15 research outputs found
Karakterisasi Material Karbon Aktif Dari Pelepah Nipah (Nypa Fruticans) Dengan Metode Aktivasi Kimia
Nypa Palm fronds has a high lignocellulose, so it has potential to be used as activated carbon. In this research, activated carbon will be made from Nypa palm fronds using H3PO4 as activator and heated at high temperature. The aim of this research is to know about characterisation of activated carbon from Nypa palm fronds with H3PO4. Activated carbon from Nypa palm fronds was made by 2 M H3PO4 and the carbon powder siz was 80 mesh. It was found that activated carbon from nipa palm fronds has characteristic that are in accordance with technical activated carbon requiremet of SNI 06-3730-1995. It has water content of 3%, ash content of 7,25%, iodine absorbance 1129.41 milligrams per gram, methylene blue absorbance 123.99 milligrams per gram and contains the functional groups C=C and P-O-P. Additional pores can be seen on the surface of the activated carbon when compared to carbon without activation
Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Buah Nipah sebagai Green Corrosion Inhibitor terhadap Laju Korosi pada Baja Karbon ST37
Ekstrak limbah kulit buah nipah (Nypa Fruticans Wurmb) diteliti potensinya sebagai green corrosion inhibitor dalam menghambat laju korosi pada baja karbon ST37 melalui metode weight loss dan pengamatan morfologi permukaannya melalui Scanning Electron Microscopy. Daya hambat korosi baja karbon ST37 menggunakan ekstrak kulit buah nipah ditentukan pada berbagai persen berat campuran ekstrak pada inhibitor dan lama paparan dengan media korosifnya. Efisiensi inhibisi meningkat dengan meningkatnya persen berat ekstraknya. Efisiensi inhibisi tertinggi sebesar 81,63% dengan laju korosi 0,617 mpy yang diperoleh pada persentase ekstrak 30% dengan lama paparan 12 hari. Hasil yang diperoleh membuktikan bahwa ekstrak limbah kulit buah nipah dapat digunakan sebagai inhibitor yang efektif pada baja karbon ST37 dengan media korosif air laut
Biokonsentrasi Faktor Logam Berat Timbal (Pb) pada Ikan di Pantai Kemiren Cilacap, Jawa tengah
Kegiatan industri di Kabupaten Cilacap seperti pembangkit listrik tenaga uap dan proses kilang minyak bumi yang mayoritas menggunakan batu bara sebagai bahan bakar berpotensi menyumbang limbah padat yang mengandung logam berat seperti timbal (Pb). Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui biokonsentrasi faktor logam timbal pada ikan tongkol, tuna dan kembung di Pantai Kemiren, Cilacap, Jawa Tengah. Sampel air diambil sebanyak 2 liter pada 3 titik lokasi daerah perairan pasang surut Pantai Kemiren. Sampel ikan berupa hasil tangkapan ikan yang terdiri dari 3 jenis ikan konsumsi di TPI Pantai Kemiren, Cilacap. Sampel air dan ikan dianalisis kadar Pb nya dengan Spektroskopi Serapan Atom. Hasil penelitian ini menemukan bahwa air laut di Pantai Kemiren telah mengalami pencemaran timbal dengan konsentrasi rata-rata sebesar 0,213 ppm. Konsentrasi rata-rata logam berat Pb dalam sampel ikan tongkol, tuna dan kembung di TPI Pantai Kemiren berturut-turut adalah 1,585 ppm, 1,561 ppm, dan 0,978 ppm yang memiliki konsentrasi yang cukup tinggi dan melebihi baku mutunya. Nilai biokonsentrasi faktor logam Pb dalam ikan di TPI Pantai Kemiren mengalami penurunan dengan urutan ikan tuna > ikan tongkol > ikan kembung, dimana hasil ketiganya masuk dalam kategori akumulasi rendah
PENGARUH CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) BERBASIS ALQURAN TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII MTs NEGERI 6 NGANJUK
ABSTRAK
Skripsi dengan judul “Pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Alquran terhadap Minat dan Hasil Belajar Siswa Kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk” ini ditulis oleh Ilma Naela Fadlilah, NIM 12204173203, Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan, IAIN Tulungagung, dibimbing oleh Dr. Dewi Asmarani, M.Pd.
Kata Kunci: Contextual Teaching and Learning (CTL) Berbasis Alquran, Minat Belajar, Hasil Belajar.
Penelitian ini dilatarbelakangi oleh beberapa faktor di antaranya, siswa kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran, siswa kurang aktif bertanya, dan siswa yang memiliki semangat rendah dalam mengerjakan soal matematika. Selain itu, bahan ajar yang disajikan guru juga belum mengaitkan konsep matematika dengan ayat-ayat Alquran. Hal ini menyebabkan rendahnya minat belajar siswa. Adanya berbagai macam permasalahan tersebut menyebabkan suasana pembelajaran kurang kondusif sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah. Oleh sebab itu, peneliti menerapkan model pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran dalam pembelajaran matematika. Model pembelajaran ini bukan hanya berkonsep pada hitungan saja, melainkan terdapat pesan moral yang tersirat dalam setiap materi. Hal ini dapat membuat pembelajaran matematika lebih menarik sehingga akan berpengaruh pada minat dan hasil belajar matematika siswa.
Tujuan dari penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran terhadap minat belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk, (2) Untuk mengetahui pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk, (3) Untuk mengetahui pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitiannya berupa quasi eksperimental design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk tahun ajaran 2020/2021. Pengambilan sampel dilakukan dengan cluster random sampling. Sampel dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII-1 sebagai kelas eksperimen yang mendapatkan model pembelajaran dengan Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran dan siswa kelas VII-2 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dan tes. Teknik analisis data untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan uji t untuk uji hipotesis 1 dan 2, sedangkan untuk uji hipotesis 3 menggunakan uji Manova.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) Ada pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran terhadap minat belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk. Hal ini dilihat dari hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) = 0,039 dengan taraf signifikansi 5% = 0,05 sehingga sig. (2-tailed)= 0,039 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. (2) Ada pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran terhadap hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk. Hal ini dilihat dari hasil analisis data menggunakan uji t diperoleh nilai signifikansi (2-tailed) = 0,041 dengan taraf signifikansi 5% = 0,05 sehingga sig. (2-tailed)=0,041 < 0,05 maka H0 ditolak dan H1 diterima. (3) Ada pengaruh Contextual Teaching and Learning (CTL) berbasis Alquran terhadap minat dan hasil belajar siswa kelas VII MTs Negeri 6 Nganjuk. Hal ini dilihat dari hasil analisis data menggunakan uji Manova ditunjukkan pada kolom Pillai's Trace, Wilks' Lambda, Hotelling's Trace, Roy's Largest Root yaitu pada kolom intercept (sig. 0,000) dan kolom kelas (sig. 0,031) sehingga sig. < 0,05 maka keduanya H0 ditolak, dan H1 diterima
Pemanfaatan Zeolit-A Sebagai Adsorben Logam Berat Kromium Total (Cr) Pada Limbah Cair Sisa Analisis Chemical Oxygen Demand (COD)
Limbah cair sisa analisis Chemical Oxygen Demand (COD) mengandung krom total (Cr), sehingga bersifat racun dan karsinogen. Metode adsorpsi menggunakan zeolit-A dapat digunakan untuk menurunkan polutan Cr. Penelitian bertujuan mengetahui waktu kontak optimal adsorpsi terhadap penurunan Cr oleh zeolit-A berbahan dasar limbah daun nipah dan alumunium kaleng. Penelitian menggunakan zeolit-A yang disintesis dari limbah daun nipah dan alumunium kaleng. Sintesis zeolit dilakukan dengan rasio molar Si/Al 1,9 (6,6 g NaOH, 3,36 g SiO2, 2,98 Al2O3, dan 103,43 mL H2O). Efektifitas adsorpsi dinilai berdasarkan lima variasi waktu kontak (30, 60, 90, 120, dan 150 menit). Kinetika adsorpsi digambarkan dengan pemodelan orde nol, orde satu semu (pseudo first orde) serta orde dua semu (pseudo second orde). Hasil penelitian menunjukkan bahwa zeolit-A memiliki kemampuan sebagai penukar kation yang baik, sehingga dapat berperan sebagai adsorben Cr. Berdasarkan proses adsorpsi didapatkan waktu kontak optimal adsorpsi Cr pada waktu 150 menit, dengan efisiensi adsorpsi sebesar 17,742%. Sedangkan kinetika adsorpsi Cr mengikuti model orde nol, dengan nilai kecepatan adsorpsinya adalah -0,0007 min-1. Zeolit-A yang disintesis dari limbah daun nipah dan alumunium kaleng dapat digunakan sebagai adsorben logam Cr. Waktu optimal adsorpsi pada waktu kontak 150 menit dengan efisiensi adsorpsi sebesar 17,74%. Peningkatan dosis adsorben, variasi pH, dan variasi waktu kontak lebih dari 150 menit, menjadi saran penelitian selanjutnya.
STUDI STABILITAS SISTEM SUB SURFACE FLOW CONSTRUCTED WETLAND (SSF-CW) MENGGUNAKAN TANAMAN MELATI AIR DAN MEDIA TANAM ZEOLIT DALAM MENURUNKAN LOGAM Hg
Amalgamation to gold in artisanal small scale generally uses mercury (Hg) that decrease the quality of environment especially water. A study of mercury artisanal small scale gold mine waste water was conducted by utilizing simple technology using Sub Surface Flow - Constructed Wetland (SSF-CW) system. This system is a combination of phytoremediation methods using Echinodorus palaefolius plant with zeolite as growth media. The purpose of this study was to determine the stability of SSF-CW in reducing Hg concentration in water. This SSF-CW system model has dimensions of 820 mm x 320 mm x 585 mm consisting of 3 zones, namely the inlet zone, the reaction zone and the outlet zone. The study was conducted with an initial HgCl2 waste concentration of 14.94 mg / L which was carried out in two stages, continuous and batch for 12 hours and lasted for 3 days for each stage. Effluent samples were taken every 0 hours, 4 hours, 8 hours, and 12 hours for mercury concentration analysis using Direct Mercury Analyzer (DMA). The result showed that SSF-CW could support the process of reducing Hg concentration n wastewater with removal efficiency of 98.99%. Echinodorus had the ability to accumulate metals with a BCF value of 9,117. and the accumulation of Hg in the zeolite (as growth media) was still far from the saturated capacity to absorb mercur
Recovery Ion Hg2+ dari Limbah Cair Industri Penambangan Emas Rakyat dengan Metode Presipitasi Sulfida dan Hidroksida
Unlicensed gold mining activities using mercury (Hg) as a gold element binder is called the amalgamation process. Mercury is a heavy metal and categorized as toxic material. The use of mercury can potentially cause a pollution in environment, especially the aquatic system. For overcoming the heavy metals of mercury in liquid waste, it needs an alternative wastewater treatment method e.g. chemical precipitation. This study is aimed to recover Hg2+ ions from liquid wastes by using sulphide precipitation and hydroxide methods. This research studied the effect of pH on Hg2+ ions which is deposited in the precipitation process and evaluated the rate of Hg2+ precipitation formation. Precipitation was carried out by using sodium sulphide (Na2S) 0.3 M and Ca(OH)2 0.004 M as a precipitation agent with a rapid mixing speed for about 200 rpm for 3 minutes and continued with slow mixing for about 40 rpm for 30 minutes. Then, the liquid sample was left for 24 hours to precipitate. The results showed that precipitation method by using Na2S solution can decrease the content of Hg in HgCl2 synthetic waste. Optimum mass of HgS precipitate of 0.046 g was achieved at pH 9 with a removal efficiency percentage up to 99.81%. The rate of formation of HgS precipitate is 0.4mg/ hour. While, hydroxide precipitation method can decrease mercury level up to 90.11% at pH 12 and mass of Hg (OH)2 precipitate obtained is 0.28 g. However, the result of EDX analysis of the precipitate of Hg (OH)2 showed that the content of Hg precipitate is still low at 0.28 wt.%. A B S T R A KKegiatan penambangan emas rakyat tanpa izin (PETI) dengan menggunakan merkuri (Hg) sebagai pengikat unsur emas disebut proses amalgamasi. Merkuri merupakan logam berat yang bersifat racun. Penggunaan merkuri ini berpotensi menimbulkan pencemaran di lingkungan sekitar, terutama lingkungan perairan. Untuk penanganan logam berat merkuri dalam limbah cair ini, maka diperlukan sebuah metode pengolahan limbah alternatif, yaitu metode presipitasi kimia. Penelitian ini bertujuan untuk me-recovery ion Hg2+ dari limbah cair dengan metode presipitasi sulfida dan hidroksida. Selain itu mempelajari pengaruh pH terhadap ion Hg2+ yang terendapkan dalam proses presipitasi dan mengetahui laju pembentukan endapan Hg. Presipitasi dilakukan dengan menggunakan natrium sulfida (Na2S) 0,3 M dan Ca(OH)2 0,004 M sebagai agen presipitan dengan pengadukan cepat 200 rpm selama 3 menit dan dilanjutkan dengan pengadukan lambat 40 rpm selama 30 menit. Larutan sampel didiamkan selama 24 jam untuk mengendapkan presipitat yang terbentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode presipitasi menggunakan larutan Na2S dapat menurunkan kadar Hg pada limbah sintetik HgCl2. Massa endapan HgS optimum sebesar 0,046 g larutan dicapai pada pH 9 dengan persentase efisiensi penyisihan hingga 99,81 %. Laju pembentukan endapan HgS diperoleh sebesar 0,4 mg/jam. Sedangkan metode presipitasi hidroksida dapat menurunkan kadar merkuri hingga 90,11% pada pH 12 dengan massa endapan Hg(OH)2 yang diperoleh adalah 0,28 g. Akan tetapi hasil analisis EDX endapan Hg(OH)2 memperlihatkan bahwa kandungan Hg dalam endapan tersebut masih sangat kecil yaitu sebesar 0,28%
Pemanfaatan Teknologi Untuk Penelitian Tindakan Kelas dan Pemahanan Angka Kreditnya Untuk Penilaian Jabatan Fungsional Guru
Kurangnya pemahaman terhadap metode dan penerapan teknologi penelitian tindakan kelas serta pemahaman guru dalam menilai kredit untuk promosi jabatan fungsional merupakan sebuah permasalahan yang harus segera diselesaikan. Permasalahan yang ada tersebut diakibatkan oleh kurangnya pemahaman terhadap metode dan penerapan teknolgi penelitian tindakan kelas serta pemahaman guru dalam menilai kredit untuk promosi jabatan fungsional guru. Pada artikel ini diusulkan sebuah kegiatan pelatihan yang difokuskan pada mitra dampingan yaitu guru-guru yang berada di wilayah Kabupaten Cilacap untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Metode pelaksanaan kegiatan dilakukan secara berjenjang dimulai dari tahapan asesmen awal, persiapan kegiatan, pelaksanaan kegiatan, dan evaluasi kegiatan. Hasil kegiatan yang dilaksanakan memberikan sebuah peningkatan ilmu pengetahuan bagi peserta yang menunjang pelaksanaan pembelajaran di sekolah serta karir guru yang bersangkutan. Berdasarkan hasil kegiatan pelatihan yang telah dilaksanakan, hasil evalusi penilaian yang diberikan kepada peserta kegiatan 80% peserta diklat menilai bahwa pelatihan yang telah dilaksanakan dapat memberikan ilmu yang data diterapkan
Pemanfaatan Karbon Aktif Kulit Pisang Kepok dan Karbon Aktif Tempurung Nipah sebagai Biosorben untuk Pengolahan Limbah Cair Laundry
The use of kepok banana peel activated carbon (AC-KPK) and nipa shell activated carbon (AC-TN) to adsorb phosphate ions in laundry waste has been successfully carried out. Characterization of activated carbon was carried out with SEM-EDX. The results of the morphological analysis showed that the pore sizes in AC-KPK and AC-TN were included in the macropore category. The elemental content of the AC-KPK adsorbent is C 74.9%; 23.6% O and 1.5% K, whereas in the AC-TN adsorbent it was observed that C elements were 70.7%; O 25.5%; K 2.0% and other elements such as Ca, Na, Mg and Cl are contained in small quantities. The optimum contact time needed by AC-KPK to adsorb phosphate ions in laundry wastewater is 15 minutes with an adsorption efficiency of 98.83%, the AC-TN adsorbent is 5 minutes with an adsorption efficiency of 99.52%, and the combination of AC-KPK&AC- TN resulted in a contact time of 5 minutes with an adsorption efficiency of 99.91%. The adsorption kinetics of phosphate ions with the three adsorbent media followed the pseudo second order model with adsorption rates for the adsorbents AC-KPK, AC-TN, and the combination AC-KPK & AC-TN respectively 3.9400 g/mg.min; -28.7119 g/mg.minute; and -10.8895 g/mg.min.Penggunaan karbon aktif kulit pisang kepok (AC-KPK) dan karbon aktif tempurung nipah (AC-TN) untuk mengadsorpsi ion fosfat dalam limbah laundry telah berhasil dilakukan. Karakterisasi karbon aktif dilakukan dengan SEM-EDX. Hasil analisis morfologi menunjukkan ukuran pori pada AC-KPK dan AC-TN termasuk dalam kategori makropori. Kandungan unsur pada adsorben AC-KPK adalah C 74,9%; O 23,6% dan K 1,5%, sedangkan pada adsorben AC-TN teramati bahwa unsur-unsur C 70,7%; O 25,5%; K 2,0% dan elemen lain seperti Ca, Na, Mg, dan Cl dalam jumlah kecil terkandung di dalamnya. Waktu kontak optimum yang dibutuhkan AC-KPK untuk mengadsorpsi ion fosfat dalam limbah cair laundry adalah 15 menit dengan efisiensi adsorpsi sebesar 98,83%, adsorben AC-TN adalah 5 menit dengan efisiensi adsorpsi sebesar 99,52%, dan kombinasi AC-KPK&AC-TN menghasilkan waktu kontak 5 menit dengan efisiensi adsorpsi 99,91%. Kinetika adsorpsi ion fosfat dengan ketiga media adsorben mengikuti model pseudo second order dengan nilai kecepatan adsorpsinya untuk adsorben AC-KPK, AC-TN, dan kombinasi AC-KPK & AC-TN berturut-turut adalah 3,9400 g/mg.min; -28,7119 g/mg.min; dan -10,8895 g/mg.min