78 research outputs found
Rapid Prediction of Moisture and Ash Content in Sungkai Leaves Herbal Tea (Peronema canescens Jack.) using NIR Spectroscopy
It is imperative to measure the chemical composition of Sungkai leaf herbal tea in order to produce high-quality goods that promote human health. The moisture and ash content of Sungkai leaf herbal tea are critical parameters for assessing the quality of herbal tea. This study aimed to evaluate an NIR spectroscopy method for quickly determining the moisture and ash content of Sungkai leaf herbal tea. Sungkai leaf herbal tea has a moisture content between 3.93% and 7.59%, and an ash content between 3.94% and 5.51%. We developed a calibration model using partial least squares (PLS) with several pretreatment methods. We split the data into calibration and prediction sets and performed an internal random cross-validation. A PLS calibration model with Rp2 = 0.86, a root means square error of prediction (RMSEP) of 0.30 (%), and a residual predictive deviation (RPD) of 2.76, performed exceptionally well at predicting the moisture content when the standard normal variate (SNV) pre-treatment was applied to the NIR spectra. The Savitzky-Golay derivative (a 9-point smoothing window, second-order polynomial, dg2) pre-treatment method also generated the best PLS calibration model for ash content determination, with Rp2 = 0.70, RMSEP = 0.16 (%), and RPD = 1.86. NIR spectroscopy can quickly determine the moisture and ash content of Sungkai leaf herbal tea, as suggested by these findings
Pemanfaatan Teknologi Vacuum Frying untuk Mendukung Diversifikasi Produk Olahan Makanan Ringan pada UKM di Kec. Koto Balingka, Kab. Pasaman Barat, Prov. Sumatera Barat
Potensi hasil pertanian yang ada di kecamatan Koto Balingka,Kab. Pasaman Barattelah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitarnya dengan melakukan kegiatan pengolahan hasil pertanian menjadi produk olahan makanan ringan seperti keripik. Pada umumnya, bentuk kegiatan USAha yang dilakukan oleh masyarakat masih dalam skala rumah tangga, seperti yang dikelola oleh UKM Umak Havis dan UKM Umak Buyung. Kedua UKM ini, tepatnya berada di Jorong Lubuk Gadang, kecamatan Koto Balingka.Kedua UKM ini hanya menggunakan komoditi pisang dan ubi kayu sebagai bahan baku pembuatan keripik. Ketergantungan UKM sangat tinggi terhadap komoditi pisang dan ubi kayu. Sementara itu, keberadaan hasil hortikultura lainnya dapat menjadi bahan baku alternatif dalam mendiversifikasikan produk olahan mereka selain pisang dan ubi kayu. Proses produksi dan pengemasan produk yang dilakukan pada kedua UKM ini menunjukkan belum adanya sentuhan teknologi sehingga produk yang dihasilkan memiliki daya saing yang rendah. Melalui kegiatan PKM ini ditawarkan solusi dalam bentuk menyediakan teknologi penggorengan berupa alat vaccum frying dan spinner serta teknologi pengemasan menggunakan hand sealer. Kegiatan ini dilaksanakan dalam beberapa tahapan yang meliputi tahap pembuatan alat vaccum frying dan spinner, tahap evaluasi kinerja alat, dan tahap introduksi alat dan teknologi pengemasan kepada mitra. Kapasitas maksimum alat vacuum frying adalah 1.5 kg dengan dimensi total 470 mm x 390 mm x 940 mm (p x l x t). Sementara itu, spinner dibuat dengan ukuran 450 mm x 390 mm x 800 mm dengan daya motor penggerak 400 watt. Kegiatan introduksi berjalan dengan lancar dan mitra tertarik dan antusis. Kegiatan ini menambah pengetahuan mitra dalam mendiversifikasikan produk olahan dan proses tranfer teknologi pengemasan sehingga dapat membantu mitra dalam melakukan pengemasan produk yang lebih menarik bagi konsumen
Introduksi Alat Pengering Hybrid pada Kelompok Jaring Apung di Desa Sikakap, Kec. Sikakap, Kab. Kepulauan Mentawai
Desa Sikakap berada di Kecamatan Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai yang terletak di pulau Pagai Utara dengan potensi perikanan yang sangat tinggi. Salah satu sumber penghasilan bagi masyarakat di desa tersebut adalah USAha ikan kering asin. Selama ini proses pengeraingan hanya mengandalkan energi matahari saja. Namun, karena letaknya yang dikelilingi lautan, maka iklim di wilayah ini sangat dipengaruhi oleh angin musim. Curah hujan berkisar antara 2.500 - 4.700 mm/tahun dengan jumlah hari hujan antara 132 - 267 hari hujan per-tahun. Oleh sebab itu perlu diupayakan adanya teknologi pengeringan dalam mengatasi tingkat curah hujan yang tinggi tersebut. Disamping itu, dalam pengelolaan organisasi khalayak sasaran yang bergabung dalam Kelompok Jaring Apung (KJA) Selat Sikakap dan KJA Saruso Mudo, perlu ditingkatkan kemampuan anggotanya agar dapat menjalankan USAha dengan baik. Melalui program IbM, tim pengabdian melaksanakan kegiatan (1) pembuatan alat pengering hybrid dan evaluasi kinerja alat, (2) introduksi alat ke mitra, dan (3) melakukan pelatihan tentang tata kelola organisasi, pembukuan dan pemasaran. Hasil kegiatan menunjukkan bahwa mitra sangat terbantu dalam melakukan USAha produksi ikan asin dengan adanya alat pengering hybrid. Alat pengering hybrid yang diintroduksikan memiliki ukuran 220 cm x 90 cm x 100 cm (p x l x t) dengan sumber energi matahari dan gas Liquified Petroleum Gas (LPG). Disamping itu, melalui kegiatan ini terjadi peningkatan pengetahuan dan keterampilan kelompok KJA dalam hal tata kelola organisasi dan pengelolaan keuangan serta strategi pemasaran USAha.
Kata kunci: Alat pengering hybrid, Ikan kering asin, Organisasi, Pemasaran
Modeling of Sapodilla Fruit (Manilkara zapota (L.) van Royen) Terminal Velocity in Water
Abstract. Terminal velocity is one of the hydrodynamic fruits properties that significant in the development of sorting equipment. The study aimed to determine terminal velocity of sapodilla which could be used while develop a sorter. The terminal velocity of sapodilla fruit was determined experimentally and empirically by considering the theory of KHAT 2. Experimental measurements were made by dropping the fruit into the water column, while the calculations were empirically considering the parameters of physical properties such as differences in density between fruit and water, volume and shape factor. The results showed that the obtained model was vt = 165.370 (ρf -ρw) 0.026 V 0.813 Sh0+ 0.070. The model has maximized the value of R2, minimizing the RMSE value and reducing the chi-square value which were 0.9046, 0.008 and 7.300E-05, respectively. Volume was the most effective parameter while determining terminal velocity of sapodilla fruit. Pemodelan Kecepatan Terminal Buah Sapodilla (Manilkara zapota (L.) van Royen) Pada di Air Abstrak. Kecepatan terminal adalah salah satu sifat buah hidrodinamik yang signifikan dalam pengembangan peralatan penyortiran. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kecepatan terminal sapodilla yang dapat digunakan saat mengembangkan penyortir. Kecepatan terminal buah sawo ditentukan secara eksperimen dan empiris dengan mempertimbangkan teori KHAT 2. Pengukuran eksperimental dilakukan dengan menjatuhkan buah ke kolom air, sedangkan perhitungan secara empiris mempertimbangkan parameter sifat fisik seperti perbedaan kepadatan antara buah dan faktor air, volume dan bentuk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model yang diperoleh adalah vt = 165.370 (ρf -ρw) 0,026 V 0,813 Sh0 + 0,070. Model ini telah memaksimalkan nilai R2, meminimalkan nilai RMSE dan mengurangi nilai chi-square yang masing-masing adalah 0,9046, 0,008 dan 7,300E-05. Volume adalah parameter yang paling efektif saat menentukan kecepatan terminal buah sawo
Study of Drying Temperature and Slice Thickness on The Quality of Dragon Fruit Plant Stem Flour (Hylocereus sp.)
Cactus plants include the stems of dragon fruit plants (Hylocereus sp.), which have nutrients that may be good for human health. These can also be used to make flour because they have the ability to replace wheat flour by up to 25% and have been used in a variety of processed goods, including noodles, yoghurt, cakes, puddings, cookies, and jelly drinks Abundant dragon fruit plant stems will come to waste if not utilized optimally, so it is necessary to process dragon fruit stems by processing them into flour. One of the stages of making flour is drying, which aims to remove the water content of the material to a certain extent to get maximum results and can extend the shelf life of flour. This study aimed to examine the effect of the appropriate drying temperature and slice thickness on the quality of dragon fruit stem flour using a rack-type oven with gas as a heat source. This study used an experimental method with a Completely Randomized Design arranged in a factorial manner consisting of 2 factors: drying temperature and slice thickness. The results showed that the best treatment was at a drying temperature of 60°C with a thickness of 2 mm, as seen from the observations, namely the relative humidity of 28,51 and the fineness modulus of 1,030
RANCANG BANGUN MESIN SORTASI UNTUK PENDUGAAN KUALITAS BIJI KEDELAI MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIFAT AKUSTIK
Penentuan harga jual kedelai di pasar tradisional Indonesia saat ini masih dilakukan secara manual yaitu berupa penilaian berdasarkan penampakan visual oleh tengkulak. Hal ini tentunya menyebabkan kesenjangan harga pasar kedelai. Penelitian ini bertujuan untuk menciptakan mesin sortasi untuk pendugaan kualitas biji kedelai menggunakan pendekatan sifat akustik dengan pengendali mikrokontroller arduino. Sensor akustik yang digunakan adalah sensor suara LM393. Mesin yang dibuat menggunakan prinsip angkut belt conveyor sederhana dengan tenaga penggerak motor stepper. Hasil analisis rancangan mesin menunjukkan kapasitas kerja mesin sebesar 1,431 kg/jam, torsi kerja sebesar 0,000085 Nm dan daya mesin sebesar 7,038 watt. Hasil pengujian data akustik pada kedelai dengan kadar air yang sama 10,65% dengan massa rata-rata 0,202 gram (Grade A) dan pengujian data akustik pada kedelai dengan massa rata-rata 0,165 gram (Grade B) masing-masing menghasilkan rata-rata nilai amplitudo sebesar 3671 mV dan 1993 mV. Berdasarkan uji statistik menggunakan metode Independent T-Test didapatkan nilai signifikansi sebesar 0,000 (P<0.05) menunjukkan perbedaan bobot kedelai memiliki pengaruh yang nyata terhadap data akustik biji kedelai
INTRODUKSI TEKNOLOGI PENGOLAHAN GULA SEMUT PADA KSU-ED TABEK, KABUPATEN SOLOK
Permintaan produk gula tebu yang berfluktuasi dan hanya tinggi ketika bulan tertentu saja, mendorong perlunya diversifikasi produk untuk meningkatkan pendapatan anggota KSU-ED Tabek. Solusi yang ditawarkan oleh tim pelaksana kegiatan PKM adalah menyediakan teknologi pengolahan gula semut yang menggunakan mesin kristalisator, mesin pengering, dan mesin penepung. Kegiatan introduksi dilaksanakan dalam bentuk ceramah dan demonstrasi tentang cara kerja dan perawatan mesin-mesin pengolahan gula semut, proses pembuatan gula semut, teknologi pengemasan dan diskusi. Selama pelaksanaan kegiatan introduksi, anggota KSU-ED Tabek memperlihatkan partisipasi yang aktif. Mitra juga menyediakan sarana dan prasarana dalam transfer ilmu pengetahuan, teknologi dan keterampilan. Untuk meningkatkan tampilan produk gula semut yang diproduksi oleh anggota KSU-ED Tabek, maka tim PKM juga memberikan pengetahuan dan praktek mengenai pengemasan dan pelabelan pada produk. Kegiatan introduksi berjalan dengan baik dan lancar, sehingga mitra mempunyai kemampuan dalam menggunakan teknologi untuk memproduksi gula semut dengan berbagai rasa dan aroma serta kemasan yang menarik bagi konsumen.
Kata kunci: diversifikasi, gula semut, gula tebu, nira tebu
ABSTRACT
Demand of the product fluctuates which only high during certain months. Therefore, it is necessary to diversify the products to increase revenue. The team of PKM offers a solution by providing cane sugar processing technology using a crystallizer, drying machine, and disk mill. The introduction activity was carried out in the form of lectures and demonstrations on how to process and maintain granulated cane sugar processing machines and the process of making granulated cane sugar, packaging technology, which was followed by a discussion. During the introduction activities, members of KSU-ED Tabek showed active participation. They also provide facilities and infrastructure for transferring knowledge, technology, and skills. To improve the appearance of granulated cane sugar products, the PKM team also includes knowledge and practice regarding packaging and labeling the products. The KSU-ED Tabek members could use technology to produce granulated cane sugar with various flavors and aromas and attractive packaging for consumers.
Keywords: diversivication, granulated cane sugar, block sugar, sugarcane juic
Pengembangan Sistem Otomatisasi pH Larutan Nutrisi pada Hidroponik Sistem DFT (Deep Flow Technique) Berbasis IOT
Hidroponik merupakan teknik budidaya di bidang pertanian yang sesuai dengan keadaan saat ini, terutama di Indonesia dimana lahan pertanian semakin menyusut akibat ekspansi industri. Teknik budidaya ini menggunakan air sebagai media tanam dan efektif pada lahan terbatas. Meskipun hidroponik meminimalkan perawatan yang dibutuhkan tanaman, pemantauan rutin terhadap larutan nutrisi tetap penting. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sistem pemantauan dan pengendalian larutan nutrisi hidroponik DFT berbasis Internet of Things (IoT) pada kangkung. Sistem kendali yang digunakan adalah sensor pH sebagai pendeteksi nilai pH larutan, Arduino Uno sebagai mikrokontroler, modul ESP 8266 sebagai modul wifi, dan aplikasi Blynk sebagai platform IoT dan kontrol PID. Hasil kalibrasi sensor pH dengan membandingkan nilai sensor pH dengan pH meter pada larutan buffer memberikan nilai R 2 sebesar 0,9997, sedangkan nilai sensor pH selama 18 hari memberikan nilai R 2 sebesar 0,9908 dengan hasil error sebesar 0,274%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor pH bekerja dengan baik dan akurat. Pengontrol PID sistem ini adalah Kp=2. 1; Ki = 0,05; dan Kd = 0,03. Pemeriksaan kondisi pabrik di 60 tanaman (30 kangkung dengan sistem kendali dan 30 kangkung tanpa sistem kendali). Pengamatan pada 18 hari setelah tanam (HSS) menunjukkan bahwa kubis dengan sistem kontrol memiliki tinggi batang 40,50 cm dan 18 helai daun serta hasil 1,064 kg, sedangkan kangkung tanpa sistem kontrol memiliki tinggi batang 35,66 cm dan 16 helai daun. Berdasarkan hasil penelitian, sistem pengendalian yang diterapkan pada tanaman kangkung hidroponik memberikan pengaruh yang baik terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman kangkung dibandingkan dengan tanaman kontrol
- …
