329 research outputs found
PENYULUHAN HIDROPONIK METODE NUTRIENT FILM TECHNIQUE (NFT) UNTUK SAYURAN DAUN DI PT GREAT GIANT PINEAPPLE
The service activity with the title Hydroponic Counseling Nutrient Film Technique (NFT) Method for Leaf Vegetables at PT Great Giant Pineapple was attended by 11 employees. PT GGP, especially the LOB plant section, will develop a business of cultivating horticultural crops other than fruits. The company has available facilities and infrastructure needed for hydroponic cultivation. However, there is still a lack of knowledge for the implementation of the NFT hydroponic system, so training in the NFT hydroponic system is needed for the experts who work there. Polinela as a partner of PT GGP, especially lecturers of the Horticultural Crop Production Technology study program, facilitates NFT system hydroponic training which is also very capable in the field of hydroponics to assist partners (PT GGP) in using and utilizing the hydroponic installations they already have. This training was carried out by delivering material on hydroponic cultivation, NFT systems, calculation and dissolution of nutrients; discussions, and direct demonstrations. Demonstration activities on nursery activities on rockwoll media and direct checks on installations that have been installed by discussing problems in the field. The results of the discussion included: The roof of the green house is too short; The table frame in each gully is too far away; There is no bypass between the pipe connection from the nutrient tank to the gully connecting pipe; The pipe between the outline hose to return to the nutrient tank is as flat as the floor; The distance between the netpot in each planting hole is too close to the bottom of the gully, The nutrient tank is a white storage box which can cause the nutrients in it to heat up faster. During the activity, participants were actively involved in asking questions and sharing experiences and obstacles faced during hydroponic cultivation. During the activity, participants found solutions to their problems. The service team opens space and time for participants to communicate via whatsapp if they find problems. The results of this service activity are pakchoy seeds that have been sown and 7-day-old pakchoy seeds that the service team brought. The results of the activities that have been carried out can be concluded that the implementation of this service activity can increase the knowledge and skills of PT. GGP employees in cultivating leaf vegetable plants in the hydroponic NFT system.Kegiatan pengabdian dengan judul Penyuluhan Hidroponik Metode Nutrien Film Technique (NFT) untuk Sayuran Daun di PT. Great Giant Pineapple diikuti oleh 11 orang karyawan. PT GGP khususnya bagian LOB plant akan mengembangkan usaha budidaya tanaman hortikultura selain buah-buahan. Perusahaan ini telah tersedia sarana dan prasarana yang diperlukan untuk budidaya hidroponik . Namun masih minimnya ilmu untuk pelaksanaan hidroponik sistem NFT, sehingga diperlukan pelatihan hidroponik sistem NFT untuk tenaga ahli yang bekerja disana. Polinela sebagai mitra dari PT GGP khususnya dosen program studi Teknologi Produksi Tanaman Hortikultura menfasilitasi pelatihan hidroponik sistem NFT yang juga sudah sangat capable dalam bidang hidroponik untuk membantu mitra (PT GGP) dalam menggunakan dan memanfaatkan instalasi hidroponik yang telah mereka miliki. Pelatihan ini dilaksanakan dengan penyampaian materi budidaya hidroponik, sistem NFT, perhitungan dan pelarutan nutrisi; diskusi, dan demontrasi langsung. Kegiatan demonstrasi pada kegiatan persemaian pada media rockwoll dan dilakukan pengecekan langsung pada instalasi yang sudah terpasang dengan mendiskusikan masalah di lapang. Hasil diskusi tersebut antara lain: Atap green house terlalu pendek ; Rangka meja di setiap gully terlalu jauh; Belum terdapat bypass antara sambungan pipa dari tangki nutrisi ke pipa penghubung gully; Pipa antara selang outline untuk kembali ke tangki nutrisi sama datar dengan lantai; Jarak antara netpot di setiap lubang tanam terlalu dekat dengan dasar gully, Tangki nutrisi merupakan storage box berwama putih yang dapat menyebabkan nutrisi di dalamnya akan lebih cepat panas. Selama mengikuti kegiatan, peserta terlibat aktif dalam bertanya dan berbagi pengalaman dan kendala yang dihadapi selama melakukan budidaya hidroponik. Terlihat dari selama kegiatan berlangsung peserta menemukan solusi bagi masalah mereka. Tim pengabdian membuka ruang dan waktu bagi peserta untuk berkomunikasi melalui whatsapp jika menemukan masalah dalam. Hasil kegiatan pengabdian ini adalah benih pakchoy yang telah disemai serta bibit pakchoy umur 7 hari yang yang dibawa tim pengabdian. Hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan kegiatan pengabdian ini dapat meningkatkan pengetahuan dan keterampilan karyawan PT. GGP dalam membudidayakan tanaman sayuran daun secara hidroponik sistem NF
An Outline Of Qunawi's Reflections On Divine Names In Terms Of Oneness Of The Being/Wahdat Al-Wujûd
Being one of the most important figures among the wahdat al-wujûd(oneness of the being) theoreticians, Qunawi paid a significant attention to the Divine Names, like his predecessor ibn Arabî. Unlike the authors of classical period of su fism, Qunawi tackled the issue of Divine Names not only with regard to the Dhikr/rememberance/repitition of the divine names but also to ontological concerns. He placed the Divine Names in a central position while describing his Sufistic ontology. According to him, the first things manifested/disclosured from the God are His names and attributes. Everything in the physical world is the self-disclosure of a divine name, or the loci of manifestation/madhar of that name. These divine names have got such an eminent position in Qunawi's ideas that it is almost possible to consider his reflections on the divine names paramount to his ontological views. From the point of view that Qunawi's ontology is mainly based on Divine Names, an outline of his reflections on divine names has been introduced in this study.Vahdet-i Vücûd teorisyenleri arasındaki en önemli şahsiyetlerden biri olan Konevî, selefi ibn Arabî gibi ilâhî isimlere ciddi önem vermiştir. Klasik tasavvuf dönemi müelliflerinin aksine Konevî, ilâhî isimler meselesini sadece zikir açısından ele almamış, aynı zamanda ontolojik açıdan da meseleyi değerlendirmiştir. Tasavvufî ontolojisini açıklarken ilâhî isimleri merkezî bir noktaya yerleştirmiştir. Ona göre Cenab-ı Hak'tan ilk taayyün ya da tezahür eden varlıklar, ilâhî isimler ve sıfatlardır. Ayrıca fizikî âlemdeki her bir nesne ilâhî bir ismin tecellîsi veya mazharıdır. Bu isimler Konevî'nin fikirlerinde öylesine ön plandadır ki onun esmâya dair görüşünün, varlık görüşüyle neredeyse aynı anlama geldiğini düşünmek mümkündür. Bu çalışmada Konevî'nin varlık görüşünün büyük ölçüde ilâhî isimlere istinad ettiği fikrinden hareketle, onun esmâü'l-hüsnâ anlayışının ana hatları ele alınmıştır
Pengungkapan Islamic Social Reporting Pada Bank Syariah Di Indonesia
Islamic Social Reporting (ISR) merupakan bentuk tanggung jawab sosial suatu perusahaan yang berkaitan dengan azas Islam. Penelitian ini bertujuan untuk untuk menganalisis pengungkapan tanggung jawab sosial
perusahaan pada perbankan syariah di Indonesia menggunakan Islamic Social Reporting Index (ISRI). Sampel yang digunakan adalah seluruh perbankan syariah di Indonesia yang go publik dan mempunyai laporan tahunan dari
periode 2009-2011. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah content analys yakni identifikasi tanggung jawab sosial pada bank syariah
menggunakan Islamic Social Reporting (ISR) index terhadap laporan keuangan. Hasil analisis menunjukkan bahwa bank Mega Syariah dan BRI Syariah memperoleh skor tertinggi dalam pengungkapan tanggung jawab sosial, yaitu dengan mencapai prosentase masing-masing per tahun sebesar
50.68%. Sedangkan hasil terendah terdapat pada bank Bukopin Syariah dengan prosentase tiap tahunnya sebesar 45.21%
PELATIHAN BUDIDAYA BAWANG MERAH BAGI PETANI DI BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP) KECAMATAN GISTING, KABUPATEN TANGGAMUS
Salah satu sayuran yang potensial dikembangkan di Kabupaten Tanggamus adalah Bawang Merah. Bawang merah merupakan salah satu komoditas yang berniali ekonomi tinggi. Kebutuhan masayarakat terhadap bawang merah sangat tinggi karena pada setiap masakan, bawang merah selalu digunakan. Dengan memproduksi bawang merah sendiri, kebutuhan akan bawang merah akan terpenuhi. Selama ini petani yang menanam bawang merah di Kabupaten Tanggamus masih sedikit. Hal tersebut disebabkan karena usaha penanaman bawang merah belum dikenal oleh para petani, sehingga petani memiliki keterbatasan pengetahuan dan keterampilan dalam budidaya tanaman bawang merah. Oleh karena itu perlu penyuluhan tentang teknologi budidaya bawang merah bagi petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus. Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan Petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus belum memiliki pengetahuan tentang teknologi budidaya bawang merah serta potensi usahataninya. Petani di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus belum memiliki keterampilan dalam budidaya tanaman bawang merah. Dari berbagai permasalahan yang ada, maka solusi yang ditawarkan adalah: Meningkatan pengetahuan petani melalui penyuluhan tentang teknologi budidaya bawang merah serta potensi usahataninya. Pelatihan dan praktik budidaya tanaman bawang merah. Berdasarkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat Pelatihan Budidaya Bawang Merah Bagi Petani Di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus dapat disimpulkan bahwa: Pengetahuan petani tentang teknologi budidaya bawang merah serta potensi usahataninya meningkat melalui penyuluhan, Keterampilan petani tentang budidaya bawang merah meningkat melalui pelatihan.
 
Pengaruh Komitmen Profesional Dan Budaya Etis Organisasi Terhadap Pengambilann Keputusan Etis Auditor Dengan Efikasi Diri Sebagai Variabel Moderasi Pada Kantor Akuntan Publik Di Wilayah Surakarta, Yogyakarta Dan Semarang
Pengaruh Modal Intelektual, Ukuran Perusahaan,Kinerja Keuangan, dan Struktur Modal terhadap Nilai Perusahaan pada Perusahaan Perbankan di Bursa Efek Indonesia Periode 2016-2020
PEMBEKALAN KEWIRAUSAHAAN PNS PRA PURNABAKTI MELALUI PENYULUHAN BUDIDAYA HIDROPONIK SKALA RUMAH TANGGA DI LINGKUNGAN PEMERINTAH METRO
Kegiatan pengabdian ini dilaksanakan di Local Education Center (LEC) Kartikatama, Metro, yang difasilitasi oleh Pemerintah Kota Metro untuk para pra purnabakti PNS di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Permasalahan utama yang dihadapi oleh cara pensiunan ini adalah hilangnya peran individu yang telah lama menjadi bagian dari dirinya, hal ini akan memicu stress, cemas, dan bahkan depresi jika individu tidak siap untuk menghadapi masa pensiun. Kegiatan pengabdian ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan serta keterampilan tentang hidroponik skala rumah tangga pada PNS yang akan memasuki masa pensiun, sehingga dapat memunculkan jiwa wirausaha serta dapat berkarya di lingkungan masyarakat. Metode yang digunakan pada kegiatan ini adalah ceramah dan praktik langsung untuk menyemai benih sayuran, meracik nutrisi, dan merakit instalasi hidroponik. Selain itu dilakukan juga evaluasi untuk melihat ketercapaian kegiatan dan rencana tindak lanjut setelah kegiatan selesei. Target utama dari kegiatan ini adalah budidaya sayuran hidroponik skala rumah tangga pada kelompok PNS pra purnabakti di Lingkungan Pemerintah Kota Metro. Hasil dari kegiatan ini yaitu meningkatnya pengetahuan dan keterampilan peserta mengenai budidaya hidroponik skala rumah tangga, yang tergambar dari terpasangnya instalasi hidroponik sederhana oleh para peserta kegiatan. Instalasi yang telah terpasang diberikan kepada peserta agar peserta dapat terus berlatih dan menerapkan ilmu yang telah didapatkan selama kegiatan, sehingga tercipta kemandirian pangan (kebutuhan sayur skala rumah tangga terpenuhi) dan pada akhirnya terbentuk jiwa kewirausahaan di bidang sayuran berbasis hidroponik
A Historical Review of Illegal Tour Guiding in Turkey
The tour guiding profession was much abused in the past while illegal guiding took place, and remains much the same nowadays. With the use of official documents, this paper outlines issues concerning illegal tour guid ing from the past to the present. Document analysis as a qualitative research method was applied in this study. Archival research was carried out, and unpublished documents were analysed to contribute to the literature and shed light on the roots of illegal tour guiding. Archival data was combined with travel guidebooks, official reports, and court files. Despite regulations, problems concerning tour guiding continue to exist to the present day. More than ever before, illegal tour guides employed by travel agencies have become a threat to the employment of licenced guides. The number of illegal tour guides proves that current measures remain incapable of prohibiting illegal guiding activities. Touting seems to be the longstanding main motivation for illegal guides. Unethical guiding practices affect the established image of the destination country. From a historical perspective and underlining issues such as touting through unpublished archived documents and official reports, this paper contributes a detailed understanding of the defective points concerning the travel industry
PENGUNGKAPAN CLIMATE CHANGE PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR DI NEGARA ASEAN (Studi Empiris pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Negara ASEAN 2013-2014)
Climate change is a form of responsibility disclosure of climate change. This study aims to analyze the company's disclosure of climate changes in manufacturing companies in the ASEAN countries.Population of this study is food and beverage company listed in ASEAN stock exchanges. Samples are food and beverage manufacturing company which publishes financial reports and other information in period 2013-2014. The data analysis of this study is content analysis to identify the climate change disclosure by using the Climate Change Disclosure Index. In addition, this study also employees multiple regresion analysis. The result of analysis shows that media exposure, size of the board of directors, and institutional ownership have significant association with climate change disclosure. In contrast, other variables such as state, company size and board size do nothave significant association with climate change disclosure Keywords: climate change disclosure, country, size of company, the media exposure, the size ofthe board of directors, board size, and institutional ownershi
- …