image media of Islamic values of SDN 008 Kualu Class II children on cognitive intelligence was 88.78%

    KESALAHAN SISWA DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA KONTEKSTUAL MENURUT MODEL SKEMA FONG DITINJAU DARI GAYA BELAJAR

    Get PDF
    M. Fikri Hamdani (2002110) Kesalahan Siswa dalam Menyelesaikan Soal Matematika Kontekstual Menurut Model Skema Fong ditinjau dari Gaya Belajar Penelitian ini dilatar belakangi oleh banyaknya siswa melakukan kesalahan pada soal matematika kontekstual. Penelitian terkait kesalahan siswa penting dan harus dilakukan oleh pendidik agar mengetahui kesalahan yang dilakukan oleh siswanya. Penelitian ini bertujuan untuk mesdeskripsikan bentuk kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal matematika kontekstual dengan menggunakan model skema Fong berdasarkan gaya belajar, faktor penyebab, dan solusinya. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan desain studi kasus. Subjek penelitiannya 8 siswa kelas VIII di salah satu SMPN di Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Pengumpulan data dilakukan menggunakan instrument tes berupa soal matematika kontekstual, sedangkan instrument non tes menggunakan angket gaya belajar dan wawancara. Berdasarkan hasil penelitian, pada tahap pertama siswa dengan gaya belajar visual melakukan kesalahan E1, E2, E3, dan E5. Sedangkan untuk tahap dua melakukan kesalahan bahasa, kesalahan operasional, dan kesalahan psikologi. Kemudian untuk siswa dengan gaya belajar auditorial pada tahap pertama melakukan kesalahan E2, E3, dan E5. Untuk tahap dua melakukan kesalahan bahasa, kesalahan operasional, kesalahan tema, dan kesalahan psikologi. Sedangkan siswa dengan gaya belajar kinestetik pada tahap satu melakukan kesalahan tipe E2, E3, dan E5. Untuk tahap dua melakukan semua jenis kesalahan yaitu kesalahan bahasa, kesalahan operasional, kesalahan tema, dan kesalahan psikologi. Faktor yang menyebabkan siswa melakukan kesalahan adalah karena tidak terbiasa membuat diketahui, ditanya, dan kesimpulan, menganggap bisa mengerjakan soal tanpa menuliskan informasi soal ke dalam bentuk matematika, kurangnya penguasaan materi prasyarat, kecerobohan, kebiasaan menggunakan “:” sebagai “=”,, dan tidak suka terhadap matematika dikarenakan pengalaman yang tidak mengenakan yang dialami siswa pada saat pembelajaran matematika. Sedangkan solusinya adalah membiasakan pemberian soal-soal matematika kontekstual kepada siswa, mengulang kembali materi-materi prasyarat sebelum memulai materi baru, dan melakukan variasi dalam pembelajaran matematika, perlunya penekanaan dan perhatian dari guru pada saat mengubah informasi soal ke dalam bentuk matematika, mampu mengendalikan emosi, dan memaksimalkan gaya belajar siswa pada saat proses pembelajaran. Kata Kunci: Kesalahan Siswa, Soal Matematika Kontekstual, Model Skema Fong, Gaya Belajar M. Fikri Hamdani (2002110) Student Errors in Solving Contextual Mathematics Problems According to Fong's Schematic Model in terms of Learning Style This research is motivated by the number of students making mistakes on contextual math problems. Research related to student errors is important and must be carried out by educators in order to find out the mistakes made by their students. This study aims to describe the form of student errors in solving contextual math problems using the Fong schema model based on learning styles, causal factors, and solutions. This research is a qualitative research with a case study design. The research subjects were 8 students of class VIII in one of the State Junior High School in Kampar Regency, Riau Province. Data was collected using a test instrument in the form of contextual mathematics questions, while the non-test instrument used a learning style questionnaire and interviews. Based on the results of the study, in the first stage students with visual learning styles made mistakes E1, E2, E3, and E5. As for the second stage, they made language errors, operational errors, and psychological errors. Then for students with auditory learning styles in the first stage, they made errors E2, E3, and E5. For the second stage, there are language errors, operational errors, theme errors, and psychological errors. Meanwhile, students with a kinesthetic learning style at stage one made errors of type E2, E3, and E5. For the second stage, make all kinds of errors, namely language errors, operational errors, theme errors, and psychological errors. Factors that cause students to make mistakes are because they are not used to making known, asked, and conclusions, thinking they can work on problems without writing information about questions in mathematical form, lack of mastery of prerequisite material, carelessness, the habit of using ":" as "=", and do not like mathematics because of the unpleasant experiences experienced by students when learning mathematics. While the solution is to get used to giving contextual mathematics questions to students, repeating prerequisite materials before starting new material, and making variations in mathematics learning, the need for emphasis and attention from the teacher when changing problem information into mathematical form, being able to control emotions , and maximize student learning styles during the learning process
    corecore