3,844 research outputs found
KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP DUNIA PENDIDIKAN
Pendidikan dan manusia merupakan dua hal yang tidak terpisahkan. Manusia merupakan unsur penting dalam pendidikan dan pendidikan pada dasarnya adalah usaha untuk memanusiakan manusia. Secara umum memanusiakan manusia berarti menjadikan manusia tersebut lebih berkualitas, meskipun upaya peningkatan kualitas itu sendiri tidak akan pernah selesai. Pendidikan dituntut untuk secara cerdas memerankan dirinya dalam memberikan layanan kepada masyarakat. Pada satu sisi, pendidikan harus berpijak pada kondisi lokal dan pada sisi lain pendidikan harus tetap mengupayakan relevansi dan kompatibilitasnya dengan lingkungan nasional, internasional, bahkan global
PENGEMBANGAN KETERAMPILAN KEPEMIMPINAN
Leaders who carry out their leadership to make the institutions they lead more successful and advanced must master and develop various leadership skills, especially interpersonal skills, trust-building skills, and decision-making skills.
The results of the research analysis show interpersonal skills as skills to be able to understand and communicate with others, see differences in expression, empathy, encouragement, concern, help, support, benevolence, sensitivity, skills, temperament, motivation and ability to form and maintain relationships and know various roles contained in an institution, both as a member and leader of the group. Meanwhile, skills build trust by increasing communication, commitment, information sharing, and loyalty among team members and within institutions/institutions. Then decision-making skills by identifying problems, filtering various information, identifying decision criteria, formulating weights on each decision criteria, developing decision alternatives, analyze decision alternatives, choose decision alternatives, implement decision alternatives, and evaluate decision alternatives
METODE IJTIHAD MUI DALAM PENYELENGGARAAN IBADAH P ADA SITUASI PANDEMI COVID-19
Fatwa lockdouwn mesjid yang dikeluarkan MUI menuai pro dan kontra. MUI dipandang diperalat oleh pihak tertentu dalam konspirasi menjauhkan umat dari mesjid. Sebelumnya, pemerintah menjadikan socialdistancing dalam upaya memutus mata rantai penyebaran virus corona yang ditetapkan WHO sebagai pandemi. Fatwa ini dilatarbelakangi oleh permintaan dan dorongan kuat dari pemerintah karena adanya reaksi menolak dilakukannya lockdouwn mesjid. Namun, tidak dimuat secara eplisit dalam pertimbangan fatwa. Peniadaan ibadah di mesjid meliputi shalat Jumat, shalat jamaah dan shalat sunnah. Shalat Jumat bagi orang terpapar COVID-19 dapat diganti dengan shalat zuhur bahkan haram melakukan aktifitas ibadah sunnah di mesjid. Bagi orang sehat danĀ belum diketahui tidak terpapar ketika berada di suatu kawasan yang potensi penularannya tinggi boleh meninggalkan salat Jumat dan menggantikannya dengan shalat zuhur di tempat kediaman, serta meninggalkan jamaah shalat lima waktu, tarwih, dan ied di mesjid. Pengurusan jenazah yang terpapar COVID 19 harus dilakukanĀ sesuai protokol medis yang dilaksanakan oleh pihak yang berwenang dengan tetap memperhatikan ketentuan syariat. Metode istinbat yang digunakan dalam menetapkan fatwa berupa pendekatan manhaji dengan mempertimbangkan maqashid al-syariah. Fatwa ini berorientasi memutus mata rantai penyebaran virus corona sebagaimana yang direkomendasikan ahli, kemudian menjadi kebijakan pemerintah
PENGELOLAAN ARSIP DENGAN SISTEM DIGITAL (Record Management by Digital System)
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi diharapkan berdampak pula pada kemajuan bidang kearsipan. Dalam hal ini pengelolaan arsip perlu dilakukan secara digital. Untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif sesuai dengan konteksnya, maka dalam uraian ini di antaranya akan terdiri dari pengertian dan ruang lingkup kearsipan, permasalahan kearsipan, azas pengelolaan arsip, sistem penyimpanan arsip, document imaging, pertimbangan yang perlu dilakukan dalam mengembangkan otomasi kearsipan. Pada prinsipnya dengan teknik tersebut dapat menghemat anggaran yang cukup besar bila dibandingkan dengan pengelolaan arsip dengan sistem filing yang tradisional
Pengaruh Model Pembelajaran Monolog Role Playing for Discussion Dalam Meningkatkan Minat Belajar Siswa Terhadap Mata Pelajaran IPS Di Kelas VIII SMP Negeri 2 Tolitoli
Penelitian tindakan ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran Monolog Role Playing for Discussion dalam meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran IPS. Salah satu faktor penting pemakaian model pembelajaran ini karena pada kompetensi dasar tentang masalah perpajakan perlu mendapat penekanan tertentu. Hal ini diperlukan karena apresiasi siswa SMP Negeri 2 Tolitoli mengenai masalah perpajakan masih rendah. Diharapkan dengan tingkat apresiasi yang baik terhadap permasalahan perpajakan dapat menjadi bekal hidup bermasyarakat. Penelitian tindakan ini dilaksanakan pada bulan Maret sampai Mei 2015 pada kelas VIII SMP Negeri 2 Tolitoli, dan dilaksanakan dalam dua siklus. Pelaksanannya melalui tahapan: menentukan kompetensi dasar masalah perpajakan, menyusun RPP tentang perpajakan, menentukan instrumen yang akan dipakai sebagai tolok ukur pencapaian, menentukan dan melaksanakan model pembelajaran Monolog Role Playing for Discussion yang dibagi menjadi tiga tahap: pelaksanaan bermain peran dan diskusi kelompok, analisa keberhasilan dan kekurangannya dan kesimpulan. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan model pembelajaran monolog role playing for discussion dapat meningkatkan minat belajar siswa kompetensi dasar perpajakan. Hal ini dapat dilihat dari hasil catatan observasi, peningkatan nilai pre tes maupun pos tes baik pada siklus kesatu maupun kedua maupun dari hasil angket siswa
Faktor Risiko, Diagnosis, Dan Tatalaksana Dermatitis Atopik Pada Bayi Dan Anak
Atopic dermatitis is a specific chronic skin inflammation caused by immunologic disorder. The etiology of atopic dermatitis is still unknown; nevertheless, the disease can be caused by genetic factor and several environmental factors, such as socio-economic status, food allergen, and environmental pollution. Atopic dermatitis is a multi-factorial disease and each individual has a different trigger factor. Atopic dermatitis has various clinical symptoms and courses of disease according to its pathogenesis: skin inflammation, dry skin, erithema, papule, and pruritus. The scratching of severe pruritus may cause the appearance of pigmentation, erosion, and lichenification. Diagnosis of atopic dermatitis is made by Haniffin-Rajaka criteria, i.e. if three of four major criteria and three of minor criteria are found. The management of atopic dermatitis consists of keeping the skin moisture, treating the skin inflammation, pruritus, secondary infection, and avoiding relapse. The skin which tends to be dry is treated by bathing and using emollient. Anti-inflammation, either steroid or non-steroid is used for treating skin inflammation. Severe pruritus is treated with anti-histamine administration. Skin infection caused by scratching can be overcome by administrating antibiotic and local wound care. For prevention of relapse, the trigger factors must be avoided, including food or inhaled allergen.  
- ā¦