43 research outputs found
Clinical Effectiveness, Safety and Tolerability of Amlodipine/Valsartan in Hypertensive Patients: the Indonesian Subset of the EXCITE Study
Aim: to assess the effectiveness, safety and tolerability of amlodipine/valsartan (Aml/Val) single-pill combination (SPC) in hypertensive patients in a real-world setting. Methods: the Indonesian subset of the EXCITE (clinical EXperience of amlodIpine and valsarTan in hypErtension) study, which was a multinational, prospective, observational, open study in hypertensive patients treated with Aml/Val SPC for 26 weeks. Aml/Val SPCs (5/80, 5/160, 10/160 mg) were administered as monotherapy or as add-on therapy to other antihypertensive medications in patients not controlled by prior monotherapy. The effectiveness outcomes were (1) mean decrease in sitting systolic blood pressure and diastolic blood pressure (msSBP and msDBP) from baseline to week 26; (2) proportion of patients achieving BP goal (20/10 mmHg). The safety variables were the incidence of AEs and SAEs, and the incidence of edema. Results: a total of 500 patients from Indonesia received Aml/Val SPC, 487 patients were analyzed for efficacy (by LOCF), and 464 patients completed the study. At study end (week 26), the overall msSBP and msDBP(95% CI) reductions from baseline were -33.7(-35.2, -32.1) mmHg and -14.8 (-15.7, -13.8) mmHg, respectively. Among the 487 patients, 52.4% achieved BP goal and 80.5% were responders (LOCF). Among 464 patients who completed the study, 53.7% achieved BP goal and 84.5% were responders. Aml/Val SPC was effective in decreasing BP in Indonesian patients. AEs, including SAEs, were reported in 11.4% patients, with SAEs in 1% of patients, and death in 0.8% of patients. SAEs and deaths were considered unrelated to the study drug. Edema was reported by 9.4% of patients atbaseline, and in 3.7% patients at end of study. Effectiveness, tolerability and compliance were rated good and very good in 90.8%, 92.2%, and 89.2% of patients, respectively, according to the investigators. Conclusion: Aml/Val SPC was effective for BP reductions and well tolerated in hypertensive patients, not adequately controlled by monotherapy, in a daily clinical setting in Indonesia.Key words: Aml/Val, single-pill combination, daily clinical, EXCITE study
Profil Penggunaan Obat Antihipertensi Pada Pasien Hipertensi Di Unit Rawat Inap Rumah Sakit βXβ Daerah Indramayu
Hipertensi adalah jenis penyakit kronik yang menyebabkan kematian. Hipertensi dapat menyebabkan berbagai komplikasi terhadap beberapa penyakit lain, bahkan penyebab timbulnya penyakit jantung, stroke, dan gangguan ginjal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui profil penggunaan obat antihipertensi pada pasien hipertensi di rumah unit rawat inap rumah sakit βxβ Daerah Indramayu. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian deskriptif dengan Pengambilan sampel menggunakan metode non-probability sampling dan teknik yang digunakan adalah purposive sampling. Hasil penggunaan obat antihipertensi yang paling banyak digunakan adalah golongan calcium channel blockers (CCB) yaitu amlodipine sebesar 46,3%. Karakteristik seperti jenis kelamin memiliki presentase yaitu laki laki sebanyak 46 pasien (48,42%) sedangkan untuk jenis kelamin perempuan sendiri 49 pasien (51,56%). Hipertensi terbanyak terjadi pada rentang usia 46 - 60 tahun dengan jumlah 52 pasien (54,74%) dan diagnosis paling banyak yaitu hipertensi derajat 2 sebanyak 63 pasien (66,31%) dengan kisaran usia 18-45 terdapat 9 pasien (9,47%), untuk usia 46-60 sebanyak 35 pasien dan untuk usia 61-95 sebanyak 20 pasien (21,05%). Kategori tepat pasien di dapatkan hasil 91 pasien (95,7%) dengan kategori tepat indikasi sedangkan 4 pasien tidak tepat indikasi (4,2%), kategori tepat obat pasien yang dinyatakan tepat obat sebanyak 63 pasien (66,31%) dan 32 (33,68%) pasien dinyatakan tidak tepat obat, kategori tepat dosis didapatkan hasil yaitu untuk tepat dosis 91 pasien (95,78%) sedangkan 4 pasien lainnya (4,21%) tidak tepat dosis, dan yang terakhir kategori tepat pasien dimana sebanyak 84 pasien (88,42%) dinyatakan tepat pasien dan yang masuk kategori tidak tepat pasien sedangkan 11 pasien (11,57%)
Safety and Efficacy of NC120 for Improving Lipid Profile: A Double Blind Randomized Controlled Trial
Background: the use of statin to lower blood cholesterol is often associated with bothersome adverse effects such as myopathy and liver dysfunction. NC120 is herbal lipid lowering drug containing red yeast rice (RYR) extract, guggulipid, and chromium picolinate, and expected to have better safety profile. The aim of this study was to evaluate the efficacy and safety profiles of NC120 in lowering blood lipid. Methods: this was a double blind randomized clinical trial comparing NC120 with placebo in subjects with hypercholesterolemia. Two capsules of NC120 or placebo were administered twice a day for 28 days. Blood total-cholesterol, LDL-cholesterol, and triglyceride were measured on day-0, day-7, and day-28. Unpaired t-test was used to compare study parameter between groups, and one-way ANOVA was used to compare within group. Results: 25 subjects received NC120 and 24 subjects received placebo. Significant decrease of total cholesterol and LDL-cholesterol were observed since day-7 in NC120 group, while the changes in placebo group were not significant at all time of observation. No significant decrease of triglyceride was observed in NC120 group and in placebo group. Side effects were minor and comparable between the two groups. Conclusion: NC120 is effective in reducing total cholesterol and LDL-cholesterol, but not triglyceride. This drug shows a good safety profile, and thus can be considered for patients who can not tolerate statin drugs
Manajemen dalam Pengembangan Proses Bisnis dan Pemasaran Online pada USAha Mikro Tanaman Hydroponi
Peluang memasarkan produk dan jasa melalui media online untuk kedepannya akan semakin diminati masyarakat. Salah satu upaya untuk pemasaran secara luas serta mengelola proses bisnis USAha mikro, perlu adanya pengembangan keterampilan dan kreativitas di bidang manajemen, bisnis, dan pemasaran online. Manajemen dalam pengembangan proses bisnis yang dilakukan oleh pengusaha mikro tanaman hydroponic Siliwangi Indah Hidroponik dan Adristy Ponic masih menggunakan model sederhana dan konvensional. Pengembangan pemasaran masih terbatas pada lokasi atau tempat produksi dan penjualan. Keterbatasan tersebut menyebabkan rendahnya omset penjualan dan jumlah income atau pendapatan yang mengalami pasang-surut serta jumlah produksi tanaman yang dihasilkan tidak begitu banyak. Sebagai jawaban dari permasalahan tersebut, ditawarkan model pemasaran online, yang tidak mengenal batasan dan waktu dalam pemasarannya. Dengan adanya situs online maka kesempatan pengembangan pemasaran akan semakin besar, karena jumlah pengunjung tidak hanya berasal dari kotaatau daerah sekitar akan tetapi seluruh pengguna internet. Informasi produk baru hingga Perubahan harga dapat dilihat secara langsung dari situs pengusaha mikro. Selain itu untuk meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan manajemen dan transaksi bisnis pada USAha mikro mitra, kami telahmelakukan pelatihan / workshop tentang pengetahuan manajemen dan proses bisnis, pemasaran secara komputerisasi serta pengelolaan situs online. Pelatihan yang ditujukan untuk mitra pengusaha mikro tanaman hydroponic ini, dimaksudkan agar kedua mitra dapat mengelola transaksi bisnis dan situsonline dan terus ter-update serta dapat mengatur dan mengembangkan transaksi bisnis tanaman hydroponic secara maksimal. Diharapkan dengan pelatihan ini, kedua mitra juga dapat menularkan kemampuan tersebut kepada pengusaha-pengusaha mikro lainnya sehingga dapat meningkatkanpengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan
Evaluasi Formatif Bahan Ajar Jarak Jauh pada Bahan Ajar PBIN4101/Linguistik Umum
Penelitian evaluasi bahan ajar/buku materi pokok ini merupakan penelitian lanjutan (tahap II) yang tahap I dilakukan pada 2013. Pada tahap I pengumpulan data dilakukan melalui evaluasi formatif modul 1 & 2 oleh pakar dan evaluasi satu-satu oleh mahasiswa sedang, di atas sedang, dan di bawah sedang. Hasil penelitian tahap I menunjukkan bahwa materi pokok modul 1 dan 2 Mata Kuliah Linguistik Umum/PBIN4101 memiliki banyak kelemahan. Kelemahan-kelemahan tersebut adalah kekurangan pada petunjuk mempelajari modul pada bagian pendahuluan; banyak kalimat tidak efektif. Hasil analisis pakar menunjukkan: (1) terdapat isi uraian modul yang tidak penting bahkan salah; (2) beberapa pargraf yang tidak baik susunannya atau tidak memenuhi persyaratan sebuah paragraf yang baik; dan data yang paling penting terdapat pada modul 2 yaitu pembahasan dua ilmu linguistic dalam sebuah modul (dua kegiatan belajar). Pakar menyarankan untuk memisahkan dua materi ini dalam dua modul yang berbeda. Hasil analisis data pada penelitian tahap I ditindaklanjuti dengan merevisi modul 1 dan 2. Hasil evaluasi pada tahap II berupa modul hasil revisi modul 1 dan 2. Untuk menjadi sebuah prototipe, modul 1 dan 2 telah melalui beberapa perbaikan dan penambahan di beberapa bagian. Modul 1 telah mendapatkan perbaikan pada contoh fungsi afiks di dalam kata bentukan dan contoh yang berkaitan dengan makna sintaksis dan makna pragmatik. Adapun modul 2 mengalami perbaikan yang semula berisi uraian tentang fonologi dan morfologi menjadi berisi uraian materi tentang fonologi saja. Perbaikan ini didasarkan atas masukan pakar linguistik yang dilakukan pada penelitian tahap 1. Dengan demikian, banyak tambahan pada modul 2 bahan ajar mata kuliah Linguistik Umum ini
Evaluasi Kualitas Bahan Ajar Jarak Jauh pada Bahan Ajar PBIN4101/Linguistik Umum
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi apakah bahan ajar mata kuliah PBIN4101/Linguistik Umum merupakan bahan ajar cetak/modul yang baik untuk digunakan oleh mahasiswa. Baik dan tidaknya kualitas bahan ajar diukur dari terpenuhi atau tidaknya kriteria penyusunan modul sebagai bahan ajar pada pembelajaran jarak jauh. Berdasarkan evaluasi formatif ini diharapkan adanya kumpulan informasi mengenai kelemahan pada bahan ajar sebagai bahan revisi selanjutnya
QT Interval Prolongation Associated with Amiodarone Use in Cipto Mangunkusumo Hospital, Jakarta
Aim: to evaluate the incidence of QTc interval prolongation associated with the use of amiodarone, as well as factors that influence its occurrence. Methods: this was a descriptive retrospective study conducted from November 2010 until December 2011 using medical record of patients at ICCU Cipto Mangunkusumo Hospital from 2004-2011. Four groups of patients were included: (1) patients receiving amiodarone and other drugs causing which can cause QTc prolongation, (2) patients receiving amiodarone and other drug not causing QTc prolongation, (3) patients receiving drugs which can cause causing QTc prolongation, (4) patients not receiving amiodarone, nor other drugs which can cause causing QTc prolongation (served as control group). Difference of QTc interval within the same group was analyzed with paired t-test or Wilcoxon matched-pairs test. Between groups comparison were performed with Kruskal Wallis test. The influence of other factors (sex, age, heart failure, liver disorder, electrolyte imbalance) on QTc prolongation was analyzed using multiple regression. Results: QTc interval prolongation in groups 1, 2, and 3 were respectively 65.5%, 63.3%, 56.6%, which were significantly different from control group (24.4%); Hypernatremia and hypertension were revealed as significant risk factor for QTc prolongation. Mortality occurred in 3, 4, and 4 patients in group 1, 2, and 3 respectively, and none in group 4. Conclusion: QTc interval prolongation occurred in association with amiodarone and other drugs known to prolong QTc interval. Hypernatremia and hypertension were shown as significant influencing factor of QTc interval prolongation. Key words: amiodarone, antiarrhythmia, QTc interva
Effect of a combination of <em>Phaseolus vulgaris</em> L. extract and acarbose on postprandial glucose level after cooked rice intake in healthy volunteers
Aim This study was aimed to measure the effects of combination Phaseolus vulgaris extract and acarbose compared to acarbose alone on postprandial glucose concentration in healthy volunteers after cooked rice intake.
Methods Blood sample were obtained at several time points up to three hours after cooked rice intake. The parameter for postprandial glucose concentration is the area under the curve (AUC) of glucose concentration vs.time for three hours after cooked rice intake.
Results After taking this combination, postprandial glucose concentration was reduced by 21.6%, while the reduction by acarbose alone was 22.9%.
Conclusions The reduction of postprandial glucose concentration after administration of this combination was not significantly different compared to that after administration of acarbose alone. (Med J Indones 2009; 18: 25-30)
Keywords: Phaseolus vulgaris extract, acarbose, postprandial glucose concentratio
MANAJEMEN DALAM PENGEMBANGAN PROSES BISNIS DAN PEMASARAN ONLINE PADA USAHA MIKRO TANAMAN HYDROPONI
Peluang memasarkan produk dan jasa melalui media online untuk kedepannya akan semakin diminati masyarakat. Salah satu upaya untuk pemasaran secara luas serta mengelola proses bisnis usaha mikro, perlu adanya pengembangan keterampilan dan kreativitas di bidang manajemen, bisnis, dan pemasaran online. Manajemen dalam pengembangan proses bisnis yang dilakukan oleh pengusaha mikro tanaman hydroponic Siliwangi Indah Hidroponik dan Adristy Ponic masih menggunakan model sederhana dan konvensional. Pengembangan pemasaran masih terbatas pada lokasi atau tempat produksi dan penjualan. Keterbatasan tersebut menyebabkan rendahnya omset penjualan dan jumlah income atau pendapatan yang mengalami pasang-surut serta jumlah produksi tanaman yang dihasilkan tidak begitu banyak. Sebagai jawaban dari permasalahan tersebut, ditawarkan model pemasaran online, yang tidak mengenal batasan dan waktu dalam pemasarannya. Dengan adanya situs online maka kesempatan pengembangan pemasaran akan semakin besar, karena jumlah pengunjung tidak hanya berasal dari kotaatau daerah sekitar akan tetapi seluruh pengguna internet. Informasi produk baru hingga perubahan harga dapat dilihat secara langsung dari situs pengusaha mikro. Selain itu untuk meningkatkan dan mengembangkan ketrampilan manajemen dan transaksi bisnis pada usaha mikro mitra, kami telahmelakukan pelatihan / workshop tentang pengetahuan manajemen dan proses bisnis, pemasaran secara komputerisasi serta pengelolaan situs online. Pelatihan yang ditujukan untuk mitra pengusaha mikro tanaman hydroponic ini, dimaksudkan agar kedua mitra dapat mengelola transaksi bisnis dan situsonline dan terus ter-update serta dapat mengatur dan mengembangkan transaksi bisnis tanaman hydroponic secara maksimal. Diharapkan dengan pelatihan ini, kedua mitra juga dapat menularkan kemampuan tersebut kepada pengusaha-pengusaha mikro lainnya sehingga dapat meningkatkanpengetahuan, kemampuan, dan ketrampilan.Keywords: Manajemen, Pemasaran online, Proses Bisnis, Usaha Mikro, Tanaman Hydroponi