25 research outputs found
Pengembangan Konsep Desain Kemasan Produk Handsanitizer dengan Pendekatan Kansei Engineering
Kemasan memiliki peran dalam meningkatkan minat konsumen terhadap pembelian produk. Desain kemasan yang sesuai dengan keinginan konsumen dapat diperoleh dari rancangan kemasan berdasarkan emosi dan perasaan konsumen. Hal ini dapat pula meningkatkan daya saing produk di pasaran. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi kebutuhan konsumen dan menentukan konsep desain visual produk handsanitizer dengan pendekatan Kansei engineering. Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu Term Frequency Inverse Document Frequency (TF-IDF) dan Principal Component Analysis (PCA). Hasil pengidentifikasian kebutuhan konsumen terhadap produk handsanitizer diperoleh 25 kata kansei yang mewakili produk dan ekstraksi kata Kansei pada kemasan handsanitizer menggunakan metode PCA menunjukkan dua konsep desain yaitu Eye catching dan Praktis
Perancangan Sistem Jaminan Halal Produk Hand Sanitizer Di PT. XYZ
Pemerintah Republik Indonesia telah menerbitkan Undang-Undang Jaminan Produk Halal Nomor 33 Tahun 2014. Makanan, minuman, obat, kosmetika, dan barang gunaan yang masuk, beredar, dan dijual di wilayah Indonesia wajib bersertifikat halal. PT. XYZ memproduksi barang gunaan hand sanitizer. Perusahaan ini belum memiliki dan menerapkan Sistem Jaminan Halal (HAS 23000). Penelitian ini bertujuan untuk menyusun, mengimplementasikan, dan mengevaluasi SJH di PT. XYZ. Metode penelitian menggunakan data kualitatif. Penyusunan kebijakan halal, penunjukan tim manajemen halal, matriks halal dan dokumen pendukung bahan, serta fasilitas produksi menggunakan metode deskriptif. Penyusunan SOP dalam bentuk diagram alir menggunakan Microsoft Visio. Implementasi SJH dilakukan sesuai Manual SJH yang telah disusun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dokumen SJH yang disusun telah sesuai dengan proses bisnis perusahaan. Penerapan SJH juga telah diterapkan dengan baik. Seluruh karyawan lulus dalam evaluasi pelatihan SJH dengan post test. Evaluasi dengan diagnostic model, sistem traceability berada di level bawah. Evaluasi implementasi SJH ditemukan belum ada bukti pelatihan halal eksternal. Usulan perbaikan diberikan agar PT. XYZ memberikan pelatihan SJH secara berkala kepada karyawan, meningkatkan sistem traceability agar berada di level sedang, dan berpartisipasi dalam pelatihan halal yang diselenggarakan oleh LPPOM MUI
Perancangan Model Bisnis dengan Pendekatan Social Enterprises Sabun Cair Pencuci Tangan dengan Minyak Biji Mimba dan Minyak Atsiri Sereh: Business Model Design using a Social Enterprises Approach Handwashing Liquid Soap with Neem Seed Oil and Lemongrass Essential Oil
Persaingan dalam pemasaran produk sabun mengharuskan para pemilik usaha memiliki keunggulan atau diferensiasi produk agar tetap diminati konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang model bisnis untuk sabun cair pencuci tangan dari minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh menggunakan kanvas model bisnis. Elemen penyusun kanvas model bisnis terdiri atas 9 elemen diataranya customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key activities, key partnerships, dan cost stuctures. Segmentasi pelangan dalam model bisnis ini yaitu masyarakat kalangan menengah ke atas serta masyarakat pengguna produk natural. Hal ini sesuai dengan proporsi nilai yang ditawarkan yaitu produk dengan tren back to nature. Produk ini aman digunakan karna bahan natural sebagai komposisi produk. Peran segmentasi yang mendukung sangat diperlukan dalam perancangan model bisnis agar produk dapat bersaing dan sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk sabun cair. Kanvas model bisnis dengan pendekatan social emterprises diharapkan memberikan nilai keberlanjutkan dalam usaha sabun cair berbahan baku minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh. Perancangan model bisnis social enterprises diperoleh berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dan analisis modifikasi elemen kunci kanvas model bisnis
Desain Afektif Kemasan Produk Household Care Berbahan Baku Serat Selulosa pada PT XY
Abstrak Kemasan produk saat ini harus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dengan persepsi berbeda-beda. Desain afektif untuk kemasan produk diperlukan untuk mengetahui respon atau emosi konsumen tehadap produk tersebut. Tujuan dari penelitian adalah mengidentifikasi kebutuhan afektif konsumen untuk desain kemasan produk household care ramah lingkungan, mengidentifkasi elemen desain yang relevan dengan kemasan produk, dan mengembangkan desain afektif kemasan produk berdasarkan elemen desain dan kebutuhan afektif konsumen. Metode yang digunakan yaitu Algoritma Relief untuk menentukan elemen desain relevan berdasarkan tingkat kepentingan dan Association Rule Mining (ARM) untuk merumuskan desain kemasan yang efektif. Hasil dari penelitian ini berupa sepuluh elemen kemasan terpenting menurut persepsi konsumen (bentuk badan, volume isi, letak brand, bahan kemasan, warna tulisan brand, fungsi kemasan, ukuran huruf, gambar tema, warna badan, serta rasio panjang dan lebar kemasan). Sampel kemasan diklasifikasikan berdasarkan sepuluh elemen desain tersebut dan tipenya pada setiap elemen. Metode ARM menghasilkan sepuluh aturan teratas dari hubungan antar elemen desain dengan persepsi konsumen. Sepuluh aturan tersebut dapat digunakan sebagai pedoman dalam mengem-bangkan desain kemasan produk.Kata kunci: Association Rules Mining, desain afektif, elemen desain, Relief AbstractProduct packaging nowadays must be able to fulfill the needs of consumers with different perceptions. Affective design for household care product packaging is required to determine consumer responses or emotions for the product. This research aims to identify the consumer needs for design product packaging, identify the relevant design elements to the product packaging, and develop the affective design of packaging based on design elements and consumer needs. The methods used were Relief Algorithm to extract the essential design elements and resulted in the most essential element and Association Rule Mining (ARM) to formulate an affective design of household care packaging in PT XY. These research results are the ten essential packaging elements according to consumer perceptions (body shape, content volume, brand position, packaging material, brand writing color, packaging function, font size, theme image, body-color, and width to length ratio). The packaging sample classified based on the ten design elements and the type for each element. ARM resulted in the top ten rules based on the relation between design elements and consumer perceptions. PT XY can use it for guidelines in developing effective product packaging design.Keywords: affective design, Association Rules Mining, design element, Relie
Development of packaging appearance element design of dadih with Kansei Engineering approach
The appearance of a product influences consumer product choice in several ways. The concern of appearance packaging is necessary to encourage consumers to be more interested to consume the Dadih. Hence, improved Dadih packaging is expected to expand its market, extend the shelf life, and ease in consumption. Kansei engineering (KE) is defined as a technology that translates consumer’s feeling into design specifications. By using KE, we focused on analyzing and designing product and packaging appearance element design of Dadih based on consumer preferences. This paper was conducted to determine the requirement typical Dadih product main features packaging appearance element design by using KE. In order to determine the requirement typical Dadih product main features, Principal component analysis (PCA) was used as the methods to determine the product and packaging appearance element design. The result showed design support to find out the optimal combination product form element in term of sets of given product strategies. Finally, it was expected that using this methods will obtain optimal formulation on design of Dadih product on each personality type, so as to product attractive, innovative, preferred Dadih by consumer as well as minimize the risk of failure of new product design on the market
Pengembangan Konsep Desain Kemasan Produk Lealoe dengan Pendekatan Kansei Engineering
Persaingan dalam pemasaran produk sabun mengharuskan para pemilik usaha memiliki keunggulan atau diferensiasi produk agar tetap diminati konsumen. Tujuan dari penelitian ini yaitu merancang model bisnis untuk sabun cair pencuci tangan dari minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh menggunakan kanvas model bisnis. Elemen penyusun kanvas model bisnis terdiri atas 9 elemen diataranya customer segments, value propositions, channels, customer relationships, revenue stream, key resources, key activities, key partnerships, dan cost stuctures. Segmentasi pelangan dalam model bisnis ini yaitu masyarakat kalangan menengah ke atas serta masyarakat pengguna produk natural. Hal ini sesuai dengan proporsi nilai yang ditawarkan yaitu produk dengan tren back to nature. Produk ini aman digunakan karena bahan natural sebagai komposisi produk. Peran segmentasi yang mendukung sangat diperlukan dalam perancangan model bisnis agar produk dapat bersaing dan sesuai dengan keinginan konsumen terhadap produk sabun cair. Kanvas model bisnis dengan pendekatan social emterprises diharapkan memberikan nilai keberlanjutkan dalam usaha sabun cair berbahan baku minyak biji mimba dan minyak atsiri sereh. Perancangan model bisnis social enterprises diperoleh berdasarkan hasil analisis kondisi saat ini dan analisis modifikasi elemen kunci kanvas model bisnis
HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR UIN SUSKA RIAU
HUBUNGAN ANTARA HARDINESS DENGAN KECEMASAN MENGHADAPI DUNIA KERJA PADA MAHASISWA TINGKAT AKHIR UIN SUSKA RIAU
Delfitriani
[email protected]
Fakultas Psikologi UIN Suska Riau
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara hardiness dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Pengambilan sampel menggunakan teknik proportionate stratified random sampling dengan subjek penelitian sebanyak 387 mahasiswa tingkat akhir UIN Suska Riau. Skala yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala psikologi, yaitu skala hardiness dan skala kecemasan menghadapi dunia kerja. Data dianalisis menggunakan teknik korelasi product moment yang menunjukkan koefisien korelasi (r) sebesar -0,402 dan nilai signifikansi (p) 0,000 (p < 0.01). Hal ini menunjukkan bahwa hipotesis diterima. Terdapat hubungan negatif antara hardiness dengan kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Artinya, semakin tinggi hardiness maka semakin rendah kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Demikian sebaliknya, semakin rendah hardiness maka semakin tinggi kecemasan menghadapi dunia kerja pada mahasiswa tingkat akhir. Selain itu, dengan melihat R2 diketahui bahwa hardiness memberikan sumbangan efektif sebesar 16% terhadap kecemasan dalam menghadapi dunia kerja. Mahasiswa akan mampu mengelola kecemasan menghadapi dunia kerja dengan cara memandang permasalahan dalam dunia kerja bukan sebagai suatu hambatan, tetapi sebagai suatu kesempatan untuk mengembangkan diri yakni meningkatkan kualitas diri agar mampu menghadapi dunia kerja. Berdasarkan aspek-aspek hardiness, diperoleh aspek kontrol memberikan sumbangan efektif paling besar terhadap kecemasan menghadapi dunia kerja yakni 9,30%. Mahasiswa memiliki keterampilan untuk menghadapi sumber tekanan yang menimbulkan kecemasan dalam menghadapi dunia kerja dengan respon-respon yang tepat.
Kata kunci: Hardiness, Kecemasan Menghadapi Dunia Kerja, Mahasiswa Tingkat Akhir
Analisis Pengaruh Label Halal, Kemasan dan Social Media Engagement Terhadap Keputusan Pembelian Produk Es Krim Mixue
Era digital yang semakin merajalela saat ini memberikan perubahan bagi kehidupan. Perubahan yang terjadi yaitu dalam segi pemasaran dan promosi yang dilakukan melalui social media, khususnya Instagram yang memiliki tingkat penggunaan tinggi di Indonesia. Terdapat banyak unggahan terkait antusiasme pada produk Mixue di social media. Hal yang mempengaruhi antusiasme publik adalah logo Mixue yaitu snow king yang terdapat pada kemasan. Banyak juga ditemukan perdebatan mengenai kehalalan produk Mixue di social media. Berkembangannya produk beverage menuntut perusahaan untuk memiliki strategi pemasaran yang baik, salah satu faktor yang berperan penting adalah kehalalan, kemasan dan social media engagement. Setiap hal yang berkaitan dengan suatu produk akan menjadi pertimbangan bagi konsumen dalam keputusan pembelian. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh label halal, kemasan dan social media engagement terhadap keputusan pembelian produk es krim Mixue serta menganalisis variabel yang paling dominan dalam keputusan pembelian. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode Regresi Linear Berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai F hitung > F tabel yaitu sebesar 31,859 > 2,70 dan masing-masing nilai t hitung dari setiap variabel > t tabel. Label halal, kemasan dan social media engagement berpengaruh positif secara simultan dan parsial terhadap keputusan pembelian produk es krim Mixue. Kemasan menjadi variabel bebas yang paling dominan dalam keputusan pembelian
Analisis Kelayakan Usaha Produksi Tahu Sumedang (Studi Kasus Di Pabrik Tahu XY Kecamatan Conggeang)
Feasibility analysis of XY tofu production business is a factory that produces traditional food typical of the Sumedang district. This production utilizes the marketing sector and marketing location which is located near the sub-district traditional market. This study aims to analyze the business of tofu Sumedang in the XY tofu factory which includes non-financial aspects (Market aspects, marketing, engineering, management, legal, social and environmental), and financial aspects. Based on non-financial results hat the non-financial aspects affect the operation of the tofu XY production business. Based on the results of the calculation of financial aspects it is feasible to carry out the NVP value generated for 10 years Rp. 579,177,261 -, with production capacity per month producing tofu 216.000 seed and 6.806 kg tofu dregs per month. The IRR obtained is 0,41% where the IRR is more than 0%. Net B / C obtained is 2,92, this means, every Rp. 1 spent on running this business will generate net benefits of Rp.2,92. The payback period obtained is 2,63 years. The sensitivity analysis for this project shown an increase in operational / production costs of 10%, an increase in raw materials and additional materials by 20% and a decrease in selling prices by 10% which does not affect this business.Keywords: feasibility business, financial analysis, sensitivity analysi
