1 research outputs found
Studi Setting Relai Arus Lebih Sistem Proteksi Generator dan Transformator PLTA Bakaru Sebelum dan Setelah Masuknya PLTA Malea
The addition of new generators causes changes in short circuit current when a disturbance occurs in the electric power system which requires increased performance of the protection system, especially in overcurrent relays. This research discusses the impact of adding power plants to the electric power system and the need to adjust the overcurrent relay settings in the generator protection system of the Bakaru Hydroelectric Power Plant before and after the inclusion of the Malea Hydroelectric Power Plant, with a power of 2 x 45 MW, into the SULBAGSEL system. The data used is PT electrical system data. PLN (Persero) UP2B Makassar, PT. PLN (Persero) UIKL Sulawesi, and ULPLTA Bakaru. This study involves a simulation analysis of power flow and short circuit disturbances on the Bakaru 150 kV busbar with two case scenarios using the DigSilent program. The first case compares the nominal current and overcurrent relay settings on the generator, while the second case compares the short circuit current on the busbar. The simulation results show that the short circuit current on the Bakaru 150 kV busbar before and after the entry of the Malea Hydroelectric Power Plant is 4,395 kA and 4,421 kA, showing a significant increase. Furthermore, the overcurrent relay settings on the Bakaru PLTA unit 1 and unit 2 generators before the Malea PLTA entered were 3.34 kA and 3.14 A, which then reduced to 3.15 A and 2.97 A after the Malea PLTA entered.Adanya penambahan pembangkit baru menyebabkan perubahan arus hubung singkat saat terjadi gangguan pada sistem tenaga listrik yang membutuhkan peningkatan kinerja dari sistem proteksi, khususnya pada relai arus lebih (overcurrent relay). Penelitian ini membahas dampak penambahan pembangkit listrik pada sistem tenaga listrik dan perlunya penyesuaian setting relai arus lebih (overcurrent relay) pada sistem proteksi generator PLTA Bakaru sebelum dan setelah masuknya PLTA Malea, dengan daya 2 x 45 MW, ke dalam sistem SULBAGSEL. Data yang digunakan berupa data sistem kelistrikan PT. PLN (Persero) UP2B Makassar, PT. PLN (Persero) UIKL Sulawesi, dan ULPLTA Bakaru. Studi ini melibatkan analisis simulasi aliran daya dan gangguan hubung singkat pada busbar Bakaru 150 kV dengan dua skenario kasus menggunakan program DigSilent. Kasus pertama membandingkan arus nominal dan setting relai arus lebih pada generator, sementara kasus kedua membandingkan arus hubung singkat pada busbar. Hasil simulasi menunjukkan bahwa arus hubung singkat pada busbar Bakaru 150 kV sebelum dan setelah masuknya PLTA Malea adalah 4,395 kA dan 4,421 kA, menunjukkan peningkatan yang signifikan. Selanjutnya, setting relai arus lebih pada generator PLTA Bakaru unit 1 dan unit 2 sebelum masuknya PLTA Malea adalah 3,34 kA dan 3,14 A, yang kemudian berkurang menjadi 3,15 A dan 2,97 A setelah masuknya PLTA Male