158 research outputs found

    Paradigma Baru Pendidikan Menuju Masyarakat Madani (Telaah Kritis Terkadap Problem Pendidikan Nasional, Arah Kebijakan, dan Strategi Pemecahannya)

    Full text link
    The educational system and values have developedvery fast, urged by the spirit of reformation in variousaspects of human life. The demand for the formation of acivil society has made education one very effective way toapproach it. For that purpose, there needs to be a changetowards a new paradigm which must be followed with areview on the problems of the national education, thedirection of its policies, and its strategies of problem solving

    ANALISIS TREND PENELITIAN PENDIDIKAN SAINS

    Get PDF
    Tantangan pendidikan di depan mata adalah datangnya era globalisasi yang menuntut kuali- fikasi sumber daya manusia yang memiliki keunggulan untuk bersaing karena telah mulai me- masuki abad XXI, tetapi dalam dunia pendidikan sudah dirasakan adanya pergeseran, dan bahkan perubahan yang bersifat mendasar pada tataran filsafat, arah serta tujuannya. Tidaklah berlebihan bila dikatakan kemajuan ilmu tersebut dipicu oleh lahirnya sains dan teknologi komputer. Dengan piranti mana kemajuan sains dan teknologi terutama dalam bidang cognitive science, bio-molecu- lar, information technology dan nano-science kemudian menjadi kelompok ilmu pengetahuan yang mencirikan abad XXI. Salah satu instrumen keunggulan suatu bangsa adalah keunggulan dalam bidang riset atau penelitian yang salah satunya yang dipandang sangat penting adalah peneli- tian bidang pendidikan. Kecenderungan dan tren penelitian pendidikan sains selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Perubahan ini mengikuti fenomena permasalahan pendidikan yang sedang berkembang di lapangan. Penelitian pendidikan sains diupayakan yang bermanfaat bagi kehidupan. Penelitian pendidikan sains tidak terbatas pada penelitian di dalam kelas tentang pembelajaran. Banyak aspek lain yang dapat diangkat menjadi penelitian pendidikan sains, sep- erti kearifan lokal yang ditransfer dalam kelompok-kelompok budaya tertentu dari satu generasi ke generasi berikutnya, selain pengembangan penalaran dan berpikir tingkat tinggi. Bahkan aspek pendidikan dari biokonservasi, atau aspek saintifik dari konsep konservasi (bilangan, luas, vol- ume) menurut Piaget & Inhelder masih terbuka lebar untuk diteliti. Pemberdayaan bahan dasar setempat sebagai teaching material, atau pemanfaatan IT (information technology) sebagai pem- belajaran berbantuan kom-puter, program animasi, dan pengembangan media elektronik untuk konsep-konsep sains yang abstrak (genetika sel ultrastruktur, gerak permukaan bumi, pergerakan benda-benda langit), yang prosesnya memerlukan waktu lama (perubahan iklim, evolusi, perkem- bangan embryo), atau waktunya terlalu singkat (pembelahan sel, gempa bumi), atau cakupannya terlalu luas (biosfer, sains kelautan). Kata kunci: Trend penelitian, pendidikan sains, keterampilan abad XXI, sumber daya manusi

    DAUR ULANG LIMBAH PLASTIK DAN LOGAM UNTUK PENGEMBANGAN SCIENCE EQUIPMENT SUATU UPAYA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEMULUNG DALAM BENTUK KEMITRAAN SEKOLAH DAN MASYARAKAT

    Get PDF
    Penelitian ini mengandung empat aspek mendasar yaitu; pertama, Mengembangkan model pemberdayaan masyarakat pemulung dengan mengacu pada pengembangan budaya kemitraan antara sekolah dan masyarakat, kedua, upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat pemulung melalui workshop suatu strategi pemberian keterampilan hidup (life skills) tambahan terkait dengan pekerjaannya, ketiga, upaya penanganan lingkungan melalui daur ulang limbah Plastik dan Logam untuk mengembangkan science equipment yang terkait dengan strategi atau model pembiayaan pendidikan bagi masyarakat, dan keempat, dimensi kultural yang terkait dengan upaya menciptakan budaya kemitraan antara sekolah dan masyarakat yang berdampak pada Pendekatan yang digunakan dalam pengembangan science equipment adalah Research and Development (R&D). Sedangkan pada tahapan deseminasi digunakan pendekatan collaboration action research (CAR). Dengan rancangan kegiatan tersebut empat tujuan dari penelitian ini pada tahun kedua telah dicoba direalisasikan melalui tahapan kegiatan yang terstruktur dan sistematis, yaitu: (1) Tahap survey dan observasi untuk identifikasi awal, termasuk di dalamnya pengembangan need assesment baik pada pemulung maupun sekolah, (2) Tahap Pengembangan Perangkat Pembelajaran, (3) Tahap pelatihan pemulung dan guru, (4) Tahap Pembelajaran Nyata (real teaching), dan (5) Tahap analisis data. Dengan tahapan semacam itu maka kegiatan penelitian ini telah mengarah pada realisasi dari tujuannya yaitu: mengembang¬kan model pemberdayaan masyarakat pemulung dengan mengacu pada pengembangan budaya kemitraan antara sekolah dan masyarakat, meningkatkan kualitas hidup masyarakat pemulung melalui workshop suatu strategi pemberian keterampilan hidup (life skills) tambahan terkait dengan pekerjaannya, mengembangkan upaya penanganan lingkungan melalui daur ulang limbah plastik dan logam untuk mengembangkan science equipment yang terkait dengan strategi atau model pembiayaan pendidikan bagi masyarakat, serta mengembangkan budaya kemitraan antara sekolah dan masyarakat yang berdampak pada tingkat pendidikan siswa yang berasal dari keluarga pemulung. Kata kunci: daur ulang, science equipment, pemberdayaan pemulung FMIPA, 2006 (PEND. FISIKA

    Peranan Researchand Development (R&d) dan Structural Equationmodel (Sem) dalam Penelitian Pengembangan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

    Full text link
    A curriculum consistsof a number of interrelated complex components. Theschool-based curriculum has several components: curriculumand learningoutcomes, class-based evaluation, teaching-learning activities,and school-basedcurriculum organization. These are completedwith the establishment ofcurriculum networking, the development of curriculum supplements (e.g.syllabuses), professional trainings for educational practitioners,and thedevelopmentof curriculum information system. The school-based curriculumimplementationand development strategies should include all of them. Therefore,it is necessary to continuously conduct researchon the school-based curriculum,especiallywhen the curriculum starts to be implemented. There are two importantpoints in the school-based curriculum development research. The first includesdevelopingand validating all the instructional kits used in the school to ensure that- the kits are ready to use and effective, and the second involves the comprehensiveanalysisof all the variables influencing the success of education. For the first point,the.researchand development (R&D) approach is appropriate in the developmentand validation of curriculum supplements. For the second point, regarding causalcorrelations among variables in education, the structural equation modeling isappropriate. There are anumber of educational variables that cannot be directlymeasured; latent variablesmust be formulated through other measurable variables.If the variables cannot be directly measured,we have to form the variables bymeans of variable indicators that can be directly measured by using measurementmodeling. Analyzing causal correlations among latent variables,we can use thestructural equation modeling involvingpath analysis and measurement modelin

    PENGEMBANGAN BUDAYA KUALITAS MELALUI PENERAPAN ISO 9001:2000 DI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

    Get PDF
    Developing the Quality Culture through the Application of ISO 9001:2000 in Yogyakarta State University. One achievement that Yogyakarta State University (YSU) has attained in an attempt to be a world class university is that it has received the ISO 9001:2000 certificate, a standard certification for the quality of a university’s work units. The meaning of quality management according to ISO 9001:2000 is a management system to direct and control an organization in terms of quality. The certification is carried out to develop an organization’s culture conducive for quality development, called a quality culture. Such a culture comprises values, beliefs, and expectations owned and developed by members of the organizations in terms of quality products and services. A strong quality culture will support YSU’s competitive excellence in the long run. Keywords: quality management, quality cultur

    MODEL KESIAPSIAGAAN BENCANA (DISASTER PREPAREDNESS) DALAM BENTUK PEMBELAJARAN SEKOLAH DARURAT DENGAN PENDEKATAN FUN LEARNING MENGGUNAKAN MEDIA PEMBELAJARAN DARI LIMBAH RUMAH TANGGA UNTUK PENANGANAN PENDIDIKAN DI DAERAH PASCA BENCANA

    Get PDF
    Penelitian ini bertujuan untuk: 1)Mengembangkan pembelajaran tentang deteksi dini dan resiko kebencanaan yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sains di sekolah dasar wilayah bencana, 2)mendesain strategi belajar mengajar dengan pendekatan fun learning , dalam upaya meningkatkan ketahanan mental dan motivasi belajar siswa pasca bencana, 3)mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas atau limbah plastik dan logam yang mudah di dapat di daerah pasca bencana.,4) mengembangkan media pembelajaran simulasi (audiovisual) yang bersifat rekreatif untuk siswa di daerah bencana, 5) mengembangkan modul pembelajaran berbasis fun learning dengan memanfaatkan media dari limbah plastik dan logam. Penelitian ini merupakan penelitian dan pengembangan (research & developmen) dengan model spiral yang mengadaptasi five phases of instructional design’Populasi penelitian adalah semua siswa sekolah dasar di dareah pasca bencana di Provinsi DIY Sampel penelitian diambil secara stratified random sampling. Melalui cara ini diambil 2 sekolah dasar yang masing masing terletak di daerah berpotensi bencana gempa tektonik di Kabupaten Bantul yaitu SDN Wojo di Kecamatan Banguntapan, dan SDN Pangukrejo yang terletak paling dekat dengan gunung Merapi dan berpotensi terkena bencana baik akibat gempa vulkanik maupun lelehan lava panas Hasil penelitian tahun pertama telah dapat mengembangkan perangkat pembelajaran sebagai berikut; (1) Perangkat Praktikum khusus daur ulang, (2) Rencana Pembelajaran, (3) Lembar Kegiatan Siswa (LKS) dan (4) Instrumen Evaluasi. Perangkat pembelajaran tersebut telah diujicobakan pada siswa di SDN Wojo dan SDN Pangukrejo. Hal ini sesuai dengan tujuan khusus dari penelitian yang berkaitan dengan tujuan ketiga dan kelima yaitu, mengembangkan media pembelajaran dengan memanfaatkan barang bekas atau limbah plastik dan logam yang mudah di dapat di daerah pasca bencana, dan menghasilkan modul pembelajaran berbasis fun learning dengan memanfaatkan media dari limbah plastik dan logam. Dengan demikian rancangan ini dapat diterapkan sesuai dengan tujuan kedua yaitu, mengembangkan strategi belajar mengajar dengan pendekatan fun learning , dalam upaya meningkatkan ketahanan mental dan motivasi belajar siswa pasca bencana yang selanjutnya disertai dengan terealisasinya tujuan penelitian pertama yaitu, mengembangkan pembelajaran tentang deteksi dini dan resiko kebencanaan yang diintegrasikan dalam mata pelajaran sains di sekolah dasar wilayah bencan

    TEST ITEM ANALYSIS PROGRAM DEVELOPMENT WITH RASCH MODEL ONE PARAMETER FOR TESTING THE ITEM DIFFICULTY LEVEL OF MULTIPLE-CHOICE TEST USING BLOODSHED DEV C ++ APPLICATIONS

    Get PDF
    This article was made in Item Response Theory lecture to improve the ability of students to learn the application of the theory of grain analyst using the model of Rasch model. This article is aimed to get a test item analysis program with Rasch model one parameter for testing the item difficulty level of multiple-choice test and to determine the distribution of the item difficulty level of the test which is analyzed using the result program of the development. The development of test item analysis program were performed using 4D models which is consist of define, design, develop and disseminate. The results of program development named RASCHAM. RASCHAM using Item Response Theory (IRT) which adapt the Rasch model one parameter. Based on the result of validation from four validators, the test item analysis program judged worthy used for test item analysis. Based on testing performed by comparing the analysis results of the QUEST can be concluded that the accuracy of RASCHAMprogram reached 92.80%. The analysis results of the item difficulty level with RASCHAM on the odd semester of final examination test items of the physics subjects from XI class of 2th Wonosari State Senior High School academic year 2013/2014 in Gunungkidul for code A is about 7.5% with a very easy category, 12.5% easy, 25% moderate, 47.5% difficult, 2.5% very difficult and 5% not good. While for code B is about 12.5% with a very easy category, 32.5% easy, 45% moderate, 45% difficult, 2.5% very difficult and 2.5% not good

    Analisis Butir Dan Identifikasi Ketidakwajaran Skor Ujian Akhir Sekolah Untuk Standarisasi Penilaian

    Full text link
    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hasil kajian empirik tentang kualitas butir soalpada UAS Mata Pelajaran Fisika di Kabupaten Lombok Timur tahun 2015 dengan menggunakanteori respon butir dan sekaligus untuk mengidentifi kasi ketidakwajaran (inappropriateness) skor testersebut. Penelitian menggunakan metode deskriftif kuantitatif, ketidakwajaran skor dideteksi dengankorelasi person biserial (person-fi t statistic) dan indeks kehati-hatian (caution index) dari Sato. Paketprogram yang digunakan untuk melakukan analisis butir adalah Quest, dengan elemen sentral RaschModel (RM). Subjek penelitian adalah 15 sekolah menengah atas sampel dari populasi 137 sekolah diKabupaten Lombok Timur, yang diambil secara purposive sampling. Soal UAS digunakan bersamaoleh 15 sekolah pada tahun ajaran 2014/2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas butirbaik karena memiliki tingkat kecocokan dengan model Rasch dengan nilai infi t meansquare-nya 0,77-1,30. Caution index dari Sato terdeteksi 3,01 persen sampel mempunyai ketidakwajaran, dan 9,68persen sampel yang diambil mempunyai tingkat ketidakwajaran yang tingg

    Lessons Study Pada Mata Kuliah Gelombang Dalam Bentuk Penerapapan Model Instruksional DDFK Problem Solving Untuk Mengembangkan Habit Of Mind Mahasiswa

    Get PDF
    Tujuan dari penelitian ini adalah; (1). merancang strategi penerapan DDFK (problem solving) dalam proses belajar mengajar Gelombang untuk menghasilkan suatu pembelajaran bermakna, (2). mengembangkan perangkat pembelajaran yang tepat digunakan untuk penerapan DDFK dalam pembelajaran Gelombang untuk meningkatkan habit of mind, (3). mengembangkan sistem evaluasi yang mampu memberikan penilaian secara integratif (proses dan hasil belajar sekaligus) dalam proses belajar mengajar Gelombang dengan penerapan strategi DDFK, (4). mendesain penelitian dengan rancangan Lessons Study yang dapat digunakan untuk menerapkan dan mengembangkan DDFK untuk meningkatkan aktivitas habit of mindmahasiswa, (5). mengembangkan koordinasi dan kolaborasi antara dosen LPTK dengan dosen Gelombang di Jurusan Pendidikan Fisika dalam penerapan DDFK sehingga terdapat keuntungan timbal balik (reciprocity of benefits), dan (5). menginventarisir kendala-kendala yang ada sebagai bahan pertimbangan untuk refleksi dan pelaksanaan penelitian berikutnya. Rancangan riset yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian dengan rancangan Lessons Study ini di desain dalam Desain Random Sempurna (Completely Randomised Design). Desain ini digunakan untuk mengukur pengaruh suatu variable bebas yang dimanipulasi terhadap variable tergantung. Pemilihan kelompok secara random dilakukan untuk mendapatkan kelompok-kelompok yang ekuivalen. Penelitian ini dilaksanakan di Jurusan Pendidikan Fisika FMIPA UNY dengan melibatkan 4 orang dosen peneliti dimana 1 orang dosen yang menjadi pengampu mata kuliah Gelombang dalam penerapan DDFK. Kegiatan utama dilakukan di Jurusan Pendidikan Fisika yang dijadikan tempat kegiatan yaitu Jurusan Pendidikan Fisikan. Kelas yang digunakan adalah kelas yang terdiri dari 40 orang mahasiswa. Dari hasil kegiatan penelitian teaching grant untul penerapan media animasi dalam mata kuliah Gelombang ini dapat diambil beberapa kesimpulan sebagai berikut; (1). perangkat pembelajaran Gelombang berhasil dikembangkan dan mendukung kualitas proses dan kualitas hasil belajar mengajar Gelombang dan mampu mereduksi miskonsepsi mahasiswa, (2). dosen pengampu mampu melakukan keseluruhan aspek dalam sintaks pembelajaran menggunakan teknologi informasi dan animasi praktikum virtual seperti yang telah dirancang bersama dengan tim peneliti, (3). aktivitas dosen didominasi dengan kegiatan mengelola KBM sesuai dengan rancangan penelitian, mendorong atau melatihkan mahasiswa keterampilan proses sains, (5). pada umumnya mahasiswa menyatakan senang dan baru terhadap perangkat pembelajaran dan model pembelajaran Problem Solving DDFF yang telah dikembangkan oleh peneliti, dan (6). dosen pengampu menganggap perangkat pembelajaran yang telah dikembangkan peneliti cukup membantu dan sangat bermanfaat dalam proses belajar mengajar Gelombang
    corecore