7 research outputs found
REPRESENTASI KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DALAM SERIAL DRAMA KOREA NETFLIX THE WORLD OF THE MARRIED (ANALISIS SEMIOTIKA ROLAND BARTHES DALAM SERIAL DRAMA “THE WORLD OF THE MARRIED” KARYA JOO HYUN)
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan teori analisis semiotika. Analisis Semiotika yang digunakan yaitu model semiotika Roland Barthes yang menekankan pada pencarian tiga makna yaitu denotasi, konotasi dan mitos. Tujuan penelitian ini untuk menjelaskan representasi kekerasan terhadap perempuan dan hancurnya sebuah rumah tangga karena adanya perselingkuhan yang terjadi. Hasil yang diperoleh peneliti berkaitan dengan representasi kekerasan terhadap perempuan yang terjadi dalam keluarga Ji Sun-Woo tersebut, yaitu: a) Perselingkuhan dalam rumah tangga. b) Kekerasan fisik dan verbal yang dialami Ji Sun-Woo dari suaminya Lee Tae-Oh. c) Hancurnya sebuah rumah tangga karena ada orang ketiga. d) Anak sebagai Korban dalam hancurnya rumah tangga. e) Peran perempuan dalam drama yang mendapat perlakuan kekerasan dari seorang laki-laki. f) Ji Sun-Woo yang selalu menjadi buah bibir atau bahan gosip oleh para tetangga dan teman kerjanya. g) Ji Sun-Woo yang di anggap gagal menjadi seorang ibu rumah tangga yang baik karena tidak bisa menjaga keharmonisan rumah tangganya. h) Rapuhnya seorang ibu. Kata Kunci: Drama Korea, kekerasan terhadap perempuan, perempuan bercerai, analisis semiotika Roland Barthes
ANALISIS KAPASITAS KAPASITOR BANK DI GEDUNG A UNIVERSITAS PAMULANG
Kapasitor bank adalah sebuah alat dalam sistem distribusi tenagalistrik yang berfungsi untuk memperbaiki kualitas tegangan padasisi beban, untuk memperbaiki faktor daya dan mengurangi rugirugidaya. Penggunaan kapasitor bank sangatlah penting terutamapada penyediaan daya reaktif yang dibutuhkan oleh beberapa jenisbeban. Faktor daya kurang dari 0,85 dapat menyebabkan dendadari PLN sehingga sangat penting untuk memastikan faktor dayapada sistem kelistrikan minimal memenuhi standar terssebut.Kapasitas kapasitor bank harus disesuaikan dengan beban yangterpasang. Di Gedung A Univesitas Pamulang telah diukur bebanyang terpasang sebesar 291 kW dengan perhitungan kapasitaskapasitor bank yang dibutuhkan dihasilkan kapasitas sebesar267,72 kVAR. Metode yang digunakan ialah dengan mengukurbeban puncak lalu mengalikannya dengan faktor pengali yangterdapat pada tabel cos φ. Dengan kapasitas kapasitor bank yangterpasang sebesar 320 kVAR maka sudah cukup untuk memenuhikebutuhan daya reaktif berdasarkan beban yang terukurKata kunci : Daya Reaktif, Kapasitor Bank, Faktor Day
PERMATA : PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI TANAMAN ALPUKAT DI DESA AIR GLUBI
Kegiatan dilaksanakan di Desa Air Glubi yang kondisi masyarakatnya selain sebagai nelayan, mereka juga bekerja sebagai petani. Hasil pertaniannya sebagian besar hanya dikonsumsi sendiri dan belum dijadikan sebagai salah satu peluang usaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuan pada kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan lahan kosong yang kurang produktif untuk kegiatan pertanian agar meningkatkan perekonomian, melalui program PERMATA (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Tanaman Alpukat). Metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat akan pelatihan serta kebenaran dari masalah yang ditemukan adalah Rapid Rural Appraisal (RRA); berupa wawancara nonformal dengan masyarakat desa secara acak baik pemuda, maupun tokoh masyarakat dan pelaku usaha pertanian. Pelaksanaan program antara lain; sosialisasi program dan seminar bisnis pertanian, persiapan tempat, alat, dan prasarana, praktik okulasi, penanaman; dan pelatihan pengelolaan pemasaran. Tingkat kepuasan peserta dalam seluruh rangkaian kegiatan ini mencapai nilai 4,53 artinya pelaksanaan telah terlaksana dengan baik dan masyarakat mampu memahami materi dan dapat langsung mempraktikannya.  
Evaluation of the blended learning implementation based on model quality and student-athlete learning motivation
Penelitian deskriptif ini bertujuan mengevaluasi penerapan blended learning berbasis schoology berdasarkan kualitas model dan motivasi belajar mahasiswa-atlet dalam kegiatan diseminasi produk penelitian dan pengembangan. Empat universitas bersedia menjadi tempat diseminasi dengan jumlah mahasiswa-atlet yang terlibat sebanyak 59 orang (39 laki-laki dan 20 perempuan). Kualitas model diukur menggunakan angket untuk mengungkap utility, feasibility, accuracy, dan propriety. Sedangkan motivasi diukur menggunakan angket untuk mengungkap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Content validity ratio (CVR) dan persentase digunakan untuk menganalisis kualitas model. Data motivasi dianalisis menggunakan deskriptif statistik, t-test, dan One-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat validitas pengukuran kualitas model berdasarkan utility, feasibility, accuracy, dan propriety telah terpenuhi dengan nilai rata-rata indeks CVR sebesar 0.98 dan nilai kualitas sebesar 92% (baik sekali). Motivasi intrinsik masuk dalam kategori baik (47.3), ekstrinsik masuk dalam kategori baik (67.1), dan motivasi total masuk dalam kategori baik (114.4). Motivasi mahasiswa-atlet ditinjau dari daerah (F(3, 55)= 0.451, p= 0.718), gender (t(57)= 0.714, p= 0.478), dan jenis cabang olahraga (t(57)= 0.531, p= 0.597) dinyatakan sama. Artinya, model blended learning berbasis schoology dapat memelihara motivational climate untuk mahasiswa-atlet dalam berbagai kondisi dan jenis latar belakang.The purpose of this descriptive study was to evaluate the implementation of schoology-based blended learning model. This was carried out based on the quality of the model and student-athlete learning motivation in the dissemination of research and development products. Four universities were used as locations for dissemination with 59 student-athletes involved (39 male and 20 female). The model quality was measured using a questionnaire to reveal utility, feasibility, accuracy, and propriety. Meanwhile, motivation was measured using a questionnaire to reveal the intrinsic and extrinsic motivation. Content validity ratio (CVR) and percentage were used to analyze the model quality. The motivation data was analyzed using descriptive statistics, t-tests, and One-Way analysis of variance (ANOVA). The results of this study showed that the validity, requirements of the model quality measurements based on utility, feasibility, accuracy, and propriety were fulfilled with an average CVR index of 0.98 and a quality value of 92% (very good). Furthermore, intrinsic, extrinsic, and total motivations were included in good categories with values of 47.3, 67.1, and 114.4, respectively. In addition, student-athlete motivation by region (F (3, 55) = 0.451, p = 0.718), gender (t (57) = 0.714, p = 0.478), and type of sport (t (57) = 0.531, p = 0.597) were the same. Therefore, this implies that the schoology-based blended learning model maintained a motivational climate for student-athletes in a variety of conditions and backgrounds
PERMATA : PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT MELALUI TANAMAN ALPUKAT DI DESA AIR GLUBI
Kegiatan dilaksanakan di Desa Air Glubi yang kondisi masyarakatnya selain sebagai nelayan, mereka juga bekerja sebagai petani. Hasil pertaniannya sebagian besar hanya dikonsumsi sendiri dan belum dijadikan sebagai salah satu peluang usaha guna meningkatkan pendapatan masyarakat. Tujuan pada kegiatan ini untuk mengedukasi masyarakat guna memanfaatkan lahan kosong yang kurang produktif untuk kegiatan pertanian agar meningkatkan perekonomian, melalui program PERMATA (Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Melalui Tanaman Alpukat). Metode yang digunakan untuk mengetahui kebutuhan masyarakat akan pelatihan serta kebenaran dari masalah yang ditemukan adalah Rapid Rural Appraisal (RRA); berupa wawancara nonformal dengan masyarakat desa secara acak baik pemuda, maupun tokoh masyarakat dan pelaku usaha pertanian. Pelaksanaan program antara lain; sosialisasi program dan seminar bisnis pertanian, persiapan tempat, alat, dan prasarana, praktik okulasi, penanaman; dan pelatihan pengelolaan pemasaran. Tingkat kepuasan peserta dalam seluruh rangkaian kegiatan ini mencapai nilai 4,53 artinya pelaksanaan telah terlaksana dengan baik dan masyarakat mampu memahami materi dan dapat langsung mempraktikannya. </jats:p
Evaluasi penerapan blended learning berdasarkan kualitas model dan motivasi belajar mahasiswa-atlet
Penelitian deskriptif ini bertujuan mengevaluasi penerapan blended learning berbasis schoology berdasarkan kualitas model dan motivasi belajar mahasiswa-atlet dalam kegiatan diseminasi produk penelitian dan pengembangan. Empat universitas bersedia menjadi tempat diseminasi dengan jumlah mahasiswa-atlet yang terlibat sebanyak 59 orang (39 laki-laki dan 20 perempuan). Kualitas model diukur menggunakan angket untuk mengungkap utility, feasibility, accuracy, dan propriety. Sedangkan motivasi diukur menggunakan angket untuk mengungkap motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Content validity ratio (CVR) dan persentase digunakan untuk menganalisis kualitas model. Data motivasi dianalisis menggunakan deskriptif statistik, t-test, dan One-Way Anova. Hasil penelitian menunjukkan bahwa syarat validitas pengukuran kualitas model berdasarkan utility, feasibility, accuracy, dan propriety telah terpenuhi dengan nilai rata-rata indeks CVR sebesar 0.98 dan nilai kualitas sebesar 92% (baik sekali). Motivasi intrinsik masuk dalam kategori baik (47.3), ekstrinsik masuk dalam kategori baik (67.1), dan motivasi total masuk dalam kategori baik (114.4). Motivasi mahasiswa-atlet ditinjau dari daerah (F(3, 55)= 0.451, p= 0.718), gender (t(57)= 0.714, p= 0.478), dan jenis cabang olahraga (t(57)= 0.531, p= 0.597) dinyatakan sama. Artinya, model blended learning berbasis schoology dapat memelihara motivational climate untuk mahasiswa-atlet dalam berbagai kondisi dan jenis latar belakang.</jats:p
Deteksi Dini Gangguan Kejiwaan dan Peningkatan Kesehatan Mental Remaja melalui Fun Games: Early Detection of Mental Disorders and Enhancement of Adolescent Mental Health through Fun Games
Early detection of mental disorders is crucial for preventing serious impacts on adolescent mental health. Fun games are used as an engaging and acceptable solution for adolescents to identify behavioral and emotional changes, raise mental health awareness, facilitate open dialogues, and reduce the stigma associated with mental disorders. This study aims to train PJOK teachers in Banyuwangi Regency to detect early signs of mental disorders and improve adolescent mental health through fun games. The program was conducted on October 6, 2023, at SMAN 1 Glagah Banyuwangi with 45 participants. The training included mental health identification using instruments adapted from the Mental Health Inventory (MHI) and group dynamics activities from Psychodynamic Play Therapy (PPT). Participant satisfaction surveys showed that 100% were very satisfied with the training, with an average rating above 4.6 on a scale of 1-5. Participants indicated that the training positively impacted their understanding of student mental health and the benefits for PJOK teaching. Post-training, 100% of participants rated the delivery method as excellent. The study concluded that the community service activity successfully enhanced PJOK teachers' understanding of adolescent mental health and underscored the importance of early detection and fun games as therapeutic tools. Future activities should involve teachers from all subjects to maximize mental health awareness and adapt to the dynamic conditions of students' mental healthDeteksi dini gangguan kejiwaan sangat penting untuk mencegah dampak serius pada kesehatan mental remaja. Pendekatan bermain melalui fun games diterapkan sebagai solusi yang menarik dan dapat diterima oleh remaja. Fun games dapat mengidentifikasi perubahan perilaku dan emosional pada remaja, meningkatkan kesadaran tentang kesehatan mental, membuka dialog terbuka, dan mengurangi stigma terkait gangguan kejiwaan. Penelitian ini bertujuan melatih guru PJOK di Kabupaten Banyuwangi untuk mendeteksi dini gangguan kejiwaan dan meningkatkan kesehatan mental remaja melalui fun games. Program ini dilaksanakan pada 6 Oktober 2023 di SMAN 1 Glagah Banyuwangi dengan 45 peserta. Pelatihan mencakup identifikasi kesehatan mental menggunakan instrumen yang diadaptasi dari Mental Health Inventory (MHI) dan aktivitas dinamika kelompok dari Psychodynamic Play Therapy (PPT). Hasil survei kepuasan peserta menunjukkan 100% sangat puas dengan penyelenggaraan pelatihan, dengan penilaian rata-rata di atas 4,6 dari skala 1-5. Respon peserta menunjukkan bahwa pelatihan ini memberikan dampak positif dalam pemahaman tentang kesehatan mental siswa dan manfaat dalam pembelajaran PJOK. Setelah pelatihan, 100% peserta menyatakan bahwa teknik penyampaian materi sangat baik. Kesimpulan menunjukkan bahwa kegiatan PKM ini berhasil memberikan pemahaman tambahan tentang kesehatan mental remaja kepada guru-guru PJOK dan menyoroti pentingnya deteksi dini serta penggunaan fun games sebagai sarana terapi. Pemahaman individu melalui kehidupan positif dan upaya pencegahan dini sangat diperlukan untuk menjaga kesehatan mental remaja. Saran untuk kegiatan berikutnya adalah melibatkan guru dari seluruh mata pelajaran agar pemahaman tentang kesehatan mental dapat disampaikan secara maksimal dan berulang untuk menyesuaikan kondisi dinamis kesehatan mental sisw
