836 research outputs found

    PENCABUTAN BAP OLEH TERDAKWA DI MUKA PERSIDANGAN DALAM SISTEM PERADILAN PIDANA

    Get PDF
    Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimanakah akibat hukum pencabutan BAP oleh terdakwa di muka persidangan dalam sistem peradilan pidana dan bagaimana implikasi pencabutan BAP oleh terdakwa di muka persidangan terhadap putusan akhir. Dengan menggunakan metode penelitian yuridis normatif, disimpulkan: 1. Pencabutan BAP oleh terdakwa dimuka persidangan dalam sistem peradilan pidana akan mengakibatkan pemanggilan saksi verbalisan demi penilitian lebih lanjut oleh hakim terhadap alasan alasan yang digunakan terdakwa dalam mencabut keterangannya dalam BAP. Pencabutan BAP yang diterima oleh hakim akan mengakibatkan keterangan yang tertuang dalam BAP dianggap sebagai keterangan yang tidak valid dan keterangan yang digunakan oleh hakim adalah terangan baru yang diungkapkan terdakwa di muka persidangan. Sebaliknya pencabutan BAP oleh terdakwa di muka persidangan dalam sistem peradilan pidana yang ditolak oleh hakim akan mengakibatkan keterangan baru yang diungkapnya di muka persidangan dianggap sebagai keterangan yang tidak valid dan keterangan yang digunakan oleh hakim adalah keterangan terdakwa di luar persidangan yang tertuang dalam BAP. 2.  Implikasi yang timbul adalah ketika pencabutan BAP diterima maka secara tidak langsung akan mengubah salah satu dasar yang digunakan oleh jaksa untuk menyusun dakwaan kepadanya, karena keterangan terdakwa yang baru pastilah akan lebih menguntungkan terdakwa. Perubahan ini akan menyebabkan hal-hal yang dijelaskan dalam dakwaan akan lebih sulit untuk dibuktikan. Ketika dakwaan menjadi lebih sulit dibuktikan maka hal ini akan menyebabkan hakim dapat beranggapan sebaliknya dari pada apa yang didakwakan, sehingga akan lebih menguntungkan pihak terdakwa.Kata kunci: Pencabutan BAP, Terdakwa, Persidangan, Sistem Peradilan Pidana

    Identifikasi Bakteri Probiotik pada Saluran Pencernaan Ikan Semah (Tor Sp.)

    Get PDF
    The purpose of this study was to isolate and identify the type of probiotic potential bacteria in the digestive tract of semah fish (Tor sp.) originating from Batang Merangin river, Jambi Province. Semah fish sampling was carried out at three observation stations namely Batang Merangin river watershed, Station I was located in Talang Kawo Village, station II was located in Guguk Village and station III was located in Muara Emat Village. In Station I, 4 fish were obtained, station II obtained 5 fish and station III obtained 2 fish. The total length of the fish obtained ranges from 16cm-22 cm. Of all the samples of semah fish obtained, all are species of Tor tambroides. Conclusion, the results of isolation and identification of potential probiotic bacteria in the digestive tract of fish (Tor tambroides) living in the Batang Merangin river obtained two genus of probiotic potential bacteria namely Bacillus sp. and Alcaligenes sp. Keywords: Semah Fish, Isolation, Identification, Probiotic

    Women and Financial Independence: Analysis of Implications for Negotiation of Power in The Household

    Get PDF
    Women's financial independence has become an important issue in recent decades. As women's participation in the workforce increases, they have greater control over their own finances and can make more independent decisions about their lives. This can have significant implications for power dynamics in the household and relationships between women and men. The aim of this research is to analyze the implications of women's financial independence on power negotiations in the household. This study used qualitative research methods. The data collection technique in this research is literature study. The data that has been collected is then analyzed in three stages, namely data reduction, data presentation and drawing conclusions. The research results show that women's financial independence has complex implications for power negotiations in the household. In some cases, women's financial independence can increase their bargaining power in negotiations with their partners and lead to positive changes in their relationship dynamics. However, in other cases, women's financial independence can cause tension and conflict in the household

    PENGALAMAN MANAJEMEN KONFLIK HUBUNGAN JARAK JAUH PADA RUMAH TANGGA TKW DI KABUPATEN BREBES JAWA TENGAH

    Get PDF
    The high rate of divorce experienced by the migrant workers’ family is predominantly triggered by unharmonious relationship due to the conflicts happened in their households. To resolve the conflict, it is necessary to have good conflict management skills between the couples in order to maintain a good communication in a long distance marriage of the migrant workers’ family. The basic theory used was the relational dialectics theory developed by Leslie Baxter and Barbara Montgomerry. The data were obtained from in-depth interviews with four former migrant workers as the informants. The data analysis method used was the phenomenology from Van Kaam. The results showed that the causes of conflict experienced by informants were interpersonal conflicts, such as jealousy and financial problems. Each informant has a different style of conflict management, namely constructive management (discussion, accommodation, and collaboration) and destructive management (competition and avoidance). When the conflict emerged among informant I and III, they immediately discussed the problem until it was resolved, so the conflict was immediately resolved. In the case of informants II and IV, whenever the problem emerged, they always consulted to their husband. However, since the husband was irresponsive and tend to avoid the discussion by remaining silent or avoiding their spouses, it worsened the problem to the extent that they can be separated, as in the case of informant II. Otherwise, the informant IV decided to ask for help from a third party to resolve the problem. The differences of the conflict management style carried out by informants are influenced by several factors including conflict assumptions, communication skills, collaboration with partners, and commitment. The constructive conflict management is capable to minimize the occurrence of ongoing conflict and sustain the household. On the other hand, the destructive conflict management can lead to a family breakdown if there is no strong commitment to maintain the sustainability of the marriage

    Communication Barrier between Nurse and Patient at The Hospital: A Systematic Review

    Get PDF
    Background: Communication is a multi-dimensional, multi-factorial phenomenon and a dy­na­mic, complex process, closely related to the environment in a hospital or related places. Nurses in the hospital need to enhance their skill in communication to improve patient satisfac­t­ion. This study conducted a systematic review to describe the communication bar­rier bet­ween nurse and patient at the hospital.Subjects and Method: This was a systematic review conducted by searching databases from EBSCO e-journals, Elsevier Science Direct, CINAHL Complete, and Google Scholar, published from 2012 to 2017. The literature was analyzed using the critical appraisal tool.Results: Communication barriers included job dissatisfaction due to workload, uncontroll­ed patient family presence, distrust of nurse competency, gender incompatibility, nurse lack of attention, delay and carelessness in providing information, lack of nurse responsibility, difference in language, over workload, patient family disorder, nurse re­luc­tan­ce to com­mu­nicate, patient physical discomfort, physical and psychological com­plaint, language di­fficul­ty, limited nurse communication skill, insufficient time, busy envi­ron­ment, and noise. Com­munication barriers between nurse and patient affected the quality of health service.Conclusion: Communication barriers between nurse and patient affect the quality of health service.Keywords: communication barriers, nurses-patients, hospitalCorrespondence: Andriyanto. Masters Program in Communication Sciences, Universitas Diponegoro. Jl. Prof. H. Soedarto, Tembalang, Semarang 50275, Central Java. Email: [email protected] of Health Policy and Management (2019), 4(2): 105-110https://doi.org/10.26911/thejhpm.2019.04.02.0

    Peran Pemberdayaan Perempuan Melalui Decision Suport System Terhadap Pengambilan Kebijakan di Pemerintahan Desa Nglongsor Kecamatan Tugu Kabupaten Trenggalek

    Get PDF
    Pemberdayaan perempuan merupakan salah satu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) / Sustainable Development Goals (SDGs). Perempuan dapat dikatakan berdaya apabila bisa menjadikan dirinya sebagai makhluk yang mempunyai manfaat bagi diri sendiri dan lingkungannya, serta dengan bebas mengapresiakian dirinya untuk berkontribusi dalam setiap kesempatan. Pada era sekarang ini perempuan mempunyai kedudukan yang sama dengan laki-laki dengan adanya kesetaraan gender. Kebijakan pemberdayaan perempuan di Indonesia ditujukan untuk memenuhi kebutuhan strategis dan praktis perempuan. Pemberdayaan perempuan di desa Nglongsor Kecamatan Tugu ini, mulai digerakkan dengan menyediakan akses yaitu Organisasi PKK. Dimana ujung tombak dari pelaksaan program PKK adalah Kelompok Dasawisma. Dengan terbentuknya dasawisma ini diharapkan dapat menggugah masyarakat agar termotivasi untuk selalu dinamis, serta dapat mengubah keadaan kepada yang lebih maju lagi. Seperti dalam hal upaya peningkatan kesejahteraan keluarga dan peningkatan mutu dalam masyarakat. Dasawsima harus lebih mampu untuk berperan di masyarakat, baik sebagai motivator, komunikator, dinamisator yang mampu menyerap segala informasi dari masyarakat untuk kembali dipenuhi sebagai wujud kebijakan yang diambil pemangku kepentingan. Melalui dasawisma tersebut diharapkan dapat menyediakan data lengkap melalui kegiatan pendataan yang sesuai di lapangan sehingga dihasilkan suatu informasi penting sebagai Decision Suport System (DSS). Dengan adanya DSS ini diharapkan mampu menjadikan dasar dalam pengambilan kebijakan di Pemerintah Desa Nglongsor

    implementasi pasal 56 Undang-Undang nomor 32 tahun 2004 hubungannnya dengan peraturan pemerintah nomor 6 tahun 2005 dalam pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cimahi tahun 2012

    Get PDF
    Diundangkannya Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah membawa perubahan penting dalam sistem Pemerintahan di daerah, salah satunya pemilihan kepala Daerah secara langsung di kota Cimahi, karena untuk menghasilkan pemerintahan yang berkualitas harus dilakukan dengan pemilihan yang berkualitas pula, Pasal 56 UU No. 32 Tahun 2004 serta perubahannya menjamin adanya pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yang demokratis berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur dan adil, serta memberikanm kesempatan yang seluas-luasnya terhadap masyarakat lokal tidak hanya berasal dari partai politik atau gabungan partai politik jalur perseorangan dapat jadi jalur alternative bagi elite lokal untuk untuk berpartisipasi dalam Pemilukada.Berdasarkan uraian diatas penulis dapat merumuskan beberapa masalah yaitu, bagaimana Implementasi Pasal 56 Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 dalam Pemilihan Walikota dan Walikota Cimahi Tahun 2012 hubungannya dengan Peraturan Pemerintah No. 6 Tahun 2005, Hambatan dan upaya menanggulangi hambatan dalam pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Cimahi Tahun 2012. Tujuan penulis dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui: Implementasi Pasal 56 UU No. 32 Tahun 2004 dalam Pilwalkot Cimahi, Hubungan Pasal 56 UU No. 32 Tahun 2004 dengan PP Nomor 6 Tahun 2005, hambatan dan upaya penanggulangan hambatan dalam pelaksanaan Pilwalkot Cimahi Tahun 2012. Metode Penelitian yang akan digunakan oleh penulis adalah metode pertama yaitu metode Deskriftif Analitis yakni Penelitian yang ditujukan untuk mengambarkan dan memaparkan fakta-fakta terkait Pelaksanaan Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota, metode kedua yang digunakan adalah metode yuridis Normatif yaitu Penelitian terhadap data yang menekankan pada ilmu atau kaidah-kaidah yang masih berlaku. Berdasarkan hasil penelitian yang penulis dapatkan, Pasal 56 UU No. 32 Tahun 2004 belum dilaksanakan dengan sepenuhnya dalam Pilwalkot Cimahi Tahun 2012, hal ini di tandai dengan masih terdapatnya Pelanggaran, dalam melaksanakan tugasnya KPU Kota Cimahi menemukan berbagai hambatan yang muncul diantaranya adalah kurangnya pemahaman dan kesadaran akan aturan kepemiluan peserta Pemilukada di Kota Cimahi, ditandai dengan masih terdapatnya pelanggaran seperti : Penggiringan PNS untuk memilih calon tertentu, Politik uang, Kampanye hitam dan berbagai pelanggaran lain, Upaya mengatasi hambatan tersebut KPU Kota Cimahi melakukan Sosialisasi tentang aturan kepemiluan terhadap seluruh masyarakat Kota Cimahi, Menerbitkan program kampanye nyeni, menindak secara persuasive bagi siapapun yang melanggar aturan, membuka pintu seluas-luasnya kepada para pencari keadilan dan memprosesnya sesuai dengan kewenangannya masing-masing

    IMPLEMENTASI PAKEM PADA PELAJARAN BAHASA ARAB DI SEKOLAH DASAR ISLAM TERPADU AL-FURQON PALEMBANG

    Get PDF
    The implementation of PAKEM in Arabic lesson in integrated Islam primary school Al-Furqan of Palembang implemented in the indicator. This could be seen from the implementation of indicators on active learning, creative, effective and fun in learning Arabic language. Implication of PAKEM on Arabic lesson in integrated Islam primary school Al-Furqan of Palembang, even in the facility, learning tool, learning infrastructure, learning resources, instructional media, environmental regulation, the classroom setting, activities and the learning environment had created a fun learning atmosphere. In PAKEM, having advantages and disadvantages in Arabic language learning in integrated Islam primary school Al-Furqan of Palembang. It was seen from the advantages that it could give a freedom in learning, and made the classroom atmosphere which was dynamic and alive. Where each teacher and student were equally active. While the weakness of PAKEM was the teachers had not been able to always be active and teachers also had not been able to condition the class as well. And teachers did not understand the character of the students
    • …
    corecore