6 research outputs found
CLASSIFICATION OF KIDNEY DISEASE USING GENETIC MODIFIED KNN AND ARTIFICIAL BEE COLONY ALGORITHM
The health care system is currently improving with the development of intelligent artificial systems in detecting diseases. Early detection of kidney disease is essential by recognizing symptoms to prevent more severe damages. This study introduces a classification system for kidney diseases using the Artificial Bee Colony (ABC) algorithm and genetically modified K-Nearest Neighbor (KNN). ABC algorithm is used as a feature selection to determine relevant symptoms used in influencing kidney disease and Genetic modified KNN used for classification. This research consists of 3 stages: pre-processing, feature selection, and classification. However, it focuses on the pre-processing stage of chronic kidney disease using 400 records with 24 attributes for the feature selection and classification. Kidney disease data is classified into two classes, namely chronic kidney disease and not chronic kidney disease. Furthermore, the performance of the proposed method is compared with other methods. The result showed that an accuracy of 98.27% was obtained by dividing the dataset into 280 training and 120 test data
Klasifikasi Penyakit Ginjal Kronis menggunakan K-Nearest Neighbor
Penyakit ginjal kronis merupakan suatu keadaan dimana seseorang mengalami kerusakan pada ginjal, namun terkadang penderita tidak terlalu merasakan gejala yang timbul pada tahap awal menderita, sehingga diagnosa seringkali terlambat. Diagnosa penyakit ginjal sering diidentifikasi saat seseorang menderita penyakit lain, seperti tekanan darah tinggi dan diabetes. Sejumlah indikasi penunjang menjadi pengukur seseorang digolongkan menderita penyakit ginjal kronis atau tidak. Paper ini membahas klasifikasi penyakit ginjal kronis menggunakan metode K-Nearest Neighbor (KNN) berdasarkan 24 gejala dari setiap 400 individu. Dari hasil klasifikasi diperoleh akurasi yang cukup tinggi yaitu sebesar 85,83%
Perancangan Sistem Informasi Monitoring Dosen Pembimbing Mahasiswa Kerja Praktek (KP)
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi saat ini begitu pesat dalam perkembangannya, tidak terkecuali dalam bidang dunia digital, dalam hal ini ketua jurusan dan Koordinator program studi bahkan wakil dekan bidang akademik sangat kesulitan untuk memonitoring mahasiswa yang melakukan bimbingan akademik dan konsultasi kerja praktek. Bahkan sangat banyak kasus tidak mengetahui perkembangan dan keaktifan mahasiswa terhadap dosen pembimbing dan juga kurangnya informasi berapa sering mahasiswa tersebut melakukan mimbingan terhadap dosen pembimbing akademik sampai mahasiswa tersebut melakukan kerja praktek, sehingga dibutuhkan sebuah sistem informasi untuk memonitoring antara dosen pembimbing akademik terhadap mahasiswa dengan menggunakan metode agile, sehingga informasi tersebut dapat menjadi acuan oleh para pimpinan. Hasil penelitian akan menjadi acuan untuk membangun sistem informasi yang diharapkan dapat membantu proses monitoring antara dosen pembimbing dan mahasiswa
Implementasi Agile dalam Perancangan Aplikasi Akademik Learning Management System (LMS) Institut Teknologi Kalimantan Berbasis Website Apps
Kemajuan teknologi yang pesat telah memiliki dampak signifikan pada sistem pendidikan di seluruh dunia, yang mengarah pada adopsi teknologi informasi dalam pendidikan. Penggunaan LMS, seperti Moodle, telah menjadi populer dalam mendukung berbagai jenis pembelajaran. Artikel ini mengeksplorasi penggunaan metode Agile dalam desain dan pengembangan LMS di ITK dan mengidentifikasi tantangan dan hambatan yang mungkin muncul dalam implementasi Agile. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari efektivitas Agile dalam menghasilkan LMS yang responsif dan adaptif, mengidentifikasi hambatan dan kendala selama implementasi Agile, dan memberikan pedoman praktis untuk menggunakan Agile dalam desain LMS. Metodologi Agile memungkinkan LMS ITK untuk mengembangkan perangkat lunak yang berdasarkan pada prinsip-prinsip serupa atau yang fokus pada pengembangan sistem dalam periode pendek yang memerlukan penyesuaian yang cepat oleh para pengembang terhadap perubahan dalam berbagai bentuk. Model scrum yang digunakan pada metode agile memudahkan pengembang dalam melakukan kolaborasi design dengan membagi tugas dalam beberapa sprint sehingga dapat menghasilkan design dalam waktu singkat untuk memudahkan user dalam menjalankan Website App LMS ITK berupa Courses kuliah, dapat belajar bahasa Inggris (Learn English), ikut pelatihan soft skill atau hard skill melalui (Improve My Skills) dan dapat berpartisipasi dalam lomba (Join Competitions). Metode black box digunakan untuk mengevaluasi desain UI dari LMS ITK dan hasilnya adalah seluruh desain dapat dijalankan dengan valid dan siap untuk di publish kepada user. Kata Kunci:Agile, Scrum, LM