34 research outputs found
Kompetensi Matematika Dalam Persfektif Matematika Dan Pengajarannya
Puan memahami matematika sebagai ilmu dan kemampuan mengemplementasikan pendekatan-pendekatan pengajaran. Kemampuan pertama diperlukan untuk menyusun materi pembelajaran dan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang ingin dicapai dengan materi tersebut. Kemampuan ini mencakup pemahaman konsep, pemahamani contoh, dan pemahaan hasil. Kemampuan akan ditunjukkan oleh kesesuaian konteks yang dipilih dengan sifat-sifat alami dari materi dan rumusan kompetensi yang ingin dicapai. Kemampuan kedua diperlukan untuk mendesain pengajaran yang akan mengoptimalkan aktivitas sosial di dalam kelas untuk mengekplorasi potensi siswa secara optimal. Kemampuan ini akan ditunjukkan oleh terjadi respon positif siswa terhadap materi yang telah dirancang oleh guru, interaksi aktif antara siswa
Argumen Matematika Studi Kasus Pada Mata Kuliah Matematatika Sekolah II
Artikel ini membahas tentang dua hal, yaitu; sistem argumen dalam kajian matematika formal dan kajian kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh peserta mata kuliah matematika sekolah II tahun akademik 2009\2010. Kajian pada sistem argumen difokuskan pada penarikan kesimpulan dengan berbagai tipe pembuktian pada mateamtika formal dan contoh sederhananya pada operasi bilangan. Sedangkaan yang kedua menganalisis kesalahan yang terjadi pada mahasiswa yang mengikuti kuliah matematika sekolah II pada penarikan kesimpulan dan komputasinya
Pembelajaran Matematika Berbasis Web
Teknologi Infromasi dan Komunikasi (TIK) memberikan dampak yang besar dalam merubah cara pandang pengajaran saat ini. Ketersedian perangkat keras dan perangkat lunak serta akses internet menjadikan pengajaran merubah paradigma pengajaran konvensional yaitu dari guru menjadi sumber informasi ke guru dan siswa berbagi informasi. Perubahan paradigma ini menjadikan proses pembelajaran lebih kreatif karena sumber belajar tidak lagi dimulai dari dalam kelas tetapi dimulai dari luar kelas dan di bedah di dalam kelas secara bersama-sama. Hal ini dampak dari perkembangan internet
The Indonesian\u27s Road Transportations as the Contexts to Support Primary School Students Learning Number Operation
This paper highlights the Indonesian\u27s road transportation contexts, namely, angkot, that used in learning and teaching of addition and subtraction in first grade and second grade MIN-2 Palembang. PMRI approach that adopt from RME was used in this design research. From teaching experiment was founded that the student used many strategies when teaching and learning process conducted. In situational level they used their knowledge of experience-base activity, in referential level they use manik-manik (string of beads), and in general level they used number line to solve the problem. From the research was known that the Indonesian\u27s road transportation context helps student to understand basic concept of addition and subtraction. The suggestion to further research this context can be used in design research of multiplication
Developing the Sixth Level of PISA-Like Mathematics Problems for Secondary School Students
Indonesia's involvement in the Programme for International Student Assessment (PISA) is one attempt to see how far the development of educational programs in our country compared to other countries in the world. PISA results show that Indonesia is still at the lower level. This means that the ability of Indonesian students in solving problems that require the ability to review, giving reasons and communicating effectively, and solve and interpret problems in various situations is still lacking. This may be due to government policy in the presence of the National Examination (UN) in which the spread of the UN's questions are still at the lower levels of cognitive aspects that are not in line with government regulations on curriculum which suggests that the fulfillment of cognitive aspects as one of the important aspects of education. To that end, researcher conducted a study that aims to produce valid and practical the sixth level of PISA-like mathematics problems for middle school students. This study is the development research formative evaluation type. The research subjects are ninth grade students SMP Negeri 1 Palembang. Data collection techniques used are walk through, documentation, interviews, and tests. From the analysis it can be concluded that this research has resulted a product the sixth level of PISA-like mathematics problems. At the stage of expert review, an expert and two colleagues evaluated the problems from different aspects. Trying out at one-to-one and small group wasperformed on students with different mathematical abilities. Then at the field test stage, 26 students in one class answered the questions that were developed
Pengembangan Soal Matematika Model Pisa Pada Konten Uncertainty Untuk Mengukur Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama
Berbagai jenis tes yang diselenggarakan secara Internasional bisa dijadikan sebagai patokan untuk menentukan sejauh mana siswa kita mampu bersaing dalam era globalisasi. Keterlibatan Indonesia dalam Program for International Student Assessment (PISA) adalah dalam upaya melihat sejauh mana program pendidikan di negara kita berkembang dibanding negara-negara lain di dunia. PISA menggunakan pendekatan literasi yang inovatif, suatu konsep belajar yang berkaitan dengan kapasitas para siswa untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam mata pelajaran kunci disertai dengan kemampuan untuk menelaah, memberi alasan dan mengomunikasikannya secara efektif, serta memecahkan dan menginterpretasikan permasalahan dalam berbagai situasi. Konsep belajar dalam PISA berhubungan dengan konsep belajar sepanjang hayat, yaitu konsep belajar yang tidak membatasi pada penilaian kompetensi siswa sesuai dengan kurikulum dan konsep lintas kurikulum, melainkan juga motivasi belajar, konsep diri mereka sendiri, dan strategi belajar yang diterapkan. Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan soal-soal Matematika model PISA pada konten Uncertainty untuk mengukur kemampuan pemecahan masalah siswa Sekolah Menengah Pertama yang valid dan praktis. Metode yang digunakan adalah metode penelitian pengembangan (development research) yang terdiri dari analisis, desain, evaluasi dan revisi. Pengumpulan data dilakukan dengan walkthrough, dokumen, dan tes. Subjek penelitian adalah siswa kelas IX A SMPN 2 Lahat yang berjumlah 28 orang, dengan kesimpulan (1) prototype soal yang dikembangkan telah memenuhi kriteria valid dan praktis, (2) Berdasarkan proses pengembangan diperoleh bahwa prototype soal yang dikembangkan memiliki efek potensial terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika siswa SMPN 2 Lahat. Hal ini terlihat dari hasil tes siswa dengan rata-rata 56.54 dengan kategori cukup. Oleh karena itu soal-soal yang dikembangkan dapat digunakan
Pengaruh Pendekatan Pemodelan Matematika Terhadap Kemampuan Argumentasi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 15 Palembang
Penelitian ini merupakan penelitian ekperimen yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matemtika terhadap kemampuan argumentasi siswa. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Palembang. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas VIII.4 dan VIII.5 yang dipih secara acak: kelas VIII.5 sebagai kelas eksperimen dengan pembelajaran pemodelan matematika, sedangkan kelas VIII.4 sebagai kelas kontrol dengan pembelajaran konvensional. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah tes, dokumentasi, dan wawancara. Tes digunakan untuk mengetahui kemampuan argumentasi siswa setelah belajar dengan pendekatan pemodelam matematika. Setelah hasil tes dianalisis dan diolah maka dilakukan wawancara terhadap siswa yang hasil tesnya berkategori sangat baik dan sangat kurang terkait dengan jawabannya saat mengerjakan soal tes. Dari hasil analisis data penelitian menunjukkan bahwa kemampuan argumentasi siswa kelas eksperimen lebih baik dari kelas kontrol. Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran dengan pendekatan pemodelan matematika berpengaruh pada kemampuan argumentasi siswa dengan rata-rata sebesar 85,6